5 Hal Yang Menyebabkan Kampas Kopling Cepat Habis + Solusinya
Kampas kopling adalah salah satu komponen dalam sistem kopling yang sering sekali terkena masalah. Umumnya masalah yang menghinggapi kopling ini adalah kampas kopling aus atau habis.
Solusi untuk kampas kopling yang habis, harus diganti dengan yang baru. Ini karena kampas kopling mirip kampas rem yang menggunakan bahan organik dimana bahan tersebut akan terkikis seiring seringnya mobil digunakan.
Tapi pertanyaannya, berapa lama umur kampas kopling ? ini karena ada beberapa keluhan dimana kampas kopling habis dengan cepat.
Ternyata umur kampas kopling berbeda tiap mobil, semua tergantung pemakaian. Kalau pengemudian baik, mungkin kampas kopling bisa bertahan hingga 3 tahun tetapi kalau pengemudian kasar dalam setahun kampas kopling bisa aus.
Lalu apa saja hal yang menyebabkan kampas kopling cepat habis ? kita akan bahas dibawah.
1. Kaki terbiasa menginjak pedal kopling meski sedang jalan lurus
Beberapa dari kita terbiasa meletakan kaki kiri diatas peda kopling saat berada dijalan lurus. Fungsinya agar kita bersiaga menginjak pedal kopling disaat ada rintangan didepan.
Namun tanpa sadar, kita sering menginjak sedikit pedal kopling. Memang, secara keseluruhan tidak nampak efeknya. Tapi kalau anda menginjak sedikit pedal kopling artinya anda menahan kekuatan pegas kopling.
Padahal fungsi pegas kopling untuk menekan plat penekan ke kampas kopling. Karena kekuatan pegas ditahan, maka tekanan plat penekan terhadap kampas kopling juga berkurang. Ini akan mengurangi grip kampas kopling terhadap plat penekan. Sehingga sangat beresiko terjadi selip.
Apabila selip ini muncul, maka permukaan kampas kopling akan cepat terkikis karena permukaan kampas kopling ini berbahan lebih lunak dibandingkan bahan plat penekan yang berbahan logam.
2. Penggunaan setengah kopling yang berlebih
Sama kasusnya seperti diatas, tetapi penggunaan setengah kopling dilakukan secara sadar atau sengaja. Biasanya setengah kopling dipakai ketika kita akan menjalankan mobil, dan saat mengadapi kemacetan di tanjakan.
Dalam intensitas yang wajar, penggunaan kampas kopling ini akan membantu pengemudi untuk mengendalikan mobil dikondisi tertentu. Tapi kalau keseringan, maka resikonya kampas kopling cepat habis.
Alasannya,
Karena penggunaan setengah kopling (pedal kopling diinjak setengah) artinya menahan kekuatan pegas kopling. Sehingga grip kampas kopling berkurang terhadap plat penekan. Dalam hal ini, kampas kopling akan menerima putaran dari plat penekan. Namun karena gripnya kurang maka putaran kampas kopling bisa 2 kali lebih lambat dibandingkan putaran plat penekan.
Dan ini yang dinamakan selip. Bisa dikatakan, setengah kopling sama dengan kopling selip. Sehingga tak heran ditanjakan anda sering mencium bau terbakar dari kolong mobil. Ini adalah hasil yang ditimbulkan dari kopling selip tersebut.
3. Penyetelan kopling yang tidak tepat
Free play atau jarak bebas kopling adalah jarak tertentu yang diatur secara manual untuk menentukan seberapa jauh penekanan pedal kopling untuk membuat plat kopling terbebas seutuhnya. Penyetelan kopling yang benar akan meningkatkan performa mobil namun kalau salah penyetelan bisa menimbulkan beberapa resiko seperti kampas kopling cepat aus.
Dengan kata lain, anda harus benar-benar paham saat akan menyetel kopling. Karena seperti yang disebutkan diatas, ada resikonya kalau salah penyetelan. Kalau memungkinkan, anda bisa konsultasi ke mekanik.
4. Ada tetesan oli yang masuk ke rumah kopling
Kopling mobil masuk kedalam jenis wet clutch atau kopling kering. Tipikal kopling kering, akan efektif bekerja saat tidak ada cairan apapun dipermukaan plat kopling. Cairan entah itu oli atau grease dapat mengurangi grip permukaan plat kopling. Sehingga kopling bisa aus.
Oli ini bisa datang dari mana saja, bisa dari seal crankshaft yang bocor, sambungan carter oli yang bocor atau dari oli transmisi. Saat ada tetesan oli pada kopling, biasanya akan muncul beberapa gejala seperti suara gemuruh dan getaran saat mobil digas.
5. Pemilihan gigi yang tidak tepat
Pemilihan gigi yang dimaksud adalah ketika anda akan menjalankan mobil, biasanya kita pakai gigi terkecil atau gigi 1. Kalau kita pakai gigi 2 atau bahkan 3 mungkin masih bisa, tapi lebih berat sehingga perlu RPM lebih tinggi dengan penggunaan setengah kopling.
Dan lagi-lagi, ini akan memicu koplin selip yang ujungnya mempercepat keausan kampas kopling.
Apa tanda tanda kampas kopling tipis ?
Ada beberapa ciri yang dirasakan saat kampas kopling tipis. Antara lain ;
Apabila anda menemui gejala-gejala diatas, jangan ragu untuk membawa mobil ke bengkel. Karena berkendara dengan kampas kopling yang tipis hanya akan mengganggu kenyamanan dan keselamatan semua orang didalam mobil.
Baca pula :
Awet tidaknya kampas kopling mobil itu disebabkan faktor pemakaian, ada tips supaya kampas kopling mobil anda lebih awet.
1. Selalu gunakan gigi 1 saat akan jalan
Ini karena gigi 1 itu sangat enteng sehingga dalam posisi diam kopling juga tidak membutuhkan kinerja terlalu berat untuk menjalankan mobil sehingga umur kampas kopling bisa lebih awet.
2. Lepas kopling saat RPM tidak terlalu tinggi
Setiap orang punya caranya sendiri, ada yang melepas pedal kopling dahulu baru gas, ada yang barengan, ada pula yang ngegas dulu baru lepas kopling. Tentu yang pertama yang paling awet, karena gesekan plat kopling tidak terlalu besar.
Tapi bagaimana kalau mesinnya justru mati ?
Kalau anda menggunakan gigi 1, kemungkinan mesin tidak akan mati.
3. Jangan biasakan memposisikan kaki diatas pedal kopling
Secara tidak sadar, kaki anda akan sedikit menekan pedal kopling sehingga tekanan plat kopling menjadi kurang maksimal. Ini akan menyebabkan gesekan plat menjadi lebih besar sehingga kopling cepat aus. Lebih baik posisikan kaki anda diatas pedal rem saat berkendara.
4. Lakukan penyetelan kopling secara teratur
Penyetelan pedal kopling diperlukan untuk menjaga performa kendaraan juga supaya kopling lebih mudah dikendalikan.
Sekian artikel tentang kampas kopling mobil cepat habis, semoga bisa menambah wawasan kita semua.
Solusi untuk kampas kopling yang habis, harus diganti dengan yang baru. Ini karena kampas kopling mirip kampas rem yang menggunakan bahan organik dimana bahan tersebut akan terkikis seiring seringnya mobil digunakan.
Tapi pertanyaannya, berapa lama umur kampas kopling ? ini karena ada beberapa keluhan dimana kampas kopling habis dengan cepat.
Ternyata umur kampas kopling berbeda tiap mobil, semua tergantung pemakaian. Kalau pengemudian baik, mungkin kampas kopling bisa bertahan hingga 3 tahun tetapi kalau pengemudian kasar dalam setahun kampas kopling bisa aus.
Lalu apa saja hal yang menyebabkan kampas kopling cepat habis ? kita akan bahas dibawah.
Penyebab Kampas Kopling Mobil Cepat Habis
1. Kaki terbiasa menginjak pedal kopling meski sedang jalan lurus
Beberapa dari kita terbiasa meletakan kaki kiri diatas peda kopling saat berada dijalan lurus. Fungsinya agar kita bersiaga menginjak pedal kopling disaat ada rintangan didepan.
Namun tanpa sadar, kita sering menginjak sedikit pedal kopling. Memang, secara keseluruhan tidak nampak efeknya. Tapi kalau anda menginjak sedikit pedal kopling artinya anda menahan kekuatan pegas kopling.
Padahal fungsi pegas kopling untuk menekan plat penekan ke kampas kopling. Karena kekuatan pegas ditahan, maka tekanan plat penekan terhadap kampas kopling juga berkurang. Ini akan mengurangi grip kampas kopling terhadap plat penekan. Sehingga sangat beresiko terjadi selip.
Apabila selip ini muncul, maka permukaan kampas kopling akan cepat terkikis karena permukaan kampas kopling ini berbahan lebih lunak dibandingkan bahan plat penekan yang berbahan logam.
2. Penggunaan setengah kopling yang berlebih
Sama kasusnya seperti diatas, tetapi penggunaan setengah kopling dilakukan secara sadar atau sengaja. Biasanya setengah kopling dipakai ketika kita akan menjalankan mobil, dan saat mengadapi kemacetan di tanjakan.
Dalam intensitas yang wajar, penggunaan kampas kopling ini akan membantu pengemudi untuk mengendalikan mobil dikondisi tertentu. Tapi kalau keseringan, maka resikonya kampas kopling cepat habis.
Alasannya,
Karena penggunaan setengah kopling (pedal kopling diinjak setengah) artinya menahan kekuatan pegas kopling. Sehingga grip kampas kopling berkurang terhadap plat penekan. Dalam hal ini, kampas kopling akan menerima putaran dari plat penekan. Namun karena gripnya kurang maka putaran kampas kopling bisa 2 kali lebih lambat dibandingkan putaran plat penekan.
Dan ini yang dinamakan selip. Bisa dikatakan, setengah kopling sama dengan kopling selip. Sehingga tak heran ditanjakan anda sering mencium bau terbakar dari kolong mobil. Ini adalah hasil yang ditimbulkan dari kopling selip tersebut.
3. Penyetelan kopling yang tidak tepat
- Apabila pedal kopling terlalu tinggi, pegas kopling beresiko tertahan karena sebelum pedal kopling diinjak kopling sudah sedikit tertekan. Sehingga efeknya mirip seperti point yang pertama.
- Apabila pedal kopling terlalu dalam, ini akan menyulitkan pengemudi saat mengganti posisi gigi. Karena bisa saja pengemudi memindahkan gigi disaat kampas kopling belum bebas sepenuhnya. Sehingga akan terjadi sentakan yang menimbulkan kopling selip.
Dengan kata lain, anda harus benar-benar paham saat akan menyetel kopling. Karena seperti yang disebutkan diatas, ada resikonya kalau salah penyetelan. Kalau memungkinkan, anda bisa konsultasi ke mekanik.
4. Ada tetesan oli yang masuk ke rumah kopling
Kopling mobil masuk kedalam jenis wet clutch atau kopling kering. Tipikal kopling kering, akan efektif bekerja saat tidak ada cairan apapun dipermukaan plat kopling. Cairan entah itu oli atau grease dapat mengurangi grip permukaan plat kopling. Sehingga kopling bisa aus.
Oli ini bisa datang dari mana saja, bisa dari seal crankshaft yang bocor, sambungan carter oli yang bocor atau dari oli transmisi. Saat ada tetesan oli pada kopling, biasanya akan muncul beberapa gejala seperti suara gemuruh dan getaran saat mobil digas.
5. Pemilihan gigi yang tidak tepat
Pemilihan gigi yang dimaksud adalah ketika anda akan menjalankan mobil, biasanya kita pakai gigi terkecil atau gigi 1. Kalau kita pakai gigi 2 atau bahkan 3 mungkin masih bisa, tapi lebih berat sehingga perlu RPM lebih tinggi dengan penggunaan setengah kopling.
Dan lagi-lagi, ini akan memicu koplin selip yang ujungnya mempercepat keausan kampas kopling.
Apa tanda tanda kampas kopling tipis ?
- Pedal kopling terasa lebih dalam dari biasanya
- Mobil mendadak kurang bertenaga
- Tercium bau gosong dari kolong mobil
- Ada getaran kecil saat mobil digas
- Pada beberapa kasus, tuas gigi susah dipindahkan
Apabila anda menemui gejala-gejala diatas, jangan ragu untuk membawa mobil ke bengkel. Karena berkendara dengan kampas kopling yang tipis hanya akan mengganggu kenyamanan dan keselamatan semua orang didalam mobil.
Baca pula :
Tips agar kampas kopling mobil anda lebih awet
Awet tidaknya kampas kopling mobil itu disebabkan faktor pemakaian, ada tips supaya kampas kopling mobil anda lebih awet.
1. Selalu gunakan gigi 1 saat akan jalan
Ini karena gigi 1 itu sangat enteng sehingga dalam posisi diam kopling juga tidak membutuhkan kinerja terlalu berat untuk menjalankan mobil sehingga umur kampas kopling bisa lebih awet.
2. Lepas kopling saat RPM tidak terlalu tinggi
Setiap orang punya caranya sendiri, ada yang melepas pedal kopling dahulu baru gas, ada yang barengan, ada pula yang ngegas dulu baru lepas kopling. Tentu yang pertama yang paling awet, karena gesekan plat kopling tidak terlalu besar.
Tapi bagaimana kalau mesinnya justru mati ?
Kalau anda menggunakan gigi 1, kemungkinan mesin tidak akan mati.
3. Jangan biasakan memposisikan kaki diatas pedal kopling
Secara tidak sadar, kaki anda akan sedikit menekan pedal kopling sehingga tekanan plat kopling menjadi kurang maksimal. Ini akan menyebabkan gesekan plat menjadi lebih besar sehingga kopling cepat aus. Lebih baik posisikan kaki anda diatas pedal rem saat berkendara.
4. Lakukan penyetelan kopling secara teratur
Penyetelan pedal kopling diperlukan untuk menjaga performa kendaraan juga supaya kopling lebih mudah dikendalikan.
Sekian artikel tentang kampas kopling mobil cepat habis, semoga bisa menambah wawasan kita semua.