Mesin Mobil Ngelitik, Ini 5 Penyebab + Solusinya

Pernah dengar suara mesin “tik-tik-tik” mirip ketukan logam ? kalau pernah itu namanya mesin ngelitik atau dalam bahasa teknik disebut dengan engine knocking. Mengapa bisa didalam mesin ada suara ngelitik ? apa ada komponen yang terlepas ? simak saja ulasan dibawah.

Suara ngelitik terkadang suka disalah artikan sebagai bunyi antara komponen mesin. Padahal, semua komponen mesin didalam mesin memang bergesekan. Tetapi karena sudah dilengkapi dengan bearing serta pengencangan baut yang pas maka tidak menimbulkan suara.

Sehingga bisa dikatakan kalau ada bunyi tik-tik-tik dari dalam mesin itu bukan karena ada komponen mesin yang terlepas. Kalaupun ada komponen mesin yang lepas mesin tidak akan sanggung hidup dalam waktu yang lama.

Untuk masalah ini justru terkadang hanya dijumpai pada kondisi tertentu. Seperti saat akselerasi, saat Top Speed mesin, atau ketika mobil menanjak saja. Selain kondisi diatas suara ngelitik hilang. Ini terkadang juga menjadi hal yang cukup membingunkan bagi pemilik kendaraan. Lantas apa penyebabnya ?

Penyebab Mesin Ngelitik


Penyebab utama ngelitik atau knocking adalah premature combustion. Premature combustion atau pembakaran yang tidak berlangsung tidak sempurna ini bisa berwujud pre-ignition (pembakaran lebih awal) atau post-ignition (pembakaran yang telat).

Bagaimana sebuah premature combustion bisa menyebabkan knocking ?

Ini karena ledakan didalam ruang bakar terjadi bukan pada waktunya. Sehingga akan menimbulkan gelombang energi yang menabrak dinding silinder mesin. Gebrakan energi inilah yang menimbulkan suara mirip ngelitik.

Contohnya pada pre-ignition, ketika campuran bensin terbakar sesaat sebelum timming sebenarnya maka hasil ledakan itu akan menghasilkan gelombang energi yang menabrak piston yang masih dalam fase kompresi. Akibatnya seperti yang dikatakan diatas.

Apa yang menyebabkan premature ignition ?

1. Bensin kurang bagus



Bensin menjadi faktor utama yang menyebabkan premature combustion pada mesin mobil. Bahan bakar bensin memiliki nilai RON yang nilainya berbeda setiap tipe bahan bakar. Misal pertalite memiliki RON 90 sementara Pertamax memiliki RON 92 dan Pertamax Turbo memiliki RON hingga 98.

Mungkin kita menganggap perbedaan nilai RON ini ada pada performa serta harga yang ditawarkan. Tapi kalau kita lihat lebih spesifik, nilai RON itu mempengaruhi ketahanan bensin dari tekanan. Artinya semakin besar nilai RON yang dimiliki semakin besar pula tekanan yang mampu ditahan.

Sementara itu, kondisi saat ini banyak mobil bensin yang sudah mengaplikasikan ultra econimic fuel consumption dengan meninggikan tekanan kompresi agar penggunaan bensin bisa dikurangi tanpa mengorbankan power.

Ini bisa dilihat pada mobil bensin yang sudah mulai mengaplikasikan turbo serta ada pula yang mengusung GDI (gasoline direct injection).

Memang langkah ini terbukti mampu menghemat penggunaan bahan bakar, hanya saja apabila kita memakai bensin beroktane rendah pada mesin-mesin bertekanan kompresi tinggi maka bensin tidak akan kuat menahan kompresi maksimal dari mesin.

Akibatnya terjadilah pre-ignition seperti mesin diesel yang terbakar dengan sendirinya tanpa perlu percikan api. Bensin ini bisa terbakar karena tekanan serta temperature melebihi dengan yang bisa ditanggung oleh bensi n tersebut.

2. Deposit didalam ruang bakar

Deposit adalah kerak hasil dari pembakaran yang tidak sempurna. Dalam kondisi yang masih baru mungkin engine knocking akan jarang kita temui karena knocking ini biasanya hanya terjadi saat mesin dalam kondisi overload atau panas.

Tapi sekali mesin mengalami knocking, ada deposit yang dihasilkan oleh proses tersebut. Deposit berupa kerak berwarna putih keabu-abuan itu akan menempel pada dinding silinder dan dinding ruang bakar termasuk menyelimuti elektroda busi.

Akibat yang ditimbulkan oleh deposit ini adalah tekanan kompresi yang bisa meningkat dari standarnya. Peningkatan ini disebabkan karena ruang yang harusnya diisi oleh campuran udara dan bensin juga diisi oleh deposit. Sehingga ruang untuk kompresi menjadi lebih kecil, sementara volume campuran udara dan bensin yang dikompresi tetap sama.

Hasilnya seperti yang dijelaskan diatas saat kompresi mesin terlalu tinggi, ini bisa menimbulkan pre-ignition.

3. Busi kurang sesuai

Busi yang dipakai pada kendaraan itu ada jenisnya. Ada yang berlabel iridium, platinum, dan copper. Memang ketiga jenis busi tersebut memiliki karakternya masing-masing. Namun penggantian busi standar dengan busi aftersales juga harus memperhatikan spesifikasi mesin mobil.


Karena apabila api yang dihasilkan oleh busi ini lebih kecil dari tipe standar, maka didalam ruang bakar akan terjadi pembakaran yang kurang sempurna. Akibatnya deposit terbentuk dan menempel diseluruh permukaan ruang bakar. Dan penyebab nomor dua kembali terjadi.

Perlu diingat, setiap busi memiliki tahanan yang berbeda. Semakin besar tahanan berarti semakin kecil api yang nanti dihasilkan. Namun kalau tegangan dari coil besar, maka ini bukan masalah.

Yang jadi masalah, tegangan yang dihasilkan coil pada setiap mobil juga berbeda. Kalau kebetulan kita membeli busi baru dengan nilai tahahan lebih besar, maka knocing akan sering terjadi.

4. Filter kotor

Filter udara dan filter bahan bakar menjadi komponen berikutnya yang berpotensi menimbulkan premature ignition. Untuk filter udara fungsinya menyaring debu dan kotoran yang terbawa oleh aliran udara agar debu tersebut tidak sampai masuk kedalam ruang bakar.

Apa yang terjadi kalau debu tersebut masuk keruang bakar, resikonya bisa fatal. Kotoran seperti debu atau yang lainnya itu tidak bisa terbakar. Sehingga saat debu ini masuk kedalam ruang bakar dan terjadi pembakaran, debu itu hanya berputar-putar didalam ruang bakar.

Dan karena kelembaban didalam ruang bakar itu tinggi maka debu tersebut juga jadi basah dan gampang menempel pada dinding silinder yang nantinya saat terkumpul akan membentuk deposit.

Selanjutnya yang terjadi sama seperti penyebab-penyebab diatas. Ini juga berlaku pada filter bahan bakar, kalau sampai kotoran masuk kedalam ruang bakar.

5. kerusakan sensor EFI

Pada mesin EFI, engine knocking itu jarang sekali terjadi. Namun meski jarang, masalah ini juga dirasakan oleh sebagian pemilik mobil berlabel injeksi. Penyebabnya bisa karena hal diatas, atau karena ada kerusakan pada salah satu sensor sistem injeksi.

Contohnya sensor MAP (manifold air pressure). Sensor ini bertugas mendeteksi kevakuman didalam ruang manifold, kalau terdeteksi rendah maka ECU mendeteksi kalau mesin sedang overload. Maka ECU akan melakukan pengubahan timminng pengapian melalui mekanisme ESA (elekctronic spark advance) agar tidak terjadi knocking.

Namun kalau saat kondisi mesin overload namun suara ngelitik masih terdengar maka sensor MAP ini tidak bekerja dengan baik. Mesin overload bukan hanya pada saat mobil membawa beban berat, saat menanjak juga masuk kedalam kondisi overload.

Sensor lain yang juga berpengaruh adalah sensor knocking. Ditengah-tengah engine block ada satu sampai dua buah sensor knocking yang dipakai untuk mendeteksi pembakaran yang tidak sempurna ini.

Apabila terdeteksi knocking, maka ECU dengan otomatis akan melakukan penyesuaian agar gejala knocking bisa hilang. Namun kalau mesin mobil injeksi masih terus mengalami knocking bisa jadi sensor ini rusak.

Bagaimana Cara Mengatasi Engine Knocking ?


Untuk mengatasi serta mencegah terjadinya ngelitik pada mesin, ada beberapa tips yang bisa anda terapkan. Seperti berikut ;
  • Gunakan bensin beroktane tinggi khususnya untuk mobil injeksi. Kalau rasio kompresi mesin mobil melebihi 10 : 1 maka gunakan Pertamax untuk amannnya.
  • Gunakan busi sesuai rekomendasi pabrikan, karena meski ada busi yang lebih berkualitas namun kalau beda speknya juga tidak akan membawa dampak positif.
  • Bersihkan ruang bakar saat tune-up menggunakan carbon cleaner yang khusus digunakan untuk membersihkan ruang bakar dari deposit.
  • Bersihkan filter udara secara rutin sebulan sekali atau lebih cepat apabila daerah anda masuk kedaerah berdebu/berpolusi tinggi.
  • Jangan lupa untuk mengganti filter bahan bakar sesuai jadwal yang ditetapkan oleh pabrikan.



Demikian artikel lengkap dan jelas kali ini mengenai penyebab dan mengatasi mesin ngelitik. Semoga bisa menambah wawasan kita dan jangan lupa share ke sosial media anda agar semua teman anda juga mendapatkan wawasan baru.