Cara Kerja Sistem AC Pada Mobil Lengkap + Ilustrasinya

Suhu panas dan udara pengap di dalam kabin mobil tentunya bisa mempengaruhi kenyamanan pengguna mobil yang juga bisa berimbas pada keselamatan pengguna mobil. Kalau udara didalam kabin mobil itu bersih dans sejuk, otomatis pengemudi akan lebih fokus untuk memperhatikan laju kendaraan.

Oleh karena itu, dalam kendaraan ruang tertutup seperti mobil penting adanya sistem sirkulasi. Sirkulasi udara yang paling banyak diterapkan yakni sistem AC. Bagaimana cara kerja sistem AC mobil ? apa sama dengan AC ruangan ? untuk lebih jelasnya, silahkan simak pembahasan dibawah.

Sistem AC adalah sebuah rangkaian komponen yang dibuat dengan tujuan mengatur suhu dan kelembaban didalam kabin mobil. Sebenarnya sistem AC masuk ke HVAC System, yang apabila diartikan menjadi Heating, Ventilating, and Air Conditioning.

Artinya, dalam rangkaian AC mobil sebenarnya tidak hanya terfokus pada pendinginan kabin. Sistem ini juga bisa memanaskan suhu kabin (khusus saat musim dingin). Namun karena di Indonesia tidak pernah merasakan musim dingin, alias suhu udaranya hangat maka sistem HVAC hanya digunakan untuk mendinginkan ruang kabin.

Prinsip Kerja AC Pada Mobil


Mungkin anda bertanya-tanya, apakah cara kerja AC mobil sama dengan AC ruangan ? secara prinsip sistem AC mobil sama dengan sistem AC ruangan. Dimana sistem ini bekerja dengan pemindahan panas.

Udara yang akan diventilasikan kedalam kabin, terlebih dahulu melewati sebuah komponen. Tujuannya agar kelembaban dan suhu udara tersebut berpindah ke material lain. Dalam hal ini, refrigerant digunakan sebagai material pemindah panas.

Namun, pemindahan panas ini tidak hanya terjadi pada udara ventilasi ke kabin. Panas yang dipindahkan ke refrigerant juga perlu dipindahkan lagi ke udara bebas agar refrigerant bisa kembali menjemput panas dari kabin.

Rangkaian pemindahan panas ini apabila dihubungkan akan menjadi sebuah siklus AC mobil.

Komponen Sistem AC mobil


Fungsi setiap komponen AC mobil itu bermacam, macam ada yang memindahkan panas seperti yang disebutkan diatas dan ada pula yang mendorong refrigerant bergerak. Apabila disebutkan secara garis besar maka komponen AC mobil adalah sebagai berikut ;

  1. Kompressor, fungsi kompresor adalah untuk menekan rerigerant. Sehingga refrigerant bisa bergerak mengikuti siklus dengan tekanan tertentu.
  2. Kopling kompresor, kopling kompresor bekerja menggunakan gaya magnet. Ketika kopling ini bekerja maka kompresor akan terhubung ke pulley mesin sehingga kompresor bisa bekerja.
  3. Kondensor, kondensor merupakan komponen layaknya radiator yang memindahkan panas refrigerant ke udara bebas.
  4. Extra Fan, kipas tambahan ini akan mengalirkan udara melewati kondenser sehingga pemindahan panas bisa terjadi.
  5. Dryer, fungsi dryer adalah untuk menyaring air didalam refrigerant dan menyaring kotoran-kotoran halus yang ikut terbawa.
  6. Expansion Valve, katup ekspansi berfungsi sebagai sprayer agar suhu refrigerant bisa lebih dingin saat mencapai evaporator.
  7. Evaporator, fungsi evaporator adalah untuk mendinginkan udara yang akan masuk ke kabin.
  8. Blower, fungsi blower adalah untuk mengalirkan udara dari luar menuju dalam kabin (ventilator udara).
  9. High pressure hose, merupakan selang khusus yang elastis berfungsi untuk mengalirkan refrigerant bertekanan tinggi.
  10. Low pressre hose, sama seperti high pressure hose namun ukuran low pressure hose lebih besar dan fungsinya untuk mengalirkan refrigerant bertekanan rendah dari evaporator kembali ke kompresor.
  11. Freon, freon digunakan sebagai refrigerant untuk menyerap dan mengikat panas dari evaporator. Freon yang digunakan pada mobil ada macam-macam, contohnya R-12, R-22 dan yang paling umum adalah freon R-134a.

Cara kerja sistem AC pada Mobil


Siklus AC mobil yang akan dibahas terbagi menjadi dua tahap, yang terdiri dari ketika kopling terhubung dan ketika kopling terlepas.

1. Ketika kopling kompresor terhubung

Ketika AC dinyalakan, akan terdengar bunyi cetekan dari ruang mesin yang diikuti penaikan RPM mesin. Itu tandanya kopling kompresor AC terhubung. Kopling ini bekerja menggunakan daya tarik magnet.

Ketika posisi OFF, kopling akan terbebas (renggang) dari pulley kompresor sehingga meski pulley kompresor berputar poros kompresor tidak akan berputar. Ketika AC di hidupkan maka akan terjadi induksi elektromagnet pada magnetic clutch sehingga kopling magnet akan tertarik kedalam.

Hal ini menyebabkan kopling magnet dan pulley kompresor terhubung. Sehingga poros kompresor juga akan berputar sesuai RPM mesin. Putaran poros kompresor akan menekan freon, akibatnya freon bergerak ke arah kondensor dengan tekanan tinggi.

Pada kondensor, akan terjadi mekanisme yang mirip mekanisme radiator. Dimana kipas pendingin akan berputar yang menyebabkan ada aliran udara dari luar melewati kondensor. Hal ini membuat suhu pada freon berpindah ke udara yang melewatinya sehingga keluar dari kondensor, freon sudah dalam keadaan dingin namun masih bertekanan tinggi.

Setelah keluar dari kondensor, freon bergerak kearah dryer. Didalam komponen dryer, freon akan disaring menggunakan element pasir silika yang mampu menyerap uap air apabila freon mengandung uap air.

Setelah melewati dryer, freon akan masuk ke expansion valve. Pada komponen ini, akan terjadi efek spray, yaitu efek keluarnya freon bertekanan tinggi ke ruang dengan tekanan lebih rendah melalui lubang sempit. Efek spray ini akan membuat freon berubah dari wujud zat cair (sebelum expansion valve) menjadi wujud gas (setelah expansion valve)


Ini seperti sprayer pada parfum atau pada cat spray. Dimana ketika kita menyemprotkan parfum, maka akan terasa sejuk padahal suhu tabung parfum tidak sedingin yang dirasakan. Ini karena efek spray tadi.

Ketika freon tersemprot melalui expansion valve maka suhu freon akan sangat dingin dan keluar dari expansion valve, tekanan freon sudah lebih rendah. Freon bertekanan rendah tersebut kemudian langsung di alirkan ke evaporator.

Di sini freon dalam kondisi paling dingin, sehingga ketika blower menyala, terdapat aliran udara ke kabin yang melewati evaporator. Hasilnya,seperti hukum yang berlaku, suhu tinggi akan mengalir ke suhu yang lebih renda, panas dari udara yang melewati evaporator akan berpindah ke freon.

Sehingga udara yang keluar dari dalam kisi-kisi AC memiliki suhu dingin atau sejuk.

2. Ketika AC On namun kopling kompresor terputus

Kopling kompresor tidak selamanya terhubung, meski kita masih menyalakan saklar AC namun kadang terdengar bunyi yang menunjukan kopling kompresor lepas yang juga diikuti penurunan RPM mesin ke RPM awal.

Pelepasan kopling kompreror ini diatur secara otomatis oleh sistem kelistrikan AC mobil. Tujuannya, untuk menghindari overpressure yang berakibat pada bocornya saluran AC mobil.

Semua diawali dari sensor tekanan ac yang ada pada high pressure hose. Apabila sensor ini mendeteksi freon sudah mencapai tekanan maksimal maka induksi pada kopling magnet akan terhenti. Sehingga kopling magnet terputus.

Ketika kopling magnet terputus (kembali renggang) maka poros kompresor akan berhenti berputar sehingga aliran freon dari kompresor terhenti, namun bukan berarti siklus AC mobil ikut terhenti.

Ketika kompresor terputus, tekanan pada high pressure hose masih tinggi dan berangsur-angsur reda. Karena masih memiliki tekanan maka didalam expansion valve masih terjadi efek spray, sehingga proses perpindahan suhu udara dari blower masih terjadi dengan normal.

Sebelum tekanan ac drop, kopling magnet kembali terhubung sehingga tekanan freon kembali naik dan siklus AC mobil tidak terhenti. Begitulah seterusnya sistem AC bekerja.


Sistem AC double blower


Cara kerja AC doubel blower juga sama dengan AC single blower. Namun, dalam AC double blower terdapat dua buah blower fan, dua buah evaporator dan dua buah expansion valve.

Jadi freon dari dryer, terlebih dahulu melewati sebuah saluran by pass yang membuat cabang. Satu ke blower depan, dan satunya ke blower belakang.

Berapa batas maksimal tekanan freon ?

Batas maksimal tekanan freon yang diukur oleh sensor, itu tergantung kita memilih range suhu pada selektor suhu didalam kabin. Apabila kita menyeting suhu paling dingin, maka batas maksimal tekanan freon yang ditetapkan itu tinggi sehingga waktu kompresor terhubung lebih lama.

Namun saat kita menyeting selektor suhu normal (25-30 derajat C) maka batas maksimal yang ditetapkan menjadi lebih rendah. Sehingga waktu kompresor terhubung itu singkat dan sering terdengar cetak-cetek bunyi kompresor.

Agar lebih jelas bisa anda simak animasi dibawah



Sistem Kelistrikan AC mobil


Selain mekanisme pemindahan suhu, sistem AC juga tidak bisa dilepaskan dari rangkaian kelistikannya. Karena sistem ini yang akan mengatur kinerja kompresor dan pengaturan suhu AC.

Yang termasuk sistem kelistrikan AC mobil adalah ;

  1. Sensor tekanan freon
  2. Ambient air temperature sensor
  3. Magnetic clutch pada kompresor
  4. Motor fan
  5. Motor blower
  6. Blower temperature sensor
  7. Input (temp range & Blower speed selector)
  8. HVAC control modul

Demikian artikel lengkap dan jelas mengenai cara kerja sistem AC pada mobil. Semoga  bisa menambah wawasan kita semua.

Popular posts from this blog

Lampu Indikator Mesin Vixion Menyala/Berkedip, Apa Penyebabnya ?

Fungsi Relay 4 kaki & 5 kaki (Plus Gambar Rangkaiannya)

Vixion Anda Brebet, Ini 5 Penyebab dan Cara Mengatasinya