Cara Kerja EGR (Exhaust Gas Recirculating) Pada Mesin Diesel
Mungkin beberapa dari kita ada yang bertanya-tanya, kok mesin diesel sekarang lebih bersih ? Asapnya lebih sedikit dan suaranya tidak berisik. Memang perkembangan mesin diesel saat ini sangatlah pesat. Sebelum adanya teknologi commonrail, mesin diesel memiliki sebuah sistem khusus yang berguna mengurangi emisi yang dihasikan.
Kita tahu seperti apa asap mesin diesel konvensional yang biasanya terdapat pada truk ini. Emisi yang terkandung salah satunya adalah gas NOx. Untuk mengurangi gas ini, mesin diesel menggunakan komponen bernama EGR. Lantas apa itu EGR dan bagaimana cara kerja EGR ? simak artikelnya dibawah
Alasan Diciptakan EGR
Di beberapa negara, Standar emisi diatur dalam hukum. Emisi menjadi salah satu salah satu syarat utama agar mobil layak berada di jalan raya. NOx merupakan emisi yang sering dihasilkan oleh mesin bensin dan diesel. NOx terbentuk di ruang bakar karena temperatur udara intake yang tinggi.
Kita tahu seperti apa asap mesin diesel konvensional yang biasanya terdapat pada truk ini. Emisi yang terkandung salah satunya adalah gas NOx. Untuk mengurangi gas ini, mesin diesel menggunakan komponen bernama EGR. Lantas apa itu EGR dan bagaimana cara kerja EGR ? simak artikelnya dibawah
Alasan Diciptakan EGR
Di beberapa negara, Standar emisi diatur dalam hukum. Emisi menjadi salah satu salah satu syarat utama agar mobil layak berada di jalan raya. NOx merupakan emisi yang sering dihasilkan oleh mesin bensin dan diesel. NOx terbentuk di ruang bakar karena temperatur udara intake yang tinggi.
Untuk mengurangi hal itu, para pakar otomotif menciptakan sebuah sistem yang memungkinkan gas NOx yang terdapat pada gas buang, dimasukan kembali tanpa menyebabkan loss power secara signifikan. Sistem ini disebut Exhaust Gas Recirculating (EGR). sebagai bahan pengetahuan, dibawah adalah penjelasan mengenai pengertian dan cara kerja sistem EGR pada mesin.
Apa Itu EGR ?
Apa Itu EGR ?
Exhaust gas recilculating (EGR) digunakan untuk mengurangi gas emisi(NOx) pada mesin bensin maupun mesin diesel.pada dasarnya EGR akan mengembalikan gas sisa pembakaran kembali ke intake manifold. Saat ini EGR banyak digunakan khususnya pada mesin diesel untuk mendukung aspek ekonomis bahan bakar dan mengurangi emisi. Pada engine konvensional pembukaan katup egr dipengaruhi oleh kevakuman di intake manifold dan pada egr modern pembukaan EGR velve dikontrol secara elektronik oleh ECM.
EGR biasanya dilengkapi dengan komponen EGR cooler. Kita tahu bahwa gas exhaust pasti memiliki temperature yang tinggi. Jika temperature itu tinggi bisa menyebabkan self-firing pada ruang bakar. Untuk gas exhaust yang akan dimasukan kembali ke ruang bakar, didinginlan lewat EGR cooler.
Pada mesin bensin EGR akan menyalurkan gas buang sebanyak 5-15% saja. Sedangkan pada mesin diesel gas buang yang dimasukan kembali bisa mencapai 50 %.
Kelebihan EGR
- Dapat mengurangi emisi NOx
- Lebih irit bahan bakar
- Dapat mengurangi daya mesin
- Jika proporsi tidak sesuai dapat menyebabkan missfire.
Bagaimana SIstem EGR Bekerja ?
EGR bekerja dengan memasukan gas sisa pembakaran yang dikeluarkan mesin melalui exhaust manifold. Sebelum keluar ke knalpot, ada sebuah katup yang berhubungan dengan Intake manifold. katup ini, sebagai jalur gas buang untuk kembali ke Intake manifold. Proses pembukaan katup itu sendiri dikontrol melalui kevakuman dan secara elektronik.
Vacuum EGR
Vacum EGR digunakan pada mobil-mobil lama. Cara kerjanya dengan memanfaatkan pegas diafragma untuk menutup dan membuka EGR valve. Saat mesin idle, pegas diafragma akan menutup EGR valve. Sehingga tidak terdapat aliran gas buang yang masuk ke intake manifold. Saat mesin mendapatkan beban dan temperature mulai meningkat, Pegas diafragma berangsur membuka dan mengalirkan gas buang kembali ke intake manifold. Untuk mengatur pegas diafragma, digunakan selang vakum yang terhubung ke Intake manifold.
Electronic EGR
Electronic EGR
Untuk mobil-mobil sekarang, vacuum EGR mulai ditinggalkan. Saat ini control EGR dilakukan oleh komponen elektrik. Cara kerjanya hampir sama seperti vacuum EGR. Namun keberadaan pegas diafragma digantikan dengan EGr motor. Motor ini akan bekerja sesuai perintah dari ECM. Untuk memberi perintah ECM membutuhkan data dari beberapa sensor. Salah satunya Intake air temperatue sensor, engine temperature sensor, dan manifold absolute pressure sensor.
Itulah sistem power propultion yang banyak diterapkan untuk memenuhi aspek power dan emission. Beberapa orang menyarankan agar menutup secara permanen katup ini, alasannya agar tenaga bisa maksimal. Namun untuk melakukan hal ini perlu melakukan modifikasi khususnya pada catalytic converter. Sehingga emisi bisa juga diatasi.
Demikian artikel singkat kita mengenai cara kerja EGR pada mesin Diesel. semoga bisa bermanfaat.
Demikian artikel singkat kita mengenai cara kerja EGR pada mesin Diesel. semoga bisa bermanfaat.