12 Komponen Kopling Manual Sepeda Motor + Gambar dan Fungsinya

Komponen kopling manual - Fungsi kopling pada kendaraan adalah sebagai pemutus dan penyambung putaran mesin menuju transmisi. Mengapa putaran mesin ini perlu diputuskan ?

Contoh ketika kita akan memasukan gigi otomatis transmisi posisinya tidak boleh berputar, jika tidak ada kopling maka begitu gigi dimasukan kendaraan akan langsung loncat. Namun dengan adanya kopling maka kita bisa mengatur pergerakan kendaraan secara lembut.

Kopling mekanik dibagi menjadi dua macam yakni ;

  • Kopling single clutch, yang sering dipakai pada kendaraan roda empat atau lebih. Biasanya kopling ini bersifat kering.
  • Kopling multi clutch, kopling yang diterapkan pada sepeda motor. Dengan ciri khas memiliki beberapa plat kopling yang terendam didalam sebuah oli.

img by rrrtoolsolutions.com

Kopling multi clutch atau biasa disebut kopling basah ini, memiliki perbedaan konstruksi dari pada sistem kopling manual mobil. Meski sama-sama menggunakan gesekan, tapi alur perpindahan tenaganya berbeda pads tipe ini.


Komponen Kopling Manual Sepeda Motor + Fungsinya


1. Primary drive gear

Pada sistem kopling sepeda motor, tidak ada komponen flywheel seperti pada mobil. Sehingga proses kerja mesin tidak dilakukan sejajar dengan poros mesin.

Fungsi primary drive gear adalah untuk menghubungkan putaran dari poros engkol mesin ke gigi primer pada kopling. Bentuk roda gigi ini cukup kecil, dan biasanya terletak diarea samping kanan blok mesin.

2. Primary driven gear

Komponen berikutnya adalah gigi primer kopling yang berfungsi sebagai media gesek yang pertama. Gigi primer ini menggantikan fungsi dari flywheel.

Jika dilihat secara seksama, primary drive gear ini juga sama-sama terhubung dengan clutch cover yang memutar komponen pressure plate didalam kopling.

Bentuk roda gigi ini memiliki diameter lebih besar dari pada primary drive gear untuk meningkatkan perbandingan giginya.

3. Clutch Cover

Cover ini terletak menempel pada gigi primer kopling. Fungsinya sebagai penyalur putaran dari gigi primer ke beberapa pressure plate. Pada sistem kopling motor ini, menggunakan beberapa plat kopling dan plat penekan. Plat penekan itu akan berputar mengikuti putaran gigi primer kopling.

4. Multi Clutch plate

Bagian ini sering disebut Plat kopling atau priringan gesek adalah piringan yang terletak diantara plat penekan didalam kopling. Fungsi utama dari plat ini adalah sebagai penerima putaran dari pressure plate.

Posisi clutch plate ini terhubung dengan poros transmisi. Sehingga dalam kondisi bebas, piringan ini tidak akan berputar mengikuti pressure plate dan gigi primer.

5. Multi Friction plate

Plat berijutnya, terletak diantara clutch plate namun tidak terhubung dengan poros transmisi melainkan terhubung dengan gigi primer. Fungsi dari komponen ini adalah menyalurkan putaran dari gigi primer kopling menuju transmisi dengan media gesekan.

Jadi, didalam kopling multi plate letak plat ini dan plat kopling saling berselingan. Tujuannya agar lebih awet dan lebih kuat dalam kondisi basah.

Berbeda dengan plat kopling, plat ini memiliki cakar yang terpaut ke clutch cover. Dari cakar inilah friction plate bisa berputar mengikuti putaran gigi primer.

6. Center gear

Roda gigi ini terletak pada poros transmisi dan memiliki beberapa roda gigi sebagai peletakan kampas kopling. Fungsi dari center gear adalah sebagai komponen penyalur putaran dari kampas kopling menuju poros transmisi.

Bentuk center gear yang memanjang akan membuat pergerakan kampas kopling/friction plate menjadi lebih luas. Ketika friction plate ini saling berjauhan dengan clutch plate maka tidak ada hubungan putaran.

7. Pressure plate

Plat penekan terletak diarea luar kopling motor, fungsinya sebagai media yang menekan clutch plate kearah dalam sehingga clutch plate ini bisa menekan friction plate untuk menyalurkan tenaga. Bentuk pressure plate ini tidak jauh beda dengan kampas kopling mobil, hanya uikurannya saja yang lebih kecil.

8. Pressure spring

Pegas penekan terletak didalam pressure plate. Fungsinya sebagai sumber tenaga untuk menekan plat kopling. Ada sekitar 6 atau lebih pegas dengan kekuatan tinggi, pegas ini diletakan secara rotari disekeliling pressure plate.

9. Release fork

Garpu pembebas berfungsi sebagai tuas untuk mengendalikan pressure plate. Dalam proses kerjanya, pressure plate akan bergerak untuk menekan dam membebaskan hubungan antara plat kopling dan friction plate.

Garpu inilah yang bertugas memudahkan proses ini, release fork hanya sebagai tuas namun yang menggerakan tetap dari tuas kopling yang disalurkan dengan kabel kopling.

10. Clutch adjuster

Clutch adjuster biasanya terletak diarea luar cover engine. Fungsi adjuster ini adalah sebagai pengatur ketinggian kopling, tentu setiap pengguna memiliki karakter yang berbeda. Ada yang suka menggunakan kopling pendek ada pula yang menyukai kopling panjang. Keberadaan penyetel ini akan menyesuaikan ketinggian kopling sesuai selera pengendara.

11. Clutch handle

Clutch handle atau tuas kopling adalah alat input untuk mengatur kinerja kopling secara langsung oleh pengguna. Jadi komponen inilah yang digunakan pengguna untuk melakukan kontrol terhadap kopling motor, kalau pada mobil komponen ini diganti dengan clutch pedal.


12. Clutch cable

Kabel kopling adalah bahan berbentuk seperti kawat yang memiliki kekuatan terjadap daya elastisitas tapi fleksibel. Karena sifatnya ini, kabel ini digunakan sebagai penyalur tenaga dari tuas kopling ke release fork pada aktuator kopling.

Meski kopling motor didesai dengan model basah dan multi plate, bukan berarti kopling ini tahan terhadap penggunaan yang keras. Komponen ini juga masih menggunakan gesekan sehingga potensi kampas kopling yang tipis pasti terjadi.

Jika kampas kopling motor telah tipis, maka motor jadi lebih sulit dikendalikan. Dayanya juga berkurang dan mesin terkesan meraung saja tanpa bisa lari.

Salah satu hal yang mempercepat penipisan kampas ini adalah faktor pemakaian. Penggunaan setengah kopling bisa mempercepat pemakaian kopling karena setengah kopling berarti menahan hanya setengah saja penekanan pressure plate. Sehingga tekanan pegas kurang dan terjadilah gesekan antara plat kopling dan friction plate.

Oleh sebab itu, minimalkan pemakaian setengah kopling. Jika tidak dalam kondisi yang memaksa, maka biasakan menggunakan full kopling.

Demikian artikel lengkap dan jelas mengenai komponen kopling manual sepeda motor dan fungsinya. Semoga bisa bermanfaat bagi kita semua dan bisa menambah wawasan kita.