AWAS, Salah Pilih Oli Mesin Bisa Rusak, Cara Memilih Oli yang Benar Untuk Motor

Salah pilih oli motor bisa rusak ? kedengarannya cukup menakutkan. Tapi kalau kita lihat kemasan oli mesin yang dijual dipasaran, itu ada banyak jenisnya. Pada oli motor saja, kita akan menemukan berbagai jenis oli. dari yang mulai oli encer, sampai yang lebih kental.

Lalu bagaimana cara memilih oli yang pas buat motor, dan apakah kalau kita salah pilih oli, mesin motor bisa rusak ?



Oli itu merupakan material semi sintesis yang dibuat untuk melapisi logam yang bergesekan. Jadi ilustrasinya seperti ini, ketika piston bergerak naik turun didalam silinder, maka ada lapisan oli yang membuat antara piston dan silinder itu sebenarnya tidak bergesekan langsung. Sehingga, mau sekencang apapun piston bergerak itu tidak akan menimbulkan percikan api. Padahal, kedua komponen ini sama sama pakai logam.

Karena hal itu, oli harus punya kemampuan untuk masuk dan melekat pada celah celah sempit. Nah, masalahnya kemampuan ini juga dipengaruhi oleh viskositas atau kekentalan oli mesin. Jadi oli itu semakin encer semakin mudah untuk masuk ke celah celah sempit. Berarti oli yang encer itu bagus dong ?

Nah oli encer itu juga punya kelemahan. Oli itu, semakin encer biasanya semakin mudah menguap. Sehingga penggunaan oli yang encer itu harus diperhatikan mesinnya. Lalu bagaimana klasifikasinya ? tentu setiap motor itu punya rekomendasi berapa kekentalan oli untuk mesinnya. Biasanya ini pakai standar SAE.

Namun, mesin itu semakin tua umurnya, celah celahnya semakin melebar. Sehingga, terkadang kita harus menyesuaikan oli yang dipakai agar bisa efektif melindungi mesin.

Secara umum, oli yang encer digunakan pada mesin mesin yang masih baru. Karena mesin mesin ini masih punya celah celah sempit. Sehingga butuh oli yang encer agar bisa melumasi semua bagiannya. Dan mesin baru, seal sealnya juga masih rapet. Sehingga mampu menahan uap oli supaya tidak bocor.

Lalu gimana kalau mesin baru diisi oli yang lebih kental ? tentu pelumasannya tidak akan efektif. Karena oli hanya akan melumasi komponen yang bisa terjangkau oleh viskositas olinya. Sementara celah sempitnya, kering alias tidak terlumasi.

Sementara untuk mesin mesin tua, disarankan menggunakan oli yang lebih kental. Selain lebih hemat, biasanya semakin encer oli, semakin mahal harganya. Oli yang kental ini mampu merapatkan celah celah komponen yang mulai melebar. Jadi mesinnya tidak berisik. Tapi kalau pakai oli encer, memang pelumasannya bagus tapi itu membuat mesin jadi berisik karena celah komponennya masih sedikit merenggang. Lalu oli juga sering habis karena oli ini bisa masuk ke ruang bakar melalui celah ring piston.

Jadi kesimpulannya, ketika akan membeli oli pastikan anda tahu berapa umur dari mesin motor anda. Motor motor yang baru berusia 3 tahun kebawah, itu disarankan menggunakan oli encer yang direkomendasikan pabrikan contohnya oli dengan kekentalan 5W-20 atau 10W-30.

Sementara mesin kalau sudah berumur sampai 5 tahun dan jarak tempuhnya sudah diatas 50 ribu kilometer, disarankan pakai oli yang lebih kental. Bisa pakai 10W-40, atau 20W-40.

Tapi ini dihitung pada mesin yang masih ori dan belum diganti blok silindernya. Kalau blok silinder dan pistonnnya ganti, maka perhitungan dimulai dari awal lagi.

SAE ini merupakan standar yang menunjukan kekentalan oli mesin. Semakin rendah nilainya, maka oli semakin encer.