Mobil Keluar Asap Saat Di Gas, Apa Penyebabnya ?

Asap dari knalpot mobil, ternyata bisa kita jadikan indikator untuk mengetahui kondisi didalam mesin. Termasuk saat mobil ngebul ketika kita injak gas atau saat akselerasi. Apa sebabnya ?

Perlu anda ketahui juga, untuk mesin-mesin diatas tahun 2010 mayoritas menerapkan teknologi elektronika sebagai pengontrol semua kinerja mesin. Hasilnya, emisi yang dihasilkan bisa lolos EURO 3. Emisi ini berupa gas CO yang tidak berwarna, sehingga mesin yang normal itu mesin yang saat hidup asapnya transparan.

Mengapa asap mobil saya tidak transparant ?


Asap mobil yang berwarna putih atau gelap terjadi akibat ada partikel tambahan saat terjadinya pembakaran dan bisa juga disebabkan siklus pembakaran mesin yang kurang sempurna.

Gas CO akan terkontaminasi dengan gas NOx sehingga warnanya bisa lebih gelap dan terasa pedih di mata.

Tapi, mobil saya dilengkapi dengan catalytic converter apa tidak tersaring ?

Catalytic converter memang berfungsi untuk mengikat partikel yang menyebabkan emisi buruk seperti gas NOx. Secara normal, pembakaran mesin memang menghasilkan gas NOx dengan kadar rendah.

Gas tersebut melewati catalytic converter sebelum masuk ke knalpot dan karena NOx sedikit kadarnya maka gas buang yang keluar dari knalpot bisa lebih jernih.

Namun beda kasusnya jika kadar NOx yang terbentuk itu lebih banyak. Kecepatan aliran gas buang yang melewati catalytic converter itu cukup tinggi (apalagi saat digas) sehingga ada banyak gaa NOx yang tidak tersaring akibatnya keluar dari dalam knalpot.


Lantas, Apa Penyebab Mobil Ngebul ?



Ada tiga jenis asap yang keluar dari knalpot, ketiganya juga disebabkan hal yang berbeda-beda.

1. Asap berwarna putih tipis (kebiruan)



Jenis asap yang pertama, berwarna putih tipis. Kalau anda melihat asap ini di area terang mungkin akan nampak berwarna biru. Kebul ini disebabkan karena ada oli yang masuk ke ruang bakar dan ikut terbakar. Seperti pada motor dua tak yang memiliki oli samping, pasti warna asapnya putih.

Ketebalan asap yang keluar dari knalpot menunjukan seberapa banyak oli yang terbakar. Namun, mengapa oli mesin bisa masuk kedalam ruang bakar ?

Oli bisa masuk ke ruang bakar dikarenakan hal-hal berikut ini ;

a. keausan blok silinder dan ring piston

Saat blok silinder mengalami keausan maka diameternya akan melebar, begitu pula saat ring piston mengalami keausan celah ring piston akan melebar. Akibatnya, saat piston bergerak naik turun oli dari crank case masuk melalui celah ring piston dan terbakar saat busi menyala.

b. seal katup rusak

Seal katup adalah karet yang merapatkan batang katup dengan ruang pada head cylinder. Fungsinya untuk mencegah oli dari kepala silinder masuk kedalam intake/exhaust port.

Apabila seal ini mengalami kerusakan, otomatis oli bisa dengan mudah masuk ke ruang bakar dan ikut terbakar.

c. bocor oli dari turbo

Khusus mesin yang dilengkapi turbocharger (biasanya mesin diesel) oli mesin juga bisa bocor dari komponen turbo. Pada turbo, oli digunakan untuk melumasi poros turbin dari turbo. Apabila oli tersebut bocor, maka oli bisa masuk ke intake side atau ke exhaust side.

Apabila oli masuk ke intake, maka oli mengalir ke ruang bakar dan ikut terbakar. Namun saat oli langsung ke exhaust, oli langsung berubah menjadi asap putih karena panas gas exhaust.

Lantas bagaimana solusinya ?

Untuk mengecek kebocoran oli ke ruang bakar ini, langkah pertama kita harus melakukan pengecekan kompresi mesin. Pengecekan kompresi ini dilakukan untuk mengetahui berapa besaran tekanan kompresi mesin.

Apabila terdeteksi tekanan kompresi mesin dibawah standar maka itu tandanya oli mesin memang masuk dari celah ring piston. Mau tidak mau kita perlu mengganti ring piston atau melakukan oversize blok mesin agar bisa kembali normal.

Tapi, kalau tekanan kompresi masih normal itu menandakan bahwa oli bukan berasal dari celah ring piston. Melainkan dari saluran udara mesin seperti seal katup tadi atau turbocharger.

2. Asap berwarna putih pekat


Pada mobil, mungkin anda pernah melihat knalpotnya mengeluarkan asap putih dengan pekat. Ini terjadi akibat coolant atau air pendingin masuk ke ruang bakar dan menguap karena panas pembakaran mesin.

Hasil penguapan ini akan berwujud asap putih yang keluar dari dalam knalpot.

Asap putih ini berbeda dengan kasus bocor oli, kalau asap karena oli terbakar itu cenderung kebiruan. Tetapi untuk asap ini seperti air menguap yang warnanya keputihan.

Untuk memastikannya, coba cek volume oli dan volume air pendingin. Mana yang berkurang, apabila volume air pendingin berkurang berarti benar masalahnya berasal dari kebocoran coolant.

Dari mana air radiator masuk ke ruang bakar ?

Air ini masuk melalui packing atau gasket kepala silinder yang retak. Saat mobil digas (RPM naik) maka putaran pompa air juga naik yang menyebabkan tekanan didalam saluran pendingin meningkat.

Karena kondisi gasket retak maka air dari lubang pendingin didalam blok mesin akan mengalir keluar dan masuk kedalam ruang bakar. Ketika pembakaran mesin terjadi, air ini akan menguap karena tingginya panas di area itu.

Solusinya bagaimana ?

Cara mengatasi bocor air pendingin ini kita hanya perlu mengganti packing atau gasket kepala silinder yang mengalami keretakan. Langkah penggantian ini juga tergolong tidak terlalau sulit karena hanya melepas bagian kepala silinder.

3. Asap berwarna hitam/abu-abu






Untuk warna asap knalpot ketiga, mungkin anda pernah atau sering melihatnya pada mobil truk yang menggunakan mesin diesel. Asap hitam ini disebabkan karena bahan bakar yang keluar didalam ruang bakar itu terlalu banyak.

Ada perhitungan didalam penentuan volume bahan bakar yang masuk ke ruang bakar. Pada mesin bensin, perbandingannya sekitar 14 : 1. Atau 14 gram udara berbanding dengan 1 gram bensin.

Apabila perbandingan lebih boros (<14 : 1) maka produksi NOx ini juga akan berlebih. Karena NOx tercipta karena kandungan oksigen yang kurang dalam sebuah pembakaran mesin.

Penyebabnya bisa bermacam-macam antara lain

1. Injektor jebol

Pada mesin bensin ini jarang terjadi, meski demikian injektor yang jebol bisa membuat aliran bensin ke dalam intake tidak terkontrol. Sehingga campuran busa berlangsung boros.

Sementara pada mesin diesel atau GDI (gasoline direct injection), kejadian injektor rusak ini sering ditemui. Awalnya, injektor akan stuck atau macet. Ketika dilakukan penyervisan injektor bisa jebol dan membuatnya mengeluarkan bahan bakar dengan tidak terkontrol.

Kalau untuk injektor konvensional, ini bisa diakali dengan mengganti shim atau plat didalam injektor agar pegas bisa lebih kuat menekan nooz.e injektor. Sementara pada mesin commonrail, akan terasa sulit apabila injektor sudah mengalami kerusakan. Dengan kata lain anda perlu menggantinya.

2. Kerusakan air induction system sensor

Air induction system sensor, terdiri dari beberapa sensor disepanjang induksi udara mesin. Contohnya MAF, IAT, MAP, TPS. Sensor-sensor tersebut akan mendeteksi kondisi pada udara masuk untuk menentukan berapa volume bensin yang akan disemprotkan.

Apabila salah satu sensor mengalami malfunction, maka sinyal yang dikirimkan ke ECU tidak valid dan hasilnya injektor akan mengeluarkan bensin tidak akurat, bisa lebih sedikit bisa juga lebih banyak.

Untuk urusan elektrikal inu, kita perlu bantuan alat scan untuk mengetahui sensor mana yang mengalami kerusakan. Setelah ketemu, baru kita ganti sensornya.

3. Filter udara sangat kotor (mesin karbu)

Filter udara yang sangat kotor justru menjadi penghalang bagi sistem induksi udara. Karena kotoran yang menumpuk pada permukaan filter akan menghambat aliran udara kedalam intake manifold.

Ini akan meningkatkan kevakuman di dalam saluran udara setelah intake saat mobil digas. Peningkatan kevakuman ini terjadi karena piston bekerka dengan lebih cepat, sehingga hisapan piston juga lebih besar. Dengan kondisi filter yang rapat maka ruanb setelah piston akan mengalami kevakuman.

Sementara itu kita tahu kalau mesin karbu tidak ada MAp sensor dan bensin dikeluarkan ke venturi dengan metode perbedaan tekanan. Saat kevakuman didalam saluran udara meningkat ini akan memaksa bensin keluar lebih banyak, atau dengan kata lain kondisi ini mirip saat choke diaktifkan.

Solusinya, anda bisa membersihkan filter udara atau bila perlu menggantinya dengan yang baru.

Demikian artikel lengkap dan jelas mengenai mobil ngebul saat di gas, semoga bisa menambah wawasan kita tentang dunia otomotif.