Motor Matic Ngga Punya Engine Brake ? Ini Penjelasannya

Motor Matic Ngga Punya Engine Brake ? Ini Penjelasannya

Buat yang belum tahu, engine brake adalah efek perlambatan kendaaraan yang muncul tanpa kita mengaktifkan rem. Efek ini, memanfaatkan deselerasi mesin, untuk menahan kendaraan yang meluncur. Makanya disebut engine brake atau rem mesin karena rem ini memanfaatkan mesin dari kendaraan itu sendiri.

Tapi, efek ini hanya bisa dilakukan pada rem rem yang pakai kopling manual. Contohnya ketika kita sedang berada di jalanan menurun. kalau motor kopling, kita pakai gigi rendah dan lepas kopling. Maka motor akan lebih tertahan alias tidak meluncur dengan kencang. Sehingga rem motor bisa lebih ringan kinerjanya.

Lalu bagaimana dengan motor matic ? kan gak punya kopling ? apakah bisa melakukan engine brake ?

Ternyata, anggapan bahwa motor matic nggak punya engine brake tidak sepenuhnya benar. Karena motor matic sebenarnya bisa mengaktifkan engine brake. Namun, efek engine brake pada motor matic itu tidak sesignifikan motor manual. Kenapa bisa ?

Simak dengan detail animasi berikut.


Kalau kita bongkar bagian box CVT motor matic, kita akan menemui dua pulley. Pulley depan terhubung ke mesin. Jadi, pulley ini akan selalu berputar tiap kali mesin nyala. Nah pulley belakang itu terpisah menjadi dua bagian.

Kita sebut saja bagian inner, dan satunya bagian outer. Pulley belakang ini merupakan satu set sistem kopling pada motor matic yang disebut kopling sentrifugal. Kalau dibongkar, kita akan menemukan beberapa komponen.

Bagian inner, itu terhubung oleh V belt ke pulley depan. Namun terpisah dengan porosnya. Jadi kalau pulley depan muter, inner ini juga ikut muter. Namun porosnya diam alias tidak berputar.

Lalu pada bagian outer, itu terhubung ke poros, dimana poros ini terkoneksi dengan gear belakang sampai ke roda. Intinya, ketika outer ini muter, itu akan memutar roda.

Pada kenyataannya, antara inner dan outer itu terpisah. Sehingga tidak saling memutar. Lalu bagaimana mekanisme untuk menghubungkan putarannya ?

Dibagian inner, itu ada komponen yang namanya plat kopling. Bentuk plat kopling ini mirip kampas rem tromol. Ketika ini berputar, muncul gaya sentrifugal yang mendorong kampas ini keluar. Hal itu membuat ketiga kampas mekar karena gaya sentrifugal tersebut.

Sementara itu, ada bagian outer terpasang disekitar kampas kopling. Jadi kalau kampasnya mekar, itu akan menghubungkan putaran dari inner ke outer. Sehingga putaran bisa terhubung ke roda.

Nah sekarang kita kembali ke engine brake. Engine brake itu kan menahan putaran roda menggunakan deselerasi mesin. Artinya, ada aliran energi putar dari roda, ke tranmsisi, lalu ke kopling dan sampai ke mesin.

Pertanyaannya, apakah dengan konstruksi kopling sentrifugal bisa menyalurkan putaran dari roda ke mesin ?

Tentu tidak, karena syarat kopling terhubung itu kampasnya harus mekar. Dan kampas kopling hanya bisa mekar ketika pulleynya muter agak kencang. Jadi mau rodanya muter sekencang apapun kalau putaran pulleynya masih lambat, ya gak akan nyampe ke mesin. Jadi engine brakenya gak aktif.

lalu bagaimana solusinya ? kita perlu naikan sedikit putaran mesinnya supaya kampas kopling mekar. Karena ketika kampas kopling mekar, engine brakenya bisa aktif. Tapi ya tetep kurang optimal, karena engine brake itu akan terasa jika RPM mesin sangat rendah. Nah kalau RPM nya dinaikan, maka engine brakenya kurang terasa.

Sebenarnya engine brake pada motor matic itu otomatis aktif dalam waktu singkat, setelah kita menurunkan gas. Jadi, ketika kita turunkan gas, mesin tidak spontan langsung rendah. Tapi penurunan RPMnya bertahap.

Nah, ini membuat putaran pulley juga tidak langsung turun ke idle, tapi bertahap. Momen itulah ketika putaran pulley menuju idle, engine brake aktif. Karena dimomen itu, katup gas tertutup yang membuat putaran engine tertahan, dan kampas koplingnya masih mekar sehingga putaran dari roda bisa tertahan oleh mesin.

Tapi begitu pulley menyentuh RPM idle, maka engine brake langsung hilang dan kita perlu mengandalkan rem.

Perbedaan Oli Motor Manual dan Motor Matic

Ketika kita mau beli oli motor, pasti ditanyain yang matic atau yang biasa. Terkadang ini bikin kita penasaran. Kenapa oli motor matic itu berbeda ? padahal sama sama motor, mesinnya juga sama sama minum bensin, beda motor matic Cuma ada di transmisinya. Tapi kenapa malah oli mesinnya yang beda ?

Di video ini kita akan membahas apa sih yang bikin oli motor matic itu berbeda.



Sekilas, oli biasa samas oli matic itu terlihat sama. Bentuk olinya, warna olinya pun sama. Yang membedakan hanya botolnya, yang ada gambar motor maticnya itu berarti oli buat motor matic.

Memang benar, oli itu baik oli buat mobil, oli motor sport, bebek dan motor matic itu punya fungsi yang sama yaitu sebagai pelumas bagian dalam mesin. Kendaraan kendaraan yang saya sebutkan tadi, itu mesinnya sama. Sama sama pake mesin bensin 4 tak. Jadi secara garis besar kebutuhan akan olinya juga sama.

tapi ada satu hal yang membedakan antara motor matic dan motor sport atau bebek. Motor matic, itu kan pakai transmisi CVT. Nah posisi transmisi ini, ada diluar mesin. Jadi ini adalah mesinnya, lalu disamping mesin itu ada satu set CVT. Jadi CVT ini bersifat kering alias tidak boleh dilumasi, karena kalau terkena oli, justru CVTnya akan slip dan itu membuat motor matic jadi susah buat jalan. Oleh sebab itu transmisi pada motor matic dibuat terpisah dengan blok mesinnya.

Ini berbeda dengan motor bebek dan sport, yang pakai transmisi manual. Transmisi ini terletak didalam blok mesin. Jadi, oli pada motor bebek atau sport, selain berfungsi untuk melumasi mesin, juga berfungsi untuk melumasi gear transmisinya.

Inilah satu perbedaan yang paling mendasar mengapa oli motor matic itu berbeda. Oli matic, itu Cuma melumasi bagian mesin saja. Sementara oli motor manual, melumasi mesin serta transmisi secara bersamaan.

Dari perbedaan fungsi ini, membuat kebutuhan pelumasan antara motor matic dan motor manual itu berbeda. Oleh sebab itu, meski dari luar terlihat sama, tapi zat yang terkandung pada oli itu berbeda.

Lalu apa yang terjadi jika olinya ditukar ?

Yang namanya oli yah, fungsinya tidak jauh beda apapun jenis olinya. Oli matic kalau dipakai pada motor sport atau sebaliknya itu bisa melumasi mesin dengan baik. Tapi untuk jangka panjang, ini pasti akan menimbulkan efek buruk.

Seperti yang saya katakan sebelumnya, zat pada kedua jenis oli ini berbeda. Perbedaan ini membuat pelumasan olinya juga berbeda. Efek buruk yang akan muncul antara lain, bocor oli dari seal seal sambungan komponen, sampai motor ngebul karena silinder yang baret.

Jadi, ketika anda beli oli baru, pastikan lihat botolnya apakah itu buat motor bebek atau matic. Kode yang membedakan antara motor matic dan biasa itu, ada kode jasonya. Ada jaso MA dan Jaso MB.

AWAS, Salah Pilih Oli Mesin Bisa Rusak, Cara Memilih Oli yang Benar Untuk Motor

Salah pilih oli motor bisa rusak ? kedengarannya cukup menakutkan. Tapi kalau kita lihat kemasan oli mesin yang dijual dipasaran, itu ada banyak jenisnya. Pada oli motor saja, kita akan menemukan berbagai jenis oli. dari yang mulai oli encer, sampai yang lebih kental.

Lalu bagaimana cara memilih oli yang pas buat motor, dan apakah kalau kita salah pilih oli, mesin motor bisa rusak ?



Oli itu merupakan material semi sintesis yang dibuat untuk melapisi logam yang bergesekan. Jadi ilustrasinya seperti ini, ketika piston bergerak naik turun didalam silinder, maka ada lapisan oli yang membuat antara piston dan silinder itu sebenarnya tidak bergesekan langsung. Sehingga, mau sekencang apapun piston bergerak itu tidak akan menimbulkan percikan api. Padahal, kedua komponen ini sama sama pakai logam.

Karena hal itu, oli harus punya kemampuan untuk masuk dan melekat pada celah celah sempit. Nah, masalahnya kemampuan ini juga dipengaruhi oleh viskositas atau kekentalan oli mesin. Jadi oli itu semakin encer semakin mudah untuk masuk ke celah celah sempit. Berarti oli yang encer itu bagus dong ?

Nah oli encer itu juga punya kelemahan. Oli itu, semakin encer biasanya semakin mudah menguap. Sehingga penggunaan oli yang encer itu harus diperhatikan mesinnya. Lalu bagaimana klasifikasinya ? tentu setiap motor itu punya rekomendasi berapa kekentalan oli untuk mesinnya. Biasanya ini pakai standar SAE.

Namun, mesin itu semakin tua umurnya, celah celahnya semakin melebar. Sehingga, terkadang kita harus menyesuaikan oli yang dipakai agar bisa efektif melindungi mesin.

Secara umum, oli yang encer digunakan pada mesin mesin yang masih baru. Karena mesin mesin ini masih punya celah celah sempit. Sehingga butuh oli yang encer agar bisa melumasi semua bagiannya. Dan mesin baru, seal sealnya juga masih rapet. Sehingga mampu menahan uap oli supaya tidak bocor.

Lalu gimana kalau mesin baru diisi oli yang lebih kental ? tentu pelumasannya tidak akan efektif. Karena oli hanya akan melumasi komponen yang bisa terjangkau oleh viskositas olinya. Sementara celah sempitnya, kering alias tidak terlumasi.

Sementara untuk mesin mesin tua, disarankan menggunakan oli yang lebih kental. Selain lebih hemat, biasanya semakin encer oli, semakin mahal harganya. Oli yang kental ini mampu merapatkan celah celah komponen yang mulai melebar. Jadi mesinnya tidak berisik. Tapi kalau pakai oli encer, memang pelumasannya bagus tapi itu membuat mesin jadi berisik karena celah komponennya masih sedikit merenggang. Lalu oli juga sering habis karena oli ini bisa masuk ke ruang bakar melalui celah ring piston.

Jadi kesimpulannya, ketika akan membeli oli pastikan anda tahu berapa umur dari mesin motor anda. Motor motor yang baru berusia 3 tahun kebawah, itu disarankan menggunakan oli encer yang direkomendasikan pabrikan contohnya oli dengan kekentalan 5W-20 atau 10W-30.

Sementara mesin kalau sudah berumur sampai 5 tahun dan jarak tempuhnya sudah diatas 50 ribu kilometer, disarankan pakai oli yang lebih kental. Bisa pakai 10W-40, atau 20W-40.

Tapi ini dihitung pada mesin yang masih ori dan belum diganti blok silindernya. Kalau blok silinder dan pistonnnya ganti, maka perhitungan dimulai dari awal lagi.

SAE ini merupakan standar yang menunjukan kekentalan oli mesin. Semakin rendah nilainya, maka oli semakin encer.

Apa Itu Engine Brake ? Bagaimana Mekanismenya ?

Tahukah anda kalau pada kendaraan itu ada rem yang bisa aktif tanpa kita menekan tuas remnya. Itu adalah engine brake. Tanpa kita sadari, kita juga sering menggunakan engine brake ini loh. Lalu  bagaimana engine brake dapat menghentikan laju kendaraan meski kita tidak menekan remnya ?

Simak sampai tuntas ya

Engine brake adalah cara untuk memperlambat laju kendaraan dengan memanfaatkan deselerasi mesin. Nah gimana tuh ?

Jadi, mesin itu kan punya RPM atau seberapa cepat crankshaft berputar. RPM mesin, dipengaruhi oleh seberapa dalam kita tarik gasnya. Sementara handel gas ini, terhubung ke throtle body sebagai mekanisme pengaturan RPM mesin.



Jadi perlu digarisbawahi, yang ngatur RPM mesin itu throtle body. Sementara handle gas, itu Cuma alat kontrolernya saja.

Lalu bagaimana throtle body ini bisa memperlambat laju kendaraan ?

Begini, mekanisme pengaturan RPM mesin itu dilakukan dengan membatasi jalur udara yang akan masuk ke mesin.

Dalam hal ini, bisa dilihat ada semacam katup didalam throtle body. Katup ini bisa berputar. Putaran katup, mempengaruhi seberapa lebar jalur udara yang terbuka. Dalam posisi ini, katup condong untuk menutup saluran.

Ini membuat aliran udara yang melewati saluran ini, menjadi terhambat. Padahal, jumlah udara yang masuk ke mesin mempengaruhi power mesin. Lalu apa yang terjadi jika udaranya dihambat ? ini akan membuat laju naik turun piston juga menjadi berat.

Hasilnya, RPM mesin juga tertahan di putaran rendah. Inilah yang bikin pas gasnya ga ditarik, RPM mesin bisa rendah.

Namun, jika katup ini membuka salurannya, maka itu akan memperlancar aliran udara. Ini menyebabkan piston bisa lebih lancar buat gerak naik turun. Sehingga RPMnya bisa lebih tinggi.

Intinya, saya mau menyampaikan kalau katup gas yang tertutup ini membuat gerakan piston tertahan pada RPM rendah.

Sekarang kita balik ke kasus engine brake

Engine brake hanya bisa dilakukan ketika motor sedang melaju agak kencang. Ketika motor melaju, motor punya momentum yang membuat motor tetap meluncur meski kita lepas koplingnya. Engine brake akan terjadi, jika dalam posisi motor meluncur, lalu mesin tidak ditarik gasnya, dan kita lepas koplingnya.

Itu akan membalik arah putarannya. Putaran dari roda, akan tersalurkan ke tramsisi, lalu ke kopling dan sampai ke poros engkol mesin. Namun karena RPM mesin ketahan oleh katup gas yang masih nutup, maka putaran dari roda ini juga akan ketahan. Sehingga muncul efek motor yang tersentak kedepan.

Hal ini bisa dibuktikan, ketika anda sedang naik motor agak kencang lalu deselerasi tanpa narik kopling dan tanpa menekan rem. Pasti ada sentakan yang menahan motor  bukan ? itu adalah efek dari engine brake.

Memang engine brake ini tidak seperti rem yang mampu menghentikan laju motor. Namun, engine brake ini bisa membantu rem untuk memperlambat laju motor supaya kinerja rem juga tidak terlalu berat.

Lalu bagaimana dengan motor matic ? apakah bisa pakai engine brake ? kan ngga ada koplingnya ?

Secara umum, engine brake ini bisa diterapkan pada setiap jenis motor. Namun pada motor matic, memang agak lain. karena motor matic menggunakan kopling sentrifugal yang arah putarannya tidak bisa dibalik.

Kunci Keyless Pada Sepeda Motor, Apakah Cukup Efektif ?

Salah satu teknologi yang sekarang banyak diterapkan pada sepeda motor adalah keyless. Keyless adalah sebuah inovasi kunci kontak elektrik dimana kita ngga perlu lagi mencolokan kunci ke lubangnya.

Lalu apakah keyless ini memang seberguna itu pada motor ? atau malah tambah bikin repot ? kita bahas bersama.

Teknologi keyless pada sepeda motor diterapkan karena maraknya kasus pencurian motor. Padahal, motor -motor yang dicuri itu motor yang terkunci kunci kontaknya. Ternyata, pencuri motor memakai kunci khusus yang dapat membobol segala jenis kunci.

Sadar karena lubang kunci ini jadi masalah yang menyebabkan curanmor, beberapa motor yang diproduksi sekarang tidak lagi menggunakan lubang kunci. Inilah yang kita sebut sebagai keyless.

Bentuk kunci kontak pada motor yang pakai keyless, itu mirip setelan kompor gas. Jadi untuk menghidupkannya kita cukup memutar setelan ini ke posisi ON. Setelah itu motor bisa di starter.



Lalu apa yang bikin keyless ini tidak mudah untuk dibobol ?

Jadi motor yang pakai keyless ini meski tidak punya lubang kunci, motor ini tetap ada kunci fisiknya. Tapi bentuk kunci ini mirip remote. Kunci ini berfungsi layaknya sebagai pengenal.

Jadi, dalam sistem keyless ada yang namanya transmitter. Komponen ini berfungsi untuk memancarkan gelombang dengan frekuensi tertentu. Lalu, pada sepeda motor, terdapat receiver. Ini adalah alat untuk menerima gelombang.

Hubungan antara sepeda motor dan remote ini seperti semacam puzle. Ketika gelombang yang dipancarkan transmitter itu sesuai dengan gelombang yang di set pada ECU motor, itu akan memberitahu pada ECU kalau kuncinya sesuai. Jadi ketika kita putar saklar ignition, itu akan meng ON kan motor.

Namun saat gelombang yang dipancarkan oleh transmitter ini tidak pas, ECU tidak akan mengenalinya sebagai kunci asli dari motor tersebut, maka saat kita putar saklarnya, itu tidak akan meng ON kan motor. Dan motor mustahil untuk bisa dihidupkan.

Nah, remote ini memang dibuat khusus. Karena meski motornya sama, tapi gelombang yang dipancarkan kedua remote ini berbeda. Sehingga tidak akan terjadi salah kunci ketika ada motor yang sama berada berdekatan.

Inilah kelebihan dari sistem keyless ini. Dengan memanfaatkan frekuensi gelombang sebagai pengenal, itu akan susah sekali untuk diduplikasi. Jadi meskipun ada alat transmitter lain selain kunci belum tentu pas dengan gelombang yang diset pada ECU. Disamping itu, menghidupkan motor pun jauh lebih cepat.

Sebelum sampai ke motor, kita hidupkan remotenya. Setelah itu tinggal sakuin remotenya. Lalu putar setelannya, dan hidupkan mesin. Nggak repot ngga perlu masuk masukin kunci lagi.

Selain itu, remote ini juga ada fitur findernya. Jadi kalau motor sedang terparkir, anda tinggal pencet saja tombol find vehicle. Dengan jarak sekitar 4 meter, motor akan merespon dengan suara alarm dan lampu sein biasanya.

Tapi disamping kelebihan tentu ada kelemahannya

Transmitter ini, untuk bisa memancarkan gelombang perlu energi. Energi tersebut berasal dari baterai. Jadi, kondisi baterai disini harus dipastikan masih ada dayanya. Apa yang terjadi jika baterainya habis ? transmitter tidak bisa memancarkan gelombang. sehingga receiver pada motor juga tidak akan menerima gelombang. itu membuat ECU langsung mematikan engine dan seluruh kelistrikan motor. Dan motor mogok.

Jadi berbeda yah dengan kunci kontak mekanis yang tidak colok saja, kunci keyless ini harus kita perhatikan daya baterainya. Bila perlu, sediakan baterai cadangan untuk mengatasi ketika baterai remote tiba tiba habis ditengah jalan.

Lalu remote ini, juga sensitif dengan benturan. Jadi transmitter ini kan masuk ke perangkat elektronik. Dan perangkat ini kalau terkena benturan, bisa rusak. Kalau rusak tidak bisa memancarkan gelombang atau gelombang yang dipancarkan berubah, itu membuat motor ngga bisa dihidupkan.

Sehingga, kalau motor anda pakai keyless pastikan letakan remote ini di tempat yang aman. Jangan sampai terjatuh.

Ketika remote ini rusak, gantinya tidak bisa asal ganti. Karena remote harus diset dulu gelombangnya agar pas dengan receiver yang ada pada ECU. Dan itu harus dilakukan di bengkel resminya. Karena yang punya akses terhadap frekuensi gelombang keyless ini ya di bengkel resminya.

Kesimpulannya, teknologi keyless memang menawarkan keamanan sepeda motor dari aksi pencurian. Namun konsekuensinya, kita harus melakukan ekstra treatment supaya kunci ini tetap bisa digunakan.

Ganti Oli Hanya Marketing ? 4 Fakta Oli Mesin Yang Belum Anda Ketahui

Ganti oli adalah salah satu bentuk perawatan motor yang harus dilakukan agar mesinnya tetap sehat. Idealnya, oli pada mesin motor itu diganti setiap 3 ribu kilometer. Namun, ada pengakuan dari beberapa pengguna sepeda motor yang bahkan belum pernah mengganti olinya, namun  motornya masih bisa jalan.

Sebenarnya oli motor itu perlu diganti enggak sih ? nah daripada bingung, berikut kami berikan 4 fakta terkait oli mesin yang mungkin belum anda ketahui.



1. Oli motor tidak akan habis seperti bensin

Siapa yang ngira kalo oli itu bisa habis selayaknya bensin ? memang pada jenis tertentu seperti motor yang pake mesin 2 tak, itu ada oli samping yang harus diisi ketika habis. Atau pada motor matic sekarang banyak ditemui olinya habis.

Tapi itu bukanlah kondisi normal. Dalam kondisi normal, oli mesin itu volumenya tetap. Kalaupun berkurang, volume pengurangannya tidak terlalu terasa. Hal itu karena oli itu menjadi salah satu bahan yang dapat digunakan berulang kali.

Jadi oli itu kan untuk melumasi, nah oli ini dapat digunakan untuk terus melumasi tanpa ditambah lagi. Berbeda dengan bensin yang dibakar, didalam mesin. Sehingga lama kelamaan akan habis.

Tapi meski oli itu tidak akan habis, jangan berfikir kalau tidak apa apa ketika kita tidak mengganti olinya. Justru oli yang digunakan dalam jangka waktu yang lama tanpa pernah diganti, akan turun daya pelumasannya. Dengan kata lain, mesin jadi kurang terlindungi kalau olinya ga pernah ganti. Oleh sebab itu, jangan nunggu olinya habis baru ganti tapi rutinlah ganti oli biar oli mesin ngga gampang habis.

Tapi Jika kalian ketemu motor yang olinya terus habis, itulah akibatnya kalau motor tidak pernah ganti oli.

2. Oli yang berwarna hitam belum tentu buruk

Oli memang identik dengan warna hitam. Tapi, oli baru itu warnanya beragam. Ada yang kuning, hijau bahkan merah tergantung pabriknya mau ngasih warna apa. Tapi ketika dimasukan ke mesin, lama kelamaan oli tersebut berubah warnanya jadi hitam.

Satu hal yang perlu diketahui, warna oli tidak dapat dijadikan patokan oli itu buruk. Karena oli bisa menghitam sebelum waktu penggantian oli tercapai.

Hal ini, karena berubahnya warna oli disebabkan karena panas mesin. Seperti halnya minyak goreng, yang awalnya berwarna kuning bisa berubah menghitam jika dipakai terusan buat goreng. Nah didalam mesin juga sama, panas yang dihasilkan oleh mesin akan memanaskan oli juga. Dan semakin lama oli dipanaskan warnanya akan berubah.

Dan meski warnanya berubah, kandungan oli masih tetap. Jadi oli biarpun warnanya hitam itu masih bagus untuk melumasi.

Tapi bukan berarti kita bisa memakai oli seterusnya selama warnanya masih hitam yaa, tetap gunakan patokan jarak tempuh untuk tau kapan ganti oli. karena pemakaian oli secara wajar ada di angka 3000 kilometer, artinya jika lebih dari itu daya pelumasan oli tidak sebagus sebelumnya.

3. SAE oli mempengaruhi daya lumasnya

Kalau kalian mau beli oli, dibotolnya tertera tulisan SAE 5W sampai 20W, 10W sampai 40, 20W sampai 40. Angka angka tersebut menunjukan kekentalan olinya. Oli yang punya SAE 5W itu lebih encer dibandingkan dengan SAE 20W.

Lalu apa efeknya ?

Oli yang lebih encer, lebih bagus karena bisa masuk ke celah celah super duper sempit. Nah ini biasanya berguna buat mesin mesin baru, yang celah celah komponennya masih sangat sempit. Sehingga butuh oli encer.

Tapi kalau mesin yang sudah 5 tahun keatas, biasanya celah celah antar komponen mesin sudah sedikit membesar. Meskipun sedikit, tapi ini berdampak kalau kita tetap pakai oli encer. Karena celah yang membesar tersebut akan oblak, sehingga oli encer yang dipakai pada mesin mesin tua justru membuat mesinnya terdengar kasar.

Jadi alangkah lebih baik mesin yang sudah berumur menggunakan oli yang lebih kental, supaya suara mesinnya lebih halus.

4. Semakin lama tidak diganti oli semakin encer

Ini salah satu deformasi pada struktur oli, jadi oli itu sekental kentalnya pasti akan mengencer jika terkena panas dan gesekan secara terus menerus. Ketika oli sudah mengencer karena pemakaian, maka daya pelumasannya akan turun drastis.

Efeknya, suara mesin jadi kasar, dan mesin jadi kurang terlindungi.

Oleh sebab itu saya sarankan untuk ganti oli sesuai pedomannya, jangan sampai kelebihan. Karena hal sepele seperti kelamaan ganti oli, bisa merusak komponen utama mesin. Jika mesinnya udah kena, ya berkendara jadi ngga asik lagi. Karena ngedenger suara mesin aja bawaannya udah males banget.

Mungkin itu 5 fakta tentang oli mesin yang mungkin belum anda ketahui.

2 Penyebab Utama Oli Motor Matic Sering Habis

Halo semua, gimana kondisi motor kalian. Udah ganti belum tuh olinya, jangan sampai pas mau ganti olinya tingga setetes ya. Nah di kesempatan ini, saya akan membahas kenapa sih oli didalam mesin itu bisa tiba tiba habis. siapa sih yang ngabisin oli didalam mesin.

Biar lebih jelas, saya bawakan penjelasan ini dengan video animasi.

Jadi, kejadian oli habis itu sering terjadi terutama pada motor motor matic. Kalo orang orang nyebutnya vampir oli. efeknya sangat berbahaya. Karena oli itu kan pelumas yang bikin komponen mesin itu ngga bergesekan secara langsung.

Kalau olinya kurang, otomatis ngga ada penyekat atau pelindung yang melapisi tiap komponen yang bergesekan.

Saya kasih contoh blok silinder dan piston. Ini kan piston bakal gerak naik turun terus selama mesin nyala. Dan gerakan ini akan menimbulkan gesekan antara ring piston dengan silinder. Kalau ngga ada oli sebagai pelumas, gesekan ini akan mengikis kedua komponen tersebut. Hasilnya, dalam waktu singkat blok silinder akan mengalami keausan.

Nah efek dari keausan ini yang berbahaya, karena bisa membuat mesin susah dihidupkan, mesin gampang mati mendadak, sampai tenaganya hilang.

Lalu apa yang bikin oli itu cepat habis dan bagaimana ccara mencegahnya ?



1. kebocoran seal yang tidak terdeteksi

Dengan kondisi mesin motor matic yang lebih tertutup, membuatnya susah terdeteksi kalau ada permasalahan. Salah satunya, jika terjadi kebocoran seal oli. Oli yang bocor dari seal oli tidak akan menetes kebawah, karena bentuk kebocorannya hanya berupa rembesan.

Jadi kita hanya akan melihat rembesan yang diselimuti debu biasanya. Inilah masalahnya, dengan kondisi mesin yang tertutup membuat kita tidak menyadarinya. Sebagai pemilik jarang sekali kita membuka bagian cover untuk melihat mesin, tau tau olinya sudah habis.

Motor matic ini memang lebih berpotensi mengalami kebocoran karena konfigurasi mesin yang terhubung ke cvt. Sementara cvt itu terhubung ke roda. Jadi guncangan di jalan, akan menggetarkan mesin. Ini berbeda dengan motor bebek atau sport, yang mesinnya dipasang pada chasis. Sehingga goncangan jalan lebih bisa diredam.

2. oli ikut terbakar diruang bakar

Jika yang pertama itu bisa dideteksi dari kondisi mesin yang terlihat rembesan dan ada debu tebal, kali ini mesin terlihat bersih. Tapi olinya tetep kurang. Ini bisa disebabkan karena olinya ikut terbakar didalam ruang bakar.

Mengapa bisa ?

Salah satu tugas oli itu melumasi gesekan antara piston dan blok silinder. Sehingga ada kemungkinan oli itu ikut masuk ke ruang bakar. Meski demikian, piston sebenarnya punya ring piston yang dapat mencegah agar oli tidak masuk ke ruang bakar. Namun jika blok silinder sudah aus, maka ring piston ini tidak terlalu berdampak. Oli tetap ikut masuk ke ruang bakar menyebabkan olinya terbakar dan ini bisa dikonfirmasi dari asap knalpot yang mengandung asap warna putih.

Gejala seperti ini, biasanya dibarengi dengan mesin yang kadang susah nyala serta tenaganya hilang. Kalau sudah seperti ini, oli harus selalu dicek agar tidak selalu kurang. Karena oli kalau sudah bocor ke ruang bakar, maka olinya berangsur angsur akan termakan.

Untuk menghindari oli yang kering, disarankan untuk mengecek oli mesin secara rutin. Karena ketika olinya sudah kering, maka mesin akan macet secara tiba tiba. Dan kerusakan itu bukan kerusakan yang termasuk parah.