5 Perdedaan Karburator Dan Injeksi Pada Motor Yang Perlu Anda Ketahui

Sistem bahan bakar pada sepeda motor ada dua macam, yakni karburator dan injeksi. Karburator dipakai pada motor-motor lawas keluaran tahun 2000-an, sementara injeksi diterapkan pada motor-motor yang diproduksi diatas tahun 2010.

Contoh motor injeksi pada motor Honda adalah yang punya label PGM-FI.

Lalu apa sih bedanya antara karburator dan injeksi ? mana yang lebih bagus, karburator vs injeksi ?

Sama Fungsinya, Beda Prinsip Kerjanya

Karburator dan injeksi itu berfungsi untuk mensuplai bensin kedalam aliran udara yang terhisap kedalam combustion chamber pada mesin dengan volume yang ideal.

Meski keduanya punya fungsi yang sama, tapi prinsip kerjanya berbeda.

Karburator itu menggunakan prinsip bernoulli sama seperti sayap pesawat.

Jadi, secara gampang pada prinsip bernoulli menyatakan penurunan tekanan pada fluida/udara yang mengalir seperti aliran udara intake. Aliran tersebut menyebabkan tekanan udara lebih kecil dibandingkan tekanan disekitarnya.

Perbedaan tekanan ini dimanfaatkan untuk menghisap bensin. Sehingga bensin bisa tercampur dengan aliran udara intake.

Sementara injeksi sudah menggunakan perhitungan logical yang dilakukan oleh ECU. Jadi, rasio antara bensin dan udara itu 14 : 1 atau 14 molekul udara untuk satui molekul bensin. Namun, volume udara yang masuk ke combustion chamber itu berubah-ubah sesuai tarikan gas.

Oleh sebab itu, sistem injeksi menggunakan beberapa sensor. Sensor-sensor tersebut tujuanya mendeteksi berapa volume udara yang masuk ke combustion chamber, sehingga ECU bisa menghitung berapa volume bensin yang perlu disuplai ke intake agar rasionya tetap ideal.

Sistem injeksi menggunakan sebuah injektor elektronik yang mampu menyemburkan bensin dengan volume sesuai perintah ECU.

Dari perbedaan prinsip kerja ini, kita bisa menilai mana yang lebih bagus.

1. Sistem injeksi lebih bagus dalam hal keiritan bahan bakar

Itu karena, sistem injeksi sudah menggunakan perhitungan yang realtime. Sehingga bisa akurat menentukan berapa volume bensin yang diperlukan.

Selain itu, bensin yang keluar dari injektor itu berbentuk butiran mikor seperti kabut. Sehingga lebih mudah bercampur dengan molekul udara. Sehingga campuran bisa lebih mudah terbakar.

2. Karburator lebih mudah dalam hal custom

Namun, untuk anda yang suka modif motor ternyata karburator lebih mudah dicustom. Karena untuk menaikan performa misalnya, kita cuma perlu mengganti pillot jet yang ada didalam karburator. Dan itu pun bisa anda lakukan sendiri.

Sementara untuk melakukan custom pada sistem injeksi, harus melakukan ECU remapping. Yakni semacam pemrograman ulang ECU sesuai setingan yang kita inginkan. Dan ini hanya bisa dilakukan oleh ahlinya.

3. Sistem injeksi punya emisi lebih ramah lingkungan

Alasannya, sama seperti yang dikatakan diawal. Ketika campuran udara dan bensin ideal, maka asap hasil dari pembakaran itu pun lebih ramah lingungan.

Sementara karburator yang kadang suplai bensinya bisa berlebihan, bisa menimbulkan asap hitam.

4. Karburator lebih mudah dalam hal perawatan

Sistem karburator itu lebih simpel, untuk melakukan pembersihan misalnya juga cukup mudah. Tinggal bongkar bagian bawahnya, anda bisa lepas jarumnya dan bersihkan.

Namun untuk motor injeksi, pembongkaran yang asal-asalan bisa merusak komponen injektornya. Untuk melakukan service pada sistem injeksi dilakukan dengan alat semacam mesin vakum untuk memaksa kotoran yang ada didalam injektor keluar.

Selain itu motor injeksi sangat bergantung pada kelistrikan. Jadi kalau akinya tekor, maka sistem injeksi bisa teganggu, sehingga mesinnya juga kadang muncul masalah seperti mati sendiri, atau brebet.

Lalu, pilih motor karburator atau injeksi ?

Untuk jaman sekarang, ada baiknya anda memilih motor injeksi. Selain irit dan lebih ramah lingkungan, masalah-masalah pada sektor mesin biasanya juga jarang terjadi.

Untuk perawatan, anda bisa mempercayakan pada bengkel resmi. Jadi tak perlu repot-repot bagaimana perawatannya.