Karbon Monoksida, Bahan Pencemar Dari Pembakaran Minyak Bumi Yang Mematikan

Kita setuju asap yang dihasilkan dari proses pembakaran minyak bumi menimbulkan dampak negatif, baik untuk lingkungan atau untuk kesehatan manusia.

Pada artikel sebelumnya, kami telah mengulas apa saja dampaknya apabila pembakaran minyak bumi ini terus tinggi bagi lingkungan.

Sekarang, bagaimana dengan kesehatan manusia ? apa dampaknya ?

Tentu saja, dampaknya bisa macam-macam.

Tapi yang paling minim adalah gangguan pernafasan karena mungkin beberapa orang alergi terhadap asap kendaraan.

Tapi yang patut menjadi perhatian adalah keracunan karbon monoksida.

Lalu apa sih karbon monoksida itu ? mengapa bisa berbahaya bagi manusia ?

Karbon monoksida dihasilkan dari pembakaran minyak bumi. Jadi emisi atau gas sisa pembakaran minyak bumi ada beberapa macam, salah satunya karbon monoksida.

Contohnya pada kendaraan, asap yang keluar dari knalpot itu mengandung beberapa bahan pencemar. Ada sulfur, karbondioksida, dan karbon monoksida.

Untuk bahan pencemar CO atau karbon monoksida apabila terhirup oleh manusia maka akan berakibat fatal.

Pasalnya, CO ini lebih mudah terikat dengan hemoglobin dalam darah. Ikatan itu membentuk COHb, semakin banyak COHb dalam darah, semakin sedikit oksigen yang terkandung dalam darah.

Jadi gampangnya, ketika kita menghirup udara yang punya kandungan CO tinggi maka sama saja kita kekurangan oksigen.

Hasilnya, beberapa organ tubuh seperti otak kekurangan suplai oksigen. Inilah yang menimbulkan gejala seperti pusing, sesak nafas, kehilangan keseimbangan, kejang, hingga tidak sadarkan diri.

Dan kalau tidak ditangani dengan cepat, otak kita bisa mengalami kerusakan permanen.

Resiko yang cukup mengerikan hanya berasal dari asap kendaraan, padahal jumlah kendaraan di dunia ini tak terhitung lagi.

Lalu, dengan kondisi jumlah kendaraan plus industri yang juga masih menggunakan minyak bumi sebagai bahan bakar. Apakah udara kita bisa dikatakan tidak sehat ?

Pada beberapa daerah mungkin demikian, tapi kadar CO pada udara bebas tidak sampai menimbulkan efek yang disebutkan diatas.

Karena produksi oksigen juga tetap tinggi.

Yang perlu diperhatikan, adalah daerah yang berdekatan dengan pabrik, ketika kendaraan dalam posisi hidup tapi didalam ruang tertutup, dan ketika ada bencana kebakaran hutan.

Disitulah kandungan CO tinggi berada.

Intinya, udara luar masih dikategorikan sehat.

Namun, kalau ada asap pembakaran masuk ke ruang tertutup. Tentu kadara CO akan sangat pekat sehingga bisa menimbulkan efek seperti diatas.