Rem harusnya jadi perangkat untuk keselamatan saat berkendara. Tapi, karena rem juga kadang kecelakaan bisa terjadi.

Kenapa Cakram Depan Lebih Besar Daripada Cakram Belakang ?
Jika anda memperhatikan rem kendaraan, anda akan notice bahwa ukuran piringan rem depan lebih besar daripada rem belakang.
Apa yang membuat rem depan lebih besar daripada rem belakang ?
1. Memperbesar daya pengereman
Ketika kendaraan melakukan pengereman, maka ada transfer berat yang membuat bagian depan kendaraan cenderung bergerak kebawah.
Itu adalah weight transfer, peristiwa ini terjadi karena torsi kendaraan ke arah depan tiba-tiba ditahan oleh rem yang ada pada roda.
Sehingga berat kendaraan akan lebih condong ke roda depan.
Itulah sebabnya, beban pengereman roda depan lebih besar. Sehingga rem depan perlu beradaptasi.
Untuk memperbesar daya pengereman, kita bisa melakukan beberapa hal. Salah satunya memperbesar permukaan gesek antara brake pads dengan piringan rem.
Jadi, ukuran brake pads rem depan dibuat lebih besar agar permukaan geseknya lebih besar. Dalam melakukan tugasnya, permukaan brake pads akan bergesekan dengan disc. Sehingga ukuran disc harus menyesuaikan ukuran brake pads.
Karena penyesuaian ini, ukuran disc lebih besar daripada rem belakang.
2. Mempercepat pendinginan rem
Untuk menghentikan kendaraan, rem menggunakan gesekan antara brake pads dengan piringan rem. Proses itu akan menghasilkan panas, disamping itu bagian roda depan berdekatan dengan engine yang lokasinya juga ada didepan.
Sehingga sumber panas diarea depan kendaraan, itu lebih tinggi.
Untuk mendinginkan, salah satu caranya adalah dengan memperlebar kontak piringan dengan udara segar.
Itu akan membuat proses pendinginan rem lebih cepat sehingga rem tidak overheat meski digunakan dalam waktu lama.
Overheat pada rem bisa menyebabkan gagal sistem pengereman. Brake pads yang terekspos panas secara terus menerus akan mengeras. Dan itu membuat gaya geseknya menurun, sehingga kemampuan brake pads untuk menghentikan putaran piringan berkurang.
3. Memperbesar momen pengereman
Jika dibandingkan dengan rem tromol, rem cakram kurang optimal untuk menahan torsi putaran yang tinggi. Alasannya, permukaan gesek pada rem cakram lebih sempit dibandingkan rem tromol.
Sehingga mobil-mobil dengan bobot besar tidak menggunakan rem cakram sebagai sistem pengereman.
Tapi ketika diameter piringan diperbesar, itu membuat momen pengereman menjadi lebih kuat.
Artinya, rem cakram bisa digunakan untuk menghentikan putaran dengan torsi tinggi.
Ini sangat berguna ketika mobil melaju pada kecepatan tinggi. Semakin tinggi kecepatan mobil, semakin besar juga torsi yang dihasilkan. Dan untuk melakukan pengereman, rem cakram membutuhkan usaha yang besar.
Desain piringan yang lebih besar membuat rem mampu mengatasi masalah tersebut.

Mengapa Banyak Mobil Menggunakan Rem Cakram Didepan & Rem Tromol Dibelakang ?
Rem cakram memiliki kelebihan dari segala sisi dibandingkan rem tromol. Namun mengapa kendaraan masih menggunakan rem tromol di belakang ?
Perlu diketahui, 60 - 80% kekuatan pengereman akan fokus pada roda depan. Dengan kata lain, roda depan memiliki beban lebih besar untuk menghentikan kendaraan ketika mengerem.
Oleh sebab itu, rem cakram digunakan pada roda depan mobil pada setiap kendaraan.
Alasan rem cakram dipilih untuk bagian depan
1. Heat Rejection yang baik
Rem cakram memiliki konstruksi terbuka, 90% permukaan piringan berinteraksi dengan udara segar. Oleh sebab itu, panas yang dihasilkan dari proses pengereman akan dipindahkan ke udara secara langsung.
Panas berlebih pada sistem rem, dapat menyebabkan kegagalan sistem rem. Brake pads bisa mengeras ketika terkena panas berlebih, sehingga rem menjadi tidak maksimal.
Penggunaan rem cakram di depan membuat resiko kegagalan sistem rem lebih kecil karena suhu piringan rem yang lebih stabil.
2. Rem cakram tahan air
Ketika rem cakram terkena air, itu tidak akan mengganggu kinerjanya. Karena air yang melekat pada piringan rem akan langsung terpental keluar karena efek gaya sentrifugal yang dihasilkan ketika piringan berputar.
Sementara pada drum brake, ketika terkena air maka air akan masuk ke drum brake dan sulit keluar. Sehingga dapat mengganggu kinerja sitem pengereman.
3. Lebih maksimal jika dipadukan dengan ABS
ABS bekerja dengan mengatur gaya pengereman. Jadi ketika driver menginjak pedal rem, brake pads harus menjepit piringan rem. Namun pad ABS, jepitan brake pads akan lepas secara otomatis ketika roda terkunci. Dan jepitan brake pads akan kembali secara otomatis ketika roda tidak terkunci.
Proses itu berlangsung dengan interval sangat cepat (dibawah 1 detik).
jarak gerak brake pads untuk melakukan pengereman sangat kecil (satuan milimeter). itu membuat rem ABS lebih mudah untuk memodulasi brake pads.
Dari tiga alasan diatas, kita tahu rem cakram memiliki keunggulan secara signifikan daripada rem tromol. Tapi mengapa, banyak kendaraan masih menggunakan rem tromol di belakang ?
1. Rem tromol memiliki kemampuan kuncian lebih baik
Rem cakram lebih rensponsif daripada rem tromol, itu artinya rem cakram akan lebih cepat menghentikan laju kendaraan.
Namun untuk menjaga supaya kendaraan terkunci, driver harus menahan pedal rem dengan kuat. Sementara rem tromol memiliki kemampuan kuncian lebih baik, jadi meski tidak ditekan kuat rem tromol masih bisa mengunci roda kendaraan.
Kemampuan kuncian roda ini sangat diperlukan untuk rem parkir.
Oleh sebab itu, rem tromol dipakai di belakang karena rem tromol punya tugas utama sebagai rem parkir yang mengunci kendaraan ketika tidak bergerak.
2. Rem tromol bisa diaktifkan tanpa sistem hidrolik
Rem tromol punya dua input, pertama pedal rem yang menjadi input utama dari sistem rem. Pedal rem menggunakan sistem hidrolik untuk mengatur rem depan dan belakang sekaligus. Artinya, kedua rem cakram dan tromol dikendalikan oleh satu pedal rem.
Tapi rem tromol punya input kedua, yakni tuas rem parkir.
Tuas rem parkir bekerja secara mekanis tanpa melalui sistem hidrolik. Tuas ini sebenarnya dipakai untuk mengaktifkan rem parkir.
Tapi ini bisa menjadi rem alternative ketika sistem hidrolik pada rem bermasalah.
Oleh sebab itu meski rem tromol terkesan usang, jenis rem ini masih sangat berguna pada kendaraan yang diproduksi sampai hari ini.

2 Perbedaan Oli Transmisi dan Oli Gardan Yang Wajib Diketahui
Oli adalah komponen penting yang harus diperhatikan interval penggantiannya. Karena oli ini sebagai pelumas komponen-komponen yang saling bergesekan, sehingga oli dapat mencegah komponen-komponen tersebut saling mengikis.
Tapi para pemilik mobil biasanya lebih fokus pada oli mesin dan oli transmisi. Lalu bagaimana dengan oli gardan ?
Sebenarnya apa sih bedanya oli gardan dan oli transmisi ?
Oli gardan itu hampir mirip dengan oli transmisi karena fungsinya sama-sama melumasi gear tapi komponen yang dilumasi itu berbeda sehingga sifat fisik dari kedua jenis oli ini juga berbeda.
Mungkin perlu dijelaskan dulu sedikit tentang gardan pada mobil.
Gardan itu komponen yang posisinya ada di tengah as roda belakang. Komponen ini sangat terlihat jelas karena menggelembung pada tengah as roda belakang.
Fungsinya untuk membedakan putaran roda kanan dan kiri saat kendaraan belok.
Tapi bagaimana dengan mobil-mobil penggerak roda depan seperti mobilio dan ertiga ?
Mobil-mobil FWD atau penggerak roda belakang, umumnya tidak memiliki as roda belakang. Tapi bukan berarti tidak ada gardannya. Gardan mobil-mobil FWD terletak pada roda depan, gardan menyatu dengan transmisi.
Untuk pelumasnya, juga diambil dari oli transmisi. Sehingga untuk mobil-mobil penggerak roda depan, anda tak perlu memikirkan oli gardan. Karena pelumas gardan sudah di atasi oleh oli transmisi.
Lalu apa bedanya oli transmis dengan oli gardan ?
1. Oli gardan lebih kental daripada oli transmisi
Yang pertama, kekentalan oli gardan itu lebih tinggi daripada oli transmisi. Ini dikarenakan gardan memiliki komponen dengan celah antar roda gigi yang terbilang tidak terlalu sempit. Namun beban kerjanya cukup berat, karena gardan terhubung langsung ke as roda sebagai komponen akhir yang menggerakan kendaraan.
Oleh sebab itu, kekentalan oli gardan dibuat tinggi. Dengan oli yang kental, maka gardan bisa lebih halus sehingga meski beban kerja gardan berat tetap terasa halus.
2. Kapasitas oli gardan berbeda dengan oli transmisi
Komponen transmisi itu lebih banyak dan lebih kompleks dibandingkan oli gardan. Oleh sebab itu box oli transmisi juga lebih besar daripada gardan.
Sehingga volume olinya juga berbeda. Oli transmisi biasanya lebih banyak, umumnya kapasitas oli transmisi sekitar tiga sampai empat liter.
Sementara oli gardan antara dua hingga tiga liter sudah cukup.
Mungkin itulah sedikit perbedaaan yang paling mencolok antara oli gardan dan oli transmisi. Semoga bermanfaat.
Ternyata 3 Hal Ini Menyebabkan Oli Bocor Pada Mobil Matic
Perlu diketahui apapun yang menetes dikolong mobil patut dicurigai karena bisa jadi itu bocor oli, tapi tidak semua tetesan dikolong mobil itu bocor oli, ada juga tetesan karena air AC.
Jadi kalau anda menemukan kondisi seperti ini, cek dulu apa yang menetes apakah air atau oli. Saya rasa anda sudah paham betul apa bedanya air dengan oli.
Ditopik kali ini kita akan membahas bocor oli pada mobil matic, sebenarnya baik mobil manual ataupun matic kalau olinya bocor kemungkinan penyebabnya itu sama. Tapi mengapa mobil matic ini kita bahas khusus ?
Itu disebabkan ternyata ada banyak kasus kebocoran oli transmisi matic dan kalau dibandingkan lebih rumit mana transmisi matic atau manual ? jelas transmisi matic sehingga yang menyebabkan kebocoran juga bisa saja beda.
Lalu apa saja yang menyebabkan oli bocor pada mobil matic ?
1. Olinya kotor
Kita tahu oli itu berfungsi sebagai pelumas, tapi kalau pada komponen yang dilumasi penuh dengan kotoran maka oli itu akan kotor. Itulah sebabnya ada filter oli, kalau oli mesin mungkin oli kotor masih bisa ditoleransi tapi untuk transmisi matic tidak.
Didalam transmisi matic terdapat banyak sekali plat yang saling bertautan dan bergesekan, gesekan antar plat itu sering menghasilkan friksi yang nantinya terbawa oleh oli.
Kalau oli itu bersirkulasi, friksi yang tajam itu bisa meggores bagian seperti seal atau bahkan plat-platnya.
Sehingga itu bisa menyebabkan oli bocor, bahkan dalam kondisi parah transmisinya yang rusak.
Sementara itu, jarang sekali kita mengganti filter transmisi matic yang ada hanya mengganti olinya. Oleh sebab itu hal ini bisa diantisipasi dengan mengganti oli transmisi matic secara rutin dan jangan samakan interval penggantian oli transmisi manual dengan matic.
Transmisi manual masih bisa kalau olinya tidak diganti sampai 40 ribu KM, tapi transmisi matic 20 ribu KM saja sudah harus diganti.
2. Seal/gasket yang sudah rusak
Kalau anda lihat baik pada mesin atau transmisi, pasti dilengkapi banyak sekali terdapat seal baik yang terbuat dari karet atau plat aluminium.
Kebocoran juga bisa muncul dari bagian ini, misal pada oli mesin sering bocor dibagian seal sambungan antara blok mesin dengan oil pan. Sementara pada transmisi matic juga sering terjadi kebocoran pada sambungan box transmisi.
Untuk masalah ini sebenarnya cukup mudah, anda tinggal mengganti seal yang bocor tersebut.
3. Akibat kecelakaan
Saat mobil mengalami kecelakaan baik yang ringan sekalipun kadang kita tidak meneliti sampai ke dalam. Contohnya ketika ban depan mobil pernah tertabrak kendaraan lain, bisa jadi oli transmisi bisa bocor karena untuk kendaraan berpenggerak roda depan as roda depan langsung terhubung ke transmisi.
Sehingga saat roda depan terbentur, ada dorongan as roda kearah transmisi dan itu bisa memicu kebocoran.
Hal lainnya saat bagian bawah mobil terbentur bahu jalan atau terkena batu, juga bisa menimbulkan kebocoran.
3 Cara Gampang Mencegah Ban Mobil Meledak Saat Jalan
Baca juga ; Akibat tekanan angin ban mobil terlalu kencang dan terlalu rendah
Baca juga ; Ban mobil habis sebelah, apa penyebabnya ?
Baca juga ; 7 Ciri ban mobil harus segera diganti

Setir Mobil Bunyi Pas Dibelokan, 6 Hal Ini Jadi Penyebabnya
Sehingga wajar kalau ada bunyi pada setir.
Namun bunyi setir yang normal itu kecil dan akan tersamar saat mobil berjalan sehingga tidak terdengar oleh kita. Lalu mengapa tiba-tiba bunyi pada setir ini menjadi lebih keras ?
Itu tandanya ada suatu masalah pada sistem steering mobil anda, masalah ini tidak berarti komponen setir harus diganti tapi bisa juga masalahnya Cuma kurang pelumas.
Jadi bagaimana solusinya ?
Pertama anda perlu mendeteksi dimana letak kerusakannya, dibawah akan kami berikan beberapa komponen setir yang sering bermasalah ketika ada gejala setir bunyi.
1. Bearing oblak
Bearing atau laher menjadi komponen yang sangat wajib pada sebuah mekanisme, karena bantalan ini berfungsi sebagai layer antara komponen yang bergerak dengan komponen yang diam sehingga tidak terjadi gesekan yang berlebihan sehingga bunyinya bisa diredam.
Pada mekanisme setir ada banyak bantalan, dari mulai bearing pada steering column, hingga pada rack steer.
Apabila satu saja bantalan ini aus/rusak maka setir akan bunyi pas dibelokan. Tipikal bunyinya itu seperti gesekan plat, tinggal didengarkan saja sumbernya ada dimana ? kalau ada disekitar steering column (area dashboard) maka yang rusak adalah bearing steering column.
Solusinya pertama dilumasi dengan pelumas seperti yang model spray (chain lube atau wd-40) juga bisa menggunakan grease. Kalau memang tidak memberi dampak yang signifikan, maka perlu diganti bearingnya.
2. CV joint aus/kurang pelumas
CV joint atau constant velocity joint adalah komponen untuk membelokan poros putaran setir, jadi seperti gambar diatas poros setir tidak terletak pada garis yang lurus. Alasannya supaya ketinggian setir bisa disesuaikan dengan kenyamanan pengemudi.
Jadi meski ketinggian setir dinaikan/diturunkan, putaran setir masih tetap bisa disalurkan ke roda dengan baik berkat adanya CV joint ini.
Kadang yang jadi masalah, CV joint ini oblak sehingga menghasilkan getaran dan suara gemuruh dari bagian bawah setir saat setir dibelokan.
Untuk mendeteksinya, anda bisa menggoyangkan CV joint ini (ada poros setir dekat lantai kabin dibawah dashboard). Kalau oblaknya cukup terasa, maka CV joint ini perlu diganti tapi kalau oblaknya wajar cukup beri pelumas.
3. Steering gear yang oblak
Bunyi ini juga bisa muncul dari perkaitan gigi didalam steering rack. Terutama apabila gear sudah pada oblak, maka setir pun akan bunyi.
4. Boot tie rod sobek
Boot tie rod berfungsi untuk melindungi ball joint pada lengan setir dari debu atau kotoran, selain itu dengan adanya boot/karet tie rod ini maka pelumas grease pada ball joint juga tidak akan bocor.
Tapi apabila boot ini sobek, otomatis pelumas akan bocor dan kotoran juga akan masuk, Hal ini memicu terjadinya gesekan pada ball joint sehingga setir akan bunyi saat dibelokan.
5. Tie rod rusak
Tie rod rusak sudah pasti akan menimbulkan bunyi-bunyian pada setir, bahkan masalah tie rod ini merupakan masalah yang paling sering muncul pada sistem steering, jadi biasanya kalau ada keluhan setir bunyi maka yang dicek pertama adalah tie rodnya.
Tie rod sendiri ada dua macam, yakni long tie rod dan tie rod end. Long tie rod adalah lengan setir yang menghubungkan bagian steering rack dengan bagian roda sementara tie rod end merupakan engsel diujung long tie rod yang terhubung ke bagian roda.
Tanda tie rod rusak, adalah ball joint pada tie rod ringan/tanpa beban. Untuk mengeceknya goyangkan lengan tie rod, kalau sangat ringan maka itu tandanya tie rod rusak.
6. Kerusakan pompa power steering
Terakhir, bunyi pada setir juga bisa disebabkan karena pompa power steering rusak. Untuk mendeteksi kerusakan pada pompa, akan lebih mudah dilakukan oleh dua orang. Satu mengoperasikan setir dan satunya memperhatikan kinerja pompa di kap mesin.
Waspadai 6 Hal Ini Menyebabkan Rem Mobil Kurang Pakem
Baca juga : Cara atasi rem mobil yang masuk angin
Roda Depan Mobil Bunyi Gluduk-Gluduk, Apa Penyebabnya ?
Lalu bagaimana caranya mengetahui mana komponen yang rusak agar tidak salah ganti ?
Kami akan memberikan ulasan mengenai komponen apa saja yang bisa menyebabkan roda mobil bunyi gluduk-gluduk beserta karakteristik kerusakan dan cara mengatasinya.
Penyebab Roda Depan Bunyi Gluduk
1. Shock absorber mati
Shock absorber adalah komponen yang berbentuk tabung yang pada roda depan, letaknya ada didalam per. Fungsinya untuk menahan efek suspensi supaya tidak berguncang berlebihan.
Shock absorber ini bekerja dengan memanfaatkan aliran fluida, jadi secara sederhananya ada dua ruangan yang terisi oleh fluida dimana dua ruang tersebut dihubungkan dengan celah sempit. Sehingga ketika ada gaya suspensi, piston akan menekan fluida menyebabkan fluida dari ruang pertama mengalir keruang kedua melalui celah sempit tersebut.
Ini akan memperlambat gerakan suspensi, sehingga guncangan yang dihasilkan tidak berlebihan.
Namun, saat fluida ini bocor maka tidak ada lagi tahanan yang menahan efek suspensi dan piston justru akan membentur dasar tabung shock absorber.
Benturan itu akan menimbulkan efek suara gluduk-gluduk dan mobil juga terasa lebih berguncang meski melewati gundukan kecil.
Ciri lain saat shock absorber mati, biasanya akan ada bekas rembesan oli pada tabung shock. Ini merupakan tanda yag memastikan bahwa shock absorber memang bocor.
Solusinya, ganti shock absorber. Meski pada beberapa kasus, kita bisa hanya mengganti seal shock absorber saja namun itu tidak menjamin akan bertahan lama. Jadi agar tidak bolak-balik ke bengkel lebih baik anda pilih untuk mengganti unit shock absorbernya.
2. Karet support shockbreaker rusak
Karet support shockbreaker adalah karet yang berfungsi sebagai bantalan atas shockbreaker yang terhubung ke body mobil.
Karet ini terletak diujung atas shockbreaker atau tepatnya dibawah kaca depan mobil, pada beberapa mobil karet ini bisa anda lihat saat membuka kap mesin. Tapi pada mobil-mobil seperti MPV, dan hatchback kita perlu membuka windshield cover untuk mengecek karet ini.
Sebelum kita membuka winshield, kita bisa mengeceknya dengan cara melihat ciri-cirinya. Ketika karet support shock rusak, maka bunyi tersebut akan terdengar ketika suspensi tertekan. Jadi ketika melewati polisi tidur atau jalan tidak rata akan terdengar bunyi gluduk-gluduk.
Solusinya juga sama, kita perlu mengganti karet support ini.
3. Bushing stabilizer bar mati
Bushing stabilizer bar adalah karet yang berfungsi sebagai bantalan stabilizer bar yang menyentuh chasis. Sehingga ketika suspensi tertekan, tidak menimbulkan bunyi-bunyian.
Namun ketika karet ini sobek atau rusak, maka stabilizer bar akan oblak sehingga akan terdengar jelas sekali bunyi gluduk-gluduk ini.
Untuk mengeceknya, bisa dilakukan secara langsung dengan melihat bagian karet bushing ini yang terletak dikolong mobil. Gunakan bantuan senter untuk melihat karet ini, ketika ada sobekan maka karet harus segera diganti.
4. Bushing lower arm rusak
Bushing lower arm juga merupakan karet yang berfungsi sebagai bantalan, namun kali ini bantalan antara lower arm dengan chasis mobil. Sehingga kasusnya sama, ketika karet rusak/sobek lower arm oblak dan itu akan menimbulkan bunyi gluduk-gluduk.
Untuk mengeceknya juga sama dengan pengecekan bushing stabilizer bar, kalau ada sobekan segera ganti bushing dengan yang baru.
5. Ball joint oblak
Ball joint adalah engsel yang dapat bergerak 360 derajat. Fungsi ball joint adalah sebagai engsel untuk membelokan roda depan mobil, ketika ball joint mulai oblak maka akan menimbulkan beberapa gejala seperti ;
- Bunyi gluduk-gluduk
- Suara mendecit saat dibelokan
- Setir agak susah dikendalikan
Untuk mengecek apakah ball joint oblak atau tidak, bisa anda lakukan dengan mudah tanpa melakukan pembongkaran.
Caranya dengan mendongkrak bagian depan mobil sampai roda depan terangkat, lalu goyangkan ban mobil secara vertikal (dari sisi atas dan bawah roda) kalau anda rasa ada oblak meski kecil, itu sudah cukup mengindikasikan ball joint rusak.
3 Ciri Pompa Power Steering Mobil Anda Rusak + Solusinya
Namun gejala yang ditimbulkan biasanya samar-samar, artinya apa pompanya memang rusak atau rack steernya yang rusak gejalanya bisa sama saja.
Oleh sebab itu, ketika anda merasakan ada yang beda pada sistem power steering mobil anda, anda perlu mencari referensi sebanyak mungkin tentang power steering terutama kerusakan dibagian pompa power steering. Sehingga nantinya tidak ada salah estimas.
Dibawah akan kami berikan sedikit referensi tentang ciri yang mungkin dialami saat ada kerusakan pada unit pompa power steering beserta cara mengatasinya.
Ciri Ciri Pompa Power Steering Rusak
Secara umum, hanya ada tiga tanda apabila pompa power steering mobil rusak yakni ;
- Setir berat
- Bunyi dengung
- Suara kasar/ngorok saat setir dioperasikan
Meskipun ada tiga, anda tak perlu menunggu ketiga tanda tersebut untuk muncul bersama-sama. Artinya segera lakukan perbaikan apabila muncul salah satu tanda.
Lalu bagian apa yang mengalami kerusakan ?
1. Seal pompa
Pompa power steering itu memompa fluida yang notabene fluida itu zat cair. Sehingga seal ini sangat amat diperlukan dalam pengoperasian pompa power steering. Fungsinya untuk menjaga supaya fluida atau minyak power steering tidak bocor saat mengalir dari satu bagian ke bagian lain.
Didalam pompa power steering sendiri tidak hanya ada satu seal tapi ada beberapa seal yang apabila salah satunya rusak maka minyak power steering bisa bocor sehingga menimbulkan bunyi ngorok hingga setir berat.
Jadi ketika anda merasakan power steering bunyi atau berat, coba cek reservoir oli power steeringnya apa kurang atau tidak. Kalau kurang, cek bagian pompanya terutama bagian sambungan pompa dengan selang, bagian sambungan pompa, dan bagian rotor pompa.
Biasanya kebocoran oli power steering akan meninggalkan bekas rembesa. Kalau ternyata tidak ada rembesan, cari kebocoran tersebut dikomponen lainnya entah diselang atau rack gear. Kalau ternyata rembesannya ada dikomponen selain pompa maka pompa aman.
2. Rotor pompa aus
Rotor pompa ini berfungsi seperti baling-baling yang mendorong minyak power steering supaya bisa mengalir ke steering rack untuk meringankan setir. Ketika rotor ini bermasalah atau baling-baling pada rotor sudah aus maka tekanan pompa menjadi kurang maksimal.
Sehingga setir akan terasa lebih berat.
Jadi, ketika anda merasa setir lebih berat dari biasanya cek reservoir pompanya pastikan minyak rem tidak kurang. Lalu putar setir dibarengi dengan mengegas mesin. Apabila ada perbedaan tingkat keringan setir maka itu tanda kalau rotor pompa sudah aus.
Lalu apa harus diganti satu unit pompanya atau hanya bagian tertentunya saja ?
Sebenarnya kita bisa mengganti hanya part yang rusaknya saja seperti sealnya dan rotornya saja. Tapi hanya ada sedikit bengkel yang berani melakukan hal ini, biasanya bengkel-bengkel spesialis power steering yang memang sudah berpengalaman.
Itu disebabkan pompa power steering cukup sensitif, jadi mengganti part didalam pompa power steering yang rusak tidak menjamin masalah hilang.
Jadi untuk lebih amannya, ganti unit pompa. Kalau urusan harga, memang mahal kecuali anda beli yang copotan mobil lain atau yang KW.
5 Tips Membuat Power Steering Mobil Anda Awet
Sebelum mengakhiri pembahasan ini, saya akan memberikan sedikit tips untuk merawat power steering mobil anda supaya lebih awet dan tidak gampang rusak.
- Ganti oli power steering secara rutin, ini yang kadang dilewatkan. Pemilik mobil lebih sering memperhatikan oli mesin daripada oli lainnya, padahal oli power steering ini juga harus diganti sesuai pemakaiannya. Lagi pula interval penggatian oli ini 200 ribu KM atau dua tahun, jadi jangan sampai dilewatkan.
- Jangan biasakan parkir dengan posisi belok, ini akan menyebabkan posisi katup pada sistem power steering terbuka. Sehingga bisa mempercepat usia power steering/
- Jangan menggunakan velg ukuran lebih besar, ini tentu saja akan memperberat beban pengemudian sehingga power steering membutuhkan kinerja lebih esktra.
- Jangan terlalu sering membelokan setir sampai mentok
- Usahakan untuk tidak ugal-ugalan saat bermanuver, kecuali power steering mode racing. Namun untuk yang standar, kalau dipakai manuver secara ugal-ugalan bisa cepat rusak.
Kaki Kaki Mobil Bunyi Kletek-Kletek, Cek 6 Komponen Berikut
Kerusakan pada kaki kaki mobil pun beragam, tapi satu hal yang pasti ketika ada masalah pada kaki-kaki mobil biasanya akan timbul bunyi. baik bunyi itu seperti “dug-dug”, atau bunyi “kletek-kletek”.
Sekarang pertanyaannya, apa yang harus dicek ketika terdeteksi bunyi dari bagian kaki kaki mobil ?
Hari ini Autoexpose akan membahas secara detail komponen apa saja yang harus dicek ketika kaki kaki mobil bunyi kletek-kletek.
1.Stabilizer Bar
Stabilizer bar adalah komponen yang menjaga ketinggian antara roda kanan dan kiri saat menerima gaya suspensi pada sistem suspensi machperson.
Pada mobil, stablilizer bar terletak dibagian roda depan baik kanan dan kiri. bentuk stabilizer bar ini seperti batang dengan dua buah ball joint di kedua ujung batangnya.
Ketika ball joint tersebut oblak, itu yang menyebabkan stablizer bar bunyi. Akibatnya akan muncul bunyi saat mobil dibelokan. Mengapa saat dibelokan ? karena ball joint ini akan bekerja saat roda mobil belok.
2. Ball joint
Ball joint yang dimaksud disini adalah ball joint utama roda depan yang terletak pada lower arm. Fungsi ball joint ini sebagai engsel bagi roda agar bisa berbelok kekanan maupun kekiri.
Gejala kerusakannya juga sama, ketika ball joint mulai oblak otomatis akan muncul bunyi. Tapi bunyi pada ball joint ini tidak terbatas saat roda dibelokan. Kadang ketika mobil berjalan lurus apalagi ketika melintasi jalanan tidak rata, bunyi dari kaki-kaki juga akan muncul.
3. Tie rod end
Tie rod end adalah ujung dari sistem steering, tie rod end ini menghubungkan lengan power steering dengan steering knucle pada roda. Pada tie rod end ini juga terdapat ball joint sebagai engsel agar koneksi antara bagian power steering dengan roda bisa fleksibel.
Sekali lagi, ketika ball joint ini oblak atau lemah, maka bunyi kletek kletek akan muncul saat setir dibelokan.
Untuk mendeteksi kerusakan ball joint baik ball joint yang terdapat pada strut bar, lower arm atau tie rod end anda bisa melepas komponen tersebut lalu menggoyangkan pin ball jointnya. Yang normal, itu akan terasa sedikit keras karena ball didalam ball joint terjepit oleh frame ball joint.
Sementara kalau sudah rusak, maka pin ball joint akan ringan sekali saat digoyangkan.
4. Shock absorber
Shock absorber berbentuk seperti tabung, fungsinya sebagai peredam guncangan berlebih pada kendaraan. Pada roda depan, shock absorber terletak didalam pegas spiral. Sementara pada roda belakang, shock absorber biasanya terletak terpisah dengan pegas.
Masalah yang umum terjadi adalah shock absorber bocor, sehingga shock absorber kehilangan daya tahannya. Ini menyebabkan, gerakan suspensi ngeloss atau berlebihan. Sehingga ada potensi piston didalam shock absorber membentur bagian top dari frame shock absorber.
Ini akan menyebabkan bunyi dug-dug saat melintasi jalan tidak rata. Selain itu, mobil juga terasa lebih terguncang dari biasanya.
5. Wheel bearing
Bearing roda atau biasa disebut laher, adalah bantalan yang menyekat koneksi antara poros roda yang berputar dengan knuckle arm yang diam. Laher roda ini terbuat dari beberapa tabung yang mengitari frame bantalan.
Tabung-tabung ini berfungsi layaknya roda sehingga tidak terjadi gesekan secara langsung saat roda berputar. Tapi masalah yang terjadi biasanya tabung-tabung ini bengkok, pecah bahkan hancur. Itu bisa disebabkan karena gaya vertikal yang sangat keras mengenai bearing.
Contohnya mobil yang melaju kencang padahal sedang melintasi jalanan tidak rata. Itu akan membuat tabung didalam laher bengkok. Akibatnya, ada bunyi serak dari bagian roda setiap kali roda berputar. Dan bunyinya juga berbanding lurus dengan kecepatan mobil, dengan kata lain bunyi itu akan bertambah keras setiap kali mobil ditambah kecepatannya.
6. Boot axle
Pada mobil-mobil dengan penggerak roda depan (FWD) anda akan menemui banyak boot axle. Lalu apa itu boot axle ?
Boot axle adalah tutup yang terbuat dari karet, fungsinya untuk menutup joint pada axle shaft. Dimana didalam boot axle shaft ini juga terdapat pelumas grease, sehingga boot axle juga berfungsi untuk menjaga supaya grease tidak bocor.
Tapi karena terbuat dari karet, boot axle ini sering sekali sobek. Sehingga grease akan bocor dan mengakibatkan axle joint kering.
Akibatnya, akan muncul bunyi kletek-kletek akibat axle joint yang kering.
2 Hal Ini Yang Menyebabkan Gemuruh Pada Roda Mobil
Lalu apa yang menyebabkan bunyi gemuruh tersebut ?
Hari ini Autoexpose akan menjabarkan secara rinci 2 hal yang menyebabkan ban mobil anda bergemuruh.
1. Suara gemuruh disebabkan karena bearing roda rusak
Bearing roda adalah bantalan yang menyangga roda saat berputar. Orang-orang sering menyebutnya hub roda atau laher.
Cara kerjanya sama seperti laher pada sepeda, namun hub roda mobil punya bentuk lebih lebar. Kerusakan yang sering terjadi, pelor atau mata bearingnya sudah mengalami perubahan bentuk. Bisa bengkok, patah ataupun hancur.
Kalau sudah begini, maka putaran hub roda akan menimbulkan bunyi. hasilnya ketika mobil dikemudikan, anda akan mendengarkan suara gemuruh yang cukup keras. Keras tidaknya bunyi yang dihasilkan dipengaruhi oleh kecepatan mobil dan tingkat kerusakan.
Kalau pelor hanya bengkok sedikit, kemungkinan bunyi akan terdengar saat mobil melaju diatas 40 Km/jam. Tapi kalau sudah parah, mobil jalan pelan saja sudah bisa terdengar bunyinya.
2. Suara gemuruh juga bisa disebabkan ban yang bergelombang
Faktor selanjutnya yaitu karena kondisi ban yang bergelombang. Ban yang baik adalah ban yang punya permukaan treat yang rata atau tidak memiliki tonjolan atau gubangan.
Karena ban yang bergelombang, akan menyebabkan ban mobil bergetar ketika mobil dijalankan. Getaran akibat ban ini bisa menimbulkan suara gemuruh saat mobil melaju dengan kecepatan 40 kM/jam keatas.
Baca juga 5 Tanda Ban Mobil Harus Segera Diganti
Lalu bagaimana cara membedakan ini bunyi disebabkan karena bearing atau karena ban bergelombang ?
Ada beberapa cara,
1. Anda bisa melihat kondisi fisik ban mobil anda.
Contohnya kalau bunyi gemuruh lebih condong terdengar dari arah depan, coba cek fisik ban. Apakah ada yang bergelombang atau tidak, kalau perlu rotasi ban (pasang ban depan ke ban belakang) setelah itu jalankan mobil.
Kalau bunyinya pindah berarti sudah pasti itu masalah ban yang bergelombang.
2. Anda juga bisa menggunakan ban serep, dengan catatan ban serep masih dalam kondisi baik.
Untuk mengecek kondisi ban apakah bergelombang atau tidak memang butuh ketelitian. Pasalnya gelombang sedikit saja sudah bisa membuat roda bergetar. Untuk mempermudah, gunakan saja ban serep mobil anda.
Pasang ban serep pada bagian roda yang terdeteksi bunyi. kalau bunyinya hilang maka sudah pasti itu masalah roda tapi kalau belum hilang, maka itu masalah bearing.
3. Cek bearing roda dengan menggoyangkan roda
Pertama dongkrak mobil hingga roda yang terdeteksi bunyi, bisa terangkat. Lalu goyangkan ban mobil kekiri dan kekanan juga keatas bawah. Apabila bearing roda normal, maka roda terasa keras saat digoyangkan. Tapi kalau bearing bermasalah, maka roda akan sedikit oblak saat digoyangkan.
Untuk mengatasi bearing roda yang rusak, anda perlu mengganti bearing roda tersebut. Untuk penggantiannya memang sedikit sulit karena posisinya ada didalam knuckle roda. Sehingga lebih baik serahkan pada bengkel yang anda percayai.
Jadi kesimpulannya, ban mobil yang bergemuruh bisa disebabkan karena bearing roda aus juga karena ban yang bergelombang. Saat bunyinya terdengar ketika mobil melaju pada kecepatan tinggi, cek rodanya terlebih dahulu. Terakhir untuk memastikan apakah bearing aman, anda bisa goyangkan ban mobil seperti yang dijelaskan diatas.
Rem Mobil Bunyi Nguk, Cek 2 Penyebab Berikut
Misal bunyi berdecit, itu bisa disebabkan karena kampas rem habis. Lalu bagaimana dengan bunyi Nguk ketika rem diinjak ? apa masalah yang hadir saat terdengar bunyi seperti itu ?
Mari kita bahas secara mendalam.
Penyebab Rem Mobil Bunyi Nguk
1. Permukaan kampas rem kotor
Penyebab yang pertama adalah karena ada tumpukan debu pada permukaan kampas rem. Ini bisa terjadi pada rem cakram dan rem tromol namun lebih sering terjadi pada rem cakram karena sifatnya yang lebih terbuka.
Jadi debu itu bisa berasal dari debu jalan, debu ketika anda melintasi tanah kering, lumpur yang mengering, atau debu kampas rem itu sendiri yang melekat pada area caliper rem.
Kalau debu itu mengenai piringan rem, mungkin bunyinya berlangsung singkat karena ketika roda berputar debunya juga hilang sendiri. Namun yang jadi masalah adalah ketika kotoran tersebut menempel dibagian caliper rem.
Jadi ketika anda mendengar suara nguk dibagian rem depan, solusinya adalah dengan membersihkan kampas komponen rem.
Caranya seperti ini ;
- Lepas roda mobil
- Keluarkan dua buah kampas rem (caranya dengan melepas satu baut caliper, lalu angkat caliper rem maka kampas rem bisa langsung dilepaskan)
- Kemudian bersihkan caliper rem yang masih menempel ditempatnya. Untuk membersihkan, ada cairan khusus namanya brake cleaner. Anda cukup menyemprotkan brake cleaner ke arah komponen yang berdebu maka debu tersebut akan langsung luntur.
- Kalau tidak ada brake cleaner, anda juga bisa menggunakan air yang penting jangan menggunakan bensin/solar karena bisa membuat seal caliper getas sehingga minyak rem rentan bocor.
- Jangan lupa juga menghaluskan permukaan kampas rem, caranya dengan mengamplas permukaan kampas rem dan sisi-sisinya agar lebih halus.
- Terakhir pasang kembali kampas rem dan pasang roda maka bunyi akan hilang.
2. Posisi sepatu rem yang tidak pas
Pada rem tromol, itu memang jarang kotor karena sifat rem tromol tertutup sehingga debu dari luar itu sulit masuk. Rem tromol bisa kotor hanya berasal dari debu kampas rem itu sendiri, jadi kalau rem tromol tidak pernah dibersihkan dalam waktu lama maka bunyi nguk itu juga bisa muncul.
Selain itu, posisi dari sepatu rem yang kurang pas mungkin miring atau kurang masuk juga bisa menyebabkan bunyi seperti ini.
Jadi, untuk mengeceknya anda perlu melepas tromol rem untuk mengamati posisi sepatu rem.
- Caranya, lepas roda dan lihat apakah ada sekrup pengikat tromol rem atau tidak. Kalau ada lepas dulu sekrupnya dan tarik tromol rem untuk melepaskan.
- Setelah tromol terlepas anda bisa melihat dengan jelas sistem rem tromol mobil anda, sampai disini anda bersihkan dulu bagian tromol dan permukaan sepatu rem.
- Caranya pertama gosok menggunakan amplas halus lalu semprotkan brake cleaner atau air.
- Goyangkan sepatu rem ke kanan kekiri supaya posisinya benar-benar masuk
- Jangan lupa juga beri grease pada permukaan backing plate yang bergesekan dengan sepatu rem.
- Terakhir pasang kembali tromol rem dan pasang rodanya
Bunyi Pada Rem Mobil Matic, Apa Itu Normal ?
Selain bunyi berdecit, bunyi lain yang sering muncul adalah bunyi gesekan (grinding) dan bunyi nguk.
Apalagi pada mobil bertransmisi matic, ada beberapa orang yang mengeluhkan bahwa ada bunyi pada mobil matic saat direm dan bunyi tersebut sering sekali muncul padahal kampas rem masih baru, sementara pada mobil manual bunyi tersebut hanya muncul ketika kampas rem tipis atau ketika ada masalah lain.
Lalu apakah bunyi rem pada mobil matic itu normal atau ada masalah ?
Penyebab rem mobil bunyi
Secara umum, rem yang bunyi saat pedal rem diinjak mengindikasikan adanya gesekan yang kurang halus antara kampas rem dan piringan rem. Jadi itu bisa mengindikasikan sebuah masalah, namun kalau bunyinya tidak terlalu keras bisa jadi karena faktor deselarasi didalam transmisi matic.
Hal yang menyebabkan bunyi pada rem mobil matic antara lain ;
1. Kampas rem non ori bisa menyebabkan bunyi
Pertama dari faktor kampas rem, kalau kampas rem habis tentu saja bunyi akan muncul. Tapi bukan Cuma habis, kampas rem yang kotor, atau kampas rem yang tidak ori pun bisa menyebabkan bunyi pada rem.
Jadi yang tahu Cuma anda sendiri apakah bunyi tersebut muncul sehabis anda mengganti kampas rem yang bukan ori atau bunyi tersebut muncul begitu saja.
Alasan rem bunyi, karena bahan pada tiap kampas rem itu beda. Sekilas memang sama, namun detail bahannya tentu saja beda. Sehingga kalau anda paksakan kampas rem bukan ori, maka sama saja anda memasang kampas rem dengan bahan yang tidak pas untuk mobil anda sehingga akan berbunyi.
Selain kampas rem yang bukan ori, cek juga pinggiran kampas rem. Kalau kotor dan lancip, coba haluskan menggunakan amplas.
2. Piringan rem yang tidak rata
Piringan rem yang tidak rata akan membuat rem bergetar ketika diaktifkan serta dapat menimbulkan bunyi. Penyebab piringan sehingga tidak rata, itu bisa berasal dari faktor pemakaian kampas rem yang tidak ori.
Masalah ini sepele karena hanya mengganti kampas rem tapi bukan yang ori, padahal seperti yang dikatakan diatas, setiap kampas rem punya komposisi bahan yang beda sehingga bisa saja kampas rem yang anda pakai tidak cocok dengan piringan rem sehingga piringan rem yang kalah.
Selain faktor kampas rem yang tidak ori, kampas rem yang habis juga bisa menyebabkan piringan rem tergerus. Ini disebabkan karena frame dari kampas rem juga terbuat dari logam. Jadi kalau kampasnya habis, otomatis yang bergesekan itu sama-sama logam.
Untuk mengeceknya, bisa anda raba menggunakan tangan tapi ini bisa dilakukan kalau keausan piringan benar-benar parah. Sementara keausan piringan yang kecil saja sudah cukup untuk menimbulkan bunyi. jadi untuk mengeceknya agar akurat, adalah dengan bantuan dial gauge indicator.
Solusinya, tidak perlu ganti. Anda bisa membawa piringan rem ke tukang bubut untuk diratakan.
3. Bunyi tersebut juga bisa berasal dari transmisi
Ini dia yang kami sebut sebagai bunyi khasnya mobil matic, mengapa disebut khas ? karena banyak mobil matic yang mengeluarkan bunyi ketika direm pada posisi mobil akan berhenti. Ternyata, bunyi ini disebabkan bukan dari faktor rem melainkan dari faktor transmisi.
Jadi selama bunyinya tidak terlalu keras anda tidak perlu khawatir dengan kondisi rem mobil anda. yang terpenting, selalu jaga minyak rem dalam posisi full dan pastikan kampas rem dalam kondisi tebal.
Mungkin yang belum diketahui, kampas rem mobil matic itu lebih cepat habis dibandingkan mobil manual. Alasannya, mobil matic tidak memiliki engine brake yang baik. Sehingga untuk menurunkan laju kendaraan, rem menjadi alat utamanya. Ini membuat kinerja rem menjadi lebih keras.
5 Bahaya Bearing Roda Mobil Rusak Kalau Tidak Segera Diganti
Dari celah itulah suara gemuruh tersebut berasal. Yang normal, posisi as roda dengan bearing roda itu harus benar-benar klop tidak ad celah sedikitpun. Sehingga meski mobil melintasi jalan tidak ratapun roda mobil tidak masalah.
Tapi kita tidak membahas mengapa bearing roda bisa rusak, yang kita bahas adalah bahayanya kalau bearing roda mobil yang rusak tidak segera diganti.
Ini penting karena berhubungan dengan roda, sementara kita tahu sendiri roda itu bagaikan kaki yang membuat mobil dapat bergerak. Lalu apa saja bahanyanya ?
1. Setir jadi kurang stabil
Pengemudian kendaraan dapat berlangsung dengan nyaman dan aman ketika kondisi sistem steering (steering rack, tie rod, stabilizer bar) dan roda dalam kondisi baik.
Bearing roda masuk ke kelompok roda, karena ketika bearing roda rusak maka roda akan sedikit oblak. Ini membuat pengemudian menjadi kurang stabil sehingga ketika kita kemudikan mobil, akan terasa getaran getaran pada roda kemudi sampai setir yang oleng.
Apalagi ketika mobil melintasi jalan tidak rata, roda kemudi akan lebih sulit dikendalikan.
2. Roda mobil terkunci
Akibat bearing roda yang oblak salah satunya meningkatkan suhu pada area bearing dan ujung as roda. Peningkatan suhu ini bisa memicu pemuaian pada tiap laher, dan as roda. Sehingga dalam satu titik, roda mobil bisa terkunci karena pemuaian ini.
Ketika roda mobil sudah terkunci, maka mobil macet tapi bukan macet mesinnya melainkan macet rodanya seperti ditahan oleh rem.
3. Rem mobil macet
Hampir sama kasusnya seperti diatas, ketika area bearing panas maka piringan rem juga mengalami peningkatan suhu begitu pula dibagian kalipernya. Memang dalam kondisi normal, rem cakram juga dalam kondisi panas namun karena ditambah panas bearing maka suhunya semakin panas.
Maka ada dua kemungkinan, rem mobil blong atau rem mobil macet (rem tidak balik).
4. As roda berpotensi patah
Yang paling parah adalah as roda bisa patah, hal ini karena as roda selalu bergejolak didalam bearing. Jadi seperti dipukul-pukul, saat awal-awal memang as roda mampu bertahan namun kalau dibiarkan as roda akan kalah juga sehingga as roda bisa patah dan kalau itu terjadi saat mobil sedang jalan bisa anda bayangkan sendiri akhirnya seperti apa.
5. Kerusakan bisa merembet ke komponen lain
Selain itu kerusakan bearing roda yang dibiarkan bisa menyebabkan kerusakan pada komponen kaki-kaki lainnya. As roda sudah jelas kalau tidak patah setidanya bengkok.
Selain as roda, velg dan ball joint juga berpotensi mengalami kerusakan.
Jadi, disarankan ketika anda merasakan gejala kerusakan pada bearing roda segera bawa mobil ke bengkel untuk melakukan perbaikan. Tak jarang, kerusakan bearing roda ini disebabkan hanya karena kondisi bearing kering.
Ketika bearing roda kering, maka anda akan merasakan getaran pada area roda ketika melaju diatas 40 KM/H. ketika anda rasakan itu, coba cek dengan mendongkrak mobil agar roda ternagkat lalu goyangkan roda secara vertikal.
Kalau belum oblak, maka bearing masih aman hanya perlu pelumas (grease) tapi kalau sudah oblak, maka ada bearing yang penyok atau pecah sehingga perlu diganti.
Bunyi Cit Cit Pada Roda Mobil, Apa Penyebabnya ?
Untuk mendeteksi bunyi-bunyian tersebut, sebenarnya mudah karena tiap bunyi yang muncul itu bisa mengindikasikan jenis penyebabnya.
Salah satunya bunyi berdecit yang terdengar pada bagian roda ketika mobil jalan.
Lalu apa saja komponen yang mungkin bermasalah sehingga roda mobil bunyi cit cit ?
1. Kampas rem kotor
Yang paling sering adalah dari faktor kampas rem. Rem depan mobil, umumnya menggunakan jenis rem cakram dimana desain sistem rem ini terbuka sehingga segala jenis kotoran dari luar mudah sekali mengotori kampas rem.
Kampas rem yang permukaannya dipenuhi debu atau kerak, bisa menumbulkan bunyi ketika rem diinjak bahkan ketika rem tidak diinjak. Hal itu disebabkan karena gesekan antara kotoran yang menempel pada kampas rem dengan piringan rem yang berputar.
Meski bunyinya tidak terlalu besar, bunyinya tetap tedengar sampai kabin.
Selain faktor kampas rem yang kotor, cipratan oli atau grease pada permukaan piringan rem pun bisa menyebabkan bunyi berdecit. Kalau ini justru bunyinya akan cukup terdengar saat rem diinjak.
Solusinya, anda tinggal melakukan pembersihan kampas rem. Bagaimana caranya ?
Lepas roda mobil, tiap mobil pasti sudah disiapkan kunci rodanya. Jadi semua orang pasti bisa melepas roda mobil.
Lepas baut kaliper bawah (biasanya menggunakan kunci 12 atau 14 mm)
Angkat kaliper keatas, lalu ambil kampas rem baik sebelah kanan dan kiri
Amplas sisi-sisi kampas rem dan semprot kampas rem menggunakan cairan brake cleaner.
Semprotkan juga cairan brake cleaner ini ke piringan rem, karena cairan ini bisa membersihkan lapisan oli pada permukaan piringan rem.
Bersihkan kampas rem pada rem depan kanan dan kiri untuk memastikan kalau bunyinya benar-benar hilang.
Lebih detail panduan membersihkan kampas rem mobil
Tapi bagaimana kalau bunyi decitan ini cukup keras dan didengar hanya ketika rem diinjak, maka itu tandanya kampas rem habis. kalau kampas rem habis, maka saat anda melepas kampas rem pasti akan ketahuan, kalau ketebalan material keramik ini sudah sangat tipis.
Baca pula 5 tanda kampas rem mobil habis
2. Sudut roda yang tidak balance
Sudut roda itu seperti caster, chamber dan toe-in/toe-out. Sudut-sudut ini memang sudah diset dengan pas ketika mobil masih di pabrik. Namun karena faktor penggunaan, sudut roda depan mobil akan mengalami pergeseran dan ini akan mengubah sudut belok mobil.
Hal-hal yang mempengaruhi sudut FWA antara lain :
- shockbreaker yang lebih tinggi/lebih rendah
- setelan tie rod yang tidak pas
Ketika sudut-sudut roda sudah tidak pas, maka ketika mobil dibelokan akan terdengar bunyi berdecit karena gesekan ban dengan aspal lebih besar daripada biasanya. Selain itu ada juga gejala seperti setir yang membanting ke salah satu arah.
Untuk mobil-mobil sekarang yang banyak menerapkan suspensi macpherson, FWA atau sudut-sudut roda sudah diset secara fixed. Artinta tidak bisa kita stel ulang, sehingga lebih baik anda konsultasikan ke bengkel spooring balancing.
Baca juga belajar memahami FWA (front wheel alignment)
3. Per daun yang kering
Khusus untuk truk, mobil niaga dan mobil keluaran dibawah 1990, masih banyak yang menggunakan per daun. Per daun adalah jenis pegas yang berbentuk lempengan panjang seperti daun pandan, oleh sebab itu disebut per daun.
Dalam aplikasinya, satu sisi roda tidak hanya menggunakan satu lempeng per tapi bisa terdiri dari 5 atau lebih lempengan per daun. Biasanya semakin besar bobot kendaraan maka lapisan per ini juga semakin banyak.
Per ini memang terbukti lebih kuat dibandingkan per ulir yang banyak digunakan pada mobil sekarang, oleh karena itu per daun masih dipakai pada kendaraan-kendaraan berbobot besar.
Kelemahannya, kalau kondisi per kering maka akan menimbulkan suara yang sangat berisik. Ketika mobil berjalan melewati jalan berlubang, maka bunyi decitan akan terdengar sangat ramai seperti saat kita menaiki bus-bus tua.
Untuk menghilangkan bunyi ini, per harus diberi pelumas berupa grease secara rutin. Kalau telat, maka akan bunyi lagi.
Selain tiga penyebab diatas, bunyi cit cit pada mobil juga bisa disebabkan dari mesin. Biasanya dari drive belt yang terkena pelumas, maka mesin akan berdecit ketika dinyalakan dan bunyinya semakin cepat ketika mesin digas.
5 Masalah Pada Sistem Rem Mobil Yang Sering Muncul
Dibawah ini akan kami jelaskan apa saja kerusakan yang sering menghampiri sistem mobil. Harapannya, anda bisa mewaspadai beberapa point yang sangat rentan terkena kerusakan.
5 Kerusakan Paling Sering Muncul Pada Sistem Rem
1. Bunyi berdecit ketika rem ditekan
Bunyi ini muncul karena kampas rem tipis. Kampas rem cakram khususnya memiliki plat kecil yang diberi nama brake wear indicator. Plat kecil ini bertugas sebagai pengingat atau indikator kalau kampas rem sudah tipis.
Jadi kalau anda mendengar bunyi berdecit, atau bunyi gesekan logam dengan logam ketika pedal rem ditekan maka itu tandanya kampas rem sudah tipis dan perlu diganti.
Selain karena kampas rem yang sudah tipis, bunyi berdecit pada rem saat ditekan juga bisa disebabkan karena ada cairan seperti oli atau air pada permukaan kampas rem. Kalau bunyinya karena air, maka itu tidak masalah. Dalam beberapa saat juga akan hilang sendiri, namun kalau bunyinya karena terkena oli biasanya akan bertahan lebih lama.
Untuk menghilangkannya anda perlu membersihkan permukaan kampas rem dan piringan rem menggunakan sprayer brake cleaner yang bisa anda dapatkan di bengkel manapun.
Baca juga 5 ciri kampas rem mobil habis
2. Rem ngempos/empuk ketika ditekan
Masalah yang kedua yang sering sekali dialami oleh pemilik mobil. Rem ngempos bisa diartikan rem yang tidak pakem atau bahkan blong. Ciri – cirinya, saat peda rem ditekan maka akan terasa empuk dan rem tidak pakem.
Namun, ketika anda kocok pedal rem hingga berulang-ulang biasanya rem kembali normal.
Itu bisa disebabkan oleh beberapa hal antara lain ;
a.Rem masuk angin
Rem mobil umumnya menggunakan sistem hidrolis, yang namanya sistem hidrolis itu menggunakan prinsip fluida bertekanan. Kalau ada udara didalam fluida tersebut, maka rem akan ngemopos karena udara itu dapat dikompresi sehingga akan menyerap tekanan hidrolis didalam sistem rem.
Untuk masalah rem masuk angin, anda dapat memperbaikinya dengan melakukan bleeding. Detailnya sudah dibahas di artikel ini Cara bleeding rem mobil yang masuk angin
b. Master rem rusak
Master rem adalah komponen yang berfungsi mengubah tekanan mekanis ke tekanan fluida. Biasanya kalau seal didalam master rem bocor, maka tekanan yang diberikan oleh pedal rem tidak sepenuhnya masuk ke fluida.
Sehingga tekanan fluida menjadi lebih rendah dari tekanan yang kita berikan pada pedal rem.
Hal inilah yang menyebabkan pedal rem menjadi lebih empuk. Untuk solusinya, adalah penggantian master rem.
3. Pedal rem keras/berat ketika ditekan
Apabila anda menekan pedal rem saat mesin mati, maka pedal rem akan terasa berat. Itu normal, yang tidak normal adalah ketika anda menekan pedal rem saat mesin hidup dan terasa berat.
Itu disebabkan karena booster rem yang bermasalah. Masalahnya dimana ?
Bisa karena membran didalam booster rem bocor, atau selang vakum dari booster rem ke intake manifold bocor.
Untuk mendeteksinya, pertama anda harus memeriksa bagian selang vakumnya dahulu. Selang ini memiliki diameter kecil (mirip selang bahan bakar) yang berbahan karet. Posisinya ada di intake manifold hingga ke area master rem.
Kalau anda menemukan retakan atau koneksi selang tersebut lepas, maka cukup diperbaiki selangnya saja. Tapi kalau selang baik-baik saja, kemungkinan masalahnya ada didalam booster rem.
4. Rem tidak balik ketika injakan pedal rem dilepas
Masalah keempat ini sering menghinggapi mobil-mobil yang lama tidak digunakan. Penyebabnya karat, korosi, kotoran didalam silinder aktuator rem.
Karat didalam aktuator rem, akan menyebabkan kinerja aktuator rem macet. Sehingga ketika anda menekan pedal rem, rem bisa digunakan dan pakem. Tapi, ketika anda melepas pijakan pedal rem, rem tersebut masih aktif.
Ketika anda tekan lagi pedal rem, maka akan terasa ngempos.
Untuk masalah ini bisa diperbaiki dengan membongkar bagian aktuator rem (caliper pada rem cakram dan silinder roda pada rem tromol). Biasanya, piston didalam aktuator rem akan dibersihkan dari segala kotoran dan diberikan grease agar bisa kembali licin.
Namun, kalau sealnya rusak maka sealnya harus diganti juga.
5. Getaran ketika pedal rem ditekan
Mungkin anda sering mengalami masalah ini, dimana ada getaran ketika anda menekan pedal rem. Setelah ditelisik, penyebabnya bermacam-macam. Ada yang karena baut kaliper kendor, atau karena pin kaliper kurang pelumasan, atau bisa juga karena penggunaan kampas rem aftermarket.
Kampas rem after market itu bukan OEM dari pabrikan mobil anda, mungkin harga kampas rem aftermarket itu lebih murah namun itu bersifat universal. Sementara tiap mobil memiliki karakter rem yang beda-beda jadi kampas remnya pun harus didesain dengan detail yang beda pula.
Sehingga penggunaan kampas rem yang bukan ori, bisa menyebabkan masalah seperti getaran.
Solusinya, mau tidak mau anda harus mengganti kampas rem dengan yang orinya.