Mengenal 6 Jenis Minyak Bumi Beserta Kegunaannya

Ada berapa jenis minyak bumi ? dan apa saja kegunaan masing-masing minyak bumi ?

Kita tahu kalau minyak bumi itu minyak mentah alias harus diproses dulu supaya bisa digunakan. Hasil dari pengolahan minyak bumi tersebut adalah berbagai jenis bahan bakar minyak yang biasa dipakai pada kendaraan.

Lantas apa saja jenisnya ? mari kita bahas secara mendalam.

Jenis Jenis Minyak Bumi


Minyak mentah (crude oil) merupakan cairan yang terdiri dari hidrokarbon dan bahan-bahan lainnya. Supaya bisa digunakan sebagai bahan bakar, maka minyak mentah perlu diolah menggunakan metode khusus.

Baca juga : 6 Tahap Pengolahan Minyak Bumi

Metode tersebut akan membagi minyak bumi kedalam beberapa jenis, yakni

1. Bensin



Bensin merupakan salah satu bahan bakar yang paling familiar ditelinga kita karena jenis bahan bakar ini digunakan pada kendaraan roda dua maupun roda empat.

Bensin memiliki karakterisitik yang sangat mudah terbakar dan mudah menguap bahkan pada suhu rendah, kandungan bensin tediri dari isooktana dan n-heptana. Semakin tinggi kandungan isooktana (yang ditujukan melalui nilai oktan) maka kualitas bensin menjadi lebih baik.

Titik nyala bensin cukup rendah yakni -15 sampai -40 derajat celcius. Sehingga sangat cocok dipakai untuk mesin berkapasitas kecil.

Dalam proses aplikasinya, bensin akan melalui pengolahan lanjutan sebelum digunakan untuk bahan bakar kendaraan. pengolahan lanjutan tersebut menghasilkan berbagai jenis bensin seperti premium, petalite dan pertamax.

Bensin diperoleh dengan proses destilasi pada suhu sekitar 120 derajat celcius.

2. Kerosin



Kerosin adalah jenis bahan bahan bakar yang sering kita kenal sebagai minyak tanah. Dibandingkan bensin, suhu penguapan minyak tanah lebih tinggi sehingga tidak mudah menguap disuhu normal.

Sama seperti bensin, sebelum diedarkan kerosin akan mengalami pengolahan lanjutan. Tujuannya untuk mengurangi kadar belerang dan sifat korosinya serta menambahkan warna agar bisa membedakan mana minyak tanah dan mana air.

Kerosin didapat dari proses destilasi dengan suhu 150 - 200 derajat celcius.

3. Solar

Solar adalah bahan bakar kendaraan bermesin diesel. Solar memiliki karakteristik tidak mudah menguap dan memiliki sedikit ketukan. Solar digunakan karena memiliki daya pembakaran yang tinggi.

Sehingga dengan sedikit solar bisa menghasilkan daya seefektif mungkin. Ini membuatnya sangat irit dibandingkan bensin.

Solar memiliki titik nyala 40-100 derajat celcius, sehingga dalam aplikasinya sering digunakan pada mesin-mesin bersilinder besar.

Untuk destilasinya diperoleh pada suhu 250 - 300 derajat celcius.

4. Avtur



Avtur atau aviation turbine adalah bahan bakar pesawat yang menggunakan mesin turbin. Avtur pada dasarnya terbentuk dari kerosin atau minyak tanah namun diolah kembali sehingga cocok untuk jenis pembakaran turbin.

5. Avgas

Avgas atau aviation gasoline adalah bahan bakar pesawat yang menggunakan mesin pembakaran dalam seperti mesin piston. Kalau avtur dibuat dari kerosin, avgas dibuat dari bensin.

Dengan kata lain avgas ini merupakan bensin yang diolah supaya cocok untuk pembakaran mesin pesawat yang memerlukan RPM mesin super tinggi. Selain untuk pesawat, juga digunakan sebagai bahan bakar mobil balap.

6. Fuel oil



Fuel oli merupakan bahan bakar seperti oli yang digunakan untuk pembakaran mesin kapal atau mesin-mesin industri skala besar. Bahan bakar ini khusus digunakan mesin skala besar dengan RPM atau putaran mesin rendah.

Selain sebagai bahan bakar, fuel oli juga dijadikan bahan dasar untuk membuat oli atau pelumas mineral yang digunakan untuk melumasi mesin-mesin kendaraan.

Bahan bakar ini diperoleh dari destilasi dengan suhu sekitar 600 derajat.

Selain keenam jenis diatas, masih ada lagi yakni aspalt. Asphalt sendiri merupakan residu atau sisa dari proses penyulingan, dimana ketika keenam jenis minyak diatas sudah didapat maka sisanya berarti asphalt.