8 Jenis Sistem Rem Pada Mobil dan Motor (Beserta Pengertian)

Secara umum, sistem rem dibagi menjadi dua jenis yakni rem cakram dan rem tromol. Itulah yang diketahui oleh banyak orang.

Tetapi, kalau dikupas secara rinci kita akan mendapati ternyata ada banyak sekali jenis rem yang digunakan pada mobil.

Oleh karena itu, kali ini kita akan mengulas secara rinci jenis jenis rem pada mobil beserta penjelasannya.

Tapi, kita bagi dalam tiga kategori yakni ;
  • Berdasarkan fungsinya
  • Berdasarkan Cara kerjanya
  • Berdasarkan Sistem kontrol

A. Macam-Macam Rem Berdasarkan Fungsinya


Berdasarkan penggunaan atau fungsinya, ada dua macam rem yakni

1. Rem Utama/Primer



Rem primer merupakan sistem pengereman utama pada kendaraan yang aktif menjaga keselamatan mobil. Dengan kata lain, rem utama adalah rem yang akan bekerja ketika kita menginjal pedal rem untuk memperlambat laju kendaraan. Rem ini, terletak pada masing masing roda.

Pada mobil, rem utama digerakan oleh satu pedal yakni pedal rem sehingga ketika kita injak pedal rem maka keempat roda akan melakukan pengereman secara bersama-sama. Sementara pada motor, ada dua kontrol rem biasanya. Rem depan dan rem belakang.

2. Rem Parkir/Tangan

img by jdpower.com

Jika rem utama fungsinya untuk mengurangi laju kendaraan, rem parkir dipakai untuk menahan kendaraan. Rem parkir ini, tidak difungsikan sebagai rem utama karena meski bisa prinsipnya sama seperti rem utama tapi mekanisme rem parkir tidak memiliki pegas pengembali.

Sehingga, rem ini lebih cocok dipakai untuk mengunci roda kendaraan agar tidak berputar. Rem parkir inu sangat berguna ketika mobil terparkir pada jalanan menurun dan mengamankan kendaraan agar tidak berjalan sendiri.

Rem ini, diaktifkan melalui sebuah tuas yang memiliki lock. Sehingga ketika ditarik otomatis roda akan terkunci. Selain memakai tuas, ada pula rem parkir yang diaktifkan melalui sebuah tombol. Sistem ini dikenal sebagai Electronic Park Brake (EPB) yang digerakan dengan bantuan motor listrik.

Jika ingin mengenal lebih jauh tentang rem parkir bisa baca artikel Cara kerja rem parkir tipe tuas, sementara untuk EPB, bisa anda baca pada artikel Pengertian Dan Cara Kerja Rem Parkir Elektrik

B. Macam - Macam Rem Berdasarkan Cara Kerja


Prinsip rem memang menggunakan perubahan energi gerak ke panas melalui gesekan. Tapi, cara penggesekannya ada beberapa teknik yakni.

1. Rem Tromol


Rem tromol menggunakan dua buah kampas rem yang digesekan pada sebuah tromol rem. Tromol rem ini berbentuk seperti mangkuk dengan bahan besi, pada dinding tromol inilah kampas rem akan menekan. Arah tekanan kampas pada tipe ini mengarah keluar, sehingga putaran tromol akan terhenti apabila dinding tromol terkena gaya gesek kampas.

Sistem rem ini, memiliki permukaan gesek yang lebih luas. Hal itu bisa kita lihat bentuk kampas yang digunakan memiliki permukaan yang lebar. Sehingga daya pengereman yang bisa dicapai juga besar, oleh karena itulah rem tromol banyak dipakai pada kendaraan berat seperti bus dan truk.

Selengkapnya ; Pengertian dan cara kerja rem tromol

2. Rem Cakram


Sementara pada sistem rem cakram bekerja menggunakan prinsip jepitan. Dalam hal ini, piringan rem sebagai media yang digesek akan mendapatkan jepitan dari kampas rem yang tertaut dengan knucle.

Hal itu menyebabkan piringan berhenti berputar ketika kampas menjepit permukaan piringan. Dari luas gesekan, memang tipe rem cakram lebih kecil tapi karena arah tekanannya berlawanan/menjepit maka daya rem yang sedikitpun sudah bisa menghentikan laju kendaraan.

Oleh karena itu rem cakram dikenal sebagai rem yang responsif dan lebih kuat untuk menghentikan laju kendaraan. Tapi, rem ini memiliki kelemahan ketika menghentikan laju kendaraan yang memiliki momentum besar karena daya geseknya yang sempit tidak mampu melawan energi putar roda.

Selengkapnya ; Pengertian dan cara kerja rem cakram

3. Engine Brake

Untuk tipe ketiga mungkin secara sadar sering anda pakai atau bahkan anda tidak mengenali sistem rem ini. Sesuai namanya, engine brake memakai energi mesin untuk melakukan pengereman. Bagaimana caranya ?

Saat mesin deselerasi maka katup gas dari awalnya terbuka langsung tertutup. Hal itu berimbas pada gerakan piston yang seolah ditahan oleh kevakuman intake manifold. Sehingga putaran mesin cenderung langsung turun.

Jika pada kondisi ini kita hubungkan kopling dan masuk gigi, maka laju kendaraan akan tertahan akibat perlambatan RPM mesin ini. Perlambatan inilah yang disebut sebagai engine brake.

Meski demikian, engine brake tidak masuk ke sistem pengereman utama mobil karena engine brake hanya bekerja ketika mesin deselerasi.

Untuk mengenal lebih jauh, bisa anda baca pada artikel berikut Mengenal Tentang Engine Brake Mobil

C. Sistem Rem Berdasarkan Pengontrol


Pengontrol rem adalah mekanisme dari pedal atau tuas yang bertugas mengonversi tenaga yang diberikan oleh tangan kita menjadi gerakan pada kaliper. Ada tiga jenis pengontrol yakni ;

1. Rem Mekanis

Rem mekanis adalah pengontrol rem yang memanfaatkan kabel kawat sebagai penghubung antara tuas rem dengan tuas cakram rem. Ini biasa kita temui pada sistem rem tromol sepeda motor atau rem belakang motor.

Rem mekanis itu menjadi penggerak rem yang paling sederhana karena gerakan dari tuas langsung diteruskan ke aktuator rem melalui kawat kabel. Tapi, kawat yang berbahan dasar logam ini juga bisa molor atau memuai sehingga kita perlu melakukan penyetelan rem pada sistem rem ini agar rem selalu pakem.

2. Rem Hidrolik


Berbeda dengan tipe mekanis yang memakai kabel kawat, pada sistem rem hidrolik sudah memakai fluida sebagai penyalur tenaga. Prinsipnya menggunakan hukum pascal dimana ketika tekanan yang dikenakan pada zat cair akan diteruskan kesegala arah dengan sama besar.

Fluida ini, akan menerima tekanan dari piston yang didorong akibat gerakan pedal/tuas rem. Karen fluida tertekan oleh piston maka fluida akan mendorong kesegala arah dengan besar tekanan sesuai tekanan piston. Disini, dorongan fluida akan diarahkan ke caliper atau silinder roda untuk diubah kembali menjadi energi gerak.

Sistem rem fluida ini, banyak dipakai karena terbukti lebih efektif dan responsif karena daya pengereman akan tersalurkan secara keseluruhan tanpa kerugian tenaga dan tidak ada istilah molor.

3. Rem Angin
img by fueloyal.com

Pada prinsipnya, sistem rem angin juga sama seperti rem hidrolik hanya saja pada rem angin tenaga pengereman tidak diperoleh dari pedal yang diinjak pengemudi melainkan dari angin bertekanan. Sementara pedal rem hanya berfungsi membuka katup yang menyalurkan udara bertekanan dengan aktuator rem.

Dalam hal ini, ada dua komponen yakni brake chamber yang akan mengubah tekanan angin menjadi energi gerak dan air tank selaku penyedia udara bertekanan. Jika pedal gas ditekan maka kedua komponen ini akan terhubung sehingga udara bertekanan akan mendorong kearah brake chamber untuk menggerakan tuas aktuator rem.

Karena menggunakan tekanan angin, maka daya pengeremannya juga sangat besar. Ini dipakai pada kendaraan-kendaraan besar seperti bus dan truk. Selengkapnya tentang Air Brake System bisa anda teruskan pada artikel Mengenal sistem rem angin pada bus dan truk.

Demikian artikel terlengkap mengenai macam macam sistem rem pada mobil dan motor. Semoga bisa menambah wawasan kita dan bermanfaat bagi kita semua.