6 Cara Sederhana Merawat Mobil Matic Agar Awet & Nggak Gampang Rusak

Akhir-akhir ini, transmisi matic nampaknya sudah banyak diterapkan pada mobil. Bukan hanya mobil berlabel premium tapi mobil sekelas LCGC pun ternyata sudah dibekali dengan transmisi matic.

Ini dikarenakan sistem tranmsisi matic memberi kemudahan tersendiri pada pengemudi karena perpindahan gigi sudah diatur secara otomatis. Sehingga kita selaku pengemudi cukup menginjak pedal gas dan rem.

Namun, tak banyak yang tahu kalau transmisi matic itu memiliki perawatan yang berbeda dengan mobil transmisi manual. Perawatannya juga tidak begitu rumit asal anda tahu bagaimana caranya, yang parah itu kalau mobil matic salah perawatan atau bahkan tidak dirawat sama sekali. Pasti akan ada masalah pada sektor transmisi yang akan mengganggu kenyamanan berkendaran kita, kendala yang paling umum adalah nyentak atau “ndut-ndutan” ketika kita berkendara.

Untuk menghindarinya, kita harus melakukan perawatan secara tepat. Lalu apa saja perawatannya ?

1. Pastikan anda menuruti jadwal ganti oli transmisi


Interval penggantian oli transmisi matic berbeda dengan transmisi manual, secara umum transmisi matic memiliki umur lebih singkat. Ini bukan tanpa alasan, oli transmisi manual punya masa pakai lebih lama karena fungsinya hanya melumasi gear transmisi. Sementara pada transmisi otomatis, selain sebagai pelumas oli juga dijadikan sebagai fluida untuk mengatur sistem perpindahan gigi yang berlangsung secara otomatis.

Seperti yang kita singgung diatas, transmisi matic pada dasarnya sama seperti transmisi manual yang memiliki perbandingan gigi yang bertingkat. Namun untuk memindahkan dari percepatan satu ke berikutnya sudah berlangsung secara otomatis menggunakan sistem hidrolik (menggunakan oli transmisi) sesuai beban dan kecepatan kendaraan.

Umumnya, transmisi matic harus diganti dalam interval 30 ribu KM (setiap mobil berbeda, anda bisa lihat pedoman buku service). namun khusus daerah yang sering dilanda macet, penggantian oli transmisi lebih baik dilakukan secara cepat. Ini karena meski kendaraan tidak bergerak (dalam posisi mesin hidup) maka sirkulasi oli transmisi tetap berlangsung.

2. Gunakan oli khusus ATF (automatic transmission fluid)


Saat melakukan penggantian oli transmisi, pastikan anda menggunakan oli khusus yang ditujukan untuk transmisi otomatis. Oli ini memiliki label ATF yang merupakan singkatan dari Automatic transmission fluid.

Jadi, pastikan anda menggunakan ATF dengan kekentalan yang direkomendasikan oleh pabrikan (anda bisa bertanya service advisor saat service mengenai kekentalan oli transmisi).

3. Jangan biarkan mobil nganggur terlalu lama

Mobil yang nganggur terlalu lama biasanya akan melemahkan ketahanan beberapa komponennya karena komponen yang seharusnya berinteraksi justru nganggur. Termasuk pada gear set didalam transmisi matic, kalau jarang sekali dipakai justru dapat menimbulkan masalah ketika dipakai untuk jarak jauh.

Kecuali mobil yang baru keluar dari pabrik, karena semua komponennya masih mengkilap dan mobil baru belum pernah dipacu dalam waktu cukup lama. Tapi kalau mobil yang biasa anda pakai kemudian tiba-tiba anda harus menganggurkannya dalam waktu lama, jangan lupa untuk cek ke bengkel sebelum memakainya.

4. Gunakan posisi 1 atau L saat menanjak


Pada selector/tuas transmisi ada beberapa posisi, ada P, ada N, ada D dan kadang ada juga posisi 1,2,L. kalau posisi P dan N anda pasti sudah paham fungsinya, untuk posisi D digunakan untuk melaju, dalam posisi ini perpindahan gigi akan berlangsung secara otomatis.

Sementara posisi 1 dan 2 itu sama seperti transmisi manual, untuk posisi 1 maka anda menetapkan transmisi pada gigi 1 (sistem transmisi tidak melakukan perpindahan perbandingan gigi secara otomatis) posisi 1 ini cocok saat anda melaju pada tanjakan, karena tidak ada perpindahan gigi sehingga kinerja transmisi bisa lebih ringan saat menanjak.

Beberapa mobil ada posisi L, ini artinya Low yang digunakan juga untuk menanjak atau membawa beban berat. Pada poisisi L ini, sistem transmisi bisa melakukan perpindahan secara otomatis namun hanya ada pada range yang rendah.

5. Jangan posisikan tuas ke P sebelum mobil benar-benar berhenti

Posisi P itu khusus digunakan untuk menahan mobil agar tidak bergerak, apa jadinya kalau mobil belum berhenti anda langsung posisikan tuas transmisi ke P ? akan ada bunyi “krek-krek-krek”. Awalnya transmisi masih normal, tapi kalau keterusan penahan gigi parkir akan aus sehingga meski anda menetapkan posisi tuas ke P mobil masih bisa berjalan.

6. Bila perlu pasang cover bawah mesin untuk melindungi box transmisi dari loncatan batu

Ada beberapa mobil yang belum dilengkapi dengan cover bawah, kelihatannya ini tidak ada gunanya tapi cover bawah mesin itu berperan sebagai pencegah batu atau material keras lain agar tidak bertumbukan dengan carter mesin dan blok transmisi.

Ada beberapa kasus oli transmisi bocor karena blok transmisi terluka terkena batu. Sehingga untuk mencegah hal semacam ini ada baiknya anda mengecek bagian kolong mobil apakah sudah dilengkapi cover belum.

Itu saja tips sederhana namun banyak dilupakan oleh pemilik mobil matic, semoga tips diatas bisa menambah wawasan kita semua.