Showing posts with label Tips Mobil. Show all posts

Mobil Sekarang Itu Nggak Perlu Dipanaskan, Benarkah Itu ?

Hai gays, balik lagi bareng gua di blog autoexpose.

Manasin mesin, adalah aktfitas rutin yang sering dilakukan pemilik kendaraan. Tapi kalau kita serch di googel, ada artikel yang mengatakan kalau mobil sekarang itu nggak perlu dipanasin.

Dan artikel artikel itu, dibikin oleh media besar. Yang mereka tuh, kalo bikin artikel pasti berdasarkan narasumber yang memang ahli.

Jadi, benarkah mobil sekarang nggak perlu dipanasin ?


Di artikel ini, gua ajak kalian semua belajar sama sama tentang mesin. Jadi perlu nggak perlunya manasin mobil, itu bisa kita temukan jawabannya.

Pertama, gua bakal jelasin tujuan proses pemanasan mesin. Jadi, manasin mesin mobil itu punya tiga tujuan.

1. Manasin Mesin Untuk Mempersempit Celah Antar Komponen Mesin

Pertama, memanaskan mesin akan membuat komponen mesin memuai.

Komponen mesin, terbuat dari logam. Dan logam, punya sifat memuai jika dipanaskan. Pemuaian ini, bisa berakibat buruk terhadap mesin. Contohnya piston dan blok silinder. Kalau kedua komponen ini memuai, maka diameter silinder akan mengecil dan diameter piston akan membesar.

Akibatnya, piston akan terjebak didalam silinder dan nggak bisa gerak.

Untuk mengatasi hal itu, setiap komponen mesin yang berinteraksi, diberi semacam celah sebagai toleransi terhadap pemuaian.

Tapi efeknya, mesin jadi loyo pas masih dingin. Oleh sebab itu, pemanasan mesin dilakukan agar komponen mesin memuai. sehingga celah toleransi bisa lebih rapat.

2. Manasin Mesin Untuk Menyiapkan Pelumasan

Tujuan yang kedua, manasin mesin akan meratakan oli ke semua bagian mesin.

Ketika mesin mati dalam waktu yang lama, maka oli akan turun dan berkumpul didalam carter. Itu membuat komponen yang terletak dibagian atas seperti piston dan mekanisme katup, tidak mendapatkan pelumasan yang cukup.

Apa yang terjadi kalau mobil langsung digeber ?

Komponen mesin pasti akan tergores.

Memanaskan mesin, berarti kita menyalakan mesin dalam posisi idle. Dan itu akan membuat oli bersirkulasi ke semua bagian mesin. Sehingga pas mobil kita gas, komponen mesin sudah mendapatkan pelumasan yang cukup.

 3. Manasin mesin untuk membuat mesin mencapai suhu kerja

Tujuan yang ketiga, sama seperti namanya. Manasin mesin, itu bertujuan untuk menaikan suhu mesin.

Mesin itu dapat bekerja secara efisien kalau mesin berada pada suhu kerja. Ini ada penjelasannya.

Kalau mesin masih dingin, maka bensin yang terbawa oleh aliran udara intake, akan mengembun pada dinding intake manifold. Sehingga, bensin yang masuk ke ruang bakar itu lebih sedikit. Sehingga tenaga yang dihasilkan mesin saat masih dingin itu lebih rendah.

Selain itu, panas hasil pembakaran yang harusnya dikonversi ke energi gerak, akan merambat ke komponen mesin. Sehingga, hasil pembakaran yang dapat dikonversi ke energi gerak, tidak sampai 100 persen.

Inilah yang membuat mesin kurang efisien kalau dipaksa jalan saat masih dingin.

Lalu mengapa mobil mobil sekarang nggak perlu dipanasin ?

Ternyata, perkembangan teknologi pada mesin mobil, mampu mengatasi masalah masalah yang tadi kita bahas.

Celah toleransi antar komponen lebih rapat

Mesin mesin sekarang, itu memiliki celah toleransi yang sangat rapat. Hal itu disebabkan material dasar yang digunakan untuk membuat komponen mesin, dibuat dengan campuran khusus sehingga laju pemuaian bisa dikurangi.

Oli sekarang mampu melekat lebih lama

Lalu untuk masalah pelumasan. Oli yang diproduksi saat ini, sudah dicampur dengan berbagai zat aditif. Sehingga kemampuan oli meningkat. Salah satunya, oli mampu melekat pada komponen mesin dalam waktu yang lama.

Jadi kalau mobil berhenti satu atau dua hari, maka lapisan oli tetap melekat pada komponen mesin.

Sehingga mobil siap jalan meski masih dingin.

 Sistem injeksi elektronik sangat berpengaruh

Teknologi injeksi elektronik juga memberikan dampak yang signifikan. Jadi ketika mesin dinyalakan pas masih dingin, maka injektor akan menyemprotkan lebih banyak bensin. RPM mesin, juga bakal naik secara otomatis kalau masih dingin.

Sehingga loss energi yang dialami mesin pas masih dingin, itu tidak menimbulkan efek terhadap performa mesin.

Video Mobil Tidak Perlu Dipanasin



Tapi menurut gua pribadi, manasin mesin itu tetap perlu gays. Karena mesin bakal lebih efisien, kalo dibuat jalan pas suhunya udah anget.

Selain itu, manasin mesin juga bisa buat ngecek kondisi mesin sebelum dipake jalan. Apalagi mobil injeksi itu, penyakitnya suka muncul tiba tiba. Terutama kipas pendingin. Kalo mesin masih dingin, kipas ini nggak bakal nyala. Jadi kita nggak tau apa kipas itu berfungsi apa nggak.

Salah satu cara buat tau kondisi kipas pendingin, itu dengan menyalakan ase. Pas ase dinyalakan, kipas juga bakal nyala. Kalo kipas nyala, berarti kipas masih berfungsi.

Manasin mesin mobil sekarang, juga nggak usah lama lama gays. Cukup 1 sampai 2 menit sampai mesin anget, itu udah cukup.

Kelamaan manasin mesin, malah bikin boros bensin.

Kalo menurut kalian, manasin mesin masih perlu nggak sih ?

Power Steering Bunyi Saat Belok, Cek 6 Komponen Berikut Sebelum Ke Bengkel

Kerusakan pada sistem power steering mobil memang sedikit sulit dideteksi. Karena ada banyak komponen yang terlibat, juga saat ada masalah pada salah satu komponen power steering maka gejalanya juga sama-sama bunyi.

Itulah sebabnya banyak deteksi power steering yang keliru. Akibatnya, sudah keluar banyak biaya dan waktu tetapi masalah belum juga hilang. Namun anda bisa memahami lebih detail tentang power steering suapya sedikit mengerti tentang masalah apa yang kira-kira ada pada PS mobil anda.

Diartikel ini akan kita jabarkan secara rinci bagaimana cara mendeteksi tiap komponen power steering kalau terjadi masalah.

Penyebab Power Steering Bunyi


Power steering dibuat untuk meringankan kemudi mobil, memang ada dua jenis power steering yakni power steering hidrolik yang masih menggunakan pompa dan EPS (elektrik power steering) yang sudah menggunakan motor listrik.

Jenis yang sering mengalami bunyi-bunyian adalah power steering jenis pompa. Penyebabnya bisa dari komponen berikut.

1. Pompa power steering



Pompa power steering berfungsi sebagai sumber daya utama power steering. Pompa ini akan memompa oli power steering, oli power steering yang bertekanan digunakan untuk mendorong rack steer ke arah kemudi yang dikehendaki.

Kalau ada bunyi, terutama bunyi dengung saat setir belok patah itu condong ke pompa power steeringnya. Biasanya kerusakan ada dibagian pulley dan poros pompa yang oblak.

Tapi anda juga perlu sedikit teliti karena ada beberapa mobil yang memang normal kalau setir dimentokan ke kanan dan kiri ada bunyi dengung. Bunyi itu Cuma muncul saat setir ditahan pada posisi mentok.

Kalau bunyinya muncul saat setir diputar (belum mentok) padahal sebelumnya tidak berbunyi itu baru masalah.

Untuk mendeteksi pompa PS, ada dua cara yang umum.


  • Pertama dengan menggoyangkan pulley pompa, untuk cara ini anda perlu melepas drive belt yang mengaitkan pulley pompa PS. Kalau oblak berarti pompa sudah rusak.
  • Cara kedua, dalam posisi setir dibelok-belokan anda bisa mendengarkan bunyinya secara langsung menggunakan bantuan detektor. Anda bisa menggunakan obeng magnet sebagai detektor, caranya tinggal tempelkan ujung obeng magnet ke frame didekat poros pompa dan tempelkan handle obeng ke telinga anda. Bunyinya akan sangat terdengar, khususnya saat setir dibelak-belokan.
obeng magnet panjang
Solusi untuk kerusakan pompa yakni dengan menggantinya. Untuk biaya ganti itu tergantung merk mobilnya, umumnya bisa tembus 2 juta rupiah untuk yang ori.

2. Oli power steering kurang/bocor

Oli power steering tidak hanya berfungsi sebagai pelumas tetapi juga sebagai fluida hidrolik yang mentransfer tenaga dari pompa ke rack steer.

Kalau olinya kurang, akan menyebabkan sistem steering masuk angin sehingga akan menyebabkan setir sedikit berat dan ada bunyi kasar saat setir dibelokan. Selain itu, saat anda membuka reservoir oli PS juga akan muncul banyak gelembung.

Dalam posisi mesin OFF, cek ketinggian oli PS. Biasanya tanpa membuka tutup reservoir juga terlihat, karena reservoir ini sedikit transparan. Kalau olinya kurang, jangan buru-buru mengisinya tapi cek apakah ada yang bocor atau tidak.

Terlebih lagi kalau anda sering menemui ceceran fluida berwarna merah setiap pagi di kolong mobil. Itu bisa jadi tanda ada kebocoran.

Jadi solusinya, benahi dulu mana yang bocor baru isi oli power steering sampai di level Maksimal.

3. Selang High pressure rusak

Selang high pressure akan mengalirkan oli PS bertekanan tinggi dari pompa ke rack steer. Karena didalam selang ini ada fluida bertekanan maka kondisi selang juga harus tetap prima.

Ketika ada kerusakan atau kondisi fisik selang sudah udzur maka akan menimbulkan gejala seperti bunyi ini.

Biasanya selang yang lembek, juga sudah tidak bagus. Sehingga perlu diganti.

Untuk mendeteksinya, coba perhatikan fisik selang HP ini. Kalau kondisi selang cukup lembek, maka selang perlu diganti. Cek juga saat dalam posisi mesin nyala sambil setir dibelokan. Biasanya selang ini juga bergetar. Kalau selang HP sampai bergetar saat power steering beroperasi, maka itu harus diganti.

4. Long tie rod lemah



Long tie rod adalah batang yang menghubungkan ujung rack steer dengan bagian knucle arm pada roda. Disini terdapat sebuah ball joint untuk memungkinkan setir bisa digerak-gerakan pada segala sudut.

Ketika ball joint ini oblak atau lemah, maka bunyi kletek-kletek akan muncul saat setir dibelokan.

Untuk mengecek kondisi long tie rod, pertama lepas dulu tie rod dari knucle arm, selanjutnya gerakan tie rod keatas dan kebawah. Harusnya ada sedikit tahanan, atau dengan kata lain terasa sedikit keras saat tie rod digerakan keatas dan kebawah. Tapi kalau sangat lemah, maka tandanya rusak dan perlu diganti.

5. Boot steering rack sobek

Boot steering rack ini merupakan karet pelindung joint antara long tie rod dan steering rack. Karet ini berfungsi untuk melindungi ball joint dari debu dan kotoran juga menjaga agar pelumas pada ball joint tidak bocor.

Tapi kalau karet ini sobek, otomatis ball joint akan kemasukan kotoran, pelumasnya juga bocor sehingga menimbulkan bunyi gesekan ketika setir dibelokan.

Tips sebelum membawa mobil ke bengkel, cek dulu komponen-komponen diatas secara visual agar nanti saat dibengkel anda bisa juga membantu mekanik untuk mendeteksi bagian mana yang kira-kira rusak. Supaya tidak terjadi keliru deteksi, tanyakan juga bukti bahwa komponen itu memang rusak sebelum anda memutuskan menggantinya.

Sekian semoga bermanfaat.

Cara Mudah Atasi Pedal Kopling Yang Berdecit

Menghilangkan bunyi decitan pada pedal kopling bukan hal yang sulit, pasalnya anda sendiri pun bisa melakukannya walau tanpa memiliki alat-alat bengkel.

Tapi sebelumnya kita perlu tahu apa saja hal yang menyebabkan pedal kopling ini berdecit saat dioperasikan sehingga nantinya kita bisa lebih mudah memahami cara penyelesaiannya.

Lalu apa penyebab pedal kopling berdecit ?


Ternyata penyebabnya juga cukup sepele.

Pedal kopling akan berdecit saat dioperasikan karena ada bagian yang bergesekan namun kering. Maksudnya, pedal kopling itu memiliki engsel. Dari engsel itulah pedal kopling bisa dioperasikan maju mundur.

Namun karena kering, dari engsel inilah bunyi decitan bisa muncul. Seperti engsel pintu atau jendela yang kering juga akan menimbulkan bunyi saat digerakan.

Selain engsel pada pedal kopling yang kering, apa masih ada penyebab lainnya ? jelas ada

1. Per kopling berkarat

Mungkin tak jarang yang tahu kalau per kopling yang kondisinya berkarat, kering itu juga bisa menimbulkan bunyi saat kopling diinjak.

Bunyi itu berasal dari material pegas itu sendiri yakni baja lentur yang mulai kaku sehingga menimbulkan bunyi.

2. Silinder didalam master kopling kering

Didalam master kopling, terdapat silinder dan piston yang fungsinya untuk menekan cairan hidrolik agar tenaga tekanan kopling sampai ke bawah.

Kadang pula gesekan antara piston didalam silinder master kopling menimbulkan bunyi. bunyi ini bisa berasal karena kondisinya kering, ada kotoran yang mengganjal atau ada kerak.

3. Engsel pada release fork kering 

Dibagian bawah atau dibagian bak kopling ada komponen bernama release fork atau garpu pembebas yang bertugas menekan pressure plate supaya bisa menekan plat kopling atau membebaskannya.

Ternyata engsel pada release fork ini juga bisa kering dan kalau kering bisa berdecit. Masalah ini hampir sama dengan yang dibahas diawal, maka cara mengatasinya pun sama saja.

Lalu bagaimana cara mengatasinya ?

Untuk menghilangkan bunyi decitan itu anda hanya perlu melumasi bagian-bagian yang kering, khususnya engsel pada pedal kopling.

Pelumas seperti apa dan bagaimana caranya ?

Anda bisa menggunakan peluamas berbasis gel atau cair seperti grease, WD 40, atau oli sisa juga tidak masalah. Tapi untuk aplikasi yang lebih mudah anda bisa gunakan cairan pelumas model spray seperti WD 40 atau sejenisnya. Tapi kalau tidak ada anda juga bisa pakai oli.

Caranya, tinggal semprotkan pelumas ini pada engsel-engsel yang ada pada pedal kopling, dan release fork (dibagian kolong mobil). Jangan lupa semprotkan bagian pernya juga.

Kalau bunyinya masih terdengar, kemungkinan sumber bunyinya berasal dari master silinder kopling. Untuk masalah ini anda perlu melepas kaitan pedal dengan batang master silinder. Biasanya ini dikaitan dengan sebuah pengait kawat, untuk membukanya anda bisa menggunakan bantuan tang.

Setelah terlepas, putar-putar batang master silinder (putar 180 derajat kekanan, lalu balik lagi putar 180 derajat ke kiri). Ini digunakan untuk meratakan area silinder sehingga tidak ada kotoran atau kerak yang mengganjal.

Terakhir pasang kembali batang silinder ke pedal kopling.

Ada Bunyi Saat Kopling Mobil Dilepas, Apa Penyebabnya ?

Mungkin anda pernah menemui kondisi ketika memindahkan gigi tranmsisi mobil, ada bunyi yang muncul saat kopling direlease/dilepas.

Bunyi itu bisa bunyi yang wajar tapi juga bisa karena ada kerusakan pada sektor kopling. Hari ini Autoexpose akan memberikan beberapa komponen yang bisa menyebabkan kopling mobil bunyi saat dilepas.

Penyebab Kopling Bunyi Saat Dilepas


1. Kampas kopling sudah tipis

Ketika kampas kopling mobil tipis, maka beberapa gejalanya akan muncul salah satunya kopling yang bunyi dan getar saat dilepas. Bunyi kopling karena kampas yang tipis itu seperti bunyi slip atau gesekan.

Biasanya juga tercium bau terbakar dari area bawah mobil.

Ini bisa menimbulkan bunyi karena ada gesekan antara flywheel dan plat kopling karena kampasnya aus. Kalau kampasnya masih tebal, tetap ada gesekan tapi gesekan itu hanya berlangsung sangat singkat serta bunyinya bisa diredam. Jadi tidak terasa.

Ketika kampas kopling sudah tipis, gesekan antara flywheel dan plat kopling akan lebih nampak sehingga bisa bisa menimbulkan bunyi yang terdengar sampai kabin.

2. Permukaan flywheel atau pressure plate tidak rata

Kopling mobil itu terdiri dari tiga plat, yakni flwheel, plat kopling dan pressure plate. Flywheel dan pressure plate sama-sama berperan sebagai pemberi putaran sementara plat kopling akan menerima putaran.

Ketika kopling bekerja, gesekan antara flywheel, pressure plate bersama plat kopling akan mengikis lapisan kampas kopling. Itulah sebabnya kampas kopling mobil bisa habis. tapi tak jarang juga, permukaan flwheel atau pressure plate terkena kikis.

Itu bisa disebabkan karena saat kampas kopling tipis tapi tidak kunjung diganti.

Kalau pressure plate atau flywheel sudah terkikis maka permukaannya menjadi tidak rata. Hasilnya kopling akan bergetar, imbasnya berupa bunyi dan getaran saat kopling dilepas.

3. Pegas kopling lemah

Pegas kopling bertugas untuk menekan pressure plate agar ketika plat didalam kopling bisa menempel dengan kencang. Kekuatan pegas ini juga cukup besar sehingga kopling mobil tidak mengalami selip.

Tapi ketika pegas kopling sudah melemah, tekanan pressure plate ke plat kopling juga menjadi berkurang. Sehingga saat awal-awal kopling tersambung (pedal kopling dilepas) slip kopling lebih berpotensi muncul meski kondisi kampas kopling masih bagus.

Ini tentu saja akan menimbulkan bunyi dan getaran.

4. Bunyi itu berasal dari persneling

Selanjutnya bunyi saat kita dengan ketika melepas kopling juga bisa berasal dari gigi transmisi, entah karena RPM mesin terlalu kecil saat kita lepas kopling atau posisi gigi terlalu besar itu bisa menyebabkan bunyi.

Secara umum bunyi ini memang tidak bermasalah selama bunyinya tidak muncul terus. Tapi ketika di gigi satu bunyi ini tetap muncul maka besar kemungkinan ada masalah pada sektor transmisi.

Jadi kesimpulannya

Apabila bunyi yang anda dengar seperti bunyi gemertak, itu bisa disebabkan karena posisi gigi terlalu besar atau RPM mesin terlalu kecil saat lepas kopling. Dan itu wajar.

Tapi kalau bunyi itu seperti gesekan, disertai getaran dan ada bau terbakar pula maka itu masalah kopling. Umumnya kampas kopling yang sering kena apalagi kalau usia kampas kopling mobil anda sudah cukup lama, tapi tidak menutup kemungkinan bagian lain juga yang kena.

Ini bisa dicek lebih lanjut di bengkel. Untuk penggantian set kopling, biayanya beragam. Setidaknya anda perlu menyiapkan 2 juta rupiah untuk penggantian set kopling. Jarang bengkel yang hanya mengganti satu partnya saja, karena pada sistem kopling ketika satu part diganti dan lainnya tidak maka dalam waktu dekat part yang tidak diganti bisa juga rusak.

Sehingga untuk menyingkat waktu dan tenaga, penggantian dilakukan satu set.

4 Penyebab Kopling Mobil bunyi Saat Diinjak + Solusinya

Hari ini akan saya share beberapa hal yang menyebabkan kopling mobil anda bunyi saat diinjak beserta solusinya. Tapi sebelum itu alangkah lebih baik kita bahas dulu apa itu kopling supaya penjelasan nantinya bisa masuk.

Kopling adalah komponen yang digunakan untuk memutuskan putaran mesin ke transmisi saat akan terjadi perpindahan gigi.

Kopling ini bekerja menggunakan tiga plat yang saling bertempelan. Dua plat yakni flwheel dan pressure plate berfungsi sebagai pemberi putaran dan plat kopling sebagai penerima putaran. Posisi plat-plat tersebut, plat kopling terletak diantara flywheel dan pressure plate.

Saat kondisi normal atau pedal kopling tidak diinjak, plat ini bertempelan sehingga tenaga dari mesin akan diteruskan ke transmisi tapi saat pedal kopling diinjak ketiga plat ini akan merenggang. Sehingga tenaga mesin hanya berputar sampai flywheel dan pressure plate, sementara plat kopling tidak berputar.

Proses kerja seperti itu tentu saja bisa membuat komponen-komponen kopling mengalami kerusakan, salah satunya kopling yang bunyi saat diinjak.

Lalu apa penyebabnya ?

Penyebab Kopling Bunyi Saat Di tekan


1. Release bearing aus/rusak

Release bearing adalah sebuah bantalan didalam kopling yang berfungsi untuk menghubungkan release fork yang statis (diam) dan unit kopling yang berputar.

Jadi lebih mudahnya release bearing merupakan bantalan untuk membebaskan/merenggangkan tiga plat didalam kopling. Ada kalanya karena faktor usia atau faktor material yang kurang bagus, bantalan ini mengalami keausan.

Saat release bearing aus, maka akan timbul suara gesekan. Suara ini akan muncul selama kita menekan pedal kopling.

Solusinya mau tidak mau harus diganti yang baru.

2. Mekanisme penggerak kopling kering


Kopling mobil-mobil sekarang memang sudah menggunakan mekanisme hidrolik sebagai penggeraknya. Tapi dari pedal sampai ke master kopling, dan di daerah silinder aktuator masih banyak ditemui engsel-engsel yang kalau kering akan menimbulkan bunyi.

Solusinya adalah dengan mengoleskan grease atau menyemprotkan cairan pelumas seperti pelumas rantai motor.

3. Pergerakan kopling terlalu kecil


Maksudnya adalah gerak renggang dari pressure plate terlalu kecil padahal pedal kopling sudah ditekan sampai mentok. Tentu saja ini akan menimbulkan bunyi karena kopling belum 100% terbebas, sehingga akan menimbulkan suara gesekan seperti slip antara pressure plate dan plat kopling.

Masalah ini bisa disebabkan karena setelan jarak bebas kopling yang terlalu besar juga bisa karena sistem hidrolik kopling masuk angin.

Jadi solusinya, pertama cek setelan jarak bebas kopling. Biasanya untuk menyetel jarak bebas pedal kopling ada dibagian pedal kopling, untuk menyetelnya anda perlu memutar mur pada adjuster.

Kemudian jangan lupa untuk mengecek minyak rem. Kalau kondisinya kurang, sangat mungkin terjadi masuk angin. Jadi jangan hanya ditambah tapi lakukan bleeding terlebih dahulu.

4. Plat kopling/plat penekan oleng

Plat kopling yang paling tipis diantara plat lainnya sangat berpotensi oleng atau bengkok. Akibatnya saat pressure plat merenggang, masih ada area plat kopling yang menempel dengan pressure plate dan flywheel.

Sehingga akan menimbulkan suara gesekan seperti kopling selip.

Untuk masalah satu ini solusinya Cuma satu yakni anda perlu mengganti plat kopling dengan yang baru.

4 Penyebab Kopling Lengket dan Solusinya

Kopling digunakan untuk memisahkan putaran mesin dengan transmisi, sehingga saat kita akan memindahkan gigi, mobil tidak terhentak akibat poros mesin yang berputar.

Kopling akan bekerja ketika kita menginjak pedal kopling. Saat ini, sambungan antara plat kopling dan plat penekan akan merenggang sehingga putaran mesin tidak sampai memutar poros transmisi.

Tapi ketika kita melepaskan injakan pedal kopling, plat kopling dan plat penekan kembali terhubung sehingga putaran mesin bisa kembali dihubungkan.

Permasalahan kopling lengket terjadi saat pedal kopling diinjak yang harusnya terbebas justru tetap terhubung. Ini akan menyebabkan putaran mesin dan transmisi tidak terbebas dengan sempurna sehingga kita akan kesulitan memindahkan gigi.

Lalu apa yang menyebabkan hal itu ?

Mari kita bahas secara detail dibawah plus solusinya.

Penyebab Kopling Lengket


Ada beberapa hal yang bisa menyebabkan kopling lengket, antara lain ;

1. Kopling terendam air

Kopling mobil itu bersifat kering yang artinya kopling ini bekerja tanpa memerlukan cairan pelumas apalagi air. Pada beberapa jenis kopling air justru akan semakin memperburuk kondisi kopling.

Hal ini karena material asbes yang menjadi bahan dasar kampas kopling kurang baik apabila terkena air. Sehingga kampas kopling justru tetap melekat pada plat penekan meski plat penekan sudah direnggangkan.

Masalah ini biasanya muncul sehabis anda menerjang genangan banjir. Kalau hanya dicuci, air tidak akan masuk ke rumah kopling. Tapi saat menerjang banjir apalagi sampai membenamkan setengah roda maka air sangat berpotensi masuk ke rumah kopling.

2. Mobil tidak dipakai dalam waktu yang cukup lama

Mobil-mobil yang di anggurkan dalam waktu yang cukup lama (biasanya sampai tahunan) akan muncul masalah ketika akan digunakan lagi. Salah satunya di sektor kopling.

Ini terjadi karena saat mobil tidak digunakan, kondisi kampas kopling terus tertekan (karena secara default saat mobil tidak digunakan kampas kopling memang tertekan). Tapi ini terjadi dengan waktu yang cukup lama.

Dipengaruhi juga dengan faktor cuaca, maka kopling cenderung akan lengket. Jadi saat kita menekan pedal kopling akan terasa sangat keras bahkan kopling benar-benar tidak bisa dioperasikan.

Hal itu, bisa disebabkan banyak faktor. Pertama dari master silinder yang berkarat akan mengganggu pergerakan pedal kopling. Selain itu, dari sisi kampas kopling sendiri akan melekat ke plat penekan sehingga cukup berat saat kita menginjak pedal kopling.

3. Kampas kopling sudah habis

Ketika kampas kopling akan habis, maka akan muncul beberapa gejala seperti loss power, gigi susah dimasukan dan kopling yang terkadang keras.

Kopling keras dan susah oper gigi disebabkan karena plat kopling dan plat penekan tidak terbebas dengan sempurna saat pedal kopling diinjak alias lengket.

Penyebabnya, karena sudah tidak ada lagi lapisan kampas yang melapisi plat kopling. Sementara bahan dari plat kopling juga logam, maka saat plat kopling bergesekan dengan plat penekan yang juga berbahan logam akan membuatnya aus dan bahkan menempel.

Saat ini anda akan mencium bau terbakar yang cukup menyengat dari bagian kolong mobil. Dan saat dibongkar, plat kopling akan gosong.

4. Plat kopling atau flywheel oleng


Plat kopling oleng artinya kondisi plat kopling tidak lurus 0 derajat saay berputar alias oleng. Keolengan plat kopling ini akan menyebabkan kopling tetap terhubung meski plat penekan sudah direnggangkan.

Hal ini terjadi lantaran ada bagian kopling yang terbebas tapi ada juga bagian yang masih menempel sehingga akan menyulitkan kita saat akan oper gigi.

Selain plat koplingnya, plat penekan serta flywheel juga bisa oleng. Oleh sebab itu, masalah ini tergolong serius meski jarang terjadi.

Lalu Bagaimana Solusinya ?


Untuk penyebab satu dan dua, kita bisa memaksa kopling untuk terbebas dengan bantuan putaran mesin. Caranya dengan menghentakan plat kopling menggunakan putaran mesin.

Pertama posisikan mobil diarea terbuka, lalu masukan gigi pada gigi satu atau dua dan nyalakan mesin. Saat mesin dihidupkan dalam posisi gigi masuk, maka mobil akan terhentak. Hentakan itu juga bisa membuat kopling kembali terbebas.

Namun untuk penyebab ketiga dan keempat, rasanya kopling tetap lengket apabila menggunakan cara diatas,

Karena kondisi plat kopling memang sudah tidak bagus dan perlu diganti. jadi kalau hingga 5 kali proses diatas tidak membuahkan hasil, mau tidak mau anda harus membongkar kopling mobil anda.

5 Ciri Kampas Kopling Mobil Habis

Kopling sudah menjadi komponen yang cukup vital pada mobil bertransmisi manual, karena keberadaanya sangat mempengaruhi performa mobil khususnya ditanjakan.

Fungsi utama kopling sebenarnya untuk memutuskan aliran tenaga dari mesin ketransmisi saat kita akan mengoper gigi. Ketika oper gigi dilakukan, otomatis ada perbedaan percepatan pada transmisi. Perbedaan percepatan itu akan membuat mobil nyentak, itulah alasannya kopling dileakan supaya mobil tetap tenang saat oper gigi dilakukan.

Salah satu komponen yang paling sering rusak pada sistem kopling adalah kampas kopling. Sebenarnya, bukan rusak juga melainkan sudah masanya harus ganti.

Hal itu disebabkan karena kampas kopling memang dibuat untuk masa pakai tertentu, ketika permukaan kampasnya sudah habis maka perlu diganti.

Lalu apa ciri kampas kopling yang sudah habis ? simak ulasannya dibawah.

Ciri Ciri Kampas Kopling Mobil Habis


1. RPM mesin suka meraung

RPM mesin yang meraung artinya RPM mesin sering meninggi tanpa diimbangi dengan penambahan kecepatan mobil secara signifikan.

Simpelnya, misal biasanya untuk menempuh kecepatan 40 KM/jam menggunakan gigi 3 RPM mesin hanya sekitar 2.000 RPM. Tapi kalau kampas kopling tipis, maka pada kondisi yang sama RPM mesin bisa mencapai 3.000 RPM bahkan lebih.

Itu disebabkan karena ada slip kopling. Slip kopling ini disebabkan karena permukaan kampas kopling yang mencegah terjadinya slip sudah terkikis habis.

2. Akselerasi dan power mobil melemah

Kalau ciri yang pertama bisa dirasakan saat anda jalan flat, tapi kalau yang ini sangat terasa ketika anda berakselerasi. Kampas kopling yang mulai habis akan menurunkan akselerasi mobil juga powernya.

Lagi-lagi, itu disebabkan karena adanya slip kopling. Ketika akselerasi, mesin bekerja cukup baik tapi tidak dengan kecepatannya yang cenderung lebih telat daripada biasanya.

Untuk power, bisa terasa ketika anda menanjak. Saat mobil menanjak, itu perlu power yang lebih besar. Sehingga ketika kampas kopling habis, powernya kurang otomatis mobil tidak kuat menanjak.

3. Muncul suara gemuruh saat kopling dioperasikan

Suara-suara ini disebabkan karena gesekan antar plat kopling. Bagi yang belum tahu, kopling sebenarnya bekerja dengan memanfaatkan gesekan antar dua jenis plat. Yakni plat kopling dan plat penekan. Plat kopling adalah piringan yang dilapisi bahan seperti keramik yang kita sebut kampas kopling, sementara plat penekan terbuat dari logam solid yang tebal.

Ketika dua plat tersebut bergesekan, tidak terdengar bunyi apapun karena ada lapisan kampas yang selain mencegah selip juga meredam bunyi gemuruh. Namun lain ceritanya ketika kampas koplingnya habis.

Suara-suara yang tidak wajar akan terdengar dengan jelas saat kopling dioperasikan.

4. Susah oper gigi

Kalau gejala yang ini mungkin banyak dirasakan, dan tidak mesti penyebabnya dari sektor transmisi. Karena gigi yang susah dioper juga bisa disebabkan karena kopling yang bermasalah.

Masalahnya, plat kopling dan plat penekan melekat ketika pedal kopling ditekan. Sehingga putaran mesin ketransmisi belum sepenuhnya terbebas. Itulah sebabnya, gigi susah dioper.

5. Pedal kopling terasa lebih tinggi dibanding biasanya

Ketinggian pedal kopling juga bisa dijadikan indikator ketebalan kampas kopling. Ketika kampas kopling masih tebal, maka kopling masih agak dalam. Artinya, untuk membebaskan putaran mesin pedal kopling masih bisa ditekan agak dalam.

Sementara ketika kampas kopling tipis bahkan habis, maka sedikit saja pedal kopling ditekan putaran mesin sudah terbebas.

Solusi untuk mengatasi kopling ini adalah dengan mengganti kampas kopling.

Biaya mengganti kampas kopling tidak terlalu mahal, namun ketika matahari kopling sudah kena juga otomatis biayanya akan lebih mahal.

Ganti Oli Persneling Manual, Berapa Biayanya ?

Pelumas pada sebuah mobil itu bukan Cuma oli mesin, ada juga oli perseneling dan oli gardan. Namun sebagian pemilik mobil tidak terlalu mengurusi pelumas selain oli mesin khususnya oli perseneling dan oli gardan.

Padahal, kedua bagian itu juga masih mempengaruhi performa mesin.

Lalu, untuk penggantian olli persneling manual, kira-kira dilakukan saat jarak tempuh berapa dan berapa biayanya ? mari kita bahas

Kapan Harus Ganti Oli Transmisi Manual ?


Secara umum, oli transmisi itu bisa bertahan dengan baik hingga pemakaian 40 ribu KM atau kalau dirata-rata sampai 2 tahunan.

Kalau anda melihat manual book mobil anda, juga ada berapa standar penggantian oli transmisi manual. Biasanya memang diangka 40 ribu KM meski ada juga yang kurang.

Tetapi, anda juga patut memperhatikan beberapa hal. Karena ada beberapa hal yang mengharuskan oli transmisi harus diganti meski belum menempuh jarak 40 ribu KM.

Beberapa hal tersebut antara lain ;

1. Bunyi dengung dari bagian persneling

Bunyi dengung ini bisa berasal dari persinggungan antar gear didalam transmisi. Kalau kualitas olinya masih bagus, bunyi ini bisa diredam dengan sempurna tapi kalau kualitas oli sudah turun maka bunyi dengung akan terdengar.

2. Gigi susah dipindahkan

Tuas persneling yang susah dipindahkan bisa menunjukan beberapa gejala seperti kampas kopling tipis juga bisa karena oli transmisi yang perlu diganti. Kalau tidak disertai dengan gejala loss power, maka kopling masih aman sehingga masalah ini bisa disebabkan karena oli transmisi perlu diganti.

3. Ada bunyi/getaran dari transmisi

Bunyi-bunyian ini umum sekali muncul terutama kalau oli yang dipakai sudah turun kualitasnya. Ada beberapa hal yang mempercepat penurunan kualitas oli, seperti pemilihan SAE yang salah juga bisa karena faktor luar seperti mobil yang menerjang banjir.

Jadi ketika anda mendengar bunyi-bunyi tidak nyaman dari bagian persneling coba ganti olinya terlebih dahulu.

Berapa biaya mengganti oli transmisi manual ?

Bicara soal biaya itu relatif, karena biaya penggantian ini dipengaruhi oleh harga oli yang anda pilih dan besaran ongkos jasa ganti oli itu sendiri.


Umumnya, harga oli transmisi manual itu berkisar 40 ribu – 100 ribu rupiah per liter. Kapasitas oli transmisi manual, itu kurang dari 2 liter sehingga kita asumsikan beli olinya 2 liter. Ongkosnya, juga bervariasi tapi umumnya tidak lebih dari 50 ribu (kalau hanya ganti oli saja).

Jadi estimasi total biaya yang diperlukan itu sekitar (kita anggap harga olinya 60 ribu) 170 ribu rupiah.

Biaya segitu bisa bertahan hingga 40 ribu KM atau sekitar 2 tahun, jadi menurut kami masih cukup terjangkau. Kecuali kalau ada masalah pada transmisi, maka biaya perbaikannya akan menjadi lebih mahal karena perlu menguras oli.

Jadi kami sarankan, meski tidak ada gejala pada mobil anda gantilah oli transmisi dengan interval maksimal 40 ribu KM sekali.

Hal itu dikarenakan, sebagus apapun kualitas oli yang anda beli tetap akan turun juga seiring bertambahnya pemakaian.

Untuk pemilihan SAE atau kekentalan oli, umumnya menggunakan SAE 80-90. Tapi itu disesuaikan juga dengan spesifikasi/rekomendasi pabrikan. Yang penting jangan gunakan oli mesin untuk oli transmisi, karena oli mesin itu sangat encer. Kalau diisi didalam transmisi, justru akan membuat transmisi berisik.