Ganti Oli Mobil, Berapa KM ? Ini Aturan Mainnya

Setiap mobil didesain dengan spesifikasi yang berbeda, karena hal itu perawatan dan penanganan setiap mobil pun berbeda-beda. Salah satunya perawatan mengenai penggantian oli, ganti oli merupakan aktifitas penggantian fluida yang terletak pada mesin, transmisi, gardan dengan tujuan menjaga pelumasan tetap bekerja.

Oli harus tetap diganti untuk menjaga kondisi pelumasan tetap normal. Pasalnya, kualitas oli akan turun seiring seringnya oli bekerja. Dengan kata lain, semakin lama oli digunakan maka oli tersebut akan semakin turun daya lumasnya.

Sementara itu, pelumasan dalam mobil itu cukup penting, pada mesin misalnya. Didalam mesin ada banyak sekali komponen yang bergesekan. Sehingga kalau kondisi pelumas buruk, maka akan menimbulkan efek negatif.

img : fuelinjectorcleanerhq.com

Akibat telat ganti oli pada mobil ;

  1. Bunyi kasar pada mesin, pertama mesin anda akan terdengar cukup kasar khususnya saat awal menghidupkan mobil/dipagi hari. Ini adalah imbas dari oli yang kurang baik dalam melumasi tiap komponen.
  2. Mesin yang mudah panas, selain sebagai pelumas oli juga menjadi fluida untuk mendinginkan mesin. Kalau kualitas oli sudah turun, maka fungsi pendinginan ini juga akan ikut menurun.
  3. Mempersingkat umur pakai komponen, dalam kondisi normal oli akan melapisi dua komponen yang bergesekan. Sehingga dua komponen tersebut tidak bergesekan secara langsung, tapi kalau oli sudah expired maka daya lumasnya akan turun dan komponen akan bergesekan secara langsung. Ini tentu akan mempercepat keausan komponen.
  4. Performa mesin terganggu, imbas dari semua efek diatas ada pada performa mesin secara keseluruhan yang terasa turun.


Berapa Interval Ganti Oli Mobil Yang Tepat ?


Waktu ganti oli yang tepat, bisa anda lihat pada buku service setiap kendaraan. Hal ini karena setiap pabrikan memiliki ketentuan yang berbeda. Umumnya, oli mesin diganti dalam interval maksimal 10 ribu KM atau dalam waktu 6 bulan.

Lalu mana yang digunakan, KM atau Bulan ?

Dua-duanya menjadi patokan, artinya mana yang tercapai lebih dulu maka itu yang dijadikan patokan.

Misal terakhir ganti oli mesin, adalah 6 bulan yang lalu. Tapi KM mobil masih di angka 4.000 KM. Maka anda harus pergi ke bengkel untuk tetap mengganti oli mesin karena sudah mencapai batas 6 bulan. Sebaliknya, untuk mobil yang sering dinas biasanya baru 3 bulan saja Kilo Meternya sudah melebihi 10 ribu KM. Maka jangan tunggu hingga 6 bulan untuk mengganti olinya.

Ada Pengecualian Pada Kondisi Tertentu

Tetapi ada satu pengecualian pada kondisi dimana mobil sering melintas di jalanan macet. Kalau kita melintasi jalan yang macet, mobil tetap diam namun mesin mobil tetap nyala. Misal untuk menempuh jarak 5 KM tanpa macet bisa ditempuh dalam waktu 15 menit, kalau macet bisa sampai 30 menit.

img : jakpost.net

Akibatnya, KM mobil rendah namun tanpa disadari running hours mesin menjadi lebih lama. Dalam kondisi seperti ini, anda harus mempersingkat intrerval ganti oli mobil misal dalam waktu maksimal 4 bulan atau dalam interval maksimal 7.000 KM.

Atau Anda Bisa Mengganti Oli Apabila Ada Indikasi Bahwa Oli Perlu Diganti

Ciri-ciri oli perlu diganti, antara lain ;

  • Suara mesin sudah agak kasar
  • Cek stik oli, kalau warnanya sudah kehitaman maka gantilah
  • Lampu indikator oli pada dashboard menyala


Selain oli mesin, masih ada beberapa oli pada mobil yang sama-sama diganti sesuai intervalnya. Antara lain ;

  • Oli transmisi manual dengan interval 30.000 – 60.000 KM
  • Oli transmisi matic dengan interval 20.000 – 30.000 KM (tergantung kondisi lalu lintas)
  • Oli gardan dengan interval 40.000 – 60.000 KM atau 2 tahun sekali


Tips Memilih Oli Mesin Terbaik Untuk Mobil


Untuk memilih oli terbaik, anda tidak perlu pusing karena setiap pabrikan mobil pasti memiliki rekomendasi/olinya sendiri. Tetapi kalau anda ingin cari hal baru dengan mengganti oli merk baru, bisa ikuti tips dibawah.

1. Pilih oli multi grade

Multi grade oil merupakan oli dengan kekentalan bervariasi, misal SAE 10W-40 atau SAE 5W-20. Oli ini bisa menyesuaikan kekentalannya sesuai kondisi iklim atau kondisi mesin tersebut.

2. Untuk mobil baru, bisa pakai oli dengan SAE lebih rendah

Oli dengan SAE rendah, itu lebih encer sehingga memiliki resistansi tenaga yang kecil (misal SAE 5W-10) Dengan kata lain, mesin bisa bekerja lebih hebat kalau olinya lebih encer, tapi gunakan oli ini pada mobil yang masih baru (kurang dari 3 tahun). Karena oli encer memiliki kelemahan pada daya lumas yang kurang baik, sehingga cocok untuk mesin yang masih baru.

3. Sementara mobil berumur, lebih baik pakai oli dengan SAE lebih kental

Untuk mobil yang berumur 3 tahun ke atas, lebih baik gunakan oli dengan SAE 10W keatas, karena kondisi komponen mesin sudah banyak yang berubah sehingga pemilihan oli kental akan membantu memperpanjang masa pakai komponen mesin. Sehingga mesin tidak gampang rusak.

4. Pilih full synthetic oil agar lebih awet

Yang terakhir, pilih oli full synthetic atau oli yang berbahan synthetic sepenuhnya. Karena apabila oli mineral (alami) oli full synthetic memiliki kandungan zat additive yang lebih bervariasi. Sehingga mampu menunjang performa mesin serta memiliki ketahanan lebih lama.

Apa kita boleh mengganti oli mobil sendiri ?


Tentu saja boleh, asal anda bisa melakukannya. Mengganti oli mobil, memang terlihat mudah karena kita cukup buang oli lama dan isi oli baru.

Namun pada kenyataannya, mobil-mobil baru yang menggunakan mesin injeksi biasanya memiliki sistem peringatan ganti oli. Sistem ini akan memberi tanda berupa indikator oli yang menyala apabila jadwal ganti oli sudah tercapai.

Masalahnya, sistem peringatan ini harus direset setiap kali mengganti oli. Jadi kalau tidak direset indikator oli akan tetap menyala meski anda sudah mengganti oli mesin. Jadi, agar aman dan lebih efektif bisa menghubungi bengkel resmi terdekat.

Sementara untuk oli transmisi manual dan oli gardan, itu bisa anda ganti sendiri (kalau mampu) karena umumnya mobil tidak memiliki sistem peringatan pada kedua fluida ini.

Sekian semoga bisa menambah wawasan kita semua.