-->
Showing posts with label Alat Ukur. Show all posts

5 Jenis Mata Gerinda yang Sering Digunakan + Fungsinya

Mata gerinda atau beberapa orang menyebutnya batu gerinda adalah komponen bulat yang dipasangkan pada poros motor gerinda.


Jenis mata gerinda yang dipasangkan ini akan menentukan fungsi gerinda nantinya. Apakah dipakai untuk mengamplas, ataupun memotong.


Lalu apa saja jenis mata gerinda yang sering dipakai ? simak pembahasannya dibawah.


1. Mata gerinda potong


Yang pertama yang paling kita temui adalah mata gerinda potong.


Sesuai namanya, mata gerinda ini digunakan untuk memotong benda kerja.


Benda apa saja yang dapat dipotong oleh mata gerinda ini ?


Itu tergantung dari bentuk dan bahan mata gerinda. Secara umum, ada tiga jenis mata gerinda potong.



a. mata gerinda potong besi

jenis mata gerinda ini terbuat dari bahan abrasif atau butiran-butiran kerikil yang direkatkan berbentuk lingkaran. Bahan ini lebih keras dari besi, sehingga mampu memotong besi.


b. mata gerinda potong kayu

Jenis mata gerinda ini hanya terbuat dari plat besi yang bergerigi. Sesuai namanya, mata gerinda ini digunakan untuk memotong kayu.


c. mata gerinda potong keramik

jenis mata gerinda ini sekilas hampir sama dengan potong kayu, tapi ini tidak memiliki gerigi. Melainkan hanya berbentuk lingkaran seperti pada gambar. Hal ini karena keramik lebih mudah pecah sehingga mata gerinda yang dipakai harus seperti itu.


2. Mata gerinda kikis

Jenis yang kedua adalah mata gerinda kikis. Jenis ini memang mirip dengan mata gerinda potong. Tapi kalau diteliti, mata gerinda kikis ternyata lebih tebal.


Hal inilah yang membuat mata gerinda kikis tidak cocok untuk memotong tapi hanya cocok untuk mengikis permukaan benda kerja.


Contohnya untuk mengikis bekas las, mengasah pahat atau pengikisan lainnya.


3. Mata gerinda amplas

Sesuai namanya, mata gerinda ini digunakan untuk mengamplas atau menghaluskan permukaan benda kerja.


Pengamplasan itu beda dengan pengikisan, pengamplasan itu lebih halus sementara pengikisan itu lebih kasar.


Mata gerinda ini terbuat seperti amplas pada umumnya yang dirangkai pada mata gerinda.


4. Mata gerinda kawat

Mata gerinda kawat juga hampir sama dengan dua jenis diatas. Tapi jenis ini berada ditengahnya.


Atau, mata gerinda berbahan kawat ini berfungsi untuk mengikis permukaan benda kerja yang tidak terlalu menonjol. Kalau kita pakai mata gerinda kikis, tentu permukaan benda kerja jadi tidak rata karena mungkin kita Cuma mau membersihkan kerak yang tidak terlalu tebal.


Tapi kalau pakai mata gerinda amplas terlalu lama karena memang daya kikisnya itu kecil.


Oleh sebab itu, dibuat mata gerinda berbahan kawat untuk hal ini.


5. Mata gerinda poles

Yang terakhir, yang sering digunakan pada body polishing. Mata gerinda yang terbuat dari wol ini berfungsi untuk memoles body kendaraan.


Apabila dipadukan dengan wax dan compound, wol pad ini bisa membuat body mobil halus dengan mudah.


Dari kelima jenis mata gerinda diatas, menunjukan bahwa gerinda ternyata banyak fungsinya tergantung batu gerinda yang dipakai. Sekian semoga bermanfaat.

4 Macam Mesin Gerinda Yang Banyak Digunakan

Anda pasti tahu mesin gerinda.

Tak hanya pada dipakai oleh tukang teralis. Mesin gerinda juga banyak digunakan oleh bengkel mobil, tukang kayu, hingga bangunan.

Nah tapi, yang kita tahu mungkin mesin gerinda itu ya bentuknya seperti ini.

Ternyata, bukan hanya itu. mesin gerinda itu ada banyak jenisnya.

Semua memiliki kegunaannya masing-masing.

Nah pada artikel ini, kita akan membahas 4 macam mesin gerinda yang banyak dipakai oleh perseorangan.

1. Gerinda tangan (Hand grinder)

Yang pertama jelas kita sudah tahu dengan yang satu ini. Ini adalah gerinda tangan, sesuai namanya gerinda ini diaplikasikan dengan cara dipegang dan diarahkan ke benda kerja.

Jadi mesin gerinda ini portable yah,

artinya bisa digunakan tanpa harus menset benda yang akan dipotong.

Penggunaan gerinda ini cukup luas, ini bisa untuk memotong, hingga menghaluskan.

Tapi sesuai namanya, gerinda ini lebih tepat digunakan pada benda kerja yang posisinya sulit dipindahkan. Contohnya untuk merapikan ujung-ujung benda kerja.

2. Gerinda potong (Cutting wheel grinder)


Lalu yang kedua ada gerinda potong. Berbeda dengan yang pertama, gerinda ini lebih dikhususkan untuk memotong benda kerja yang belum dirangkai.

Bentuknya besar dan tidak portable alias tidak bisa mengikuti posisi benda kerja.

Jadi untuk memakainya, benda yang akan dipotong harus diposisikan kedalam mesin gerinda.

Kelebihan gerinda ini yakni potongan lebih rapi dan lebih presisi. Oleh sebab itulah, gerinda ini cocok dipakai untuk memotong besi atau kayu yang akan dirangkai.

3. Gerinda duduk (bench grinder)

Yang ketiga ada gerinda duduk.

Mesin gerinda ini lebih difokuskan untuk melakukan pengasahan atau penghalusan benda kerja.

Dari bentuknya saja sudah terlihat, dua mata gerinda yang tebal itu dipakai untuk mengamplas permukaan benda kerja. 

Gerinda ini bisa dipakai untuk meruncingkan bor, menghaluskan sisa-sisa pemotongan, sampai membuat lekukan pada sisi benda kerja. 

4. Gerinda Mini

Sebenarnya gerinda ini mirip gerinda potong dari segi fungsi hingga bentuknya. Tapi sesua namanya, bentuknya jauh lebih kecil. 

Karena bentuknya yang mungil ini, gerinda mini hanya bisa digunakan untuk memotong benda-benda dengan ukuran kecil.

Meski demikian, gerinda ini cocok untuk anda yang senang membuat DIY atau kerajinan. Selain murah, gerinda ini gampang digunakan dan resikonya kecil. 

Keempat jenis gerinda yang sudah saya jelaskan memang punya kegunaan yang hampir sama yakni memotong, dan mengamplas. 

Untuk jenis material yang bisa dipotong, itu sebenarnya bisa apa saja tergantung mata bor yang kita pasang. 

Gerinda tangan pun bisa digunakan untuk memoles body kendaraan kalau kita pasang mata gerinda poles. 

Nah itulah artikel tentang macam – macam mesin gerinda yang banyak digunakan. Semoga bermanfaat.

9 Macam Power Tools Beserta Fungsi dan Cara Penggunaannya

Power tools adalah perkakas yang menggunakan tenaga non manusia sebagai penggeraknya, tenaga non manusia ini bisa berupa motor listrik, engine, tekanan angin ataupun tekanan hidrolik.

Fungsi power tools adalah untuk meringankan beban kerja manusia, umumnya power tools ini dibuat dari hand tools tapi diberi sistem tenaga sehingga dalam penggunaannya manusia hanya mengoperasikan alat tersebut melalui tombol.

Lalu apa saja yang termasuk dalam power tools ?

Ternyata ada banyak sekali, tapi kami akan membahas 9 power tools yang banyak diaplikasikan pada bengkel – bengkel mobil.

1. Air impact wrench



Air impact wrench atau pada bengkel biasa disebut impact saja merupakan sebuah alat yang berfungsi sebagai pemutar kunci shock. Kunci shock sendiri berfungsi untuk mengendorkan dan mengencangkan mur/baut sehingga dengan kata lain impact wrench berfungsi untuk melepas atau memasang mur/baut.

Namun impact tidak menggunakan tenaga manusia seperti kunci pada umumnya, impact digerakan oleh angin bertekanan.

Jadi, sebuah niple udara dari kompressor dihubungkan pada impact lalu saat kita menekan tombol pada impact secara otomatis impact berputar. Impact ini biasa dipakai untuk melepas mur roda dengan lebih cepat.

2. Gerinda portable/gerinda tangan

Gerinda portable berfungsi sebagai alat pemotong, pada alat pemotong manual kita memajumundurkan gergaji untuk memotong benda kerja dan itu memerlukan waktu lebih lama.

Dengan gerinda portable ini, pekerjaan bisa menjadi lebih cepat karena gerinda digerakan oleh motor listrik. sehingga kita tinggal menekan tombol pada gerinda maka mata gerinda akan berputar dan siap untuk memotong segala hal.

Sebenarnya gerinda bisa digunkan untuk memotong berbagai bahan dari mulai besi, kayu, atau keramik. Namun setiap bahan memerlukan mata gerinda yang berbeda, hal ini tentu lebih baik daripada gergaji biasa yang memiliki alat yang beda dari gergaji kayu dan gergaji besi.

Disebut juga portabel karena gerinda ini bisa dibawa kemana-mana sehingga cocok digunakan untuk memotong benda yang menempel pada objek. Pada bengkel, gerinda ini biasa dipakai dalam kepentingan modifikasi biasanya untuk memotong chasis.

3. Bench grinder machine/gerinda duduk



Bench grinder merupakan jenis mesin gerinda lainnya, namun yang ini tidak portable alias ditempatkan pada suatu meja.

Jenis gerinda ini memiliki bentuk lebih besar tapi fungsinya biasanya tidak untuk memotong tapi untuk menghaluskan permukaan, pada bengkel biasanya menggunakan alat ini untuk mengamplas kampas rem atau permukaan komponen lainnya.

4. Bor listrik portable

Bor listrik portable merupakan alat untuk yang berfungsi untuk melubangi benda kerja juga bisa digunakan untuk memasang sekrup.

Bor listrik ini juga menggunakan motor listrik sebagai penggeraknya.

Umumnya, yang banyak menggunakan bor listrik adalah para pengrajin logam, adapun pada bengkel biasa digunakan dalam kepentingan modifikasi untuk mengcustom body kendaraan.

5. Air gun



Air gun adalah alat yang berbentuk semprotan namun yang dikeluarkan adalah udara bertekanan. Air gun ini biasa digunakan untuk membersihkan komponen-komponen pada kendaraan seperti mesin atau kaki kaki dari debu atau air.

Air gun menggunakan tekanan angin sama seperti impact wrench, bedanya air gun langsung mengeluarkan udara tersebut saat tuas ditekan.

6. Heat gun



Heat gun atau alat pemanas portable merupakan alat khusus yang digunakan untuk memanaskan permukaan benda. Contohnya untuk memasang kaca film pada kaca mobil, biasanya dibantu dengan heat gun supaya kaca film bisa merekat lebih rapi.

Contoh lainnya adalah pemasangan skotlet atau sticker pada body kendaraan juga menggunakan heat gun sebagai alat bantunya.

Alat ini bekerja dengan memanfaatkan elemen pemanas yang bisa mengubah energi listrik menjadi panas.

7. Obeng pneumatic



Obeng pneumatic adalah versi power tool dari obeng biasa, fungsinya juga sama seperti obeng yakni untuk melepas dan memasang sekrup.

Namun obeng pneumatic ini lebih mudah dan lebih cepat.

Sesuai namanya, obeng pneumatic menggunakan tekanan angin sebagai tenaga penggeraknya. Alat ini sebenarnya jarang dipakai pada bengkel-bengkel namun pada industri manufaktur banyak menggunakan obeng pneumatic karena lebih cepat dan efisien.

8. Air chisel



Air chisel adalah alat pemahat otomatis, fungsinya juga sama seperti pahat pada umumnya namun alat ini biasa digunakan untuk memotong paku keling atau memotong kepala sekrup yang tidak bisa dilepas.

Alat ini bekerja dengan memanfaatkan tekanan angin untuk dirubah menjadi gerakan seperti pahatan.

9. Air chuck



Air chuck banyak kita jumpai pada tukang tambal ban di pinggir jalan, bagi yang tidak tahu air chuck itu nama alat yang digunakan untuk mengisi angin ban.

Alat ini digunakan dengan memasangnya pada niple selang udara. Ujung chisel dimasukan pada niple ban secara otomatis angin masuk untuk mengisi ban. Air chisel merupakan versi power tools dari pompa ban manual.

Mungkin 9 hal diatas yang masuk dalam power tools yang banyak dipakai khususnya dibengkel-bengkel kendaraan. Semoga bisa menambah wawasan kita semua.

18 Macam Hand Tools Yang Banyak Digunakan + Fungsinya

Bicara soal perkakas, ternyata banyak jenisnya. Ada hand tools, ada power tools dan ada SST (special service tools).

Apa itu hand tools ?

Sesuai namanya, hand (tangan) tools (perkakas) adalah alat atau perkakas yang penggunaannya mengandalkan tenaga tangan manusia.

Jadi bisa dikatakan, hand tools itu sebuah alat bantu dalam melakukan service, pembongkaran, atau pemasangan sebuah engine atau mekanisme lainnya.

Ada banyak perkakas yang masuk dalam kategori hand tools, beberapa contoh hand tools yang paling umum dan banyak digunakan pada ranah otomotif akan kita bahas dibawah.

Macam Macam Hand Tools Beserta Fungsinya

Macam macam perkakas tangan dibawah kami kelompokan berdasarkan jenis alatnya, ada 5 kategori pada hand tools yakni ;

A. Kunci/Wrench

Apabila anda akan mengganti oli sepeda motor, satu alat yang dibutuhkan adalah kunci untuk melepas baut olinya. Kunci atau dalam bahasa Inggris disebut wrench berfungsi sebagai alat bantu untuk memudahkan kita dalam melepas baut atau mur.

Kunci ini memiliki banyak jenis antara lain ;

1. Kunci pas


Kunci pas adalah sebuah kunci dengan bentuk segienam (tidak penuh) yang pas atau sesuai dengan ukuran kepala baut. Kunci ini banyak digunakan untuk melepas baut atau mur yang memiliki sela yang cukup sempit.

Namun karena bentuknya tidak melingkari baut secara keseluruhan, kunci ini kurang cocok saat dipakai untuk melepas baut yang sangat keras.

2. Kunci ring


Kunci ring adalah sebuah kunci yang memiliki bentuk segi 12 yang melingkari kepala baut. Kunci ini memiliki bentuk segi yang lebih banyak sehingga bisa digunakan pada sudut yang lebih leluasa.

Berbeda dengan kunci pas, kunci ring sangat baik saat digunakan untuk melepas baut yang keras karena bentuknya yang melingkari baut tentu bisa lebih aman.

3. Kunci kombinasi (pas ring)


Merupakan kunci yang memiliki dua bentuk yang berbeda pada kedua ujungnya, yakni ujung kunci pas dan kunci ring. Kunci ini dibuat untuk memudahkan mekanik dalam melepas/memasang baut yang kadang selanya menyulitkan.

4. Kunci T


Kunci T adalah sebuah kunci berbentuk T dengan ujung bawah berupa shock atau tabung yang masuk kedalam kepala baut.

Kunci ini biasa digunakan untuk melepas baut yang posisinya didalam lubang, dimana tidak memungkinkan kita melepasnya menggunakan kunci ring atau pas.

5. Kunci shock


Kunci shock adalah kunci berbentuk tabung yang masuk kedalam kepala baut seperti kunci T pada umumnya, namun kunci shcok ini bisa dilepas antara shocknya dengan handlenya jadi kita bisa menukan shock dengan ukuran sesuai ukuran baut.

6. Hexagonal L key


Hex key adalah kunci yang berbentuk segi enam kebalikan dari baut biasa, jadi kalau baut biasa itu berbentuk segi enam yang menonjol sementara baut ini memiliki bentuk cekungan segi enam sehingga butuh kunci segi enam yang bisa masuk kedalam cekungan tersebut.

Kunci ini biasanya dibuat dengan bentuk L sehingga sering disebut juga kunci L, tapi selain berbentuk L kunci hexagonal ini juga dibuat dalam bentuk shock yang dapat dipasang pada gagang shock biasa.

7. Torx L key


Kunci ini mirip dengan kunci Hexagonal, tapi bentuknya bukan segi enam melainkan bintang. Mobil-mobil Eropa dan Amerika banyak menggunakan baut bintang sehingga kunci ini juga sering digunakan untuk menservice mobil-mobil tersebut.

Sama seperti hexagonal key, kunci torx ini juga biasa dibuat dalam bentuk L dan ada pula yang dibuat dalam bentuk shock.

8. Adjustable wrench (kunci inggris)


Mungkin tidak perlu dijelaskan lagi, kunci ini bisa digunakan pada hampir semua jenis baut/mur segi enam karena memang kunci ini bisa diset sesuai ukuran baut/mur.

B. Tang

Kategori kedua adalah tang, tang merupakan alat khusus yang memiliki banyak sekali kegunaan. Bisa untuk menjepit, memotong, ataupun mencengkram.

Beberapa jenis tang yang banyak digunakan antara lain ;

1. Tang potong

Merupakan tang untuk memotong kabel, kawat atau logam tipis. Bentuk tang ini mirip seperti gunting dengan ujung pendek namun lebih kokoh.

2. Tang lancip


Tang ini memiliki ujung lancip seperti gunting, fungsi utamanya adalah sebagai penjepit terutama untuk komponen yang memiliki pegangan kecil. Dengan ujung lancip, tang ini mampu masuk ke sela sempit.

3. Tang kombinasi


Merupakan tang multifungsi yang bisa digunakan untuk memotong, ataupun menjepit. Jenis tang ini banyak sekali anda temukan karena yang paling umum digunakan pada perkakas rumah atau bengkel.

C. Obeng


Obeng adalah hand tools yang digunakan untuk melepas atau memasang sekrup. Meski demikian, bentuk obeng yang seperti tuas juga dimanfaatkan untuk hal lainnya seperti untuk mencongkel contohnya saat menyetel rem tromol.

Obeng secara umum hanya ada dua jenis yakni obeng + dan obeng -, keduanya dibedakan dari ujung obengnya.

Selain berbentuk + dan -, obeng sekarang juga bisa kita temukan dalam bentuk Torx (kunci bintang) dan hexagonal.

D. Handle shock

Merupakan alat bantu untuk mengaplikasikan kunci shock, alasan kita memisahkan ini dari kategori lain itu karena handle shock ini juga punya banyak jenis. Dan ini bersifat bongkar pasang, jadi bisa dirangkai dengan kunci shock apapun.

1. Ratchet handle


Merupakan handle shock yang dapat mengencangkan atau mengendorkan baut dengan mudah. Dengan ratchet ini, kita tidak perlu melepas kunci shock dari baut saat sedang mengendorkan/mengencangkan cukup bolak balikan handlenya.

2. T handle


Bentuknya seperti T yang dapat digeser, sehingga selain berfungsi sebagai T handle juga bisa difungsikan sebagai gagang shock yang lebih panjang.

3. Offset handle


Ini adalah handle shock yang panjang, biasanya digunakan untuk melepas baut besar dengan momen baut yang besar pula seperti mur roda dan baut-baut blok mesin.

4. Extension

Extension atau pemanjang adalah gagang shock yang berfungsi sebagai pemanjang sehingga kita bisa melepas baut/mur yang posisinya ada didalam dengan gagang shock masih diluar.

5. Adaptor


Merupakan sambungan khusus untuk menyambungkan kunci shock kecil dengan handle yanh lebih besar ataupun sebaliknya.

E. Palu

Palu atau hammer mungkin tidak perlu dijelaskan lagi anda pasti sudah tahu, standar pada bengkel biasanya memiliki dua jenis palu yakni palu besi (ball peen hammer) dan palu karet. Khusus Palu karet biasanya digunakan untuk melepas komponen yang mudah retak atau penyok.

16 Special Service Tools (SST) Yang Banyak Digunakan Di Bengkel

Sesuai namanya, special service tools adalah perkakas yang dibuat special untuk men-service satu komponen tertentu.

Bahkan kadang, SST juga dibuat secara spesifik oleh pabrikan mobil untuk melepas atau memasang komponen pada mobil mereka. Hal ini dikarenakan ada beberapa komponen pada kendaraan yang memang tidak bisa dilepas apabila tidak menggunakan alat khusus.

Contoh yang paling mudah adalah alat untuk melepas ban dari velg, kalau anda pernah ke tukang tambal ban bagaimana mereka melepas ban motor anda ? pasti menggunakan alat seperti tuas.

Itu adalah contoh SST karena dibuat khusus untuk melepas dan memasang ban pada velg.

Selain itu ada banyak sekali, bahkan kalau dihitung bisa sampai ribuan karena seperti yang saya katakan diawal kadang tiap pabrikan mobil memiliki SST mereka sendiri jadi komponen yang harusnya bisa dilepas dengan kunci biasa pada mobil tertentu harus menggunakan SST.

Tapi yang akan kita bahas adalah SST universal atau SST yang memang digunakan untuk melepas komponen tertentu pada tiap kendaraan dan ini juga yang paling sering digunakan pada bengkel.

1. Piston ring compressor


Fungsi : untuk memasang piston (yang sudah dipasangi ring piston) kedalam silinder mesin.

Cara kerja SST ini adalah dengan mengincupkan ring piston sesuai diameter piston. Jadi saat piston dimasukan ke silinder, ring piston tidak mengganjal karena ring piston memiliki diameter lebih besar daripada silinder sehingga pasti mengganjal tanpa SST ini.

2. Piston ring expander


Fungsi : untuk melepas dan memasang ring piston pada piston.

Cara kerja SST ini seperti tang yang dapat merenggangkan ring piston sehingga ring piston bisa keluar dari alur ring piston pada piston dan bisa lepas dengan mudah.

3. Valve spring compressor


Fungsi : untuk melepas dan memasang katup mesin.

Cara kerja SST ini adalah dengan menekan pegas katup sehingga kita bisa melepas lock nut katup. Saat lock nut ini sudah terlepas maka katup dan pegas katup akan terlepas.

4. Oil filter remover


Fungsi : untuk melepas filter oli berjenis external oil filter.

Pada dasarnya, ada dua jenis filter oli. Ada filter oli dengan tabung didalam (tertanam pada blok silinder) dan kita hanya mengganti elemen filternya saja, ini biasa kita sebut internal oil filter.

Ada juga filter oli yang tabung beserta elemen filternya ada diluar, sehingga kalau ganti harus satu set dengan tabungnya. Filter jenis inilah yang memerlukan SST oil filter remover.

Pada dasarnya, SST ini digunakan untuk mencengkram tabung filter sehingga bisa diputar dengan lebih mudah.

5. Oil seal puller

Fungsi : untuk melepas seal oli pada beberapa komponen

Oil seal puller bekerja dengan mencongkel oil seal dari dudukannya, meski demikian bentuk SST ini disesuaikan agar saat mencongkel seal tidak berdampak pada kerusakan komponen lainnya.

6. Bearing cup puller

Fungsi : untuk menarik bantalan yang terpasang pada sebuah lubang.

SST ini bekerja dengan metode press yang dikendalikan dari putaran ulir, jadi untuk melepas bearing kita tinggal memutar tuas bagian atas.

7. Universal puller

Fungsi : untuk melepas atau memasang bantalan/bearing secara universal.

Pada dasarnya alat ini sama seperti yang diatas tapi sifatnya lebih universal atau bisa dipakai pada segala jenis bantalan.

8. Clutch central aligning tool

Fungsi : untuk membantu memasang disc brake/plat kopling supaya posisi lubang berada pada central.

Hal ini dikarenakan saat memasang plat kopling, plat kopling tidak memiliki acuan sehingga lubang porosnya harus benar-benar dipaskan supaya sentral. Apabila melese sedikit saja, poros transmisi akan sulit saat akan dipasang.

9. Bearing puller atachment

Fungsi : untuk melepaskan bearing yang yang posisinya berada didalam poros (bukan didalam lubang)

Cara kerja alat ini adalah dengan mencongkel bagian pangkal bearing, sehingga apabila bearing sedikit bergerak maka bearing bisa lebih mudah dilepas. alat ini biasa digunakan untuk melepas bearing pada poros transmisi yang memang keras untuk dilepas.

10. Sliding hammer

Fungsi : untuk menarik komponen dengan beban yang besar

Umumnya, sliding hammer digunakan untuk melepas komponen kaki-kaki yang sudah gancet atau melekat cukup lengket meski semua baut.mur sudah dilepas.

Cara kerjanya, dengan memberikan barbel pada sebuah poros dimana poros ini dihubungkan pada komponen yang akan dilepas. beban pada barbel memiliki gaya yang besar untuk menarik komponen.

11. Disc brake piston tool

Fungsi : untuk menekan piston pada caliper rem cakram supaya kembali merenggang.

Saat kita akan mengganti kampas rem, biasanya posisi piston pada kaliper rem lebih keluar. Kalaupun langsung dipasang dengan kampas rem baru, sudah pasti tidak akan masuk karena celahnya sangat sempit sehingga piston perlu dimasukan kembali.

SST ini dipakai untuk mengepress piston agar kembali rata dengan kaliper rem sehingga kaliper rem bisa dipasang dengan mudah.

12. Coil spring compressor

Fungsi : untuk menekan coil spring agar kita bisa dengan mudah melepas upper holder shockbreaker

Tanpa SST ini, kita akan kesulitan saat melepas upper holder shockbreaker karena ada tekanan dari coil spring.

Dengan SST ini, kita bisa meniadakan tekanan dari spring sehingga bisa dengan mudah melepas upper holder shockbreaker.

13. Ball joint separator


Fungsi : untuk melepas ball joint dari steering knuckle

SST ini mirip penjepit jemuran, cara kerjanya dengan menekan baut ball joint dengan bantalannya adalah knuckle. Cara ini lebih aman daripada cara konvensional dengan memukul bagian steering knucklenya.

14. Tie rod remover


Fungsi : untuk melepas tie rod end

Alat ini cara kerjanya hampir sama dengan ball joint separator tapi dengan jangkauan lebih besar. Hal ini dikarenakan panjang ball joint pada tie rod end juga kadang lebih panjang.

15. Differential flange holder


Fungsi : menahan flange pinion agar tidak diputar saat dilepas

Flange pinion yang ada pada input differential ini harus ditahan saat akan dilepas, untuk menahannya kita menggunakan flange holder yaitu berupa tuas dengan ujung dibaut ke flange sehingga kita bisa menahan flange pinion dengan SST tersebut.

16. Obeng ketok

Fungsi : untuk melepas sekrup yang susah dilepas menggunakan obeng biasa

Obeng ketok sering sering sekali digunakan, SST ini pada dasarnya sama seperti obeng dengan mata + dan -. Namun ada mekanisme dimana saat kita ketok handlenya, maka ujung obeng akan berputar. Oleh sebab itu obeng ini diberi nama obeng ketok.

Selain 16 SST diatas tentu masih ada banyak SST yang belum dibahas, tapi kira kira yang paling banyak digunakan itu ada diatas.

Bagian – Bagian Mikrometer Sekrup Beserta Fungsi + Gambar

Mikrometer sekrup adalah salah satu alat ukur yang dapat mengukur ketebalan atau diameter suatu benda. Fungsinya memang mirip dengan jangka sorong, namun mikrometer memiliki ketelitian lebih tinggi, yakni hingga 0,01 mm.

Prinsip kerja mikrometer sekrup, adalah dengan memanfaatkan gerakan putaran ulir kedalam satuan panjang. Artinya, satu putaran pada thimble mikrometer itu akan menggerakan spindle pada nilai tertentu. Nilainya 0,50 mm. artinya satu putaran thimble sama dengan pergerakan 1 mm.


Tapi apakah anda sudah familiar dengan mikrometer ? apa anda tahu bagian-bagian dari mikrometer ini ? kalau belum tenang saja karena akan kita bahas secara tuntas.

Ada tiga jenis mikrometer, yakni ;

  • Inside micrometer
  • Outside micrometer
  • Depth micrometer


Untuk artikel ini, akan dijelaskan komponen pada outside micrometer.

Bagian Bagian Mikrometer Sekrup Dan Fungsinya


1. Micrometer frame

Frame adalah rangka dari mikrometer sekrup, fungsinya sebagai rangka untuk meletakan komponen mikrometer lainnya juga sebagai pegangan terhadap mikrometer.

Micrometer frame terbuat dari baja tuang yang menyerupai huruf C. Sehingga profilnya terlihat kuat dan solid. Selain harus kuat, frame ini juga harus tahan terhadap pemuaian. Hal ini dikarenakan kalau frame memuai maka akan ada penambahan jarak antara anvil dengan spindle. Imbasnya tentu hasil pengukuran kurang akurat.

Oleh sebab itu, bahan penyusun frame tidak hanya baja tapi dicampur bahan-bahan lainnya supaya lebih tahan panas.

2. Anvil

Anvil adalah batang kecil yang terletak diujung frame, anvil bersifat tetap artinya batang kecil ini tidak bisa digerakan. Fungsi anvil adalah sebagai penahan terhadap benda kerja yang akan diukur.

3. Spindle

Spindle adalah batang berbentuk lebih panjang yang posisinya ada pada ujung frame lainnya. Jadi, sekilas spindle dan anvil itu memiliki bentuk yang mirip. Namun anvil lebih kecil dan bersifat tetap, sementara spindle lebih panjang dan dapat digeser.

Fungsi spindle adalah sebagai penjepit benda kerja yang akan diukur, setelah benda kerja dimasukan kedalam mikrometer maka benda tersebut akan dijepit oleh anvil dan spindle.

4. Sleeve

Sleeve adalah lintasan dari thimble, sleeve berbentuk seperti tabung yang letaknya ada diujung luar frame mikrometer. Fungsi utama sleeve sebenarnya sebagai tempat diletakannya skala utama.

5. Thimble

Thimble adalah bagian berbentuk tabung yang terletak dibagian luar sleeve, fungsi thimble adalah untuk meletakan skala nonius. Thimble dapat diputar, dan setiap putaran thimble akan menggerakan spindle.

6. Ratchet knob

Rachet knob berfungsi sebagai penggerak thimble, artinya meski thimble bisa digerakan namun ketika melakukan pengukuran, thimble ini tidak boleh disentuh apalagi diputar. untuk menggerakan spindle agar menjepit benda kerja, maka kita memutar ratchet knob.

Ratchet knob ini memiliki mekanisme yang mencegah pergerakan berlebih spindle terhadap benda kerja. Kalau kita putar sampai mentok, maka akan terdengar bunyi pada ratchet knob, itu tandanya spindle telah menyentuh benda kerja. Namun dalam kondisi ini, spindle masih bisa diputar. hanya saja, kalau itu dilakukan maka hasil pengukuran tidak akan akurat.

Selengkapnya Cara Menggunakan Mikrometer Sekrup

7. Lock

Lock berfungsi sebagai pengunci thimble agar tidak berputar. Sehingga kita bisa leluasan membaca hasil pengukuran secara akurat.

8. Skala utama

Skala utama adalah nilai yang menunjukan hasil pengukuran, pada skala utama ini akan ada banyak garis vertikal dan satu garis horizontal. Garis-garis vertikal tersebut, memiliki nilai 1 mm tiap garisnya. Sementara garis horizontal dijadikan acuan untuk menentukan nilai decimal.

9. Skala nonius

Skala nonius adalah skala yang akan menunjukan nilai desimal terhadap suatu pengukuran, letak skala ini melingkar pada thimble. Tiap garis, memiliki nilai 0,01 mm. Oleh sebab itu, mikrometer disebut memiliki ketelitian 0,01 mm karena bisa membaca hingga ketelitian 0,01 mm.

Lebih jelas Panduan membaca mikrometer dengan mudah dan cermat

10. Komponen tambahan

Komponen tambahan ini terletak diluar mikrometer, artinya komponen tambahan tidak memiliki peran apapun terhadap mikrometer namun masih dibutuhkan untuk proses kalibrasi. Komponen tambahan tersebut antara lain ;


Calibration rod, ini adalah batang kecil dibuat dengan ukuran tertentu. Umumnya ada tiga ukuran calibration rod, yakni 25 mm, 50 mm dan 75 mm. calibration rod ini digunakan sebagai acuan untuk menyetting atau mengkalibrasi skala mikrometer.


Micrometer calibration wrench, merupakan kunci yang digunakan untuk memutar sleeve. Ketika kalibrasi dilakukan, harusnya garis horizontal pada skala utama lurus dengan 0 pada skala nonius. Kalau belum lurus, maka skala utama diputar menggunakan kunci ini.

Demikian artikel ini kami buat, jangan lupa share untuk mengedukasi sesama, semoga bisa menambah pengetahuan kita semua

Cara Menggunakan Jangka Sorong (Panduan Lengkap + Gambar)

Jangka sorong atau nama lainnya vernier caliper adalah salah satu alat ukur yang dapat mengukur tiga jenis pengukuran sekaligus secara akurat. Jangka sorong dapat mengukur ;

  • Ketebalan suatu komponen
  • Celah/diameter dalam suatu komponen
  • Kedalaman suatu permukaan pada komponen

Tapi, masih banyak yang belum mengetahui bagaimana cara menggunakan vernier caliper ini, padahal jangka sorong termasuk alat ukur yang paling mudah digunakan dari pada alat ukur lain. Misalnya saja pada mikrometer, perlu dilakukan kalibrasi sementara pada vernier caliper tidak perlu dilakukan kalibrasi.

(jika penasaran, cek Animasi cara menggunakan mikrometer sekrup)

Oleh sebab itu kali ini Autoexose akan menjabarkan secara lengkap tata cara penggunaan jangka sorong.

Sebelum melangkah lebih jauh, anda perlu mengetahui nama bagian-bagian dari jangka sorong untuk mempermudah penjelasan nantinya.


Dari gambar diatas, bisa diterangkan secara ringkas seperti ini ;

  • Inner jaw, ada dua inner jaw yakni fixed dan moveable. Fungsinya sebagai taring untuk mengukur celah
  • Outer jaw, juga ada dua yakni fixed dan moveable. Fungsinya untuk mengukur ketebalan komponen
  • Depth rod, merupakan batang kecil yang digunakan untuk mengukur kedalaman
  • Main base, merupakan frame utama jangka sorong dan memiliki skala utama
  • Slider, bagian jangka sorong yang memiliki skala nonius dan dapat digeser
  • Skala utama, digunakan untuk menunjukan hasil pengukuran kasar
  • Skala nonius, digunakan untuk menentukan nilai desimal suatu pengukuran
  • Lock screw, fungsinya untuk mengunci slider agar tidak bergeser
  • Finger hook, fungsinya sebagai tempat menggeser slider
Selengkapnya Bagian - bagian jangka sorong + fungsinya


A. Cara Menggunakan Jangka sorong untuk mengukur diameter/ketebalan

Untuk point pertama, kita akan membahas tata cara menggunakan vernier caliper untuk mengukur diameter luar atau ketebalan suatu komponen.

Untuk pengukuran ini, kita menggunakan outer jaw (taring yang lebih panjang).

Caranya seperti berikut ini ;



  1. Lebarkan taring jangka sorong
  2. Letakan benda yang akan diukur tepat didalam outer jaw, pastikan benda kerja itu masuk sampai bagian tengah outer jaw
  3. Geser slide outer jaw hingga mentok/menjepit benda yang akan diukur
  4. Terakhir putar kunci untuk menahan jaw agar tidak bergeser
  5. Lepaskan jangka sorong terhadap benda kerja dan baca hasil pengukuran


B. Cara Menggunakan jangka sorong untuk mengukur celah

Point kedua, jangka sorong juga bisa digunakan untuk mengukur lebar celah atau diameter dalam suatu komponen. Contohnya, untuk mengukur diameter silinder pada mesin.

Untuk pengukuran ini, kita gunakan inner jaw yakni taring yang lebih pendek.

Caranya sebagai berikut ;



  1. Tutup rapat taring jangka sorong
  2. Masukan inner jaw kedalam celah yang akan diukur, pastikan posisi vernier caliper lurus terhadap benda yang akan diukur
  3. Geser kearah luar/lebarkan taring jangka sorong hingga mentok
  4. Putar kunci untuk mencegah slide jangka sorong bergeser
  5. Lepas jangka sorong dan baca hasil pengukuran


C. Cara menggunakan jangka sorong untuk mengukur kedalaman

Jangka sorong dapat juga digunakan untuk mengukur kedalam suatu permukaan, contohnya untuk mengukur ketebalan kampas rem/kampas kopling, serta mengukur ketebalan thread ban kendaraan.

Pengukuran ini menggunakan depth rod, yakni batang kecil dibagian belakang jangka sorong.

Caranya seperti berikut ;



  1. Geser slider jangka sorong hingga depth rod sedikit keluar
  2. Masukan depth rod kedalam celah yang akan diukur kedalamannya
  3. Tepatkan depth rod, artinya geser hingga bagian ujung belakang main base jangka sorong menyentuh permukaan atas pada suatu celah
  4. Putar kunci untuk mencegah pergerakan lanjutan dari slider jangka sorong
  5. Lepas jangka sorong dan baca hasil pengukuran


Cara Membaca Jangka Sorong


Untuk membaca hasil pengukuran jangka sorong, sebenarnya mudah sekali. Kita juga telah membahasnya secara detail pada artikel sebelumnya (baca : Panduan membaca vernier caliper ketelitian 0,05 dan 0,02 mm),

Tapi tenang, kita akan bahas disini secara singkat saja.

Intinya, ada dua skala pada jangka sorong. Skala utama yang melekat pada vernier caliper main base dan skala nonius yang melekat pada slider. Skala utama, itu menunjukan hasil pengukuran kasar, sementara skala nonius menunjukan nilai desimal dari pengukuran tersebut.

Misal hasil pengukuran seperti ini (contoh ini menggunakan jangka sorong ketelitian 0,05 mm)



  • Lihat garis 0 pada skala nonius, maka itu akan menunjukan nilai pengukuran. Gambar diatas, menunjukan garis 0 nonius berdekatan dengan strip keenam dari strip 50 mm. sehingga bisa dikatakan hasil pengukuran kasar itu 56 mm.
  • Selanjutnya, kita tentukan nilai desimal dari pengukuran.
  • Caranya dengan melihat skala nonius yang paling lurus dengan skala utama. Kalau dilihat secara teliti, semua garis pada skala nonius itu tidak lurus dengan garis diatasnya (skala utama). Tapi ada satu garis yang paling lurus.
  • Garis paling lurus tersebut menunjukan nilai desimal dari suatu pengukuran.
  • Dari gambar diatas, garis yang paling lurus itu strip 3,5 skala nonius dengan strip 71 skala utama. Yang diambil itu nilai pada skala nonius, jadi nilai desimalnya 0,35 mm bukan 71 mm.
  • Terakhir tinggal ditambahkan, 56 + 0,35 mm = 56,35 mm.

Untuk animasinya, bisa anda lihat divideo berikut

Pengukuran yang kurang benar

Selain ketelitian jangka sorong, sudut peletakan jangka sorong terhadap benda kerja saat diukur pun mempengaruhi akurasi dari benda kerja. Pengukuran yang benar itu seperti yang ada pada gambar-gambar diatas. Posisinya tegak lurus.

Tapi kalau sudut peletakannya seperti ini, maka hasil pengukuran nantinya bisa kurang akurat.


Jadi pastikan anda memperhatikan sudut jangka sorong ketika melakukan pengukuran.

Demikian artikel kita kali ini, jangan lupa share untuk membagikan pengetahuan ini ke banyak orang dan semoga bermanfaat bagi kita semua.