11 Komponen Motor Starter + Gambar dan Fungsinya

Sistem starter adalah sebuah piranti mekatronika yang menggabungkan mekanikal dan energi kelistrikan untuk memicu mesin supaya bisa hidup secara berkesinambungan. Prinsip kerja sistem starter adalah dengan memutar poros engkol mesin untuk memicu terjadinya siklus mesin, sehingga pembakaran didalam mesin dapat terlaksana.

Berkat adanya motor starter, maka proses penyalaan mesin mobil menjadi lebih mudah dan cepat. Cukup memutar kunci kontak atau menekan tombol start mesin otomatis menyala.

Ini berbeda dengan sepeda motor yang memiliki kapasitas mesin kecil, meski tidak ada sistem starter tetap mudah dihidupkan melalui kick starter. Sementara mesin mobil yang berkapasitas diatas 1000 cc akan sulit tanpa adanya starting system.

Untuk pembahasan kali ini, akan kita bedah seperti apa bentuk motor starter sampai kedalam-dalammnya. Untuk mempelajari cara kerja motor starter, bisa anda simak pada artikel sebelumnya mengenai cara kerja motor starter beserta rangkaian.

Sebelumnya, motor starter sendiri memiliki 3 macam. Jenis jenis motor starter yang dimaksud adalah ;
  • Tipe Planetary 
  • Tipe Reduksi 
  • Tipe Konvensional 

Anda bisa membaca selengkapnya diartikel berikut ; Jenis-jenis motor starter beserta cara kerjanya. Di artikel ini kita akan lebih spesifik ke komponen motor starter tipe konvensional.

Komponen Komponen Pada Motor Starter


komponen motor starter
img by jcrsupplies.co.uk

1. Solenoid starter

Komponen pertama bisa anda lihat pada bagian yang berbentuk seperti tabung diatas motor utama. Komponen ini diberi nama solenoid starter karena terdiri dari coil/kumparan. Fungsi utama Solenoid starter adalah sebagai penggerak drive pinnion dan pemberi tegangan pada motor utama.

Ada dua buah coil didalam solenoid yakni ;

Pull in coil, komponen ini berfungsi mendorong plunger untuk menggerakan drive pinion.
Hold in coil, merupakan komponen serupa yang terletak didepan pull in coil. Fungsinya untuk menahan pergerakan pull in coil dan menghubungkan arus baterai ke motor utama.

Cara kerja solenoid starter ini. adalah dengan memanfaatkan gaya elektromagnetik didalam coil. Kita tahu kalau listrik dialirkan melalui sebuah coil, maka akan terbentuk medan magnet dengan arah tertentu. Medan magnet tersebut dimanfatkan untuk menggerakan drive pinion supaya pinion gear bisa bertautan dengan flywheel.

Bentuk dari solenoid ini seperti coil, dimana sebuah inti besi diletakan ditengah lilitan tembaga. Namun lilitan ini memiliki jumlah yang besar dan dimensinya juga besar sehingga mampu menggerakan plunger dengan kuat dan cepat.

2. Solenoid plunger

macam macam motor starter

Plunger ini terletak pada ujung pull in coil. Fungsinya hanya satu yakni menghubungkan pergerakan pull in coil ke drive lever. Dengan kata lain komponen ini hanya berfungsi sebagai batang penghubung. Meski demikian, bahan plunger ini juga kuat karena akan menghubungkan daya tarik pull in coil yang begitu kua.

3. Solenoid caps

Tutup solenoid adalah rangkaian penutup solenoid starter yang terletak dibagian depan starter. Bukan hanya sebagai penutup, tapi komponen ini juga dijadikan sebagai media penghubung antara arus dari sistem ke aktuator starter. Terbilang ada 3 buah terminal pada motor starter yakni

  • Terminal 50, merupakan terminal yang terhubung dengan rangkaian starter dari kunci kontak. Melalui terminal ini motor starter mendapat perintah untuk aktif atau tidak. Saat terminal 50 mendapat arus maka solenoid akan bekerja dan starter akan bereaksi. 
  • Terminal 30, terminal yang langsung mendapatkan arus listrik dari baterai. Dengan kata lain arus listrik selalu tersedia pada terminal ini saat motor mati atau hidup. 
  • Terminal C, terminal yang digunakan untuk menyalurkan arus utama dari solenoid ke motor starter agar dapat berputar. Terminal ini akan mnghubungkan arus dari terminal 30 ketika 50 mendapatkan arus. 

4. Field Coil

Kita lanjut kebagian dalam motor starter, disini ada banyak komponen yang bisa anda temukan. Pertama anda bisa menemukan field coil. Apa itu field coil ? field coil adalah serangkaian magnetic coil yang digunakan untuk membangkitkan kemagnetan disekitar rotor coil. Sesuai prinsip kerja motor listrik yang mengharuskan adanya medan magnet disekitar rotor, komponen ini akan menyediakannya.

Tapi field coil tidak bersifat permanent magnet, field coil hanya akan menghasilkan magnet apabila ada input arus dari terminal 50. Proses ini biasa kita sebut sebagai proses induksi elektromagnetik. Pada field coil sendiri terdiri dari beberapa bagian seperti

  • Yoke, merupakan housing tempat coil berada. Dalam hal ini kumparan terletak didalam yoke. 
  • Pole core, merupakan inti besi pipih yang dijadikan tempat melilitnya tembaga agar menjadi kumparan. 
  • Kumparan, ini terbuat dari kumparan tembaga biasa yang dilillit dengan arah tertentu disekitar pole core, didalam yoke ada sekitar 4 hingga 6 unit pole core yang saling berhubungan untuk mendapatkan kemagnetan besar. 

5. Armature coil

Komponen selanjutnya, pada motor listrik biasa disebut sebagai rotor coil atau kumparan yang terletak disekitar poros motor. Fungsi utama dari armature coil ini juga sebagai pembangkit medan magnet yang akan direaksikan dengan kemagnetan field coil untuk terjadinya pergerakan.

Bentuk armature coil seperti rotor pada umumnya yang dililiti oleh tembaga, perbedaannya pada armature ini memiliki jumlah lilitan yang banyak serta diameter tembaga yang melillitnya juga tergolong besar, sehingga diameter coil ini juga lebih besar.

6. Commutators

pemeriksaan motor starter pada sepeda motor
img by groschoop.com

Komponen selanjutnya, terletak dibagian depan armature coil, bentuknya seperti plat tembaga yang saling tersegmentasi. Fungsi commutator adalah sebagai penghubung antara arus listrik dari brush menuju kumparan armature. Bentuk commutator yang tersegmentasi mencegah adanya hubunngan singkat arus listrik karena dalam proses kerjanya commutator akan terhubung dengan arus positif dan negatif secara langsung.

7. Drive lever/Actuator shaft

Kita kembali kebagian dalam solenoid, disini ada komponen yang berbentuk garpu yang berfungsi untuk menggerakan pinion gear. Drive lever bekerja dengan prinsip tuas, yang akan mengungkit pinion gear ketika ujung lainnya terdorong kearah berlawanan. Siapa yang mendorong ? ini adalah fungsi dari pull in coil melalui plunger. Sementara ujung lainnya akan membuat pinion gear terdorong keluar dan terhubung dengan gigi flywheel.

8. Brushes

Komponen berikutnya terletak dibagian main motor. Disini ada rangkaian sikat yang dipakai untuk mengubungkan arus listrik dari static conductor ke dynamic conductor. Maksudnya, brush ini akan mengirimkan arus listrik dari terminal 50 ke armature coil yang bergerak berputar melalui commutator.

Pada sebuah motor starter, biasanya ada sekitar 4 atau lebih sikat dengan dua sebagai sikat positif dan dua lainya sebagai sikat negatif. Bahan sikat ini juga terbuat dari tembaga namun lebih lunak, untuk menjaga agar commutator tidak mengalami keausan. Tapi, impactnya brush menjadi lebih cepat aus. Jika ini terjadi maka starter akan sulit dihidupkan.

9. Drive Pinnion Clutch

Komponen selanjutnya, akan kita temui kopling starter yang berfungsi dalam pemutusan dan penghubungan putaran dari starter ke flywheel. Mengapa perlu diputus ? ini karena motor stater tidak mungkin terus berputar ketika mesin sudah hidup. Sehingga pada kondisi normal, starter akan terhubung dan saat sistem starter dinyalakan putaran starter akan terhubung dengan flywheel.

Cara kerja kopling ini yakni dengan memanfaatkan slide gear dengan model miring. ini karena ada komponen overlap clutch yang terletak pada ujung drive pinion. Saat sistem starter dinyalakan maka drive lever akan mendorong kopling ini, tapi dengan slide gear miring maka drive pinion akan bergerak keluar sambil berputar melebihi putaran starter.

Ini ditujukan agar pinion bisa berkaitan dengan cepat dan sempurna dengan roda gigi flywheel. Pada tipe strater reduksi, komponen kopling ini mendapatkan tambahan part yang dijadikan sebagai roda gigi pereduksi putaran, tujuannya agar moment pada pinnion gear menjadi semakin besar.

10. Drive pinnion gear

Komponen selanjutnya berbentuk seperti roda gigi pada umumnya yang terletak diujung drive pinion shaft. Fungsi pinnion gear ini adalah untuk menghubungkan putaran yang dihasilkan motor listrik ke poros engkol mesin melalui flywheel. Diameter pinnion cukup kecil dibandingkan dengan flywheel sehingga akan menambah perbandingan gigi yang membuat sistem starter sanggup memutar poros engkol mesin.

11. Motor housing

gambar motor starter


Part terakhir adalah housing, yang memiliki fungsi sebagai rumah pelindung dan sebagai tempat meletakan berbagai komponen starter. Housing ini terbuat dari logam yang terdiri dari main housing yang berbentuk tabung, pinion housing sebagai pelindung roda gigi pinion dan hosung cap didepan main housing sebagai penutup rangkaian starter.

Untuk memahami dimana peletakan komponen diatas, bisa anda simak animasi berikut


Rangkaian Sistem Motor Starter

pemeriksaan motor starter
img by prestolite.com

Demikian artikel lengkap dan jelas mengenai komponen motor starter beserta gambar dan fungsinya pada mobil dan sepeda motor. Semoga bisa menambah wawasan kita dan bermanfaat bagi kita semua.