2 Penyebab Air Radiator Mendidih dan Cara Mengatasinya

Kondisi air radiator yang mendidih bahkan kadang sampai menyembur keluar sering mendatangkan kekhawatiran sendiri bagi kita karena kondisi ini akan memberikan gambaran mesin yang terlalu panas sehingga dikhawatirkan ada sesuatu yang buruk pada mesin.

Tapi, apakah kalau air radiator mendidih itu tanda yang normal ? atau air radiator mendidih tersebut menunjukan masalah pada mesin ? kita akan membahasnya secara detail dibawah.

Secara umum, ada dua penyebab mengapa air radiator pada mobil anda bisa mendidih.

1. Mobil digunakan dalam waktu lama


img by miway.co.za

Mesin mobil menghasilkan tenaga yang berasal dari proses pembakaran bahan bakar. Selain tenaga, pembakaran itu juga menghasilkan panas. Sehingga ada sistem pendingin yang berfungsi menjaga suhu mesin agar tidak terlampau tinggi.

Namun, ketika kita gunakan mobil dalam waktu yang lama tanpa berhenti maka mesin akan terus bekerja. Ini artinya panas yang dihasilkan pun terus diakumulasikan.

Awalnya, suhu mesin masih bisa ditahan oleh sistem pendingin namun karena panas pada mesin terus dihasilkan maka itu akan menaikan suhu air pendingin. Sehingga dalam beberapa saat, air radiator bisa mencapai suhu 100 derajat celcius atau mendidih.

Pada kondisi ini, anda akan menemukan beberapa gejala seperti ;

  • Indikator suhu mesin hampir mencapai titik maksimal (garis merah)
  • AC terasa lebih panas
  • Kipas radiator berputar dalam kecepatan tinggi

Dalam kondisi ini, meski kipas radiator berputar dalam kecepatan tinggi tidak mampu untuk menurunkan suhu air radiator ke level suhu kerjanya.

Apa kondisi ini berbahaya ?

Bisa dikatakan tidak sama sekali selama anda cepat mendeteksinya, artinya ketika anda menyadari bahwa indikator suhu air pendingin naik dari level normal maka anda harus segera mematikan mesin untuk mendinginkan mesin.

Kalau dibiarkan bagaimana ?

Air radiator akan terus mendidih, dan sifat air yang mendidih akan menjadi uap. Sehingga kalau dibiarkan lama kelamaan air pendingin akan habis karena menguap. Sementara untuk mobil-mobil Eropa yang banyak menggunakan sistem pendingin tertutup, maka masalah itu akan membuat air radiator menyembur.

Hasil semburan air panas ini bisa saja merusak komponen elektronika mesin (seperti ECU dan sensor) selain itu selang radiator juga menjadi lunak karena terkena panas berlebih.

Jadi bagaimana solusinya ?


Kalau anda sedang berkendara antar kota dan tiba-tiba anda menjumpai gejala seperti ini maka hentikan mobil anda dengan segera.

Buka kap mesin dan lihat kinerja mesin, ketika anda buka kap mesin lalu menjumpai hawa panas yang sangat terasa ditambah kipas radiator berputar dengan kecepatan tinggi segera matikan mesin.

Biarkan mesin dingin dengan sendirinya dan jangan sekali-kali menyiram atau mengelapnya dengan air dingin saat kondisi mesin masih panas. Alasannya, karena logam panas yang dikenakan air dingin bisa membuat logam tersebut retak atau setidaknya mengalami deformasi. Sehingga kedepannya kinerja mesin justru akan terganggu.

Jadi, cukup matikan mesin dan biarkan mesin mati selama kurang lebih 30 menit sambil anda beristirahat. Setelah 30 menit, maka suhu mesin akan menurun maka anda bisa lanjutkan perjalanan.

2. Kipas radiator mati

Penyebab kedua adalah karena faktor teknis dari sistem pendingin itu sendiri. Komponen yang berperan untuk menjaga suhu air radiator tetap normal adalah kipas radiator.

Cara kerja kipas radiator adalah dengan menghembuskan udara luar melewati radiator, sehingga hawa panas didalam radiator akan berpindah ke udara yang dihembuskan kipas. Hasilnya, suhu air radiator turun.

Namun, kalau kipasnya mati otomatis tidak ada komponen untuk mendinginkan air radiator. Sehingga tak butuh waktu lama anda akan menjumpai air radiator yang mendidih.

Cirinya pun sama, kali ini AC benar-benar tidak terasa dingin jutru terasa panas.

Kondisi ini masuk dalam kategori bahaya karena dampaknya adalah overheating.

Untuk solusinya, anda harus mengecek lagi bagian mana yang membuat kipas radiator mati. Apa dari sekeringnya, atau ada kabel yang putus atau karena kipasnya sendiri yang rusak. Setelah akar masalahnya ketemu, segera perbaiki.

Bagaimana solusinya kalau air radiator habis ?

Masalah ini sering muncul pada mobil-mobil yang menempuh perjalanan jauh. Seperti yang kita bahas dipoint pertama penyebab air radiator habis ini adalah karena air menguap akibat suhunya yang mencapai 100 derajat celcius.

img by bimmerinfo.com

Untuk mengatasinya, anda hanya perlu mengisi air radiator dengan air biasa (anda bisa gunakan air tanah atau air mineral atau apapun yang penting tidak mengandung kotoran padat).

Tapi ada teknik pengisiannya, saat mengisi air radiator, mesin harus dalam kondisi hidup.

  • Jadi pertama isi dulu air radiator hingga penuh
  • Hidupkan mesin
  • Tunggu beberapa saat maka air radiator akan berkurang, itu disebabkan karena air radiator mulai bersirkulasi
  • Isi kembali air radiator


Pada kondisi ini, anda harus memperhatikan sirkulasi air didalam radiator. Biasanya ada gelembung-gelembung yang keluar, gelembung itu menandakan masih ada udara didalam sistem pendingin. Dan udara itu juga perlu dikeluarkan.

Sehingga terus isi air ke radiator hingga tidak ada lagi gelembung-gelembung yang keluar.

Kalau masih ada udara didalam sistem pendingin, itu biasa disebut masuk angin. Ini akan membuat suhu mesin meningkat karena volume air radiator tidak terisi secara penuh.

Penting untuk tidak membuka tutup radiator saat suhunya masih panas

Perlu digaris bawahi ketika anda akan mengecek seberapa banyak air radiator dimobil, tunggu sampai suhu mobil dingin. Ini sangat penting karena kalau kita langsung membuka tutup radiator saat suhunya masih panas, justru air tersebut akan menyembur keluar.

Mengapa itu bisa terjadi ?

Karena air panas tekanannya akan meningkat, sehingga ketika tutup radiator dibuka secara otomatis air akan menyembur keluar. Semburan air panas ini akan sangat membahayakan diri anda.

Cara membuka tutup radiator yang aman, gunakan bantuan lap untuk melapisi tangan anda ketika membuka tutup radiator. Saat membuka tutupnya pun jangan langsung dilepas, tapi biarkan uap didalam radiator keluar sedikit demi sedikit. Itu akan mencegah air radiator tersembur.