Jangan Sembarangan Pilih Oli Mesin, Bisa Berakibat Fatal..!! Ikuti 4 Tips memilih Oli Mesin Berikut

Oli Mesin - Oli merupakan cairan pelumas sekaligus pendingin didalam mesin. Kesalahan dalam memilih oli mesin dapat berakibat fatal. Dari mulai penurunan performa mesin, sampai menyebabkan kerusakan komponen mesin yang mengharuskan overhaule. Pasti anda tidak mau jika hal sepele ini justru menyebabkan mesin mobil atau motor anda bermaslah. Untuk itu, pastikan anda pahami tips memilih oli mesin untuk mobil dan motor anda.

Tips Memilih Oli Mesin


Kenyataanya, keadaan yang sering dialami oleh pemilik kendaraan adalah bingung saat akan memilih oli mesin. Niatnya pengin nambah performa mesin dengan menngganti oli mesin yang memiliki kualitas tinggi. Namun bingung saat memilih oli mesin, karena ada banyak sekali merk oli mesin yang dijual di toko atau bengkel.

Untuk itu, pastikan anda tahu seluk beluk mengenai oli mesin, baik dari segi kualitas ataupun kuantitas. Untuk lebih jelasnya, simak tips berikut


1.Pahami Fungsi Dan Perbedaan Jenis Oli


Pertama kita akan membahas tentang fungsi dan karakteristik oli. Ini penting karena, baik oli mesin mobil, motor matic, dan motor bebek punya karakter yang berbeda. Jika anda salah pilih, bisa berakibat fatal.

Fungsi umum oli mesin

  • Mencegah keausan mesin dan friksi dua logam yang saling bergesekan. Didalam mesin, ada banyak sekali logam yang bergesekan. Gesekan tersebut menyebabkan friksi. Oli mesin bertugas untuk melapisi logam tersebut agar tidak terjadi keausan. Untuk itu oli harus mampu masuk ke celah paling kecil mobil.
  • Mendinginkan mesin. Fungsi kedua, yaitu sebagai pendingin. Oli memiliki senyawa yang dapat menyerap panas. Oleh karena itu, saat mesin mulai panas oli akan menyerap panas tersebut. Namun, kemampuan pendinginan oli terbatas. Sehingga perlu sistem pendingin.
  • Membersihkan komponen mesin. Didalam mesin, oli bersirkulasi melalui pompa oli. Selain untuk menyebarkan pelumasan keseluruh bagian mesin, hal ini bertujuan untuk mengikat kotoran serta kerak didalam mesin. Kotoran tersebut ada didalam mesin, karena debu mikro, friksi, dan hasil pembakaran.


a. Perbedaan oli motor matic dan biasa
Secara umum, oli memiliki tiga fungsi diatas. Namun, ada fungsi lain yang terdapat pada oli mesin motor bebek. Yang kita kenal memiliki kopling basah. Penamaann kopling basah itu sendiri karena kopling pada sepeda motor dibasahi oli mesin. Selain sebagai pelumas kopling, oli mesin motor juga melumasi bagian transmisi atau gear box.

Sementara pada motor matic, oli mesin hanya fokus melumasi bagian mesin. Karena sistem transmisi pada motor ini sudah mengusung sistem CVT yang memiliki pelumas tersendiri. Sehingga, kedua oli ini harus digunakan secara tepat. Penggunaan yang keliru akan menyebabkan kerusakan komponen mesin.


Tips Memilih Oli Mesin1

Untuk membedakan oli biasa dan oli matic, bisa anda lihat pada label JASO (Japanese Automotive Standar Association). JASO merupakan lembaga pemberi sertifikasi standar kualitas oli dari Jepang. Untuk motor bebek atau memiliki kopling basah, menggunakan oli dengan standar JASO MA. Sedangkan oli matic menggunakan JASO MB

b. Perbedaan oli mesin mobil
Untuk mobil, tidak ada perbedaan jenis oli terkait transmisi yang digunakan. Hal itu dikarenakan, sistem kopling dan transmisi terletak terpisah dari rangkaian mesin atau bisa desebut mobil memiliki kopling kering. Sehingga, baik mobil bertransmisi manual, A/T, CVT, atau X-Tronic menggunakan oli dengan jenis yang sama.

Namun, perbedaan terletak pada jenis mesin. Mesin bensin dan mesin diesel memiliki karakter yang berbeda. Sehingga oli yang digunakan juga berbeda. Oli diesel, memiliki sifat yang lebih basa. Karena zat asam yang dihasilkan pada mesin diesel lebih tinggi.

Sehingga pemakaian yang terbalik, akan menyebabkan kerusakan pada komponen mesin. Kecuali, oli tersebut mengandung teknologi yang memungkinkan oli dapat digunakan pada mesin bensin dan diesel.

Untuk membedakan oli ini, biasanya ada label yang menunjukan "for gasoline" atau "for diesel" yang tertera pada kemasan oli tersebut.


2. Kekentalan (SAE)


Tips Memilih Oli Mesin2

SAE (Society of Automotive Enginer) adalah lembaga yang meneliti, dan memberi grade terhadap standar kekentalan oli. Setiap oli memiliki grade SAE yang berbeda. Hal ini dipengaruhi suhu atau iklim tempat oli ini digunakan.

Semakin dingin suhu ruangan, diperlukan oli yang lebih encer atau kekentalan yang rendah untuk mencegah terjadinya pembekuan. Sebaliknya di suhu yang relatif panas, diperlukan oli dengan kekentalan lebih tinggi untuk memaksimalkan pelumasan.

Pada label kemasan oli, biasanya terpampang kode SAE seperti SAE 10W, SAE 40, atau SAE 60. Kode tersebut menunjukan ketahananya terhadap suhu ruang. Semakin rendah nilai SAE semakin kecil pula suhu yang mampu dihadapi atau semakin encer.

Dalam pemberian grade SAE, terdapat dua jenis grade. Single grade dan multi grade

a. Single Grade Oil
Single grade adalah oli yang mampu bertahan pada suhu yang lebih sempit. Misal oli ini memiliki grade SAE 10W, maka oli ini akan mengalir dengan sempurna sampai suhu 10 derajat celcius. Namun di suhu lebih tinggi, oli ini cenderung lebih kental dan sulit mengalir.

b. Multi grade
Multi grade adalah oli yang memiliki grade viscositas di suhu dengan rentangan lebih luas. Oli ini lebih stabil dan banyak digunakan pada iklim tropis seperti indonesia. Misal sebuah oli memiliki grade SAE 5W-30 artinya oli ini akan mengalir dan bekerja dengan sempurna dari rentangan suhu 5 sampai 30 derajat celcius.

Tiap mesin baik mobil atau motor memiliki grade SAE yang berbeda. Untuk menentukan oli mesin berdasarkan SAE, biasanya sudah tertera pada manual book tiap kendaraan. Di buku tersebut biasanya sudah dijelaskan mengenai spesifikasi teknis mesin dan SAE oli yang digunakan.


3. Kualitas Oli (API Service)

Tips Memilih Oli Mesin3

API merupakan kependekan dari American Petroleum Institute. Kode ini akan menunjukan kualitas berdasarkan karakter oli mesin. Sama seperti SAE, dimana mesin bensin dan diesel memiliki standar yang berbeda.

API service pada mesin bensin, ditunjukan oleh kode "S" pada label oli. API service ini ditentukan berdasarkan teknologi dan tahun pembuatan mesin.

  • API SF, SG, SH, SJ Digunakan pada mesin yang dikeluarkan dibawah tahun 2001. Oli ini cocok untuk mesin yang masih berteknologi konvensional.
  • API SL standar SL digunakan dibawah tahun 2004, oli ini memiliki teknologi energi Conserving.
  • API SM standar yang ditetapkan mulai tahun 2004 ini menjadikan oli mesin memiliki ketahanan dan resistansi oksidasi yang lebih baik, dan mengontrol temperatur serta deposit yang lebih baik.
  • API SN standar SN merupakan jenis yang paling populer sampai saat ini. Oli dengan standar SN sudah dilengkapi nano guard technology yang fungsinya, melindungi bagian tersempit dari komponen mesin. Jenis ini cocok untuk mesin yang dikeluarkan di atas tahun 2010.


Untuk mesin diesel, dapat dilihat dari label "C" di belakang kode API. Kode ini juga menunjukan kualitas oli mesin diesel berdasarkan tahun pembuatan.

  • API CE diperkenalkan tahin 1982 untuk melumasi mesin diesel turbocharger atau biasa.
  • API CF digunakan pada mesin diesel dengan karakter off-road dan indirect injection. Jenis ini dikeluarkan tahun 1994.
  • API CG-4 oli dengan standar CG-4 dikeluarkan tahun 1995, jenis oli ini cocok untuk heavy duty diesel dab mesin diesel kecepatan tinggi.
  • API CH-4 jenis oli yang dikeluarkan tahun 1998 ini, sama seperti CG-4 namun jenis ini sudah mendukung standar emisi di tahun tersebut.
  • API CI-4 jenis oli ini dikeluarkan tahun 2002, cocok untuk mesin diesel kecepatan tinggi dan diciptakan untuk perlindungan mesin yang lebih baik.
  • API CJ-4 jenis oli ini dikeluarkan tahun 2010, dengan emisi yang lebih baik serta digunakan untuk mesin diesel berteknologi commonrail dengan kandungan solar 500 ppm (0,05%).


4. Jangan terpaku merk lihatlah komposisi dan kebutuhan.

Tips Memilih Oli Mesin

Untuk tips yang keempat digunakan saat anda bingung memilih antara dua merk oli. Sesuaikan dengan kebutuhan mesin serta budget anda. Jangan terpaku pada merk-merk yang menawarkan advanced technology. Teknologi tambahan tersebut akan berlaku pada beberapa tipe mesin saja. Sehingga pastikan anda mengenal seperti apa teknologi mesin anda agar dapat menyesuaikan dengan kualitas oli yang digunakan.

Saat ini ada banyak sekali oli mesin yang dilengkapi oleh zat aditif. zat ini fungsinya untuk menambah kemampuan oli mesin. Beberapa zat aditif yang ada pada oli mesin antara lain ;


  • Anti Oksidant. Mencegah terjadinya proses oksidasi pada molekul pelumas.
  • Detergent. Menjaga permukaan komponen mesin agar terbebas dari kotoran.
  • Anti Karat. Menjaga permukaan komponen mesin dari karat dan korosi.
  • Anti Foam. Mencegah terjadinya busa pada permukaan oli.
  • Anti Extreme Pressure. Merupakan zat aditif yang akan memperkuat lapisan oil film sehingga saat terjadi penekanan tinggi, komponen mesin dapat terlumasi.
  • Viscosity Improver. Zat yang berfungsi untuk menjaga viscositas oli tetap stabil.
  • Friction Modifier. Meningkatkan daya pelumasan oli dengan memperlicin lapisan oil film.
  • Anti freeze. Menjaga oli agar tidak membeku di suhu dingin.


Seperti yang disebutkan tadi, semua zat aditif itu tidak harus ada dalam sebuah oli. Zat aditif seperti anti freeze atau Anti Extreme pressure digunakan pada tipe mesin tertentu saja. Penggunaan zat anti freeze di iklim tropis tentu akan sia-sia. Untuk itu pastikan sesuaikan kualitas dan kuantitas oli berdasarkan mesin dan alam.

Popular posts from this blog

Fungsi Relay 4 kaki & 5 kaki (Plus Gambar Rangkaiannya)

Lampu Indikator Mesin Vixion Menyala/Berkedip, Apa Penyebabnya ?

Rangkaian dan Cara Kerja Sistem Klakson Dengan Relay