Motor Injeksi – Apa Pengertiannya ? Apa Kelebihannya ?

Sekarang sepeda semua sepeda motor yang diproduksi sudah menyertakan teknologi injeksi. Namun apakah anda benar-benar tahu tentang sistem injeksi pada sepeda motor ? dan apakah anda tahu perbedaan serta kelebihan motor injeksi dibandingkan karburator ?

Mari kita bahas satu persatu diartikel ini.

Pengertian Motor Injeksi


Sistem injeksi pada kendaraan itu merujuk pada sistem suplai bahan bakar (electronic fuel injection), artinya sistem suplai bahan bakar dari tanki ke mesin menggunakan perangkat elektronik seperti injektor dan ECU.

Artinya memang dalam sepeda motor injeksi ada perangkat elektronik yang mengontrol volume bensin yang masuk ke mesin. Oleh sebab itu anda akan menemui beberapa kabel pada area mesin.

Ada tiga komponen utama pada sistem injeksi yakni ;


1. Sensor

Sensor adalah kelompok komponen yang digunakan sebagai input device pada sistem injeksi. Layaknya sebuah komputer, sistem injeksi bahan bakar pada motor juga memerlukan input untuk mengetahui segala kondisi untuk menghitung volume bahan bakar yang ideal.

Mengapa disebut “kelompok komponen” ? ini karena sensor jumlahnya tidak hanya satu, ada beberapa sensor yang masing-masing mendeteksi kondisi yang berbeda. Ada sensor yang mendeteksi suhu udara intake, ada pula sensor yang mendeteksi kecepatan aliran udara intake, ada sensor yang mendeteksi kevakuman didalam intake manifold dan beberapa sensor dengan fungsi lain.

Semua data-data yang diperoleh dari sensor akan dikirimkan ke unit pengontrol.

2. ECU (Electronic control unit)

ECU ini adalah unit pengontrol, kalau diibaratkan komputer maka ECU ini berarti CPU yang mampu menngontrol segala aktifitas sensor. Semua data yang diambil dari sensor itu sebagai data input yang dikirim ke perangkat ECU.

Data dari sensor ini digunakan sebagai landasan atas perhitungan yang dilakukan oleh ECU, jadi fungsi ECU adalah untuk menghitung dan menganalisa semua data dari sensor untuk menghasilkan satu perintah yang dapat mengatur volume bensin yang keluar dari injektor.

Jadi, banyak sedikitnya volume bensin yang keluar dari injektor itu bukan ECU yang mempengaruhi karena ECU itu Cuma menghitung. Namun ini dipengaruhi dari data sensor.

3. Injektor (aktuator)

Komponen  ketiga adalah injektor yang berperan sebagai output device atau menampilkan perintah hasil perhitungan ECU. Injektor adalah komponen seperti kran dengan chanel yang dapat terbuka apabila dialiri arus listrik.

Dalam hal ini, perintah yang dikirimkan oleh ECU berbentuk tegangan listrik dengan durasi tertentu. Semakin lama durasi listrik yang dikirimkan maka semakin lama juga injektor membuka dan bensin yang keluar juga akan semakin banyak.

Dari sinilah proses pengaturan volume bensin itu dilakukan.

Motor Inkeksi vs Karburator, mana yang lebih unggul ?


Setiap teknologi pasti memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing tak terkecuali teknologi motor injeksi. Pada dasarnya sistem injeksi ini dibuat sebagai upgrade dari karburator tentu dengan kualitas dan performa yang lebih baik karena yang namanya upgrade pasti memiliki perbaikan performa.

Beberapa kelebihan pada sistem injeksi antara lain ;

1. Suplai bahan bakar selalu ideal

Kelebihan yang pertama, suplai bahan bakar akan lebih ideal karena memiliki indikator (data dari sensor) yang lebih beragam dengan perhitungan real time. Jadi mau idle RPM atau saat full throtle pun campuran bensin dan udara akan selalu ideal.

2. Irit bensin

Kalau anda sering melihat iklan motor injeksi, pasti ada label “sangat irit” itu memang benar, karena tidak ada bahan bakar yang terbuang. Sistem injeksi itu sangat tertutup rapat sehingga tidak memungkinkan bensin untuk menguap ke udara bebas seperti pada karburator.

Selain itu, campuran bensin juga selalu ideal sehingga bensin juga akan selalu pada titik ekonomisnya.

3. Performa kencang

Kelebihan berikutnya, performa mesin akan lebih bertenaga. Tentu besar kecil tenaga itu relatif namun kalau dibandingkan karburator sistem injeksi masih memiliki tenaga bagus khususnya kalau digunakan dalam waktu lama, mungkin motor karbu bisa memiliki tenaga bagus kalau kondisinya baru tapi lama-kelamaan akan mengalami penurunan dan perlu disetting ulang. Namun untuk injeksi, kita tidak perlu melakukan penyetelan ulang.

4. Mesin lebih terjaga

Kalau motor karbu itu busi dan karburatornya sendiri yang rentang rusak. Namun pada motor injeksi, busi akan lebih awet mengingat pembakaran didalam mesin itu berlangsung lebih sempurna sehingga kondisi busi juga tidak mengalami gangguan.

Bagaimana dengan kekurangannya ?

1. Sensitif terhadap perubahan tegangan listrik

Kalau motor karbu, meski tidak ada akinya masih bisa jalan normal. Namun pada motor injeksi, aki tekor bisa membuat beberapa permasalahan seperti speedometer yang gerak-gerak sendiri hingga motor yang susah dihidupkan.

Ini karena rangkaian elektronik injeksi menggunakan aki dengan tegangan yang sudah ditetapkan. Kalau tegangannya turun otomatis menimbulkan perhitungan yang tidak akurat.

2. Perawatan mahal

Motor injeksi meski semuanya serba otomatis bukan berarti tidak memerlukan perawatan, kita memang tidak melakukan perawatan terhadap motor injeksi karena memang kita tidak bisa melakukan perawatannya. Hanya mekanik di bengkel resmi dengan peralatan yang sudah terstandar yang mampu melakukan perawatan motor injeksi, sehingg memakan biaya lebih saat service.

Itu saja artikel singkat tentang pengertian motor injeksi dan kelebihannya dibanding karburator, semoga bisa menambah wawasan kita.