Bunyi Pada Roda Belakang Mobil, Cek 4 Penyebab Berikut
Sistem suspensi dibuat untuk membuat mobil nyaman dan aman
dikendarai. Namun ibarat pepatah tak ada gading yang tak retak, sistem suspensi
mobil terkadang juga masih meninggalkan permasalahan.
Salah satu masalah klasik pada sistem suspensi atau kaki –
kaki adalah bunyi, bunyi yang dihasilkan pada kaki-kaki mobil juga beragam, ada
bunyi seperti “gluduk gluduk” ada juga bunyi seperti “tek tek tek”.
Lantas apa penyebabnya ?
Penyebab Roda Belakang Mobil Bunyi
Ada beberapa hal yang bisa menyebabkan bunyi pada roda
belakang mobil, namun penyebab ini juga dipengaruhi oleh jenis suspensi mobil
anda. Artinya, mobil dengan suspensi belakang torsion beam memiliki masalah
yang berbeda dengan tipe full indipendent.
Beberapa komponen yang sering terkena masalah antara lain ;
1. Bushing Arm pecah/rusak
Bushing arm adalah karet yang menyangga batang penghubung
stabilizer kiri dan kanan ke body. Batang ini terhubung dengan stabilizer kanan
dan kiri, dan bushing arm dijadikan tumpuan sebelum menyentuh bagian body
mobil.
Karena karet ini bersifat sebagai tumpuan maka karet akan
menerima beban oksilasi dari roda. Beban inilah yang bisa memaksa bushing arm
cepat rusak.
Umumnya, karet ini akan bertahan hingga beberapa tahun. Namun
saat kondisi material karet bushing sudah tidak kuat menahan beban oksilasi
yang terus menerus terjadi, maka karet akan pecah.
Saat karet pecah, maka akan ada ruang didalan bushing arm
yang membuat batang stabilizer oblak. Inilah yang menimbulkan suara geluduk
ketika anda melewati polisi tidur atau ketika melintasi jalan berlubang/tidak
rata.
Untuk mengeceknya, anda perlu ngolong untuk melihat kondisi
dari bushing arm. Bushing arm yang masih bagus itu memiliki kondisi yang solid
dan tidak ada keretakan sedikitpun. Namun apabila ada garis keretakan maka
bushing perlu diganti.
2. Rear stabilizer lemah
img by pelicanparts.com
Khusus pada mobil dengan penggerak roda depan dan
menggunakan suspensi belakang tipe full indipendent maka anda akan menemui rear
stabilizer bar.
Fungsi stabilizer ini adalah untuk menjaga agar poros roda
kiri dan kanan pada roda belakang tidak keluar terlalu jauh.
Sama kasusnya dengan stabilizer depan, stabilizer belakang
juga memiliki batas pemakaian. Sehingga, kalau engsel stabilizer sudah mulai
lemas maka akan timbul bunyi gemuruh pada roda belakang mobil.
Cara mengatasinya, yaitu dengan melakukan penggantian. Saat anda
telah mengganti stabilizer dengan yang baru, maka bunyi harusnya bisa hilang.
3. Shock absorber mati
Shock absorber atau shock breaker memiliki fungsi meredam
rolling atau keolengan yang disebabkan beban oksiliasi dari suspensi. Bisa
dikatakan, shock absorber ini bukan komponen yang berbentuk ulir, itu hanyalah
pegas spiral.
Sementara shock absorber merupakan komponen berbentuk
tabung. Baik pada kendaraan dengan tipe suspensi indipendent, torsion beam,
multi link ataupun rigid axle, komponen ini pasti ada.
Dan apabila shock absorber mati maka penyerapan keolengan
akibat oksiliasi akan berkurang. Sehingga akan menimbulkan suara “duk duk duk”
akibat komponen didalam shock absorber yang saling bertumbukan.
Definisi shock breaker mati adalah kondisi dimana shcok
breaker tidak memiliki daya tahan terhadap tekanan. Dengan kata lain, shock
breaker akan langung amblas saat ditekan.
Normalnya, shock brekaer tetap amblas saat ditekan namun ada
tahanan atau saat ditekan akan amblas secara pelan meski kita menekan shock
dengan kuat.
Ciri lain yang menandakan shock breaker mati adalah adanya
rembesan oli disekitar tabung shock breaker.
Solusinya mudah, anda hanya perlu melakukan penggantian
shock absorber dengan yang baru dan masalah selesai.
4. Bearing roda aus
img by thesamba.com
Bearing roda atau lebih populer disebut laher adalah
bantalan yang terletak pada roda mobil. Masing-masing roda memiliki satu unit
laher yang fungsinya mengurangi gesekan poros roda terhadap axle housing.
Namun, terkadang bantalan ini mengalami kerusakan berupa
goresan yang membuat putaranya terganggu. Sehingga akan berimbas pada bunyi
yang konstan saat mobil bergerak. Dan bunyi ini akan semakin kencang apabila
kita menambah kecepatan mobil.
Untuk memastikannya, coba dongkrak bagian roda yang bunyi
lalu goyangkan roda mobil ke arah dalam. Apabila ada oblak, maka bisa
dipastikan ada masalah pada bearing roda.
Solusinya beragam, kalau bearing hanya kekurangan pelumas
mungkin bisa diperbaiki. Namun kalau ada luka pada bearing, mau tidak mau harus
melakukan penggantian.
Demikian artikel mengenai penyebab bunyi pada roda belakang
mobil. Semoga bisa menambah wawasan kita semua.