Cara Kerja Rem Hidrolik Pada Sepeda Motor

Sistem rem menjadi perangkat yang sangat amat penting pada sepeda motor. dengan perangkat rem ini pengendara mampu mengendalikan laju kendaraan terutama ketika sedang menemui hambatan.

namun semakin kesini, kendaraan yang diproduksi punya performa mesin yang semakin tinggi. motor bisaa semakin kencang kecepatannya. oleh sebab itu butuh sistem pengereman yang cukup mumpuni. salah satu sistem rem yang paling sering dipakai adalah rem cakram hidrolik.

lalu bagaimana cara kerja rem hidrolik pada motor ini ? simak selengkapnya dibawah.

Cara Kerja Rem Hidrolik Pada Motor

Rem hidrolik adalah sistem pengereman yang menggunakan fluida sebagai media untuk menyalurkan tenaga input ke outpunya. jadi, untuk mengaktifkan rem itu kan pada dasarnya hanya menggunakan perpindahan energi.

perpindahan energi yang dimaksud adalah perpindahan energi dari tuas rem, menuju ke aktuator remnya yang ada pada roda.

jadi ketika kita tekan tuas rem, energi yang kita kenakan pada tuas rem akan disalurkan ke aktuator rem yang ada pada roda sehingga rem aktif. semakin kuat kita tekan tuasnya, semakin besar juga gaya pengeremannya.

namun pada rem mekanis, terkadang ada kerugian tenaga yang dihasilkan karena gesekan. rem mekanis kan pakai kawat, dan kawat ini selalu bergesekan dengan kabel yang menyelubunginya. sehingga tenaga yang kita kenakan pada tuas rem tidak akan sampai 100% ke aktuator rem.

disinilah rem hidrolik masuk sebagai solusi.

rem hidrolik sesuai namanya menggunakan zat cair atau fluida sebagai media untuk memindahkan energi dari input ke aktuator rem. fluida dipilih sebagai media, karena sifat fluida yang mampu menyesuaikan tempat atau liquid dan volumenya padat. dalam artian ketika diberi tekanan, volume fluida itu tidak mengecil.

hal ini berbeda dengan gas yang volume bisa mengecil ketika diberi tekanan. sehingga gas tidak dapat digunakan untuk sistem hidrolik ini.

Prinsip kerjanya seperti ini,,

Ketika kita tekan tuas rem, tuas rem akan mendorong piston yang ada pada master rem. master rem, adalah komponen yang letaknya pada pangkal tuas rem. disini biasanya ada reservoir tempat minyak rem diisi.

didalam master rem ini, ada piston kecil. ketika piston tertekan oleh tuas rem, itu akan mendorong minyak rem didalamnya. sehingga tekanan minyak rem naik.

minyak rem yang tertekan, akan mendorong segala sisinya. hingga sampai ke aktuator rem, yakni kaliper rem.

didalam kaliper rem ini juga terdapat piston tapi ukurannya lebih besar dari piston yang ada pada master rem. tekanan pada minyak rem akan mendorong piston pada kaliper. sehingga piston bisa menekan kampas rem untuk menjepit piringan rem. dan pengereman pun terjadi.

dengan konsep seperti ini, bukan cuma lebih efisien. tapi gaya yang dihasilkan pada kaliper rem itu bisa lebih besar daripada yang kita kenakan pada tuas rem.

Bagaimana bisa ?

hal itu karena ada perbedaan diameter piston antara piston pada master silinder sebagai input, dan piston pada kaliper sebagai outputnya. dengan input yang lebih kecil, gaya yang diperlukan itu juga cenderung lebih kecil. karena gaya itu dipengaruhi oleh luas penampang. jadi semakin kecil diameternya, maka total gaya yang diperlukan untuk menekan tuas rem juga semakin kecil.

tapi sebagai gantinya, piston kecil ini membuat jarak tempuh piston semakin panjang. jadi meski tuas rem terasa ringan, namun kita butuh menekan tuas rem lebih dalam agar pengereman bisa maksimal.

nah sementara pada piston output, luas penampangnya semakin lebar. sehingga dengan tekanan yang sama yang diberikan pada input, akan dikalikan dengan luas penampangnya. sehingga gaya yang dihasilkan pada piston output itu menjadi lebih besar.

itulah sebabnya sering sekali kejadian motor slip terutama pada roda depannya ketika direm. padahal kita ngeremnya nggak terlalu kencang. karena memang sistem rem hidrolik didesain supaya kita, para pengendara tidak perlu energi besar buat ngerem,

mungkin itu saja artikel tentang cara kerja rem hidrolik pada motor. semoga bisa menambah wawasan kita semua.