Cara Kerja Transmisi Motor Matic
Halo sahabat, balik lagi di Autoexpose. Di artikel ini saya ingin membahas salah satu bagian pada motor yang bikin banyak orang penasaran. Komponen ini terletak disamping roda tapi ketutup oleh cover yang besar.
Ini adalah
transmisi yang hanya ada pada motor matic. Dalam dunia teknik, tipe transmisi
ini dikenal dengan continous variable transmission atau disingkat CVT. CVT,
ditemukan oleh insinyur asal Amerika, yang bernama Milton Reeves pada tahun
1879, yang dikembangkan hingga 1896 hingga digunakan pada kendaraan.
Lalu, didalem sini ada apa saja ? dan bagaimana cara kerjanya ?
Pertama
kita perlu memahami sebuah permasalah dimana kendaraan, itu butuh torsi dan
kecepatan. Torsi dibutuhkan saat kendaraan akan jalan, sementara kecepatan itu
digunakan untuk mempercepat laju kendaraan.
Masalahnya,
ketika kita set motor agar punya torsi tinggi, maka kecepatan maksimalnya akan
rendah. Dan sebaliknya, ketika kita set motor agar punya kecepatan tinggi maka
torsi motor akan sangat rendah.
Pada
transmisi manual, masalah ini diselesaikan dengan menggunakan kombinasi roda
gigi. Jadi kita bisa mengatur transmisi, ketika gigi satu maka torsinya tinggi
tapi kecepatannya rendah. Semakin tinggi giginya, maka kecepatan akan semakin
tinggi namun torsinya akan semakin rendah. Dan ini diatur secara manual
menggunakan tuas pemindah.
Nah
sekarang pada motor matic, ternyata lebih canggih lagi. Motor matic dapat
mengatur agar kendaraan punya torsi tinggi dan kecepatan tinggi, secara
otomatis.
Nah lalu
gimana tuh cara kerjanya.
Sebetulnya
cara kerja transmisi matic ini sangatlah simpel.
ini Lebih simpel
daripada transmisi manual yang punya banyak perkaitan roda gigi. Transmisi
matic hanya terdiri dari dua pulley yang terhubung oleh sebuah sabuk karet.
Untuk
memahami mekanisme didalam transmisi matic ini, pertama kita perlu memahami
konsep ini. Jadi misal ada dua pulley yang terhubung oleh sabuk. Jika pulley
yang memberi putaran diameternya lebih kecil dibandingkan pulley yang diputar,
itu akan mengurangi kecepatan outputnya, namun akan memperbesar torsinya.
Sebaliknya,
jika pulley yang memberi putaran punya diameter lebih besar, itu akan
mempercepat kecepatan output tapi torsinya berkurang.
Intinya,
pada transmisi mati itu punya pulley yang punya kemampuan untuk membesar dan
mengecil. Jadi, ketika motor akan jalan, pulley depan yang terhubung ke mesin
ada di posisi kecil. Nah setelah motor sudah jalan dan gas ditarik, itu akan
memperbesar pulley depan ini.
Sekarang, bagaimana mekanismenya ? kenapa pulley bisa membesar dan mengecil ?
Rahasianya,
sebenarnya hanya ada di pulley depan. Sementara pulley belakang itu sifatnya
menyesuikan pulley depan. Kalo pulley depan mengecil, pulley belakang membesar.
Dan kalo puley depan membesar, pulley belakang mengecil.
Jadi,
sekarang kita fokus ke bagian pulley depannya.
Kalau
dilihat lebih dekat, pulley depan ini punya dua bagian. Yakni pulley bagian
luar dan pulley bagian dalam. Nah kedua pulley ini, punya bentuk yang unik.
Dalam kondisi terpasang, celah antara pulley depan dan belakang itu semakin
center semakin kecil. Jadi miring seperti ini. Dan pulley bagian dalam, itu
punya kemampuan bergeser.
Jadi
mekanismenya kurang lebih seperti ini.
Lalu, di
celah pulley ini ada sabuk karet yang bentuknya trapesium. Jadi kalau dimasukan
kecelah, posisi sabuk itu menyesuaikan lebar celahnya. Dalam posisi seperti
ini, posisi sabuk itu dekat dengan poros putaran.
Sehingga,
diameter putarnya kecil.
Ketika pulley
ini bergeser, sabuk juga akan menyesuaikan. Itu akan membuat posisi sabuk semakin menjauhi poros putaran.
Sehingga diameter putarnya semakin membesar.
Desain ini
juga sama pada pulley belakang, namun pulley belakang itu ada pegasnya. Jadi
pegas ini akan mendorong agar posisi pulley menyempit. Nah, ketika diameter
putar pada pulley depan membesar, pegas ini akan tertekan sehingga celah puley
belakang membesar dan diameter putar pulley belakang bisa mengecil.
Kemudian,
pertanyaan selanjutnya, gimana cara pulley depan ini dapat bergeser secara
otomatis ?
Nah yang
bergeser kan pulley bagian dalam saja. Jadi, kita langsung bongkar saja. Jadi
seperti ini yah, ada tiga bagian. Yakni ada pulley, roller, dan cover.
Roller ini,
terpasang didalam pulley, dan ini ada tracknya. Trak ini, bentuknya juga
miring. Fungsinya buat tempat bergeraknya roller. Jadi roller ini akan bergerak
bolak balik pada trak ini. Karena bentuk trak miring, maka ketika roller
bergerak itu akan menggeser pulley.
Lalu, apa
yang bikin roller ini bisa gerak ?
Jawabannya,
adalah gaya sentrifugal. Gaya sentrifugal adalah dorongan yang muncul pada
apapun yang berputar. Arah putarannya, itu menjauhi poros putaran.
Jadi ketika
pulley ini diam, pegas kan akan mendorong pulley bagian belakang agar celahnya
menyempit. Itu membuat diameter putar pulley belakang membesar, dan pulley
depan mengecil. Sehingga roller ini akan terdorong ke posisi yang mendekati
poros putaran.
Begitu
mesin dinyalakan, pulley depan akan muter. Dan gaya sentrifugal akan tercipta.
Gaya sentrifugal tersebut akan mendorong roller bergerak menjauhi putaran,
sehingga ini akan mendorong pulley depan agar bergeser. Nah semakin kencang RPM
mesin, semakin kuat pula gaya sentrifugalnya, dan itu akan semakin mendorong
roller agar bergerak menjauh, sehingga pulley bisa bergeser semakin jauh.
Jadi, pada
motor matic, rasio gigi ini ditentukan secara otomatis berdasarkan RPM mesin.
Pada RPM rendah, gaya sentrifugalnya kecil. Sehingga itu tidak cukup kuat untuk
menggeser pulley depan. Sehingga diameter putar pulley depan masih tetap kecil.
Itu membuat torsinya tinggi.
Nah ketika
RPM dinaikan, itu akan memperbesar gaya sentrifugal. Sehingga roller semakin
kuat untuk menggeser pulley. Akibatnya, diameter putar pulley depan semakin
membesar. Dan itu akan menaikan kecepatan outputnya.