Cara Kerja Kincir Angin Pada Pembangkit Listrik Tenaga Angin

Listrik saat ini menjadi salah satu kebutuhan yang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan manusia. Disamping ramah lingkungan, tenyata energi listrik juga bisa diperbaharui.

Salah satu cara untuk menghasilkan energi listrik, adalah menggunakan tenaga angin. Alatnya, bernama pembangkit listrik tenaga bayu atau biasa disingkat PLTB.

Lalu, bagaimana cara kerja PLTB ini ? dan seberapa besar energi listrik yang dapat dihasilkan oleh pembangkit ini ? simak uraiannya dibawah.

A. Prinsip Kerja Pembangkit Listrik Tenaga Angin


Sesuai dengan namanya, PLTB memanfaatkan angin sebagai sumber energi. Jadi prinsip utama PLTB ini adalah mengubah energi dari energi yang terkandung dalam aliran angin menjadi energi listrik.

Lalu bagaimana perubahan energi tersebut bisa terjadi ?

Untuk mengubah tenaga angin, maka diperlukan alat bernama generator listrik. Alat ini akan mengubah energi mekanik menjadi aliran elektron menggunakan prinsip elektromagnetik.

Jadi skemanya, angin berhembus menyebabkan turbin atau kincir angin berputar. Putaran kincir angin akan memutar poros generator sehingga energi listrik dapat terbentuk.

Agar lebih jelasnya, simak diagram dibawah ini.

Komponen pembangkit listrik tenaga angin sederhana

  • Kincir angin
  • Poros turbin
  • Magnet
  • Kumparan tembaga
  • Terminal output


Bagaimana PLTB sederhana bekerja ?

Saat angin berhembus, kincir angin akan berputar. Putaran kincir angin akan memutar poros turbin dimana pada poros turbin sudah tersusun magnet ditengah lilitan tembaga. Sehingga ketika magnet tersebut berputar ditengah lilitan tembaga, akan memicu aliran listrik pada lilitan tembaga tersebut.

Aliran listrik tersebut akan bermuara pada terminal output, pada terminal inilah energi listrik siap digunakan.

Namun, listrik yang dihasilkan dari output generator masih tidak stabil karena putaran kincir angin pastinya dipengaruhi oleh kecepatan angin sehingga tidak beraturan. Oleh sebab itu, listrik dari terminal output akan dimasukan kedalam komponen regulator.

Komponen regulator ini bisa berisi berbagai komponen elektronik seperti trafo, IC dan lainnya. Tujuan regulator ini adalah untuk menstabilkan tegangan listrik pada nilai 220 V sehingga bisa dipakai untuk memenuhi kebutuhan listrik rumah.

B. Berapa Energi Yang Dihasilkan PLTB ?


Bicara soal energi listrik yang dihasilkan tentu relatif, karena hal ini dipengaruhi oleh kecepatan dimana kincir angin tersebut berada. Namun, karena ini merupakan energi yang terbarukan dan ramah lingkungan maka PLTB dibuat agar menghasilkan daya listri yang besar.

Lalu berapa energi listrik yang dihasilkan ?

Pada tahun 2005, energi yang dihasilkan PLTB diseluruh dunia mencapai 58.982 MW. Jumlah itu memang belum mencapai 1 % kebutuhan listrik didunia. Namun mulai terbatasnya bahan bakar fosil memaksa beberapa negara untuk membangun energi yang terbarukan seperti ini sehingga saat ini pasti jumlahnya bisa lebih banyak.

Lalu bagaimana dengan PLTB di Indonesia ?


PLTB pertama di Indonesia telah dibangun didaerah Sidrap Sulawesi selatan, dengan memiliki 30 wind turbine generator (WTG) energi yang dihasilkan mencapai 75 Mega Watt. Dengan kata lain satu kincir angin mampu menghasilkan daya 2,5 Mega watt.

Sementara untuk yang versi individualnya, satu buah kincir angin mampu menghasilkan daya beragam dari 50 watt sampai 600 watt.


C. Potensi PLTB Di Indonesia



Apakah PLTB bisa dan efektif apabila dibangun di Indonesia ?

Pembangunan PLTB pertama di Indonesia yang berada di daerah sidrap sudah membuktikan bahwa Indonesia sebenarnya memiliki potensi di energi angin.

Berdasarkan data dari kementrian energi dan sumber daya mineral pada tahun 2010, Indonesia berpotensi menghasilkan energi listrik sebesar 9,2 gigawatt dari tenaga angin. Sementara itu lembaga penerbangan dan antariksa nasional menyebutkan ada lebih dari 100 daerah di Indonesia yang menyimpan potensi energi angin.

Kecepatan angin didaerah tersebut bisa mencapai 5,5 meter per detik bahkan dibeberapa daerah bisa sampai 6 meter per detik.

Tentu hal ini sudah membuktikan bahwa potensi energi angin di Indonesia cukup besar dan apabila dicampurkan dengan pembangkit lain bisa mencukupi kebutuhan energi listrik nasional namun mengurangi pemakaian bahan bakar fosil.