Busi Mobil Basah, Cek 2 Penyebab Berikut + Solusinya

Penyebab busi basah - Busi adalah element penting dalam sebuah kendaraan bermotor yang menggunakan mesin bensin. Namun tak jarang juga ditemui kondisi mesin yang susah dihidupkan pas dicek busi basah. Lantas, apa penyebabnya dan bagaimana solusinya ? simak pada artikel berikut.

Busi basah bisa disebabkan karena faktor dari luar, artinya busi tidak secara sendirinya menjadi basah melainkan ada komponen lain yang membuatnya basah.

Kita tahu kalau busi itu bertugas memercikan api, sementara api tersebut dihasilkan akibat adanya pergerakan listrik bertegangan tinggi. Ini menandakan didalam busi tidak memiliki cairan, sehingga tidak mungkin busi bisa basah dengan sendirinya.

Dalam kasus busi basah, ini bisa disebabkan oleh dua faktor yakni karena oli dan bensin.

1. Penyebab busi basah karena oli



Oli pada mesin dipakai untuk melumasi bagian yang bergesekan, dan oli ini tidak semestinya masuk kedalam ruang bakar termasuk menempel pada ujung busi.

Namun, karena oli mesin itu cairan yang bisa masuk ke celah-celah kecil maka kelonggaran sedikit saja yang mengarah ke ruang bakar dapat menjadi jalan bagi oli untuk masuk.

Dengan kata lain, potensi oli naik ke busi itu ada. Oli ini bisa masuk melalui lubang busi yang menandakan seal busi sudah mengalami kerusakan.

Akses lain, oli juga bisa masuk melalui katup intake. Awalnya oli dari dalam kepala silinder bocor ke seal katup dan karena lokasi katup ini tepat diatas ruang bakar maka ketika katup terbuka oli bisa masuk keruang bakar dan melumuri seluruh permukaan ruang bakar termasuk permukaan busi.

Apakah oli tersebut tidak terbakar didalam ruang bakar ?

Saat langkah pembakaran oli didalam ruang bakar memang oli akan terbakar dan mengeluarkan asap berwarna biru /putih tipis. Namun didalam ruang bakar, oli yang ikut terbakar akan meninggalkan sejumlah kerak.

Kerak tersebut tentunya akan mengendap pada permukaan ruang bakar termasuk pada elektroda busi. Kerak yang menempel pada elektroda akan menghalangi aliran listrik dari elektroda busi ke masa sehingga apinya kecil.

Saat api busi kecil, maka mesin sering mengalami miss fire yang ditandai suara brebet. Saat mesin mengalami missfire, oli dan campuran bahan bakar udara didalam ruang bakar tidak terbakar. Dan oli didalam ruang bakar yang tidak terbakar tersebut akan menempel pada elektroda busi sehingga ketika kita buka businya, ujung busi tersebut basah dan berwarna hitam berkerak.

Solusinya kita perlu memperbaiki dahulu letak kebocoran oli mesin. Anda bisa melakukan pemeriksaan seal dan pemeriksaan tekanan kompresi lebih dahulu untuk memastikan masalah ini.

2. Busi basah karena bensin


img by instructables.com

Yang kedua, kondisi busi tidak berkerak dan warnanya terkadang tidak terlalu hitam namun ujungnya basah. Kondisi ini bisa kita dapati ketika mesin susah dihidupkan dan saat kita buka businya pasti akan basah.

Ini akibat dari proses starting yang tidak berhasil hidup sebelumnya. Jadi ketika kita tejan tombol starter maka poros engkol mesin akan berputar dan saat langkah hisap campuran udara bensin akan masuk kedalam ruang bakar.

Namun karena saat langkah usaha tidak terjadi pembakaran maka bensin didalam ruang bakar akan menempel pada seluruh permukaan ruang bakar termasuk pada elektroda busi.

Kalau hanya 1 sampai 2 kali start mungkin efeknya tidak terlalu terlihat namin kalau sudah lebih dari tiga kali start mesin tidak juga hidup maka busi akan terlihat sangat basah.

Kondisi ini umumnya tidak membahayakan, busi yang basah menunjukan bahwa mesin menghalami missfire atau dengan kata lain sistem pengapian mesin tidak normal hingga menyebabkan busi tidak menyala.

Apa yang menyebabkan busi tidak menyala ?


  • Fuse ignition/main fuse putus. Pada kotak fuse pada ruang mesin, kita akan menemukan banyak sekering sistem kelistrikan mesin salah satunya fuse ignition. Kalau fuse ini putus maka arus primer coil juga terputus sehingga tidak terjadi pengapian.
  • Ignition coil high resistance, atau disebut juga pelonjakan tahanan. Ini akan mengakibatkan induksi pada coil lebih kecil sehingga arus sekunder yang dihasilkan tidak mampu membakar AFM.
  • Spark plug high resistance, ini juga sama kasusnya seperti diatas dimana tahanan yang melonjak pada elektroda busi membuat arus hasil induksi lebih kecil.
  • Ada kabel yang putus, pada mesin-mesin efi yang menggunakan pengapian DLI ada banyak sekali kabel-kabel yang dipakai. Jika salah satu kabel DLI rusak maka pengapian akan gagal.
kali aja berguna ;



Untuk mengatasinya, kita perlu melakukan pengecekan rangkaian pengapian.

Untuk mobil-mobil modern yang menggunakan sistem DLI kita tidak perlu repot untuk mendeteksi letak kerusakannya. Karena ada check engine yang memberitahukan dimana letak rangkaian yang bermasalah.

Namun untuk mobil dengan pengapian transistor atau konvensional perlu dilakukan pemeriksaan khusus. Pertama, cek dulu sekering ignition pada fuse block.

Kalau fuse dalam kondisi normal, lepas cop busi dari kabel busi dan dekatkan ujung kabel busi kemasa mesin (bisa cylinder head). Dekatkan dengan celah sekitar 0,8 mm seperti celah busi lalu start mesin. Kalau muncul percikan api sedang/besar maka rangkaian pengapian dalam kondisi baik. Ini menandakan kalau masalahnya ada pada busi.

Namun kalau tidak ada percikan, berarti coil mengalami kerusakan atau ada kabel yang terputus.

Jika langkah-langkah diatas cukup ribet, sebetulnya ada cara lebih praktis yakni dengan memanggil teknisi mobil yang berkompeten. Estimasi biaya yang diperlukan sekitar 200 hingga 300 ribu untuk mengganti satu set busi atau komponen pengapian lainya.

Demikian artikel lengkap dan jelas mengenai penyebab busi mobil basah, semoga bisa menambah wawasan kita dan bermanfaat bagi kita semua.