Mengenal Teknologi VVT (Variable Valve Timing) Secara Umum

Mungkin anda sering menemui label ini dibagian belakang mobil. Apa arti dan apa pengaruhnya terhadap performa mobil anda ? simak penjelasan berikut


Valve Timing Technology secara umum merupakan mekasisme semi elektronika yang berfungsi untuk mengatur timing pembukaan katup. Namun yang mengatur timing pembukaan katup itu camshaft melalui timing chain ? ya benar, Valve timing technology akan mengatur overlap pada mekanisme katup itu. Jadi Valve Timing Technology akan mempercepat dan memperlambat waktu pembukaan katup.

Mengapa timing pembukaan katup perlu dimajukan atau dimundurkan ? valve atau katup merupakan pintu untuk keluar masuk material pembakaran dan dan pembukaan katup diatur oleh camshaft yang dipengaruhi oleh kecepatan mesin. Hal ini berarti, timing pembukaan katup akan mempengaruhi jumlah volume udara yang masuk ke dalam silinder. Saat mesin berada pada kecepatan tinggi, mesin membutuhkan pasokan udara yang besar. Sementara katup bisa saja tertutup sebelum jumlah udara tersebut terpenuhi. Sehingga performa mesin juga tidak maksimal. Di sisi lain, saat pembukaan katup berlangsung lama,akan menimbulkan msalah baru pada kecepatan rendah. Gas yang belum terbakar akan kembali keluar saat kompressi. Sehingga performa dan emisi buruk. Untuk itulah dibuat mekanisme yang dapat mengkondisikan timing pembukaan katup atau biasa disebut Valve Timing Technology.

A. CARA KERJA VALVE TIMING TECHNOLOGY

Sejak tahun 1960-an produsen otomotif dunia memulai berlomba untuk mengembangkan teknologi ini. Tujuan utamanya adalah untuk memaksimalkan efisiensi volumetrik, mengurangi emisi Nox, dan kerugian tenaga. Lantas bagaimana cara kerja dari Valve Timimng Technology itu ? secara umum ada dua mekanisme Valve Timing Technologhy. Yaitu Valve Cam Phasing dan Valve Cam Lob Changing.

Valve Cam Phasing


Untuk mekanisme yang pertama yaitu Valve Cam Phasing. Cara kerjanya dengan memutar sudut camshaft untuk mengubah sudut pembukaan katup melalui rangkaian mekanisme hidraulik. Mekanisme ini akan mengatur cepat atau lambatnya pembukaan katup berdasarkan kondisi mesin. Saat sudut camshaft dimundurkan 5 derajat, artinya pembukaan katup juga lebih lambat 5 derajat dari pembukaan normal. Sementara untuk mekanisme hidraulik tersebut, beberapa mobil menggunakan Valve Timing Rotor Actuator yang terletak menyatu dengan Camshaft.  Sedangkan sebagai untuk kontrol hidraulik, menggunakan rangkaian elektronika melalui beberapa sensor yang mendeteksi kondisi mesin dan lewat ECM akan mengaktifkan Hydaulic Pump untuk menciptakan tekanan yang digunakan untuk mengubah sudut camshaft. Teknologi ini dapat anda temui pada Toyota VVT-i dan GM DCVCP.

Valve Cam Lob Changing


Untuk tipe kedua yaitu mekanisme Cam Lob Changing. Mekanisme ini berbeda dengan tipe diatas karena untuk mekanisme ini tidak melibatkan komponen hidraulik. Namun melalui dua Cam dengan tonjolan atau lob yang berbeda. Mekanisme ini akan memungkinkan banyak pasokan udara yang masuk ke silinder saat sistem ini aktif. Saat sistem ini aktif, terdapat lock pin yang akan menghubungkan rocker arm utama dengan rocker arm bayangan. Rocker arm bayangan ini digerakan oleh cam dengan loob atau tonjolan lebih besar. Sehingga sudut pembukaan katup menjadi lebih lama. Mobil yang mengaplikasikan sistem ini adalah Honda dengan teknologi IVTEC.

B. PENGARUH VALVE TIMING TECHNOLOGY

Dari beberapa mekanisme valve timing technology, akan membawa dampak yang signifikan untuk performa mesin dan emisi gas buang. Dampak tersebut dapat anda rasakan langsung khususnya saat memacu kendaraan pada kecepatan tinggi. Apa saja pengaruhnya terhadap mesin ?

Late Intake Valve Closing (LIVC)

Variasi pertama dari mekanisme Valve Timing Technology adalah LIVC. Kondisi ini, akan membuat katup terbuka sedikit lebih lama daripada kondisi normal. Hasilnya, saat langkah kompressi piston bergerak ke TDC (Top Dead Center) dan mendorong udara kembali ke Intake karena saat itu terdapat sedikit lubang pada katup intake, udara yang terdorong keluar itu memiliki tekanan serta temperatur yang lebih tinggi. Saat langkah intake berikutnya, udara tersebut masuk untuk proses pembakaran. Variasi ini akan mengurangi pumping losses sebanyak 40% dan mengurangi emisi Nox sebanyak 24%.

Early Intake Valve Closing (EIVC)

Cara lain untuk mengurangi pumping losses saat mesin berkecepatan rendah dan kevakuman tinggi adalah dengan mempercepat sudut penutupan katup. Saat proses intake berlangsung, katup In akan menutup lebih dulu sebelum piston mencapai BDC (Bottom Dead Center). Saat kecepan rendah, tidak banyak udara dan bahan bakar yang diperlukan untuk proses pembakaran. Sementara langkah piston menyebabkan aliran udara yang masuk ke silinder relatif besar. Menurut studi yang telah dilakukan, variasi ini akan mengurangi pumping losses sebanyak 40%, meningkatkan efisiensi bahan bakar sebanyak 7% dan mengurangi emisi sebesar 24%.

Early Intake Valve Opening

Variasi berikutnya yaitu berfungsi untuk mengurangi emisi gas buang, dengan mempercepat sudut pembukaan katup. Proses ini mirip dengan EGR. Saat langkah buang, piston bergerak ke TDC mendorong gas sisa pembakaran. Karena intake valve terbuka lebih cepat, ada sedikit gas sisa pembakaran yang terdorong ke intake. Didalam intake temperatur gas sisa tersebut turun karena temperatur intake lebih rendah. Saat langkah hisap, gas tersebut dimasukan kembali ke silinder untuk proses pembakaran. Udara tersebuta akan mengontrol temperatur silinder dan emisi Nox. Hasilnya, efisiensi volumetrik akan meningkat karena lebih sedikit gas buang yang dikeluarkan saat langkah buang.

Early/late Exhaust Valve Closing


Untuk variasi terakhir juga berfungsi untuk mengurangi berbagai emisi yang dihasilkan pembakaran mesin. Tanpa teknologi valve timing, berapapun gas sisa pembakaran akan didorong keluar melalui ekhaust valve saat langkah buang. Namun dengan teknologi Valve timing, para enginer dapat mengatur jumlah gas buang yang harus dikeluarkan untuk menekan emisi. Dengan mengubah sudut pembukaan katup exhaust sedikit lebih lama, menyebabkan semua gas sisa pembakaran akan terdorong keluar dan silinder dapat kosong dengan sempurna. Sementara pada beberapa kondisi yang mengharuskan membuka katup exhaust lebih cepat, menyebabkan ada gas sisa pembakaran yang masih tertinggal di silinder yang berfungsi meningkatkan efisiensi bahan bakar. Umumnya variasi ini terjadi saat kecepatan tinggi dimana banyak campuran udara dan bahan bakar yang tidak terbakar saat proses pembakaran.