Cukup SEPELE, Ini 3 Penyebab Knocking (Ngelitik) Pada Mesin

Engine knock adalah suatu kondisi dimana mesin mengeluarkan suara detonasi atau suara mirip ketukan logam saat dinyalakan. Dalam kondisi normal, mesin mobil baik diesel maupun bensin akan mengeluarkan suara yang halus karena suara pembakaran diredam oleh exhaust threatment.

Namun, saat terjadi knocking suara yang ditimbulkan keluar dari blok mesin. Artinya suara detonasi ini tidak keluar melalui saluran pembuangan/knalpot melainkan suara ini terdengar dari balik kap mesin tepatnya di blok mesin.

Lalu apa penyebabnya ? kita akan bahas penyebab engine knocking di artikel ini namun sebelumnya kita ulas terlebih dahulu pengertian dari knocking ini.

Apa yang dimaksud dengan detonasi ?

Engine knock atau dalam bahasa Indonesia disebut dengan “detonasi” atau lebih familiar “ngelitik” merupakan hasil dari premature ignition. Premature ignition sendiri adalah siklus pembakaran mesin yang berlangsung tidak sempurna/prematur.

Premature ignition dapat terjadi dimuali dari adanya beberapa gumpalan gas didalam ruang bakar saat langkah kompresi. Sebelum busi menyala, gumpalan gas tersebut terbakar dengan sendirinya (self burning). Self burning ini biasanya terjadi akibat tekanan saat langkah kompresi melebihi titik nyala bahan bakar. Sehingga akan terjadi beberapa pembakaran sebelum busi menyala, hasil pembakaran ini berupa gelombang energi yang dapat menimbulkan efek suara ketukan yang kita sebut sebagai suara ngelitik.

Lalu Apa Penyebab Knocking Pada Mesin ?


Detonasi dapat disebabkan oleh beberapa hal, dilansir dari auto.howstuffwork.com ada 3 penyebab detonasi pada mesin yakni ;

1. Bensin beroktane rendah

Bensin beroktane rendah memang tidak akan menimbulkan knocking kalau dipakai pada mesin dengan rasio kompresi mesin rendah (dibawah 10 : 1). Namun untuk mesin-mesin sekarang banyak yang memiliki rasio kompresi diatas 10 : 1. Sehingga penggunaan bensin oktane rendah akan menimbulkan knocking atau detonasi.

Solusinya, anda harus tahu rasio kompresi mesin kendaraan anda itu berapa. Lalu sesuaikan bahan bakar dengan rasio kompresi mesin kendaraan anda. Sementara untuk mesin diesel, nilai cetane yang jadi patokannya. Perhitungannya juga sama, semakin besar rasio kompresi mesin maka semakin besar pula nilai cetane yang diperlukan.

2. Banyak deposit didalam ruang bakar

Deposit adalah kotoran padat yang menempel di permukaan ruang bakar. Dalam jumlah besar, deposit ini akan menaikan rasio kompresi mesin yang ujungnya bisa terjadi knocking. Mengapa ?

Ini karena deposit didalam ruang bakar akan memperkecil volume ruang bakar, sehingga sesuai rumus rasio kompresi saat ruang bakar semakin kecil maka rasio kompresinya akan semakin besar. Rasio kompresi yang semakin tinggi harus menuntut bahan bakar dengan oktane lebih tinggi lagi, sehingga kalau bensin yang dipakai sudah sesuai dengan rasio kompresi mesin maka knocking akan terjadi khususnya saat mesin panas.

Solusinya adalah dengan melakukan tune-up untuk membersihkan kerak dan deposit didalam ruang bakar.

3. Busi yang kurang tepat

Mesin-mesin pada kendaraan dulu mungkin masih bisa menggunakan jenis busi A dan B secara bergantian. Namun, sekarang busi juga berperan untuk mengontrol komponen internal mesin. Sehingga setiap mobil pasti memiliki rekomendasi busi yang harus dipakai.

Kalau busi yang dipakai tidak sesuai rekomendasi pabrikan, maka akan terjadi beberapa masalah seperti RPM tidak stabil, mesin brebet hingga terjadi detonasi.

Solusinya, selalu turuti rekomendasi pabrikan terkait spare part (baik busi, filter hingga oli) pada mobil anda.

Setelah tiga penyebab diatas sudah anda atasi, harusnya masalah knocking bisa hilang dari mesin mobil anda. Supaya mesin kendaraan anda terhindar dari knocking, kuncinya hanya ada dua. Yakni ;

  • Selalu gunakan bensin dengan oktane tinggi (oktane 90 atau lebih).
  • Selalu service kendaraan anda secara rutin ke bengkel resmi.


Itulah tips singkat yang bisa saya bagikan, semoga bisa menambah wawasan kita semua.