5 Penyebab Mesin Motor Overheat/Cepat Panas + Solusinya

Overheat atau mesin yang terlalu panas adalah kondisi dimana suhu mesin kendaraan melebihi suhu kerja.

Memang, mesin itu menghasilkan tenaga dari adanya proses pembakaran. Dan pembakaran menghasilkan panas, tapi semua mesin motor ataupun mobil memiliki skema pendinginan yang berfungsi menjaga agar suhu mesin tidak berlebih.

Apa yang terjadi jika ternyata mesin motor kita menjadi cepat panas ? apa ada kerusakan pada mesin atau sektor pendinginannya ?

Untuk menjawab pertanyaan itu, mari kita bahas saja secara rinci hal-hal yang bisa menyebabkan mesin motor cepat panas.

Penyebab Mesin Motor Overheat


1. Sirkulasi Oli Yang Tidak Baik

Fungsi oli bukan cuma untuk melumasi komponen mesin, tapi juga biat mendinginkan. Cara pendinginan yang dilakukan oli adalah dengan menyerap panas mesin dan menyalurkannya ke seluruh komponen mesin. Pasti anda pernah mendengar kata oil cooler, yang dipakai pada Suzuki Satria karbu.

img by 10modifikasimotor.com

Fungsi oil cooler ini adalah untuk mendinginkan oli mesin sehingga oli dalam hal ini mirip seperti coolant. Seperti layaknya radiator, jika ada sumbatan didalam radiator maka sistem pendinginan mesin akan terganggu. Pada oil cooler juga demikian, jika ada sumbatan pada saluran oli otomatis penyerapan panas dan daya pelumasan komponen akan terganggu.

Akibatnya ada dua hal sekaligus, komponen mesin tidak terlumasi oli dan temperatur mesin akan meningkat drastis.

Bagaimana solusinya ?

Untuk solusi masalah ini anda perlu membersihkan sumbatan saluran oli terlebih dahulu. Biasanya sumbatan ini disebabkan oleh kerak, cara termudah yakni dengan memakai bantuan engine flush.

Caranya, tuangkan satu botol engine flush kedalam mesin melalui lubang pengisian oli kemudian hidupkan mesin sekitar 15 menit maka kerak akan rontok kearea bawah. Selanjutnya lakukan penggantian oli mesin.

2. Sirkulasi Air Pendingin Yang Tidak Baik


Penyebab kedua hanya terjadi pada motor dengan liquid coolant seperti CB150, Vixion, dan Vario 150. Skemanya juga sama seperti penyeban nomor satu, dimana air pendingin selaku penyerap panas mesin mengalami penyumbatan aliran.

Biasanya penyumbatan ini akan sulit terdeteksi karena lokasinya didalam saluran serta biasanya tidak menunjukan tanda secara visual. Tapi, jika mesin anda tiba-tiba panas dan tercium pula bau sangit maka bisa anda lakukan pemeriksaan sistem pendingin.

Pemeriksaan sistem pendingin air, tidak bisa dilakukan saat suhu mesin panas. Alasannya air didalam saluran akan menyembur keluar, untuk itu tunggu hingga suhu mesin agak dingin. Setelah itu, buka tutup radiator. Anda juga bisa memakai kain lap untuk melapisi tangan yang membuka tutup radiator untuk mencegah sisa uap yang belum dingin.

Jika sudah, periksa volume air pendingin pastikan volumenya mencukupi. Setelah itu hidupkan mesin dengan kondisi tutup terbuka hal ini akan membuat air didalam radiator bersirkulasi. Jika air didalam radiator tetap tenang meski mesin hidup dengan suhu panas maka ada penyumbatan entah pada radiator atau pada saluran pendingin.

Solusinya anda perlu menguras air pendingin dan melakukan pembilasan sistem pendingin untuk mengeluarkan semua kerak dan kotoran yang menyumbat saluran pendingin.

3. Kipas pendingin rusak

Ada beberapa motor yang menggunakan pendingin radiator dan dilengkapi coolung fan. Letak cooling fan ini ada dibelakang radiator dengan ukuran yang kecil dan digerakan oleh energi listrik. Kipas ini, akan berputar hanya ketika suhu mesin mulai melebihi batas normalnya.

Sehingga, ketika mesin baru dihidupkan kipas tidak akan menyala. Tapi ketika kipas ini tidak berputar maka mesin bisa berpotensi mengalami overheat, khususnya jika mesin bekerja pada kondisi yang memberatkan.

Jika kipas tidak menyala maka ada dua kemungkinan, kipas yang mati atau rangkaian kipas yang terputus. Untuk masalah ini kita perlu melakukan pengecekan tahanan dari output ECM hingga input kipas, dan lakukan juga pengukuran tahanan terminal pada terminal positif dan negatif.

Mengapa tidak kita ukur tegangannya ? pengukuran tegangan sebenarnya lebih mudah karena kita hanya butuh alat test lamp, tapi untuk mengukur tahanan ini kita perlu menunggu hingga mesin benar-benar overheat karena yang mengaktifkan kinerja kipas adalah ECM.

Untuk itulah kita pakai pengukuran tahanan, jika tahannya 0 artinya rangkaian tersambung. Tapi jika tahana tak terhingga atau jauh dari nol maka itu menandakan rangkaian terputus.

4. Motor Membawa Beban Berat

Kondisi overheat mesin juga kadang terjadi ketika motor bekerja cukup keras contohnya ketika sedang naik gunung. Banyak mesin yang tiba-tiba ngebul dan mati mendadak. Ini bukan tanpa alasan, saat motor menanjak maka beban piston untuk bergerak naik turun akan semakin besar.

Hal itu membuat penurunan RPM mesin meski katup gas kita buka pada posisi yang sama. Ini membuat panas yang dihasilkan oleh proses pembakaran mesin lebih banyak terlepas kearah blok mesin karena perubahan energi itu seolah terbebani.

Hal itu ditambah dengan pendinginan yang kurang maksimal apabila kecepatan motor pelan otomatis panas yang dihasilkan akan terus meningkatkan temperatur mesin hingga mencapai kondisi overheat yang menyebabkan mesin mogok.

Jika ini terjadi, jangan panik cukup pinggirkan motor anda dan tunggu beberapa waktu hingga suhu mesin hangat. Yang perlu diperhatikan adalah jangan menyiram atau mengompres mesin dengan air dingin. Hal itu justru akan membuat logam komponen mesin retak karena perubahan suhu secara drastis.

5. Mesin Hidup Dalam Waktu Lama dan Posisi Jalanan Macet

img by beritatrans.com

Sementara pada masalah yang terakhir bisa kita alami ketika touring keluar kota atau saat mudik. Kondisi lalu lintas yang macet ditambah jarak tempuh mencapai ratusan kilo membuat kinerja mesin jadi lebih ekstra.

Jika pendinginan mesin berlangsung normal sebenarnya ini bukan masalah, tapi pendingin pada motor biasanya banyak memanfaatkan laju motor itu sendiri. Dengan kata lain semakin cepat laju sebuah motor maka pendinginannya akan semakin baik.

Tapi kalao lalu lintas macet, tidak mungkin untuk mempercepat laju kendaraan. Dan karena mesin terus hidup maka suhunya akan semakin meningkat, sehingga potensi overheat akan ditemui.

Solusinya, mudah anda hanya perlu berhenti sejenak selang berkendara beberapa jam misal. Hal ini bertujuan untuk mendinginkan mesin secara alami dan mengistirahatkan tubuh anda tentunya. Interval waktu istirahat ini memang tidak menentu, karena dipengaruhi oleh beberapa faktor termasuk kepadatan lalu lintas dan kecepatan motor.

Akibat terburuk dari mesin yang mengalami overheat adalah engine lock atau terkunci. Kondisi ini terjadi karena blok mesin dan piston mengalami pemuaian, sehingga blok silinder semakin kecil diameternya dan piston semakin besar diameternya sehingga piston akan terjepit didalam silinder.

Untuk itu kita perlu melakukan beberapa hal untuk menghindari engine overheat antara lain ;
  • Lakukan penggantian oli mesin secara teratur dan benar.
  • Jangan paksakan motor untuk bekerja diluar batasnya.
  • Panaskan mesin motor sebelum digunakan.
  • Jika berkendara jauh, jangan lupa beristirahat untuk mendinginkan mesin motor.
  • Jika motor anda menggunakan liquid coolant, periksa juga volume air pendinginnya.

Demikian artikel tentang penyebab dan cara mengatasi mesin motor overheat / cepat panas, semoga bisa menambah wawasan kita dan jangan lupa share ke sosial media anda agar banyak yang lebih tahu tentang pengetahuan ini.