Apa Yang Membuat Suara Knalpot Tiap Motor Beda ? Ini Penjelasannya

Kalo kalian perhatiin suara setiap motor itu beda. Emang sih, mesinnya juga beda-beda, tapi perbedaan suara knalpot ini sangat signifikan. Antara motor bebek, matic sama sport meski kapasitas mesinnya sama itu suara beda banget.

Belum lagi kalo kita ganti pake knalot racing, suaranya makin beda.

Sebenarnya ada apa sih didalem knalpot ?

Jadi, knalpot itu bukan cuma saluran buat gas buang. Tapi komponen ini juga berfungsi sebagai peredam suara mesin.

Yang perlu diketahui, mesin melakukan pembakaran untuk menghasilkan energi. Pembakaran ini menghasilkan efke ledakan yang suaranya juga besar. Sementara itu, ada regulasi yang mengatur tingkat kebisingan suara kendaraan bermotor.

Jadi disinlah knalpot dibuat sebagai peredam suara.

Nah untuk gimana caranya knalpot bisa meredam suara, itu ada beberapa jenis.

1. Straight muffler

Pertama jenis yang paling umum dipake di sepeda motor adalah tipe straight muffler. Gambarannya, ada sebua tabung knalpot, dimana didalam tabung ada saluran exhaust yang ada pori-porinya.

Disekitar saluran exhaust tedapat fiber glass yang berfungsi untuk menyerap gelombang suara.

Jadi gas buang dari mesin masuk ke saluran exhaust. Disini suara dipecah ke berbagai pori-pori disekitar saluran exhaust. Suara lalu diserap oleh fiber glass sehingga suara yang keluar dari knalpot itu sudah berkurang frekuensinya.

Alasan tipe ini banyak dipakai pada sepeda motor, itu karena simpel plus tidak menimbulkan efek exhaust back pressure. Apa itu exhaust back pressure ?

Itu adalah efek sumbatan pada knalpot. Jadi ketika gas buang tidak lancar, maka gas buang akan terkumpul di dalam saluran exhaust. Sehingga gas exhaust yang baru tidak bisa keluar. Ini bisa menyebabkan mati mesin.

Tipe straight muffler ini tidak menimbulkan sumbatan pada saluran exhaust. Karena dari exhaust manifold, salurannya nyambung sampai ke luar knalopot tanpa halangan.

2. tipe resonansi

Pada tipe ini, tabung knalpot lebih lebar dan biasaya pipih. Cara kerjanya dengan memantulkan suara pada dinding sekitar knalpot. Ini menyebabkan efek perubahan energi dari suara menjadi getaran. Sehingga bunyi dari pembakaran mesin bisa berkurang.

Gambarannya, didalam muffler ini terdapat tiga ruangan. Gas buang masuk ke saluran inlet menuju ruang 3. saluran ini juga punya pori-pori, sehingga sebagian suara akan keluar lewat pori-pori ke ruang 2, dan sebagian besar gas buang keluar ke ruang 3.

Di ruang tiga terjadilah pemantulan suara. Lalu gas buang dibalikin ke ruang satu melalui saluran transfer. Pada ruang satu, pemantulan suara kembali dilakukan.

Setelah itu gas buang masuk ke saluran outlet dan langsung keluar dari knalpot.

Saluran outlet juga memiliki pori-pori di ruang dua, jadi diruang dua bisa terjadi tabrakan suara dari saluran inlet dan outlet. Ini membuat suara jadi lebih padat. Sehingga suara mesin terkesan sangat halus.

Tipe resonansi ini banyak dipake pada mobil, atau mesin dengan jumlah silinder lebih dari satu. Asalannya, bisa kalian lihat sendiri ukuran besar dan gas buang tidak langsung keluar. Tapi akan bolak-balik didalam mufler.

Inilah yang beresiko menimbulkan exhaust back pressure. Namun pada mesin 4 silinder, itu tidak menjadi masalah besar. Karena mesin punya tenaga yang konstan untuk mendorong gas buang. Jadi exhaust back pressure nggak akan terjadi.

Lalu gimana dengan knaloot racing ?

Sesuai namanya , jadi knalpot racing itu dibuat untuk balapan. Yang namanya balapan past yang diutamakan itu kecepatan. Salah satu caranya dengan memperlancar aliran gas buang mesin.

Jadi knalpot racing menggunakan tipe straight muffler dengan ukuran selang yang diperbesar.

Tapi kalau selangnya diperbesar, maka fiber glass sebagai peredam akan berkurang. Inilah yang membuat daya redam knalpot racing tidak sebagus knalpot standar.

Atau gampangnya, knalpot racing itu lebih berisik karena peredamnya lebih kecil dibandingkan knalpot standar.

Jadi kesimpulannya, suara knalpot bisa beda-beda itu tergantung besar kecilnya selang didalam knalpot, jenis peredamnya, seberapa tebal peredamnya, dan seberapa panjang knalpot itu.