Tarikan Motor Berat, Cek 7 Penyebab Berikut + Solusinya

Power kendaraan menjadi hal yang cukup penting karena ini akan menunjang bagaimana performa keseluruhan kendaraan di jalan raya. Apalagi kalau kita melewati jalanan naik turun, tenaga motor kita perlu besar agar bisa naik.

Namun, apa jadinya kalau tarikan motor kita terasa berat dan nahan. Meski handle gas sudah kita tarik dalam namun motor tetap tidak mau berakselerasi dan terkesan “ngeden”. Tentu ini akan menyusahkan kita kalau sedang melakukan touring.

Karena sudah pasti anda akan ketinggalan jauh dengan teman-teman anda.

Lantas, mengapa dan apa penyebab dari tarikan motor berat ini ? dan bagaimana juga cara memperbaikinya ? simak ulasan berikut.

Penyebab Tarikan Motor Berat


Secara umum, tarikan motor yang berat itu disebabkan karena tenaga maksimal yang ada di roda belakang motor tidak sebesar biasanya. Ada banyak hal yang membuat ini bisa terjadi, antara lain ;

1. Ukuran main jet kecil (didalam karburator)


main jet adalah saluran kecil yang terletak didalam karbutator berfungsi untuk menyalurkan bensin kedalam saluran intake dengan volume yang ideal.

Besar kecilnya saluran ini akan mempengaruhi seberapa banyak bensin yang masuk ke dalam mesin, biasanya bagian ini pula yang menjadi tempat para mekanik mengoprek motor untuk meningkatkan performa mesin.

Namun, ada satu masalah pada main jet yang justru membuat tarikan motor berat.

Masalah tersebut hadir apabila main jet tersumbat atau bahkan mengalami penyusutan. Intinya, ukuran main jet menjadi lebih kecil dibanding biasanya. Ini tentu akan membuat suplai bensin menjadi lebih sedikit sehingga power yang dihasilkan mesin juga ngempos.

Bagaimana solusinya ?

Kalau main jet mampet, kita bisa membersihkan saluran main jet dengan melakukan start sambil menutup katup choke hingga beberapa kali. Namun kalau ada penyusutan main jet, maka anda perlu mengganti main jet motor anda dengan ukuran yang lebih besar.

Baca juga 6 Kerusakan karburator yang paling sering dialami

2. Ada penyumbatan pada intake atau knalpot


Intake manifold dan exhaust manifold seharusnya bersih dari sumbatan karena dua komponen ini menjadi tempat keluar masuk material pembakaran. sehingga, kondisinya harus lancar tanpa hambatan.

Apabila ada sumbatan ditengah saluran intake, maka aliran udara hisap menuju mesin akan terganggu. Hal ini membuat jumlah udara yang masuk ke mesin lebih sedikit dibandingkan biasanya sehingga akselerasi motor akan tertahan.

Apabila saluran knalpot yang mengalami penyumbatan, maka aliran gas buang yang akan menumpuk. Sehingga akan memberikan tekanan balik menuju mesin yang membuat langkah piston lebih berat, tentu imbasnya tarikan akan terasa pelan.

3. Faktor pengapian mesin (CDI dan Busi)

Api yang keluar dari busi juga bisa mempengaruhi tenaga yang dikeluarkan oleh mesin. Ini karena api busi ini digunakan untuk membakar campuran udara dan bensin yang sudah dikompresi, kalau apinya kecil otomatis laju pembakaran tidak maksimal.

Sehingga, masih ada molekul gas yang tidak terbakar. Ini sama saja mesin bekerja dengan jumlah udara dan bensin lebih sedikit, hasilnya tentu tenaga mesin akan berkurang. Sehingga pas digas, mesin terasa nahan.

Masalah ini, bisa disebabkan pada rangkaian sistem pengapian atau pada busi itu sendiri. Tapi yang paling umum, terjadi pada busi. Ketika busi sudah sangat hitam dan berkerak, maka potensi ini akan terjadi.

4. Faktor oli mesin yang kurang sesuai

Oli mesin memiliki fungsi untuk melumasi seluruh komponen mesin yang bergesekan. Berkat adanya oli mesin, maka gesekan antar komponen mesin tidak akan membuang banyak tenaga sehingga power yang keluar ke roda bisa maksimal.

Namun, pengisian oli yang tidak sesuai justru akan membuat kinerja mesin semakin berat. Misal saat kita menggunakan oli dengan SAE lebih tinggi, maka tarikan motor akan terasa berat meski suaranya lembut. Ini karena oli SAE tinggi lebih kental, sementara komponen mesin memiliki celah cukup kecil.

Selain itu, pengisian oli yang terlalu penuh juga akan memperberat putaran poros engkol. Ini karena oli sebagai cairan akan menahan putaran poros engkol di bak engkol apabila volumenya berlebihan, sehingga ketika akselerasi, motor tidak bisa lari.

Oleh sebab itu, gunakan oli mesin multi grade (SAE 10w-40) dengan volume pengisian yang sesuai.

5. Ukuran roller terlalu berat (motor matic)


Pada motor matic, terdapat komponen bernama roller. Roller sebenarnya berfungsi layaknya pemberat yang akan mengatur pembesaran pulley primer didalam bak transmisi.

Apabila roller yang dipakai ringan, maka akselerasi mesin akan ringan karena tidak terbebani namun ini akan membuat top speed motor kurang maksimal. Sebaliknya, penggunaan roller yang berat akan meningkatkan top speed motor namun akselerasi akan berkurang.

Apabila anda memiliki motor matic yang pernah diganti rollernya, tiba-tiba ada gejala mesin berat. Maka bisa jadi, roller yang digunakan saat ini memiliki berat lebih besar.

Baca pula : Ini fungsi roller pada motor matic (LENGKAP)

6. Rantai motor yang kendor

Rantai motor yang kendor, ternyata tidak hanya akan mengeluarkan suara yang kasar. Tapi, juga menyerap sebagian tenaga mesin. Sehingga, tenaga yang sampai ke roda tidak maksimal.

Ini terjadi karena rantai kendor, cenderung bergerak naik turun ketika motor berjalan. Semakin cepat laju motor, maka semakin cepat pula gerakan rantai motor ini. Gerakan naik turun ini, tentunya menyerap sebagian tenga mesin. Sehingga meski mesin mengeluarkan tenaga maksimal namun pada roda tidak maksimal tenaganya.

Solusinya, kita perlu melakukan pengencangan rantai. Apabila rantai kencang, maka rantai tetap diam (tidak bergerak naik-turun) meski motor melaju cukup kencang. Sehingga tenaga dari mesin bisa 100% disalurkan ke roda.

Baca pula : Cara mengencangkan rantai motor dengan mudah

7. Ban kempes atau lebar tapak ban terlalu besar


Ban yang kempes memiliki tapak yang lebih lebar, sementara tapak ban lebar akan membuat luas penampang roda terhadap jalan semakin besar. Semakin besar luas penampang roda maka berat motor akan semakin bertambah.

Sehingga, meski tenaga mesin serta rantai dalam keadaan baik namun karena beban motor semakin bertambah maka tetap saja loyo. Motor terasa tertahan ketika digas.

Solusinya, anda harus selalu mengecek kondisi ban. Selain itu kalaupun anda akan mengganti ban motor dengan ukuran lebih besar, pastikan anda mengupgrade mesin. Sehingga, ini tidak mempengaruhi performa mesin.

Baca pula : Ini data standar tekanan angin ban motor

Demikian artikel mengenai penyebab tarikan motor berat, semoga bisa menambah wawasan kita semua.