Showing posts with label Info Mesin Mobil. Show all posts

Mesin 4 Silinder vs 2 Silinder Kapasitas Sama, Mana Lebih Bagus ?

Kehadiran kawasaki zx-25r yang menyasar kelas sport fairing 250 cc, sangat menyita perhatian pecinta roda dua. Motor ini, merupakan satu-satunya motor 250 cc dengan 4 silinder yang beredar di indonesia.

 

Lalu, dengan kapasitas mesin yang sama, apa sih bedanya 1 silinder, 2 silinder, dan 4 silinder. Mana yang lebih bagus ?

 

Kalau bicara mana yang lebih bagus, sebenarnya tiap jenis mesin punya karakternya masing-masing. Jadi mesin dengan silinder sedikit dengan mesin yang silindernya banyak, punya kelebihan dan kekurangan masing-masing.

 

Supaya lebih jelas, mari kita bahas dengan detail lewat pada video yang saya sertakan.

 


Perbedaan yang pertama, jelas dari diameter pistonnya. Mesin dengan silinder sedikit, sudah pasti volume per silindernya lebih gede dibandingkan mesin yang silindernya banyak. Otomatis, diameter piston untuk mesin dengan silinder sedikit, jadi lebih besar.

 

Lalu apa efek dari perbedaan ukuran piston ini ?

 

Piston yang lebih kecil, itu dia lebih enteng. Sehingga lebih gampang mencapai RPM tinggi jika dibandingkan dengan piston yang lebih berat. Hal ini, membuat top speed pada mesin 4 silinder jadi lebih tinggi jika dibandingkan dengan mesin 2 silinder atau satu silinder.

 

Lalu apa kelemahannya ?

 

Mesin yang punya volume silinder lebih kecil, punya torsi yang lebih kecil pula meski jumlah silindernya banyak.

 

Mengapa bisa demikian ? hal itu disebabkan karena silinder yang volumenya lebih kecil, punya tinggi atau langkah piston yang lebih pendek.

 

Sementara panjang langkah piston itu dipengaruhi oleh panjang small end pada kruk as. Gampangnya, semakin besar volume silinder, maka jarak lengan small end ini semakin panjang. Nah panjang lengan ini, ternyata sangat mempengaruhi torsi yang dihasilkan.

 

Rumus torsi, itu gaya dikalikan lengan momen. Jadi, dengan lengan small end yang pendek membuat torsi yang dihasilkan menjadi lebih kecil meski punya 4 buah silinder.

 

Lalu apa efek dari torsi ini ?

 

Yang pertama torsi itu hubungannya sama beban kendaraan. Jadi jika mesin punya torsi yang kecil, maka motor akan sedikit kesusahan jika dipakai buat nanjak. Selain itu, akselerasinya juga lemah.

 

Namun meski torsinya ampas, powernya gila.

 

Power sendiri, merupakan dorongan energi untuk membuat kruk as berputar secepat mungkin. Ini, bisa terjadi jika sebuah mesin punya langkah piston yang pendek. Sehingga, mesin 4 silinder dengan diameter dan langkah piston yang pendek akan menghasilkan power yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan mesin 2 silinder dengan kapasitas yang sama.

 

Untuk pemakaian bensinya, mana yang lebih irit ?

 

Dengan kapasitas yang sama, harusnya konsumsi bensinnya sama. Tapi ternyata, mesin dengan silinder lebih banyak, memakan lebih banyak bensin. Apa alasannya ?

 

Seperti yang saya katakan tadi, mesin dengan silinder banyak ini memang powernya gila. Tapi torsinya lebih ampas. Jadi untuk memuntahkan power yang gila itu, mesin harus digas terus. Karena kebanyakan ngegas, otomatis konsumsi bensinnya jadi lebih boros.

 

Hal ini pernah diuji oleh tim gridoto, kawasaki zx-25r dengan riding kombinasi menghasilkan rata-rata konsumsi bensin 19,8 KM/liter. Sementara motor 250 cc 2 silinder, umumnya ada di angka 25 KM/liter.

 

Mungkin itu informasi singkat tentang mesin 2 silinder, vs mesin 4 silinder.

Bukan Cuma Mencegah Bocor Kompresi Ini Fungsi Vital Ring Piston

Bukan Cuma Mencegah Bocor Kompresi Ini Fungsi Vital Ring Piston

Ring piston adalah salah satu komponen mesin yang fungsinya sangat penting. selama ini, yang kita tahu ring piston itu berfungsi untuk mencegah bocor kompresi. tapi keberadaan ring piston ini ternyata bukan cuma sekedar perapat celah antara piston dan silinder.

komponen kecil ini ternyata punya peran yang sangat penting dalam kinerja mesin.

di artikel ini kita akan membahas fungsi dari ring piston.

Alasan Mesin Butuh Ring Piston


piston itu kan kerjanya cuma gerak naik turun didalam silinder. dan gerakan piston ini sangat cepat. karena dalam 100 RPM, piston bisa bergerak naik turun 1000 kali dalam satu menit. 

biar gerakannya mulus, sebenarnya ada sistem pelumas. tapi piston dan silinder itu sama-sama terbuat dari logam. dan logam ini kita tahu bisa memuai kalau panas. kalau piston memuai, maka dimensinya akan sedikit membesar.

jika piston membesar didalam silinder, maka itu akan membuat piston terjebak didalam silinder alias nggak gerak.

oleh sebab itu, diameter piston dibuat jauh lebih dibandingkan diameter silinder. perbedaan ini sampai menimbulkan celah beberapa milimeter. sehingga dalam posisi memuai pun, piston masih bisa bergerak bebas didalam silinder.

tapi ada masalah baru.

kalau celah piston terlalu lebar, kompresinya bakal bocor. oleh sebab itu dipasanglah tiga buah ring piston.

Ring piston ini terbuar dari bahan logam yang elastis. dan bentuknya tidak 100% rapat alias masih ada bagian yang terbuka. dalam posisi tidak terpasang, ukuran ring piston pasti lebih besar daripada silinder. 

sehingga untuk memasukannya, ring piston harus ditekan. inilah fungsi bagian yang terbuka tersebut. pas dipasang, bagian ring yang terbuka, cuma meninggalkan sedikit celah.

dengan konfigurasi seperti ini, ring piston akan selalu menekan kearah dinding silinder. sehingga ini memastikan tidak ada celah untuk kebocoran kompresi.

di sisi piston, ring ini akan terpasang pada dinding piston yang ada jalurnya. jalur ring ini memang dibuat agak jauh kedalam. ini bertujuan supaya ada toleransi ketika piston memuai. sehingga ketika mesin panas, piston tidak menekan ring piston.

fungsi lain dari ring piston ini, memastikan agar oli tidak tersembur masuk ke ruang bakar. hal ini karena oli akan disemburkan dari bawah untuk melumasi silinder. ring ini juga akan membilas oli yang menempel pada silinder sehingga tidak masuk kedalam ruang bakar.

disinilah daya elastisitas ring piston menjadi kunci. karena kalau ring piston menekan kuat ke arah dinding silinder, maka oli ini tidak akan masuk melewati ring sampai ke ruang bakar. tapi kalau daya elastisitas ring ini lemah, maka oli bisa masuk ke ruang bakar karena oli punya kemampuan untuk masuk ke celah super mikro.

jika ini terjadi, maka oli mesin akan cepat habis meski tidak ada tanda-tanda bocor kompresi.
Bagaimana Oli Bekerja Pada Mesin Mobil Anda ?

Bagaimana Oli Bekerja Pada Mesin Mobil Anda ?

Salah satu aspek penting pada perawatan kendaraan adalah penggantian oli mesin sesuai interval yang berlaku.

Banyak teknisi mengatakan, jika anda sering terlambat untuk mengganti oli mesin itu akan berdampak negatif terhadap mesin mobil.

Mengapa oli sangat penting ? bagaimana oli mesin bekerja ?

Hal Yang Membuat Mesin Membutuhkan Oli

Oli adalah zat yang bersifat melicinkan permukaan. Oleh sebab itu oli dipakai pada mesin karena itu bisa melumasi komponen mesin.

Supaya lebih jelas, saya ingin anda tahu kalau didalam mesin itu terdiri dari ratusan mekanisme komponen. Power output dari mesin berbentuk rotasi, untuk menghasilkan rotasi dari pembakaran bahan bakar diperlukan mekanisme yang sangat rumit.

Mekanisme ini melibatkan banyak komponen yang saling bergesekan satu sama lain.

Sebagai contoh ring piston dan silinder. Kedua komponen ini akan selalu bergesekan. Poros engkol juga memiliki banyak sekali komponen yang bergesekan.

Dan jangan lupa kalau komponen mesin terbuat dari metal. Jika metal bergesekan dengan metal itu akan menggores permukaan yang bergesekan. Jika permukaan gesek tidak rata, itu menyebabkan gaya gesek besar (seperti ban dan jalan).

Jika gaya gesek besar, maka mesin komponen akan berat untuk bergerak. Sehingga ini akan membuat engine tidak bisa running.

Oli akan masuk ke celah komponen yang bergesekan sebagai pelapis komponen. Contohnya gesekan antara ring piston dan silinder. Lapisan oli tipis akan masuk ke celah antara ring piston dan silinder. Sehingga ring piston dan silinder tidak bergesekan secara langsung, namun dilapisi oleh oli.

Hal serupa terjadi pada semua bagian mesin yang bergesekan. Hasilnya, permukaan yang bergesekan tetap licin sehingga gaya geseknya kecil. Itu membuat gerakan komponen mesin menjadi ringan, sehingga mesin bisa run pada hingga RPM tinggi.

Siklus Oli Mesin

Kebanyakan mesin memiliki konfigurasi inline dengan posisi piston berdiri. Sementara oli akan terkena efek gravitasi sehingga oli akan berkumpul pada titik terbawah mesin.

Itulah sebabnya, agar oli dapat melakukan tugasnya dengan maksimal ada beberapa komponen tambahan.

1. Oli baru masuk melalui kepala silinder

Ketika pertama kali oli diisi kedalam mesin, itu melalui oil cap yang terletak pada kepala silinder. Karena efek gravitasi, oli akan turun dan berkumpul pada komponen yang dipanggil oil pan. Ini adalah semacam bak yang berfungsi menampung oli.

2. Oli dipompa ke seluruh bagian mesin

Didalam oil pan, terdapat oil pump. Saat oli telah memasuki mesin, oli akan merendam oil pump didalam oil pan. Oil pump, terhubung dengan poros engkol, sehingga ketika engine start, oil pump mulai beroperasi.

Oli akan dipompa ke jalur oli yang sudah dibuat oleh engineer didalam blok silinder. Jadi melalui jalur oli, oli akan didistribusikan ke beberapa bagian termasuk kepala silinder, sehingga komponen yang ada didalam kepala silinder juga terlumasi dengan baik.

3. Oli melewati filter

Sebelum masuk ke jalur oli, biasanya oli akan dilewatkan pada filter oli. Ini adalah komponen untuk menyaring partikel padat yang terbawa oli. Tujuannya agar oli yang terpompa tidak mengandung kotoran yang dapat menyumbat jalur oli dan menyebabkan goresan ketika masuk ke celah komponen.

4. Oli kembali ke oil pan

Setelah melumasi komponen, oli akan terkena efek gravitasi sehingga bergerak kembali ke oil pan. Saat oli kembali, warna oli mulai berubah. Karena oli sudah terkontaminasi oleh panas dan deposit pembakaran.

Tapi itu bukan masalah karena oli masih bisa melakukan fungsinya dengan baik.

Jadi didalam mesin, oli akan berputar dari oil pan ke seluruh bagian mesin dan kembali ke oil pan.

Fungsi Lain Dari Oli

Selain sebagai pelumas, oli yang diproduksi sekarang juga punya fungsi lain antara lain ;

1. Sebagai cairan anti korosi

Korosi adalah hal yang sangat mungkin terjadi pada komponen yang terbuat dari logam termasuk komponen mesin. Oli memiliki kemampuan untuk mempu melekat lebih lama pada komponen mesin. Sehingga itu bisa terhindar dari oksidasi.

2. Sebagai detergent

Seperti yang saya katakan sebelumnya, ketika oli sudah bersirkulasi maka warna oli mulai berubah hitam. Ini karena oli bersifat membilas komponen mesin. Jadi ketika ada deposit melekat pada komppnen mesin, itu akan dibilas oleh oli sehingga warna oli berubah namun komponen mesin tetap bersih.

3. Sebagai heat transfer

Saat anda menghidupkan mesin dipagi hari, oli berperan untuk mendistribusikan panas. Awalnya panas akan terkonsentrasi pada kepala silinder. Panas itu merambat ke oli dan karena oli bersirkulasi, maka panasnya juga ikut bersirkulasi.

Fungsi Crankshaft Pada Mesin dan Perbedaan Dengan Camshaft

Fungsi Crankshaft Pada Mesin dan Perbedaan Dengan Camshaft

Kalau kita belajar tentang bagaimana mesin kendaraan bekerja, ada komponen pasti ada yaitu crankshaft dan camshaft.

Kedua komponen ini sama-sama berbentuk poros tapi beda kegunaan. Lalu crankshaft itu apa ? apa fungsi crankshaft ? dan apa bedanya dengan camshaft.

Pengertian dan fungsi poros engkol

Crankshaft atau poros engkol adalah komponen yang bertugas mengkonversi gerakan naik turun piston menjadi gerakan rotasi.

Untuk menghasilkan energi, mesin harus melakukan pembakaran didalam ruang bakar. Hasil dari pembakaran itu adalah ekspansi atau daya mengembang.

Karena pembakaran ini terjadi di ruang bakar yang notabene adalah ruang tertutup, maka daya ekspansi akan mendorong piston. Sehingga piston terdorong dan bergerak kebawah. Tapi gerakan piston hanya gerakan sejajar, sementara bentuk energi yang dibutuhkan untuk memutar roda kendaraan adalah gerakan rotasi.

Sehingga gerakan searah piston diubah menjadi gerakan rotasi oleh crankshaft.

Dalam melakukan fungsinya, crankshaft tidak sendirian. Poros engkol dapat mengkonversi bentuk energi dengan bantuan connecting rod atau batang piston.

Jika dianalogikan, crankshaft adalah kayuhan sepeda. Sementara piston adalah lutut anda. Untuk mengubah gerakan naik turun lutut menjadi gerakan rotasi, dibutuhkan kaki dan kayuhan sepeda.

Crankshaft berbentuk seperti poros disertai pemberat. Pemberat pada crankshat digunakan sebagai penyeimbang putaran mesin. Kita tahu mesin 4 tak, artinya dalam dua putaran engkol hanya terjadi satu kali pembakaran.

Itu membuat putarannya tidak seimbang, sehingga dibuat pemberat sehingga putarannya lebih stabil.

Lalu apa bedanya dengan camshaft ?

Camshaft itu poros nok, poros nok ada dikepala silinder. Fungsinya untuk mengatur pembukaan katup buang dan katup hisap.

Jadi meski sama-sama berbentuk poros, tapi bentuk dan fungsinya sangat berbeda. Camshaft berbentuk poros dengan tonjolan, sementara crankshaft berbentuk poros dengan lengan dan pemberat.

Dari segi fungsinya, crankshaft berfungsi mengubah gerakan naik turun piston menjadi gerakan rotasi sementara camshaft berfungsi membuka katup-katup mesin sesuai gilirannya.

Namun, khusus pada mesin 2 tak anda tidak menemui komponen camshaft. Alasannya, mesin 2 tak tidak menggunakan katup seperti mesin-mesin 4 tak. Jadi tidak diperlukan poros nok.

3 Perbedaan Oli Mesin dan Oli Transmisi Pada Mobil

3 Perbedaan Oli Mesin dan Oli Transmisi Pada Mobil

Salah satu cara perawatan mobil adalah dengan mengganti olinya, oli pada mobil itu bermacam-macam. Ada oli mesin ada juga oli transmisi.

Saat kita service kendaraan, kadang hanya oli mesin yang diganti kadang juga baik oli mesin dan transmisi diganti.

Sebenarnya apa sih perbedaan oli mesin dan oli transmisi ?

1. Beda fungsi

Oli mesin dan oli transmisi punya perbedaan pada fungsi. Memang secara garis besar, kedua oli ini sama-sama untuk melumasi.

Tapi secara lebih spesifik, ruang lingkup oli mesin dikhususkan untuk melumasi komponen yang ada didalam mesin. Komponen didalam mesin ini sangat erat hubungannya dengan panas karena mesin itu menghasilkan panas.

Oleh sebab itu, selain melumasi oli mesih juga harus bisa mendinginkan komponen-komponen yang dilumasi.

Sementara oli transmisi hanya melumasi gear pada gearbpx.

Gear pada gearbox tidak menghasilkan panas berlebih seperti pada mesin. Sehingga fungsi oli hanya untuk melumasi gear-gear agar tidak terjadi keausan.

2. Beda kekentalan

Oli mesin lebih encer dibandingkan oli transmisi. Hal itu dikarenakan celah antar komponen pada komponen mesin itu lebih sempit dibandingkan celah komponen didalam gearbox.

Didalam mesin, oli harus mampu masuk ke celah antara silinder dengan piston yang celahnya sangat sempit. Selain itu, oli juga harus bisa bersirkulasi dengan lancar dari bawah menuju atas.

Untuk meningkatkan mobilitas oli agar bersirkulasi dengan lancar, maka oli mesin punya kekentalan 10w sampai 40 SAE.

Sementara oli transmisi biasanya punya kekentalan 80 sampai 90 SAE, hal itu dikarenakan oli yang kental bisa meredam bunyi perkaitan antar roda gigi. Sehingga pertautan roda gigi didalam gearbox tidak akan menimbulkan suara kasar.

Meski demikian, baik oli transmisi atau oli mesin akan lebih encer apabila telah mencapai batas penggunaan.

3. Beda waktu penggantian

Interval penggantian oli mesin lebih cepat dibandingkan oli transmisi. Oli mesin harus diganti pada interval 5000 kilometer maksimal 10.000 kilometer.

Sementara oli transmisi yang manual bisa bertahan sampai 40.000 km.

Perbedaan interval ini bisa disebabkan karena karakter oli itu sendiri yang oli mesin lebih encer, sehingga perlu lebih sering diganti. Selain itu, mesin sebagai komponen vital harus diperhatikan kualitas olinya. Jadi wajar kalau oli harus segera diganti sebelum oli benar-benar turun kualitasnya.

Untuk biaya penggantian mana yang lebih mahal ? oli transmisi atau oli mesin ?

Mungkin kalau dilihat dari volumenya, oli mesin punya volume lebih banyak. Sehingga sehingga biayanya lebih mahal mengganti oli mesin.

Mungkin itu saja artikel tentang perbedaan oli mesin dan oli transmisi. Semoga bermanfaat.

Oli Gardan Mobil Berapa Liter ? Ini Datanya

Oli Gardan Mobil Berapa Liter ? Ini Datanya

Sama halnya dengan mesin, gardan atau differential juga harus diperhatikan interval penggantian olinya.

Namun banyak yang tidak tahu berapa kapasitas oli gardan pada mobil.

Hari ini kami akan merangkum beberapa data terkait data kapasitas oli gardan pada mobil.

Sekilas Tentang Oli Gardan

Oli gardan itu berbeda dengan oli mesin baik dari segi fungsi maupun fisiknya. Oli gardan hanya berfungsi melumasi roda gigi didalam gardan, yang celah roda giginya lebar.

Oleh sebab itu oli gardan itu lebih kental daripada oli mesin. Kekentalan oli gardan bisa mencapai SAE 90.

Untuk interval penggantiannya, umumnya ada di angka 40 ribu kilometer, oli gardan bisa bertahan sangat lama karena lebih kental dan fungsinya yang simple. Berbeda dengan oli mesin yang lebih kompleks, maka interval penggantiannya pun lebih singkat.

Meski demikian, oli gardan hanya bisa anda temui pada mobil-mobil dengan penggerak roda belakang atau RWD. Sementara mobil-mobil penggerak roda depan atau FWD, dengan ciri mesin yang sejajar dengan sumbu roda, pelumas untuk gardan sudah diperoleh dari oli transmisi.

Jadi untuk mobil mobil penggerak roda depan seperti Honda Mobilio, Suzuki Ertiga maka tidak perlu pusing mikirin oli gardan.

Cukup oli transmisinya, karena posisi gardan pada mobil FWD menyatu dengan transmisi. Jadi oli transmisi sekaligus melumasi gardan.

Lalu bagaimana dengan mobil RWD seperti Toyota Avanza, Kijang Innova ?

Ini beberapa data kapasitas olinya

  • Toyota Avanza 2.5 liter
  • Toyota Kijang Innova 3 liter
  • Toyota Fortuner 3 liter
  • Suzuki APV 1.5 liter
  • Toyota Rush 2.5 liter
  • Daihatsu Grand Max 1 liter

 

Kapasitas oli gardan diatas bisa menjadi rujukan berapa liter oli yang perlu anda beli. Karena dalam proses pengisiannya, oli akan diisi sampai meluber pada lubang pengisan. Jadi mungkin untuk kijang innova tidak sampai 3 liter oli sudah meluber.

Untuk seperti apa olinya, anda bisa membeli oli khusus untuk gardan dengan SAE 80-90.

Mungkin itu saja informasi tentang data spesifikasi kapasitas oli gardan pada beberapa mobil. Semoga bermanfaat.

Knalpot Mobil Keluar Banyak Air, Normal atau Tanda Ada Kebocoran ?

Knalpot Mobil Keluar Banyak Air, Normal atau Tanda Ada Kebocoran ?

 Anda mungkin pernah menjumpai tetesan air yang keluar dari knalpot mobil saat mesin mobil dinyalakan.

Knalpot ini merupakan saluran pembuangan gas sisa pembakaran dari mesin, dengan kata lain knalpot itu terhubung langsung ke mesin.

Jadi kalau ada air yang keluar dari knalpot, kita pasti menduga jangan-jangan air radiator didalam mesin itu bocor sampai ke knalpot.

Tapi apakah benar begitu ?

Kita akan membahasnya.

Perlu diketahui, tetesan air adalah molekul H2O yang dihasilkan dari proses pembakaran. Sama seperti pernafasan manusia, oksigen yang kita hirup akan mengeluarkan karbondioksida plus uap air.

Pada mesin injeksi, pembakaran yang terjadi didalam mesin itu sudah disempurnakan. Karena rasio antara berapa bensin dan berapa udara yang masuk ke mesin itu sudah diperhitungkan dengan sangat teliti secara realtime oleh para sensor.

Jadi, pembakaran yang diperoleh itu tergolong sempurna. Sehingga akan menghasilkan gas buang berupa karbon dan tambahan uap air.

Tapi kenapa kadang uap air ini menetes dalam bentuk cair dan kadang tidak muncul tetesan ?

Alasannya sederhana, karena knalpot itu kan panas. Uap air yang dihasilkan proses pembakaran tidak akan mengembun karena suhu didalam knalpot itu panas.

Tapi dipagi hari, ketika suhu udara dingin ditambah suhu knalpot juga masih dingin karena mesin belum dinyalakan. Maka saat mesin dinyalakan, uap air yang dihasillkan dari proses pembakaran akan mengembun menjadi tetesan air.

Lama-kelamaan, saat suhu knalpot itu semakin tinggi tetesan air itu berubah menjadi asap tipis. Asap tipis ini juga bukan berasal dari permasalahan mesin, tapi dari uap air yang tidak mengembun.

Jadi kesimpulannya, tetesan air dari knalpot itu wajar selama kondisinya seperti yang saya sebutkan diatas. Suhu knalpot masih dingin.

Apakah ada kemungkinan tetesan itu berasal dari air radiator ?

Bisa saja, tapi kalau anda menggunakan radiator coolant khusus biasanya ada warnanya entah merah atau hijau. Jadi mendeteksinya juga mudah.

Tapi kalau anda pakai air biasa sebagai radiator coolant, air akan menguap sebelum menetes di knalpot. Selain itu, kalau ada kebocoran air radiator maka sebelum airnya sampai ke knalpot, mesin sudah menunjukan gejala.

Seperti overheat dan mesin brebet atau nyala tidak stabil.

Kalau ada masalah-masalah seperti itu, segera hubungi bengkel. Bisa jadi ada masalah yang serius.

2 Penyebab Busi Mobil Cepat Rusak + Cara Antisipasinya

Anda pasti setuju kalau busi itu menjadi salah satu komponen mesin yang rewel, artinya kalau sudah rusak biasanya menimbulkan gejala yang menyusahkan bahkan kadang bisa merembet ke komponen lainnya.

Tapi kan ada rekomendasi umur busi, biasanya kalau servis dibengkel kita akan diberi tahu apabila pemakaian busi sudah mendekati masa pakainya pihak bengkel merekomendasikan kita untuk menggantinya.

Itu benar sekali untuk busi yang normal, tapi ada beberapa kondisi yang membuat busi cepat rusak sehingga meski belum mencapai batas sudah ada gejala kerusakan.

Nah diartikel ini saya akan membagikan hal apa saja yang bisa mempengaruhi umur busi.

1. Bahan bakar yang digunakan kurang bagus

Dilansir dari Gridoto.com, Diko Oktaviano selaku Technical Support and Product Specialist NGK Busi Indonesia membenarkan hal tersebut.

Menurutnya, Kualitas bahan bakar yang kurang bagus akan membuat jelaga atau kerak karbon di ruang bakar, menempel dipermukaan piston dan lama kelamaan akan menempel di busi.


Jelaga atau kerak karbon ini merupakan isolator atau bahan yang tidak dapat menghantarkan arus listirk, sementara busi kita tahu sendiri bisa hidup karena listrik.

Itu artinya, kerak karbon ini bisa menghambat proses pemercikan api pada busi sehingga api busi menjadi lebih kecil.

Api busi yang kecil akan menyebabkan misfire, sehingga gejala lainnya mesin akan brebet.

Sebenarnya, apabila busi langsung dibersihkan busi masih bisa selamat. Yang jadi masalah, hal itu dibiarkan sehingga kerak tersebut benar-benar melekat dan terus menumpuk.

Kalau kerak sudah menumpuk, dibersihkan pakai apapun juga akan sangat susah sehingga busi harus diganti.

2. Air Fuel Ratio yang tidak pas

Air fuel ratio itu kadar bensin yang masuk ke ruang bakar, kadar bensin ini tidak asal disemprotkan lewat injektor tapi ada perhitungannya. Idealnya, perbandingan antara bensin dan udara adalah 1 : 14 artinya 1 molekul bensin demgan 14 molekul udara.

Kalau kurang atau lebih, itu akan berdampak pada performa mesin juga berdampak pada komponen yang ada didalam ruang bakar salah satunya bensin.

Kadar bensin yang terlalu banyak akan menyebabkan asap hitam, mungkin anda pernah lihat kebakaran pada SPBU, itu mengeluarkan asap hitam karena ada banyak sekali bahan bakar yang terbakar.

kebakaran SPBU, bogor.tribunnews.com

Begitu pula didalam mesin, kalau kadar bensin terlalu banyak maka akan menghasilkan asap hitam. Kalau asap hitam itu melekat pada busi, maka kejadiannya sama persis dengan yang pertama, busi terselimuti kerak dan susah untuk dibersihkan sehingga perlu diganti.

Lalu apa solusinya ?

Yang pertama, gunakan bensin dengan oktane tinggi apalagi kalau mobil anda sudah injeksi. Yang kedua bersihkan filter udara dan filter bahan bakar secara rutin (bisa dengan servis rutin ke bengkel) maka busi mobil anda bisa lebih awet.

WASPADA, Ini Akibat Busi Mobil Kotor + Cara Membersihkannya

Kinerja busi yang menjadi ujung tombak pengapian bisa terganggu apabila elektrodanya kotor. Elektroda yang kotor ternyata bukan hal yang bisa dikendalikan.

Hal itu karena seiring pemakaian mobil, busi pun semakin sering bekerja. Sementara pembakaran mesin akan menghasilkan zat residu yang kita kenal sebagai polusi. Polusi hasil pembakaran ini bukan Cuma gas karbon monoksida tapi juga kerak karbon.


Kerak inilah yang berpotensi menempel pada elektroda busi sehingga menyebabkan busi kotor.

Dan penumpukan kerak karbon ini juga membawa efek negatif terhadap performa mesin kendaraan.

Salah satunya, mesin pincang atau bahkan brebet.

Ini disebabkan karena kerak karbon ini akan menghalangi percikan api busi, sehingga pembakaran akan tidak sempurna dan itu menyebabkan mesin brebet atau bahkan pincang.

Bahkan kalau penumpukan kerak ini sudah cukup parah, busi tidak dapat memercikan api sehingga tidak terjadi pembakaran alias busi menjadi mati. Kalau ini dibiarkan maka busi bisa mengalami kerusakan.

Kondisi busi yang dipenuhi kerak juga bisa menjadi indikator pembakaran mesin, kalau ada banyak kerak karbon itu menandakan adanya ketidak seimbangan antara kadar udara dengan bensin saat terjadi pembakaran.

Yang paling mungkin, itu disebabkan karena kadar bensin berlebihan atau campuran terlalu kaya sehingga ada molekul bensin yang berubah menjadi kerak karbon didalam mesin.

Lalu bagaimana cara membersihkannya ?

Ternyata untuk membersihkan busi ini cukup mudah, anda hanya perlu melepas busi mobil lalu bersihkan menggunakan sikat kawat atau amplas, agar lebih mudah semprotkan dulu cairan carbon cleaner atau cairan lainnya yang mampu merontokan kerak karbon.
Setelah busi bersih jangan lupa perhatikan sistem bahan bakar mobil anda, pastikan anda menggunakan bensin dengan oktan yang sesuai dengan spesifikasi mesin.

Bahan bakar yang tidak sesuai juga bisa menyebabkan penumpukan karbon.

Apalagi pada mobil injeksi, pastikan anda melakukan servis rutin untuk mencaga agar sirkulasi pada sistem injeksi tidak terganggu.

Tapi apabila busi sudah dipenuhi kerak berwarna putih, saya sarankan untuk menservis dulu sisem bahan bakarnya terutama untuk mengetahui apakah ada komponen yang mampet atau bahkan jebol.

Setelah itu ganti busi dengan yang baru, busi yang sudah dipenuhi kerak akan turun performanya sehingga lebih baik ganti yang baru.
4 Hal Yang Menyebabkan Turun Mesin Pada Mobil Anda

4 Hal Yang Menyebabkan Turun Mesin Pada Mobil Anda


Banyak orang yang menganggap turun mesin adalah hal yang cukup menyusahkan, memang kita tidak menurunkan mesin mobil kita sendiri melainkan kita mengunakan jasa bengkel tapi apa anda tahu berapa lama proses turun mesin ini ?

Untuk menurun sampai membongkarnya bisa sampai seharian, belum lagi untuk melakukan penggantian part, belum lagi kalau kondisi bengkel ramai. Intinya turun mesin bukanlah hal yang sehari langsung selesai.

Lalu dari biayanya, kalau mobil kita sudah lewat masa garansi mesin maka jangan heran biaya total turun mesin ini bisa tembus 5 juta. Karena pekerjaan ini masuk ke pekerjaan berat, ditambah mesin sekarang itu lebih rumit jadi butuh skill dan pengetahuan yang juga lebih mumpuni, ditambah lagi saat turun mesin maka anda diwajibkan mengganti beberapa seal yang dilepas meski sebelumnya seal tersebut tidak bocor.

Alasannya, seal tersebut hanya bersifat sekali pakai. Jadi meski awalnya tidak bocor, kalau seal sudah dicopot maka nanti kalau dipasang lagi tak berapa lama akan bocor.

Tapi yang jadi dilema adalah, turun mesin ini bukanlah opsi perbaikan. Maksud saya, turun mesin ini merupakan satu-satunya cara untuk memperbaiki beberapa kerusakan berat pada mesin. Jadi tidak ada asap kalau tidak ada apinya, turun mesin juga tidak akan terjadi kalau tidak ada kerusakan beratnya.

Lalu apa saja kerusakan berat yang dimaksud ?

1. Kompresi bocor

Tekanan kompresi adalah bentuk untuk memaksimalkan tenaga pembakaran mesin, seperti tabung gas. Apabila gas dari dalam tabung gas dikeluarkan lalu dibakar (melalui kompor misalnya) maka hanya akan ada kobaran api.

Tapi apabila gas didalam tabung yang terbakar, maka bukan Cuma kobaran tapi juga akan ada ledakan. Ledakan itu bisa terjadi karena bahan bakar yang terkompresi atau memiliki tekanan tinggi sehingga begitu terbakar langsung melepaskan energi berupa ledakan.

Didalam mesin pun seperti itu, untuk menggerakan piston didalam mesin dilakukan dengan meledakan sedikit campuran udara dan bensin bertekanan tinggi didalam ruang bakar. Energi yang dihasilkan ledakan tersebut digunakan untuk menggerakan piston sehingga mesin bisa menghasilkan energi putaran.

Tapi mengapa tidak ada suara ledakan ?

Itulah hebatnya, yang pertama karena hanya sedikit bahan bakar maka suara ledakannya tidak sekeras ledakan tabung gas. Kemudian suara ledakan kecil tersebut diredam pada sistem knalpot hasilnya, suara mesin terdengar cukup halus.

Point yang ingin saya sampaikan disini adalah, tekanan kompresi mempengaruhi kekuatan dari ledakan tersebut. Semakin rendah tekanan kompresinya maka semakin rendah pula tenaga yang dihasilkan.

Lalu apa yang menyebabkan tekanan kompresi lemah ?
  • Ring piston aus
  • Silinder blok aus
  • Packing kepala silinder bocor


Tiga hal tersebut menjadi biang kerok yang menyebabkan tekanan kompresi turun, dan untuk mengganti komponen diatas maka harus dilakukan dengan turun mesin karena komponen tersebut berada di jantung mesin jadi mesin perlu dibongkar total untuk mengganti komponen diatas.

2. Water hammer

Water hammer adalah istilah ketika air masuk kedalam ruang bakar. Kita tahu piston itu bergerak naik turun didalam ruang bakar, apabila piston bergerak turun maka volume ruang bakar membesar dan itu dilakukan untuk memasukan bensin dan oksigen. Sementara saat piston bergerak naik, volume ruang bakar akan mengecil dan itu akan menaikan tekanan bensin dan oksigen.

Lalu bagaimana kalau didalam ruang bakar tersebut kemasukan air, yang kita tahu sendiri air tidak bisa dikompresi.

Biasanya yang kalah adalah connecting rod atau gagang piston, komponen ini akan bengkok sehingga akan mempengaruhi sudut pergerakan piston.

Hasilnya, mesin seperti pincang dan bergetar. Maka solusinya juga harus turun mesin karena letak dari komponen ini berada di jantung mesin.

3. Piston macet

Kita tahu kalau tenaga mesin itu dihasilkan dari gerak naik turun piston, artinya kelancaran pergerakan piston juga menjadi kunci keberhasilan kinerja mesin.

Oleh sebab itulah ada oli mesin yang salah satu fungsinya untuk memperlancar pergerakan piston. Namun apa jadinya kalau oli mesin bocor lalu kering ?

Maka piston tidak mendapatkan pelumasan yang cukup, tanpa pelumasan pergerakan piston akan semakin berat sehingga tidak menutup kemungkinan piston aus dan macet.

Selain oli mesin yang kurang, overheat atau temperatur mesin yang berlebihan juga bisa memicu piston memuai sehingga piston terkunci didalam silinder. Fenomena ini disebut engine lock, maka untuk mengatasinya kita perlu membongkar mesin dan mengganti komponen yang tergores akibat piston yang macet tersebut.

4. Mesin sudah sangat tua dan belum pernah dibongkar

Beberapa mesin yang sudah berumur tua masih beroperasi dengan baik, tapi tetap saja setiap komponen mesin memiliki umur begitu pula komponen seperti bearing didalam mesin juga memiliki batas umur.

Apabila kondisi mesin sudah sangat tua dan belum pernah dibongkar sebelumnya maka kinerja mesin akan sangat menurun, bisa saja dari suara dan tenaga sudah jatuh sangat jauh.

Oleh karena itu, apabila anda akan me-restore mesin mobil tua anda maka anda perlu melakukan penggantian beberapa part mesin supaya performa mesin juga kembali seperti semula.

5 Akibat Engine Mounting Rusak + Cara Antisipasinya

Engine mounting dibuat sebagai peredam getar mesin, tujuannya supaya getaran yang dihasilkan mesin tidak dirasakan pengemudi dan penumpang didalam kabin.

Namun dalam aplikasinya, engine mounting juga bisa berperan seperti suspensi bagi mesin saat mobil melewati jalan tidak rata. Mesin yang juga memiliki bobot lumayan berat, akan bergoyang-goyang saat body mobil bergoyang.

Hal itu akan mempercepat kerusakan engine mounting. Lalu apa saja akibat atau pengaruhnya ketika engine mounting rusak ?

Pengaruh Engine Mountung Rusak


Engine mounting terbuat dari rubber dengan frame baja tuang. Bahan rubber ini bisa getas sehingga karet mounting bisa pecah. Inilah yang menyebabkan engine mounting rusak. Akibatnya akan seperti ini

1. Getaran dari mesin yang cukup terasa

Karena fungsi utama engine mounting adalah untuk meredam getaran mesin, sudah pasti ketika mounting rusak getaran mesin pasti akan lebih terasa.

Getaran yang terasa tidak hanya berasal dari pembakaran mesin, tapi juga berasal dari transmisi. Mesin dan transmisi itu tersambung, sehingga saat mesin bergoyang-goyang maka transmisi pun demikian. Ini akan menambah besar getaran yang terasa.

2. Kisi radiator/kipas akan rusak

Untuk mobil yang masih menggunakan kipas berbasis belt (non-elektrik fan) seperti mobil-mobil bermesin diesel, letak kipas ada pada mesin sementara yang elektrik fan, kipas itu diletakan diradiator.

Pada kipas non elektrik karena letaknya pada mesin, maka ketika mesin bergoyang kipas juga ikut bergoyang.

Akibatnya kipas berpotensi menggesek kisi-kisi radiator.

Ini tentu akan menyebabkan dua hal, yang pertama kisi radiator rusak sehingga radiator bocor dan kedua daun kipas akan patah sehingga pendinginan mesin akan terganggu.

3. Selang bahan bakar akan terganggu

Selang bahan bakar digunakan untuk menyalurkan bahan bakar dari tanki ke mesin. Artinya selang ini menghubungkan bagian mesin yang bergoyang-goyang dengan tanki yang diam pada body mobil.

Ini akan menyebabkan efek seolah-olah selang bensin digoyang-goyangkan. Ketika satu dua kali mungkin tidak masalah tapi kalau berkali-kali ini bisa membuat selang bensin bocor, pecah atau bahkan terlepas.

Sehingga efeknya cukup berbahaya juga.

4. Selang radiator berpotensi bocor

Kasus ini juga hampir sama dengan yang diatas, dimana ketika mesin bergoyang maka selang seperti digoyang-goyangkan karena selang ini menghubungkan bagian mesin dan radiator yang diam pada body mobil.

Akibatnya, koneksi selang bisa kendor dan air radiator bisa bocor dari koneksi ini.

Ini juga cukup berbahaya karena saat air pendingin bocor maka mesin berpotensi mengalami overheat.

5. Berbahaya bagi komponen disekitar mesin yang berpotensi terbentur body mobil

Contoh komponen yang menempel pada mesin adalah alternator, motor starter, dan kompresor AC. Ketika mounting normal, goyangan mesin tidak terlalu besar sehingga komponen-komponen tersebut masih aman dari benturan.

Tapi ketika goyangan mesin terlalu besar, komponen-komponen tersebut berpotensi terbentur dengan body sehingga bisa merusak komponen-komponen tersebut.

Apa solusinya agar akibat diatas tidak terjadi ?

Akibat-akibat diatas tentu saja bisa anda alami kalau anda tidak segera mengganti engine mounting saat terdeteksi kerusakan.

Untuk mendeteksi kerusakannya, ada tanda atau ciri yang bisa anda amati. Salah satunya terkait getaran tidak normal tadi, selain itu juga terdengar bunyi tek-tek saat mesin distart.

Kalau tanda tersebut sudah muncul, coba goyangkan mesin menggunakan tangan. Kalau mesin mudah digoyangkan, maka engine mounting memang rusak dan mengharuskan untuk segera diganti.

6 Komponen Yang Dicek Saat Tune Up Mobil Injeksi

Pada artikel yang lalu kita pernah membahas tata cara tune up pada mobil secara umum. Sementara sekarang ini mobil-mobil yang diproduksi sudah menggunakan sistem injeksi.

Sehingga tata cara tune up pun sedikit berbeda. Mobil injeksi yang lebih banyak menerapkan sisi elektrikal mesin memerlukan pengecekan menggunakan scan sementara pada mobil-mobil konvensional, hanya kunci-kunci umum saja bisa kita gunakan untuk tune up.

Lalu apa saja yang dicek saat melakukan tune up pada mobil injeksi ?

1. Sektor Air Induction system

Di sektor air induction system, ada tiga komponen yang dicek yaitu ;

a.filter udara

filter udara atau saringan udara digunakan untuk menyaring debu/kotoran yang terbawa udara bersih yang akan disuplai ke mesin. Cara kerja filter ini adalah dengan memanfaatkan bahan berpori kecil untuk memblok semua jenis kotoran.

Hasilnya, kotoran yang terfilter akan menumpuk pada permukaan filter. Untuk itulah pembersihan filter ini dilakukan.

Biasanya, filter hanya dibersihkan menggunakan air gun. Tapi kalau kondisinya sudah sangat kotor, filter harus diganti.

b.throttle body

img by napaonline.com

pada mobil injeksi memang tidak ada karburator, tetapi katup gas masih tetap ada. Dan saat melakukan tune up, bagian katup gas ini harus dibersihkan karena biasanya ada kerak yang memempel.

Kerak tersebut bisa menjadi penyebab RPM mesin tidak stabil, sehingga perlu dibersihkan. Untuk membersihkannya, kita harus melepas throttle body dan bersihkan menggunakan bantuan carb jet/carbon cleaner.

c.ISC valve

Idle speed control (ISC) digunakan sebagai pengatur RPM idle mesin injeksi. Kalau kondisinya kotor, RPM idle mesin menjadi tidak stabil. Sehingga perlu dibersihkan.

Namun tidak semua mesin injeksi dilengkapi ISC, untuk teknologi terbaru yang menggunakan TAC (throttle actuator control) ISC sudah tidak ada lagi karena idle RPM sudah diatur secara langsung oleh katup gas yang di buka tutup oleh sebuah motor listrik.

2. Sektor sistem pendingin

Di sektor sistem pendingin, hanya sedikit yang dicek

a.ketinggian air pendingin

Ini dapat diukur melalui level gauge yang ada pada reservoir tank atau dengan membuka tutup radiator secara langsung.

b.kebocoran air pendingin

Proses ini dilakukan secara sepintas dengan melihat apakah ada bekas rembesan pada selang-selang sistem pendingin atau tidak.

Untuk SOPnya, menggunakan radiator pressure gauge. Kalau tekanan turun saat dilakukan pengukuran, maka ada kebocoran pada sistem pendingin. Tapi kalau tidak ada alat ini, maka kita lakukan secara manual dengan bantuan senter.

3. Sektor pengapian

Di sektor pengapian hubungannya dengan pembakaran mesin, yang dicek antara lain ;


a.busi

Busi yang digunakan secara terus menerus maka akan meninggalkan bekas hitam kecoklatan. Tapi tak jarang pula disertai kerak, apalagi bensin yang digunakan memiliki oktan rendah.

Sehingga busi perlu dibersihkan juga distel celah businya. Untuk membersihkan busi, amplas bisa menjadi alatnya sementara untuk menghilangkan kerak hitam anda bisa gunakan carbon cleaner atau solar.

b.permbersihan ruang bakar

untuk membersihkan ruang bakar kita tidak perlu melepas kepala silinder, cukup menyemprotkan combsution cleaner yang secara otomatis merontokan kerak didalam ruang bakar.

Kerak ini terbentuk saat proses pembakaran tidak berlangsung ideal, bisa karena campuran bensin dan udara tidak pas atau karena faktor oktan bahan bakar yang rendah.

4. Pelumas-pelumas mesin

Cek juga pelumas-pelumas pada mesin. Pelumas ini tidak hanya oli mesin tapi juga meliputi ;

  • Oli power steering
  • Minyak rem
  • Oli transmisi


Untuk mengeceknya, saya rasa anda sudah hafal betul karena deep stick untuk mengetahui level oli sudah ada pada mesin. Kecuali untuk minyak rem, anda hanya perlu mencocokan ketinggian minyak rem didalam reservoir dengan level yang ada pada body reservoir tersebut, kalau buram anda bisa gunakan senter.

5. Pengecekan aki/baterai

img : todayifoundout.com

Mobil injeksi umumnya menggunakan aki MF (maintenance free) atau orang biasa menyebutnya aki kering. Sesuai namanya aki MF ini tidak perlu kita cek-cek lagi karena desainnya tertutup sehingga kita tidak akan tahu seberapa tinggi elektrolit didalam aki.

Meski demikian, saat melakukan tune up kita perlu mengecek indikator lain seperti tegangan aki dan CCA (cold crank amp). Untuk mengeceknya anda harus menggunakan battery tester yang akan mengecek aki kering mobil secara otomatis.

Hasil dari battery tester bisa kita gunakan untuk menyimpulkan apakah aki masih baik, perlu di cas atau perlu diganti.

6. Scanning sistem injeksi


Terakhir, saat melakukan tune up mobil injeksi kita juga wajib melakukan scanning pada sistem elektrikal mobil. Scanning ini bersifat umum, artinya tidak hanya disektor mesin tapi disektor body juga ikut dicek.

Sehingga kalau ada salah satu sensor yang terindikasi rusak, akan terbaca pada scanner ini.

Untuk melakukan scanning, pertama anda harus memiliki alat scannya terlebih dahulu. Alat scan ini ada yang original dari pabrikan (tentu harganya sangat mahal) ada juga yang versi aftermarket (universal) tetapi belum tentu cocok untuk mobil anda.

Caranya cukup mudah, tinggal colokan scanner ke DLC mobil lalu operasikan scanner maka secara otomatis sistem elektrikal mobil akan terbaca. Posisi DLC ini umumnya ada diarea kabin sisi driver. Jadi cari saja disekitar dashboard atau console.

Dari keenam sektor diatas, memang cukup rumit apabila kita kerjakan sendiri. Oleh sebab itu lebih baik percayakan mobil anda pada bengkel kepercayaana anda. Untuk masalah biayanya itu relatif, anda bisa simak lebih lengkap disini Berapa biaya tune up mobil ?

Sekian artikel tentang tune up mobil injeksi semoga bisa menambah wawasan kita semua.

Berapa Biaya Tune Up Mobil Di Bengkel Umum & Resmi ?

Setiap orang pasti ingin mobilnya selalu dalam kondisi prima meski mobil sudah digunakan hingga puluhan ribu kilometer. Tapi pertanyaannya, apakah kondisi mobil akan tetap sama setelah digunakan dengan kilometer hingga puluhan ribu ?

Tentu tidak, karena pasti ada komponen yang aus dan ada komponen yang kotor sehingga perlu dilakukan service.

Itulah tujuan tune up secara umum, yakni untuk mengembalikan performa mobil agar tetap prima seperti baru.

Lalu berapa kisaran biaya tune up mobil ? apakah sama biayanya tune up di bengkel umum dan di bengkel resmi ? akan kita bahas secara mendalam.

Perbedaan Tune Up dan Service Biasa

Perlu anda ketahui lebih dulu bahwa tune up itu berbeda dengan service rutin yang biasa dilakukan dengan interval 5.000 – 10.000 KM. Service rutin hanya meliputi bagian-bagian yang ringkas saja seperti pembersihan filter udara, pembersihan rem, dan pengecekan oli-oli pada mobil tanpa melakukan pembongkaran lebih lanjut apalagi melakukan penggantian part.

Sementara tune up adalah pekerjaan yang lebih kompleks (umumnya dilakukan pada interval 20.000 – 40.000 KM), karena yang diservice itu sampai ke ruang bakar. Selain itu, tak jarang juga penggantian part diperlukan.

Sehingga keseluruhan biaya tune up lebih banyak daripada service biasa.

Sekarang berapa biaya tune up mobil ?


Menurut pengakuan beberapa pemilik mobil, tune up di bengkel umum itu bisa menghabiskan dana 1 – 2 juta rupiah. Itu saja belum termasuk penggantian.

Apa saja yang dikerjakan ?

Bagian-bagian yang diservice meliputi ;

  1. Pembersihan filter udara
  2. Penggantian filter bahan bakar
  3. Penggantian oli mesin + filter oli
  4. Pembersihan busi
  5. Pembersihan throttle body
  6. Pembersihan injektor
  7. Pembersihan ruang bakar
  8. Scanning sistem injeksi
  9. Pembersihan & penyetelan rem
  10. Pembersihan filter AC

Untuk lebih jelas tentang apa saja yang dikerjakan, bisa anda simak pada artikel berikut bagian-bagian yang dicek saat tune up mobil injeksi

Khusus untuk filter dan busi, biasanya pihak bengkel akan membersihkannya saja. Tapi kalau kondisinya sudah sangat parah (tidak bisa dibersihkan) maka bengkel akan menyarankan kita untuk menggantinya. Tentu bengkel juga akan memberikan estimasi harganya jadi anda bebas pilih mau ambil atau tidak.

Sehingga total kalau anda mau full tune up, biayanya bisa tembus 3 juta rupiah. Jadi kalau KM mobil anda sudah mendekati 20 ribu KM, siapkan dana itu. Kalaupun tidak mencukupi, anda bisa pilih part mana yang diganti dan mana yang tidak.

Lalu bagaimana kalau tune up di bengkel umum ?

Dibengkel umum ternyata biayanya bisa lebih murah, menurut pengakuan beberapa orang biayanya tidak kurang dari 1 juta bahkan ada yang 500 ribu rupiah sudah beres. Tapi itu juga belum termasuk harga part pengganti.

Mengapa lebih murah ?

Pertama bengkel umum yang dimilki perorangan tidak menetapkan profit terlalu tinggi, selain itu jenis pekerjaan tune up juga tidak sedetail di bengkel resmi.

Jenis pekerjaan seperti scanning sistem injeksi dan pembersihan injektor biasanya tidak disertakan sehingga dapat menekan biaya. Ketika ada part yang perlu diganti pun, harga part bisa lebih murah karena di bengkel resmi ada pilihan spare part mau pakai yang ori atau yang after market.

Namun kelemahan tune up di bengkel umum, kita masih belum tahu apakah mekanik di bengkel tersebut memang tahu seluk beluk merk mobil anda. Kalau mobilnya Avanza mungkin bengkel manapun bisa mengandle karena mesin mobil ini mudah dipahami dan cukup banyak pemiliknya.

Tapi untuk merk seperti BMW, Mazda, Chevrolet yang memiliki mesin lebih rumit serta lebih sedikit pemiliknya tentu sedikit pula orang yang menguasai mesinnya.

Kecuali bengkel umum yang spesialis merk mobil tertentu, biasanya pemiliknya pernah bekerja sebagai mekanik di bengkel resmi merk tersebut. Jadi anda bisa percayakan sepenuhnya.

4 Akibat Pemakaian Oli Mesin Yang Terlalu Encer

Oli mesin menjadi salah satu hal yang diperhatikan dalam hal perawatan mesin kendaraan, saat kita mengganti oli mesin kendaraan umumnya kita mengikuti rekomendasi pabrikan.

Tetapi, diluar sana terdapat banyak sekali merk-merk oli aftermarket yang menawarkan performa lebih tinggi. hal itulah yang memicu kita menggunakan oli mesin diluar rekomendasi pabrikan.

Namun, apa jadinya kalau oli yang kita pilih untuk mesin kendaraan ternyata lebih encer ? apa pengaruhnya terhadap mesin ?

Kita akan membahasnya pada artikel ini.

Pengaruh Kekentalan Oli Terhadap Mesin


Kekentalan atau viskositas meski terkesan sepele tapi memberi dampak pada pergerakan tiap komponen mesin, contohnya ketika kita mengaduk sendok didalam dua bejana yang berisi air dan minyak goreng.

Mana yang lebih enteng ? jelas air karena air lebih encer dibandingkan minyak.

Oli mesin pun demikian, oli yang lebih kental akan lebih menghambat pergerakan komponen mesin dibandingkan oli yang lebih encer.

Berarti oli encer itu lebih bagus ?

Tidak seperti itu juga, karena baik oli yang encer atau kental sama-sama memiliki peruntukannya. Sehingga kita perlu melihat jenis mesinnya terlebih dahulu.

Untuk mesin berkapasitas besar umumnya memiliki celah-celah komponen yang lebar, sehingga cocok menggunakan oli yang lebih kental. Sementara untuk mesin jaman sekarang yang memiliki celah sangat sempit memerlukan oli yang encer agar bisa menjangkau celah terkecil mesin.

Jadi kalau mobil atau motor anda masih tergolong generasi baru, anda bisa menggunakan oli dengan kekentalan 10W. Namun kalau mobil atau motor anda termasuk mobil lama (atau mobil dengan umur lebih dari 5 tahun) anda lebih baik gunakan oli yang lebih kental.

Lalu Apa Akibatnya Jika Menggunakan Oli Terlalu Encer ?

img by deltalube.com

Penggunaan oli yang terlalu encer dari standar akan memberi dampak ;

1. Suara mesin lebih kasar

Ketika anda menggunakan oli mesin yang lebih encer, maka suara mesin akan terdengar lebih kasar. Hal ini karena meski oli encer bagus untuk melumasi celah-celah sangat sempit namun saat melumasi celah yang lebih besar menjadi kurang maksimal.

Sehingga daya redam terhadap gesekannya pun menjadi berkurang.

Inilah yang memicu mesin mengeluarkan suara yang lebih berisik atau kurang halus dari biasanya.

2. Oli mudah menguap

Oli mesin yang juga pada dasarnya zat cair juga dapat menguap, penguapan oli mesin dipicu karena panas mesin itu sendiri. Kalau oli mesin kental, penguapannya bisa lebih tertahan karena molekulnya lebih terikat.

Namun untuk oli yang lebih encer, memiliki batas temperatur yang lebih rendah sehingga mudah sekali menguap kalau sistem pendinginannya tidak didesain untuk oli encer.

Sehingga anda akan sering menjumpai kejadian dimana volume oli sering kurang padahal tidak ada gejala bocor oli.

3. Durabilitas mesin berkurang

Durabilitas atau ketahanan mesin juga akan mengalami penurunan kalau oli yang digunakan terlalu encer. Hal ini karena oli encer kurang maksimal dalam hal pelumasan pada area-area dengan persinggungan besar.

Sehingga keausan komponen mesin justru lebih cepat.

4. Emisi bertambah buruk

Untuk mesin-mesin yang sudah berumur, umumnya celah pada ring piston sudah agak membesar. Ketika anda gunakan oli encer, oli ini akan mudah sekali masuk ke ruang bakar. Sehingga oli akan ikut terbakar didalam ruang bakar dan meninggalkan emisi yang lebih buruk.

Meski demikian, oli encer juga memberi satu dampak positif yang cukup bagus yakni dapat meringankan tarikan mesin. Hal ini seperti kasus air dan minyak diatas, dimana benda akan lebih ringan bergerak pada cairan dengan kekentalan rendah.

Jadi lebih baik pilih oli encer atau oli kental ?

Encer kentalnya oli sebenarnya mengikuti kondisi mesin kendaraan, jadi jangan lihat olinya namun lihatlah mesin kendaraan anda. kalau memang kendaraan anda tergolong produksi baru (sekitar 2010 keatas), umumnya sudah memiliki presisi tingkat tinggi yang olinya pun perlu oli encer (sekitar 10W-40).

Namun untuk mesin-mesin yang diproduksi dibawah tahun 2010, lebih baik anda gunakan oli dengan kekentalan lebih minimal 20W-50.

Pembakaran Sempurna Mesin Bisa Dilihat Dari Kondisi Busi

Memiliki kendaraan yang irit tapi juga bertenaga menjadi keinginan banyak orang. Tetapi, irit lebih mengarah ke penghematan yang imbasnya ada pada performa mesin lebih rendah sementara kalau ingin mesinnya lebih bertenaga maka bensinya menjadi lebih boros.

Bagaimana dengan teknologi injeksi ?

Sistem injeksi adalah solusi atas masalah diatas, dimana campuran udara dan bensin yang masuk ke ruang bakar diatur secara real-time oleh teknologi berbasis komputer.

Hasilnya, pembakaran didalam mesin lebih sempurna sehingga mesin lebih efisien (seimbang antara irit dan power).

Namun, apa pembakaran yang efisien hanya terdapat pada injeksi ? bagaimana dengan sistem karburator ? apa bisa mendapatkan pembakaran yang lebih sempurna ?

Secara umum, efisiensi pembakaran mesin itu dipengaruhi oleh perbandingan kadar udara dan bahan bakar yang masuk ke ruang bakar. Sistem injeksi atau sistem karburator itu hanyalah alat untuk mencampurkan dua molekul tersebut.

Jadi, asal campurannya pas maka baik injeksi maupun karburator bisa mendapatkan pembakaran yang sempurna.

Lalu apa ciri- ciri pembakaran yang sempurna ?

Ternyata, kita bisa mengetahui apakah pembakaran mesin berlangsung efisien atau tidak dari elektroda busi.

Secara umum ada tiga kondisi yang sering ditemui pada elektroda busi.

1. Elektroda busi berwarna cokelat


Warna cokelat pada elektroda busi menandakan bahwa pembakaran didalam mesin itu berlangsung secara sempurna atau efisien. Warna cokelat disini bisa beragam, umumnya cokelat seperti the.

Ini menandakan campuran udara dan bensin pada mesin, sudah tercampur secara ideal.

2. Elektroda busi berwarna hitam pekat


Warna hitam pekat pada elektroda busi menandakan adanya kelebihan bahan bakar, maka ini bisa diartikan campuran bensin lebih boros atau lebih kaya, sehingga pembakarannya pun kurang efisien.

Pada pembakaran seperti ini, biasanya asap knalopot bau bensin serta kadang mengeluarkan asap hitam.

Memang, ini membuat mesin lebih powerful tapi efeknya busi cepat mati, lebih boros bensin, serta akselerasi menjadi lebih berat.

3. Elektroda busi berwarna putih


Warna putih pada elektroda busi menandakan campuran bensin yang kurus atau kurang dari kadar normalnya. Kondisi ini menandakan bahwa bensin yang masuk ke ruang bakar lebih sedikit dibandingkan normalnya.

Akibatnya, mesin akan lebih sulit dihidupkan serta mesin gampang mati sendiri.

Lalu bagaimana cara membuat pembakaran mesin lebih sempurna ?

Kalau masih pakai karburator, kita bisa mengatur campuran udara dan bensin ini dengan mengganti ukuran pilot jet pada karburator sepeda motor. Dalam ranah modifikasi, biasanya ada variasi ukuran pilot jet, ada yang lebih besar untuk memperbanyak campuran bensin juga bisa diganti yang lebih sempit untuk memperirit bensin.

Tetapi kalau injeksi, sepertinya susah kecuali anda bisa me-remap ECU pada sistem injeksi. Namun, sistem injeksi sudah dibuat secara default untuk mencapai pembakaran yang sempurna. Ketika anda menjumpai kondisi busi yang lebih putih, bisa jadi itu karena ada sumbatan pada selang bensin.

Bisa dari fuel pump, atau dari injektor. Jadi cara yang bisa anda ambil, adalah dengan melakukan flushing sistem injeksi.

Jangan lupa gunakan bensin dengan oktan yang pas dengan tekanan kompresi kendaraan anda. karena jenis bensin yang dipakai juga mempengaruhi pembakaran mesin.

4 Bahaya Jika Oli Mesin Mobil Bocor

Jangan sepelekan ketika anda mendapati volume oli mesin pada mobil anda dibawah rata-rata. Pasalnya, masalah sepele seperti ini bisa membawa akibat yang cukup serius. Bahkan untuk memperbaikinya, kita perlu mengeluarkan biaya hingga jutaan.

Lalu apa akibatnya kalau oli mesin bocor sampai habis ?

Mari kita bahas bersama-sama.

Fungsi oli pada mesin itu cukup vital


Yang perlu kita garis bawahi pertama adalah fungsi dari oli ini. Oli ternyata memiliki fungsi yang sangat vital pada mesin, jika diibaratkan tubuh manusia maka oli ini berperan layaknya darah.

Kita tahu didalam mesin itu terdapat banyak sekali komponen-komponen yang bergesekan. Material semua komponen tersebut juga terbuat dari logam, yang kita ketahui kalau logam bergesekan dengan logam pasti akan menghasilkan friksi atau secara simple komponen tersebut akan terkikis.

Disinilah oli berperan, oli akan menjadi penengah atau sekat antara dua logam yang bergesekan. Jadi misal gesekan antara silinder dan ring piston. Kalau dilihat dengan mata telanjang, memang ring piston ini bergesekan dengan silinder namun kalau dilihat lebih dekat maka akan ada oil film atau lapisan oli ditengah-tengah komponen yang bergesekan tersebut.

Sehingga tidak terjadi gesekan antar logam secara langsung.

Oli juga bersifat licin sehingga mampu memperlicin gerakan komponen yang bergesekan.

Kembali ke pertanyaan awal, apa bahayanya kalau oli mesin bocor ?

Jawabannya tergantung seberapa banyak oli yang bocor, kalau hanya sedikit oli yang bocor tentu itu bukan masalah (kondisi mesin masih O.K) tapi kalau oli didalam mesin sudah habis karena bocor, maka anda perlu waspada karena pasti ada akibat yang timbul.

Apa saja bahayanya ?

1. Komponen mesin aus dan perlu turun mesin untuk memperbaikinya

Seperti yang saya katakan, oli ini akan melapisi dua komponen yang bergesekan sehingga dua komponen tersebut tidak secara langsung tegesek. Tapi kalau olinya habis karena bocor, maka tidak ada lagi pelapis sehingga komponen-komponen mesin bisa bergesekan secara langsung.

Hasilnya, komponen tersebut akan mengalami keausan dan dalam waktu singkat anda akan menemui beberapa gejala seperti  ;

  • Tenaga mesin ngempos
  • Mesin sudah dihidupkan dipagi hari
  • Mesin overheating

Komponen mana saja yang berpotensi aus saat oli bocor ?

a. ring piston

Ring piston itu berfungsi sebagai perapat antara piston yang bergerak naik turun dengan lubang silinder. Ketika oli mesin habis, ring piston yang berbahan logam akan bergesekan secara langsung degan silinder.

Hasilnya, permukaan ring piston akan semakin menipis sehingga fungsinya sebagai perapat antara piston dan silinder menjadi gagal. Itu akan menyebabkan hasil pembakaran mesin bocor, sehingga tenaga mesin berkurang dan mesin juga susah dihidupkan.

b. blok silinder

Blok silinder juga sama dengan ring piston, apabila olinya habis maka silinder dan ring piston akan tergesek secara langsung. Disini tinggal kuat-kuatan material, apabila ring piston punya bahan yang lebih kuat maka silinder yang kalah.

Sehingga diameter silinder menjadi semakin lebar dan itu akan membuat piston sangat longgar. Hasilnya, tenaga mesin juga akan berkurang dan mesin akan susah dihidupkan.

Untuk mengatasinya anda perlu mengganti komponen yang dirasa aus tersebut. Biasanya, ini dibuktikan melalui tes kompresi. Apabila hasil tes kompresi lebih rendah dari standar, maka mesin perlu dibongkar untuk melihat secara langsung apakah ring piston atau silindernya yang kena.

Mengenai biaya, tentu ini masuk ke perbaikan berat sehingga biayanya bisa cukup mahal.

2. Suara mesin menjadi lebih kasar

Selanjutnya, kalau ini terjadi dijalan maka anda akan merasakan suara mesin yang cenderung lebih kasar.

Ini terjadi karena gesekan antar komponen mesin yang berbahan logam pasti menimbulkan suara. Kalu oli masih penuh, suara itu tidak terdengar karena oli ini akan melapisi gesekan komponen. Tapi kalau olinya bocor, maka gesekan antar komponen mesin akan terdengar cukup jelas.

Beberapa komponen yang berbunyi kasar antara lain ;

  • Rantai timming
  • Poros nok
  • Ring piston


Selain itu, suhu mesin juga menjadi lebih panas, karena gesekan antar logam itu juga akan menghasilkan panas sehingga panas mesin akan bertambah dengan lebih cepat.

Biasanya kalau sudah separah ini, indikator oli mesin akan menyala.

Itu tandanya anda harus segera menghentikan kendaraan dan mengecek kondisi oli mesin mobil. Pasalnya kalau tetap dipaksakan maka mesin bisa terkunci.

kondisi ini muncul karena suhu mesin terlalu panas dan membuat piston memuai sehingga diameter piston menyamai diameter silinder, hasilnya piston akan terjebak dan tidak bisa bergerak didalam silinder atau lock.

Untuk menghindarinya, anda harus memastikan sistem pendinginan (kipas radiator) nyala. Kalau tidak, hentikan mobil dengan mesin masih hidup lalu nyalakan AC pada suhu terdingin. Itu secara otomatis menghidupkan kipas radiator pada kecepatan tertingginya.

Tidak disarankan untuk menyiram/mengusap mesin menggunakan air dingin. Karena saat logam panas didinginkan, maka akan membuat struktur logam retak.

3. Jika oli bocor ke kopling maka akan menyebabkan selip

Kalau olinya bocor dari seal crankshaft belakang maka oli bisa mengarah ke kampas kopling. Sementara itu kampas kopling mobil itu bersifat kering, artinya bekerja efektif tanpa lapisan oli.

Apabila ada oli masuk ke kopling, maka permukaan kampas kopling menjadi lebih licin. Sehingga menyebabkan kopling selip. Saat kopling mobil selip, maka mobil akan susah dijalankan karena meski pedal kopling sudah dilepas full, mobil tetap tidak mau jalan.

Untuk mengatasinya bagaimana ?

Anda perlu membongkar kopling untuk membersihkan ceceran olinya, dan mengganti seal crankshaft. Pembersihan ini perlu dilakukan karena oli pada dasarnya sulit dikeringkan apalagi lokasinya tertutup didalam bak kopling.

4.  Kalau oli bocor dijalan, itu bisa membahayakan pengguna jalan lain

Oli bersifat licin, kalau oli yang licin ini bocor dijalan, itu bisa membahayakan pengguna jalan lain.

Contohnya pada kendaraan sekelas bus atau truk yang memiliki muatan berat. Kalau melintas di jalan yang ada ceceran olinya, maka roda truk tersebut bisa selip saat melakukan pengereman.

Dan kalau kendaraan ini selip, juga bisa membahayakan pengguna jalan lainya lagi.

Selain itu sepeda motor yang biasanya suka bermanuver, ketika ban motor sudah halus bertemu jalan yang ada ceceran olinya maka motor bisa kehilangan traksi akhirnya terjatuh. Jadi jangan sepelekan bocor oli ini.

Apabila anda merasa ada yang aneh pada suara mesin, ditambah ada indikator yang menyala didashboard maka jangan ragu untuk menepi dan mengecek kondisi mesin.

Komponen Apa Saja Yang Menyebabkan Oli Mesin Bocor ?


Komponen yang berpotensi membuat oli mesin bocor, adalah komponen seal atau perapat antar bagian mesin contohnya seal crankshaft. Seal ini berfungsi merapatkan poros engkol yang beputar dengan blok silinder.

Tapi kalau kondisi seal sudah agak rusak, oli akan mudah sekali keluar karena saat mesin hidup tekanan oli meningkat.

Selain seal crankshaft, letak kebocoran oli mesin biasanya terjadi pada :

  • Sambungan carter/oil pan dengan blok silinder
  • Sambungan cover timming chain
  • Sambungan cover head cylnder


Lalu apa solusinya ? tinggal ganti saja dengan yang baru, lagi pula harga seal-seal ini cukup terjangkau dibandingkan komponen-komponen mesin lainnya. Proses penggantiannya pun tidak terlalu rumit sehingga biayanya tidak terlalu mahal.