Angin Lembah dan Angin Gunung, Apa sih Bedanya ?
Kalian mungkin pernah mendengar istilah angin lembah dan angin gunung.
Sesuai namanya, angin ini bergerak dari puncak ke lembah atau sebaliknya.
Disebut angin gunung apabila bergerak dari puncak gunung ke lembah, dikatakan angin lembah apabila angin bergerak naik ke puncak.
Lalu, apa yang menyebabkan angin dapat bergerak naik atau turun gunung ?
Nah, artikel ini akan menjelaskan secara rinci.
img trekpapua.com
Kalau anda sudah membaca artikel kami sebelumnya tentang proses terbentuknya angin, anda akan paham bahwa angin adalah udara yang bergerak.
Udara dapat bergerak karena ada perbedaan tekanan pada antar wilayah.
Dalam kasus angin gunung dan angin laut, wilayah ini mencakup puncak gunung dan lembah atau daerah cekungan.
Dua wilayah ini, letaknya cukup berdekatan namun pada waktu tertentu bisa muncul perbedaan tekanan udara yang signifikan.
Lalu apa yang menyebabkan tekanan udara di puncak dan lembah berbeda ?
Ternyata perbedaan tekanan udara disebabkan karena waktu penyinaran matahari pada wilayah antara puncak dan lembah juga beda.
Emang, apa hubungannya sinar matahari sama tekanan udara ?
Jadi saat molekul udara dipanaskan, udara akan mengembang (ukuran jadi tambah besar dengan berat tetap).
Saat kondisi mengembang, molekul udara lebih mudah melayang.
Sehingga udara mampu bergerak keatas melawan gravitasi. Ini seperti balon udara, balon udara yang berisi udara panas mampu bergerak keatas.
Karena memang sifat udara panas itu bergerak ke atas.
Ketika banyak molekul bergerak keatas, maka hanya ada sedikit molekul udara yang tersisa di dekat permukaan.
Tekanan udara dikatakan rendah, apabila hanya sedikit molekul udara mengisi sebuah ruang.
Jadi, bisa disimpulkan semakin panas daerahnya maka tekanan udara semakin rendah.
Sekarang kita ke angin lembah.
Angin lembah terjadi ketika suhu pada lembah lebih dingin daripada puncak gunung.
Kapan kondisi ini muncul ?
Saat pagi hari, ketika matahari muncul.
Matahari akan menyinari daerah puncak lebih dulu daripada daerah lainnya, sehingga daerah puncak suhunya lebih cepat panas dipagi hari.
Sementara pada lembah, tidak mendapatkan sinar matahari pagi hingga menjelang siang karena ya memang lembah ini daerah cekungan sehingga tertutup oleh bukit dan puncak gunung.
Hal inilah yang membuat angin mampu berhembus dari lembah naik ke puncak gunung.
Angin lembah akan berhembus hingga daerah lembah sudah mendapatkan sinar matahari cukup.
Yang kedua adalah angin gunung.
Angin gunung berhembus dari puncak gunung turun ke lembah.
Ini terjadi karena ketika matahari terbenam, suhu dipuncak gunung akan turun secara drastis.
Bahkan penurunan suhu pada puncak biasa melebihi penurunan suhu di lembah.
Saat suhu udara turun, molekul udara akan mengempis dan udara cenderung bergerak kebawah karena gaya gravitasi.
Daerah puncak yang lebih tinggi akan mengalami penumpulan molekul udara lebih dulu.
Akibatnya densitas udara dipuncak lebih tinggi daripada di lembah, ini membuat udara mengalir menuruni lereng gunung.
Angin gunung akan berhenti ketika densitas udara di puncak dan lembah hampir setara.