5 Dampak Pembakaran Minyak Bumi Yang Perlu Diwaspadai

Penggunaan bahan bakar minyak yang saat ini cukup tinggi menyebabkan beberapa dampak negatif terhadap lingkungan.

Hal tersebut dikarenakan pembakaran minyak bumi tidak hanya menghasilkan energi, tapi juga menghasilkan zat sisa atau polutan. Polutan inilah yang menyebabkan dampak negatif.

Beberapa polutan dari pembakaran minyak bumi antara lain ;

  • Karbon monoksida
  • Karbon dioksida
  • Nitrogen monoksida
  • Sulfur dioksida


Keempat polutan diatas merupakan hasil sisa pembakaran minyak dari beberapa fraksi terutama fraksi bensin, dan solar.

Lalu apa dampaknya ?

Dampak Pembakaran Minyak Bumi


Dalam volume yang besar, zat polutan sisa pembakaran minyak dapat menyebabkan masalah seperti ;

1. Pemanasan global


Pemanasan global adalah meningkatkan suhu bumi, dampak satu ini sudah kita rasakan sejak lama dimana suhu bumi semakin hari bertambah panas.

Ini disebabkan karena efek rumah kaca, apa itu efek rumah kaca ?

Efek rumah kaca adalah peristiwa terperangkapnya panas matahari didalam atmosfer. Sebelum ada polutan, sinar matahari yang menyinari bumi akan dipantulkan kembali keluar atmosfer, tapi setelah zat polutan memenuhi lapisan atmosfer, panas matahari ini tidak mampu dipantulkan keluar atmosfer.

Dengan kata lain, polutan ini berperan layaknya kaca yang memantulkan panas dari sinar matahari yang harusnya mantul keluar atmosfer. Hasilnya, suhu bumi semakin panas.

Apa yang menyebabkan efek rumah kaca ?

Efek rumah kaca terjadi karena ada banyak sekali kandungan CO2 didalam atmosfer. Gas karbon dioksida dihasilkan dari pernafasan manusia juga dari pembakaran BBM. Sebenarnya, CO2 diperlukan tumbuhan untuk fotosintesis, namun karena jumlah kendaraan, semakin tak terhitung, maka produksi CO2 menjadi tidak terbendung lagi.

Hasilnya, gas CO2 ini melapisi atmosfer seperti kaca.

2. Terjadinya hujan asam


Hujan asam adalah air hujan yang mengandung pH dibawah 5,6. Itu terjadi karena air hujan tidak lagi murni H2O, tapi diudara sudah bercampur dengan SO3.

Zat SO3 adalah oksida asam yang terbentuk dari SO2 yang teroksidasi di udara (2SO2 + O2 -- 2SO3).

Zat SO3 diudara yang mudah bereaksi dengan udara, akan membentuk asam sulfat dengan rumus (SO3 + H2O -- H2SO4).

Jadi secara sederhana, sulfur dioksida yang dihasilkan oleh pembakaran bahan bakar solar dan batu bara akan teroksidasi diudara menghasilkan SO3, sulfur dioksida yang sudah teroksidasi tersebut bereaksi (bergabung) dengan air hujan sehingga air hujan tidak lagi murni H2O melainkun sudah menjadi asam sulfat.

Hujan asam ini akan berdampak pada lingkungan, seperti ;

  • Menimbulkan karat pada besi
  • Menganggu pertumbuhan tanaman air
  • Bisa membunuh ikan didanau atau kolam outdoor


3. Dampak buruk pada kesehatan manusia

Pada kesehatan manusia, ada banyak efek negatif apabila gas polutan ini sampai masuk atau terhirup oleh manusia,


  • Gas karbon dioksida yang terhirup akan menyebabkan keracunan hingga pingsan.
  • Gas karbon monoksida apabila terhirup dapat menyebabkan keracunan darah karena mudah berikatan dengan Hb. Hasilnya, sakit kepala, sesak nafas, mudah lelah dan dalam kadar tinggi bisa berujung kematian.
  • Oksida belerang dalam kadar sedikit menyebabkan batuk dan sesak nafas, dalam kadar tinggi bisa menyebabkan gangguan pernafasan hingga kematian.
  • Nitogen Oksida, pada dasarnya tidak terlalu berbahaya namun setelah bereaksi dengan oksigen menjadi nitrogen dioksida (NO2) akan sangat berbahaya. Ini bisa menyebabkan iritasi mata, gangguan sistem syaraf dan gangguan paru-paru.
  • Sulfur dioksida yang terdapat pada air hujan (hujan asam) menyebabkan iritasi kulit

4. Menipisnya cadangan minyak bumi

Kita tahu kalau minyak bumi merupakan sumber energi yang tidak dapat diperbarui. Sehingga kalau minyak bumi terus ditambang, kita akan mencapai titik dimana tidak ada lagi minyak bumi yang bisa kita ambil karena sudah habis.

Hal itu berbanding terbalik dengan konsumsi minyak bumi yang semakin hari justru semakin bertambah. Pertambahan industri, juga kendaraan menjadi faktor utama yang meningkatkan konsumsi minyak bumi.

Kondisi ini sebenarnya sudah mulai dibahas oleh beberapa ahli dari berbagai negara untuk menemukan sumber energi alternatif yang dapat diperbarui.

4. Polusi udara


Semua gas polutan diatas sudah pasti akan menyebabkan polusi udara yang tinggi apalagi untuk daerah perkotaan yang minim pepohonan, serta daerah-dearah industri. Salah satu hasil dari polusi udara ini adalah photo chemistry smog atau asap kabut fotokimia yang terjadi dari berbagai campuran zat polutan diudara.

Dari dampak diatas memang cukup miris, pasalnya minyam bumi yang saat ini masih menjadi sumber bahan bakar bisa menghasilkan dampak-dampak separah itu.

Oleh karena itu sudah sepatutnya kita berperan untuk meredam kembali dampak yang sudah muncul, beberapa cara yang paling mudah adalah ;

  • Hemat dalam pemakaian BBM
  • Menggunakan transportasi umum untuk mengurangi asap kendaraan
  • Menamam pohon di perkotaan