3 Penyebab Gas Motor Susah Turun + Solusinya

Pernahkah anda mengalami masalah dimana ketika motor digas normal, tapi pas gasnya dilepas RPM mesin terlambat turun ?

Apa penyebabnya ?

Mari kita bahas secara mendalam diartikel ini.

Penyebab Gas Motor Telat Turun


Gas pada sepeda motor pada dasarnya adalah mekanisme yang mengatur lubang udara didalam intake manifold. Jadi saat gas tidak ditarik, lubang udara pada intake sangat kecil sehingga hisapan mesin menjadi lebih berat dan hasilnya RPM mesin rendah.

Namun saat digas, lubang udara pada intake akan membesar. Itu akan memicu peningkatan kecepatan udara yang melewati intake ditambah peningkatan kadar bensin yang masuk dari karburator. Hasilnya, RPM mesin langsung naik.

Ketika gas motor dilepas, maka lubang intake secara otomatis kembali ke posisi minimum sehingga RPM mesin harusnya juga kembali ke RPM rendah.

Masalah seperti gas motor yang telat turun, atau justru saat dilepas gas motor seperti tertahan itu bisa disebabkan beberapa hal, seperti ;

1. Tali gas penuh karat/kotoran



Tali gas pada motor terbuat dari kawat seperti kabel rem sepeda. Tali gas ini dibungkus menggunakan pembungkus isolator yang tidak lembek. Sehingga meski letak antara karburator dan handle gas tidak segaris, tali gas tetap bisa beroperasi dengan normal.

Yang sering terjadi adalah ada karat didalam tali gas, kita tahu kalau kawat yang digunakan itu berbahan dasar logam yang bisa saja karatan.

Karat tersebut tentu saja bisa menghambat pergerakan tali gas, sehingga saat gas ditarik terasa lebih berat dan saat gas dilepaskan, maka gas motor cenderung tertahan.

Solusi untuk tali gas yang karatan ini sebenarnya cukup diberi pelumas. Anda bisa gunakan pelumas apapun, bisa oli atau penetrating oil atau carbon cleaner yang mampu meluruhkan karat.

Caranya, pun sangat simple. Pertama anda lepas tali gas dari sepeda motor lalu masukan pelumas kedalam pembungkus tali gas sambil tali gas digerakan. Maka tali gas akan kembali berfungsi dengan normal.

2. Skep baret

Skep adalah komponen yang berbentuk seperti tabung, fungsinya sebagai pengatur lubang udara didalam intake. Jadi, saat gas motor tidak ditarik posisi skep ada dibawah.

Saat gas ditarik, skep akan naik sehingga lubang udara membesar. Ketika gas dilepas, skep akan kembali turun. Cara kerja skep memang hanya naik turun saja.

Tapi kalau ada baret pada permukaan skep bisa menjadi penghambat naik turun skep. Skep bisa saja tersangkut diposisi atas saat gas sedang diturunkan. Hasilnya, RPM mesin tetap tinggi meski anda tidak menyentuh handle gas.

Untuk mengatasinya, selain mengganti skep anda bisa mengamplas terlebih dahulu bagian yang baret tersebut. Gunakan amplas halus agar tidak terlalu menggerus permukaan skep. Buat supaya baret tersebut tersamar maka skep akan bekerja naik turun dengan normal.

3. Pegas skep sangat lemah

Pegas ini berfungsi mendorong skep agar kembali turun saat gas dilepas, posisi pegas ada diatas skep sehingga ketika gas ditarik pegas akan tertekan. Saat gas dilepas, pegas ini akan meregang sesuai kekuatan regangannya.

Kalau pegas masih bagus, maka bisa meregang dengan cepat saat gas diturunkan. Hasilnya RPM mesin lebih responsif, tapi kalau pegas sudah lemah maka RPM mesin cenderung telat turun saat gas diturunkan.

Kalau masalah ini bisa diselesaikan dengan mengganti pegas skep dengan yang baru.