Detail Cara Kerja Rem Cakram Pada Motor (Dengan Video Animasi)

Rem cakram menjadi satu-satunya sistem rem yang dipakai pada kebanyakan motor sekarang. meski masih ada motor yang pakai tromol, biasanya itu dikarenakan untuk memangkas harga motor itu sendiri. jadi kalau tipe motor 150 cc keatas, biasanya sudah full cakram.

lalu bagaimana rem cakram bekerja ?

di artikel ini, kita akan belajar mulai dari prinsip kerja rem cakram, bagaimana mekanismenya supaya bisa melakukan pengereman, hingga troubleshooting yang mungkin bisa kita dapatkan ketika menemui masalah pada rem cakram khususnya pada motor.

langsung saja ke point pertama yaitu prinsip kerja rem cakram.


Prinsip Kerja Rem Cakram


sistem pengereman bekerja dengan memanfaatkan gaya gesek antara dua material. gaya gesek ini, akan menahan salah satu komponen yang bergerak. dalam hal ini, rem menggunakan gesekan antara cakram yang berputar, dengan kampas rem yang diam.

untuk memaksimalkan daya tahanan saat terjadi gesekan, kedua komponen yang bergesekan tersebut akan dibuat dari material yang berbeda.

cakram, terbuat dari besi. itu karena cakram ini merupakan komponen yang bergerak (berputar) yang menjadi perpanjangan tangan dari roda. oleh sebab itu, material cakram haruslah sangat kuar. oleh sebab itu besi dipilih sebagai material cakram.

tapi karena cakram sudah pakai besi, maka kampas rem tidak bisa dipakaikan dengan material yang sama. karena besi ketemu besi, akan timbul percikan dan panas yang cukup tinggi.

tentu ini akan menimbulkan bahaya.

oleh sebab itu kampas rem terbuat dari bahan seperti asbes yang mudah rapuh. Bahan ini merupakan isolator yang juga bisa menahan panas. jadi, panas yang terbentuk dari gesekan ini tidak terlampau tinggi. dan bahan yang lebih rapuh ini, membuat cakram tidak akan tergores. sehingga daya tahananya tinggi dan tentu aman.

Mekanisme Rem Cakram Motor

Rem cakram, merupakan sistem pengereman dengan mekanisme jepit. jadi, cakram atau piringan rem akan dijepit oleh dua kampas rem yang saat tuas rem ditekan, kedua kampas rem ini akan saling bergerak mendekat.

inilah yang membuat rem cakram dikenal pakem, karena punya arah gaya yang saling menjepit, membuat gesekan yang terjadi ini semakin kuat.

untuk bagaimana kampas rem menjepit piringan rem, rem cakram menggunakan sistem hidrolik. jadi, ini seperti sistem hidrolik yang umum dipakai pada komponen apapun.

ada siilinder input, dan ada silinder output. silinder input, punya diameter lebih kecil dan dipasang pada tuas rem. jadi ketika kita tarik tuas rem, piston didalam silinder input akan tertekan. dan ini akan mendorong minyak rem didalam saluran hidrolik rem.

selanjutnya, ada yang namanya silinder output. silinder output, punya diameter yang lebih besar. itu dibertujuan supaya gaya jepit pada kampas rem, bisa berlipat ganda dari gaya yang kita berikan di tuas rem. itu bisa terjadi sesuai hukum pascal. dimana gaya terbentuk karena ada tekanan dikalikan luas penampang.

sehingga meski gaya yang kita berikan di tuas rem kecil, bisa berubah jadi besar berkat luas penampang silinder output lebih besar.

silinder output ini terpasang pada komponen yang namanya kaliper.

nah kaliper ini sangat unik. karena ini cuma punya piston di satu sisi. tapi outputnya, bisa menciptakan gaya yang arahnya berlawanan. lalu bagaimana itu bisa terjadi ?

jadi ini namanya sistem floating caliper. secara sederhana, piston akan mengambang atau tidak dibaut mati pada supensi motor. memang piston ini dibaut tapi sebenarnya masih bisa geser ke kiri dan kekanan.

jadi ketika piston menonjol keluar, pertama itu akan menekan kampas rem bagian luar sampai menyentuh cakram. setelah itu, piston akan mendorong kaliper untuk bergeser kearah luar. sehingga kampas bagian dalam juga tertekan dengan arah gaya kearah luar.

ini membuat kedua kampas rem tertekan dengan arah yang berlawanan meski input gayanya cuma searah.

untuk lebih jelas, anda bisa simak video ilustrasi berikut.


Masalah Yang Sering Muncul Pada Rem Cakram

Sebenarnya rem cakram hidrolik sangat awet dan aman. karena meski tidak diservis pun masih bisa bekerja dengan normal. tapi karena ini pakai sistem hidrolik, dimana ini sangat bergantung pada tekanan didalam sistem, maka anda harus memastikan bahwa didalam sistem hidrolik ini tidak ada udara.

udara merupakan material yang bisa dikompresi. jadi kalau ada udara masuk ke selang rem, maka rem akan ngempos atau blong. lalu darimana udara itu masuk ? ini bisa masuk dari reservoir minyak rem.

kalau minyak rem sudah mulai surut, udara mudah masuk. contohnya ketika motor posisinya menanjak atau menurun. posisi miring ini bisa membuka inlet silinder input. sehingga udara mudah masuk.

jadi pastikan minyak rem didalam reservoir tidak sampai surut.

masalah yang lain, karena minyak rem tidak pernah diganti. minyak rem ini akan terkena panas, dan tekanan secara terus menerus selama rem dioperasikan. dalam jangka panjang, minyak rem akan mengeras dan berubah seperti jel.

tentu jika sudah seperti ini, justru akan menyumbat sistem hidrolik rem. oleh sebab itu, ada interval penggantian minyak rem setiap 30 ribu hingga 40 ribu kilometer.