5 Penyebab Motor Injeksi Mati Mendadak
Sekarang hampir semua sepeda motor menerapkan sistem injeksi, hal itu dikarenakan sistem injeksi menawarkan performa yang efisien. Sehingga pemakaian bensin bisa lebih irit tapi tidak menurunkan power mesin.
Meski demikian pernahkan anda mengalami masalah dimana motor tiba-tiba mati dan susah saat akan dinyalakan lagi ?
Kalau motor yang masih pakai karburator, maka kalau tidak di businya berarti karburatornya. Namun berbeda dengan injeksi yang berbasis elektronik.
Kerusakan pada sistem injeksi perlu dianalisa lebih lanjut menggunakan bantuan scanner. Jadi tidak bisa kita deteksi secara asal.
Tapi tenang saja, karena menurut beberapa pengalaman pengguna ada beberapa penyebab yang paling mungkin memicu motor injeksi yang tiba-tiba mogok.
Apa itu ?
1. Busi mati
Baik motor karburator atau motor injeksi busi tetap menjadi komponen yang vital. Kerusakan pada busi alias busi yang mati menyebabkan mesin mogok.
Beberapa hal yang memicu busi mati, bisa karena kondisi busi yang seharusnya diganti tapi tidak diganti. busi yang sudah tidak layak, memang masih bisa digunakan tetapi sangat rentan mati.
Perlu diketahui, sebagus apapun busi pasti memiliki masa pakai. Hal itu karena busi bekerja pada suhu ekstrem mengingat letak busi ini ada didalam ruang bakar yang berinteraksi langsung dengan pembakaran didalam mesin.
Umumnya busi motor masih sanggup dipakai hingga pemakaian 10.000 KM. Tapi ada beberapa kondisi yang mempercepat kerusakan busi, salah satunya karena suplai bensin yang lebih boros.
Untuk mengecek apakah busi masih normal atau sudah mati, bisa anda baca pada artikel berikut Cara mudah cek busi apa masih hidup atau sudah mati
2. Saringan udara terlalu kotor
Fungsi saringan udara memang sebagai penyaring udara dari debu dan kotoran, sehingga udara yang masuk ke ruang bakar bisa lebih jernih.
Tapi saat saringan udara terlalu kotor, maka ada dua kemungkinan. Yang pertama, aliran udara akan terhambat oleh sumbatan kotoran pada permukaan saringan. Ini akan menambah beban mesin sehingga saat idle mesin bisa tiba-tiba mati.
Sudah sepatutnya filter udara dibersihkan pada interval 5.000 KM. Tapi kalau anda merasa terlalu repot karena filter udara motor memang biasanya tersembunyi, maka anda jangan lupakan jadwal service. Karena saat service, filter udara pasti dibersihkan.
3. Klep mesin terganjal
Klep atau katup berfungsi sebagai pintu keluar masuk material dari dan ke luar mesin. Artinya, material untuk proses pembakaran yakni udara dan bensin dimasukan melalui katup hisap.
Sementara material gas sisa pembakaran, dikeluarkan melalui katup buang.
Masalah klep yang terganjal, itu menyebabkan klep tidak tertutup dengan rapat. Sehingga saat langkah kompresi, material pembakaran akan keluar dari celah klep yang kurang rapat.
Hal itulah yang menyebabkan pembakaran tidak terjadi alias mesin mogok.
Apa yang menyebabkan klep terganjal ?
Ini bisa berasal dari karbon sisa pembakaran, pembakaran mesin itu menghasilkan material residu seperti gas karbonmonoksida dan terkadang ada karbon padat juga.
Material padat ini, kalau mengganjal klep otomatis membuat klep tidak bisa tertutup rapat. Sehingga masalah diatas bisa terjadi.
Ini bisa diatasi dengan melakukan pembersihan klep mesin, untuk membersihkan klep anda perlu melepas klep dari mesin melalui bagian kepala silinder. Jadi tidak perlu turun mesin melainkan hanya kepala silindernya yang dilepas.
4. Injektor tersumbat
Sumbatan pada injektor bisa berasal dari kotoran yang terbawa aliran bensin. Memang, ada saringan bensin tapi ada juga kotoran dengan ukuran partikel lebih kecil dari serat saringan bensin.
Kalau kotoran tersebut terkumpul pada ujung injektor, maka bisa menyumbat injektor. Hasilnya bensin hanya menetes dari injektor bahkan tidak keluar sama-sekali.
Masalah ini sebenarnya bisa dihindari dengan rutin melakukan flushing sistem injeksi, proses flushing ini memerlukan bahan pembersih khusus yang dicampurkan ke bensin. Sehingga proses flushing bisa berjalan secara otomatis.
Lebih lengkap tentang pembersihan injektor, bisa anda baca pada artikel berikut 3 cara membersihkan injektor motor.
5. Kerusakan pada sensor injeksi
Ketika ada kerusakan pada sensor injeksi, maka indikator mesin atau cek engine akan berkedip. Kerusakan sensor memang tidak hanya membuat motor mogok, terkadang cek engine berkedip namun mesin masih terasa normal.
Tetapi, cek engine adalah sistem koreksi otomatis pada sistem injeksi yang akan memberitahu kita kalau ada masalah pada sistem injeksi.
Kedipan pada cek engine, menandakan ada masalah. Untuk mengetahui apa masalahnya kita memerlukan scanner. Namun, beberapa motor khususnya motor Honda anda bisa memperhatikan pola kedipannya untuk mengetahui sensor mana yang rusak.
Ketika sensor yang rusak sudah ketemu, bukan juga berarti sensornya benar-benar rusak. Kadang masalahnya Cuma soket sensor yang kurang klop atau ada kabel sensor yang terkelupas atau bahkan putus.
Jadi sebelum mengganti sensor, pastikan rangkaian kabelnya tersambung dengan baik.
Meski demikian pernahkan anda mengalami masalah dimana motor tiba-tiba mati dan susah saat akan dinyalakan lagi ?
Kalau motor yang masih pakai karburator, maka kalau tidak di businya berarti karburatornya. Namun berbeda dengan injeksi yang berbasis elektronik.
Kerusakan pada sistem injeksi perlu dianalisa lebih lanjut menggunakan bantuan scanner. Jadi tidak bisa kita deteksi secara asal.
Tapi tenang saja, karena menurut beberapa pengalaman pengguna ada beberapa penyebab yang paling mungkin memicu motor injeksi yang tiba-tiba mogok.
Apa itu ?
Penyebab Motor Injeksi Mogok
1. Busi mati
Baik motor karburator atau motor injeksi busi tetap menjadi komponen yang vital. Kerusakan pada busi alias busi yang mati menyebabkan mesin mogok.
Beberapa hal yang memicu busi mati, bisa karena kondisi busi yang seharusnya diganti tapi tidak diganti. busi yang sudah tidak layak, memang masih bisa digunakan tetapi sangat rentan mati.
Perlu diketahui, sebagus apapun busi pasti memiliki masa pakai. Hal itu karena busi bekerja pada suhu ekstrem mengingat letak busi ini ada didalam ruang bakar yang berinteraksi langsung dengan pembakaran didalam mesin.
Umumnya busi motor masih sanggup dipakai hingga pemakaian 10.000 KM. Tapi ada beberapa kondisi yang mempercepat kerusakan busi, salah satunya karena suplai bensin yang lebih boros.
Untuk mengecek apakah busi masih normal atau sudah mati, bisa anda baca pada artikel berikut Cara mudah cek busi apa masih hidup atau sudah mati
2. Saringan udara terlalu kotor
Fungsi saringan udara memang sebagai penyaring udara dari debu dan kotoran, sehingga udara yang masuk ke ruang bakar bisa lebih jernih.
Tapi saat saringan udara terlalu kotor, maka ada dua kemungkinan. Yang pertama, aliran udara akan terhambat oleh sumbatan kotoran pada permukaan saringan. Ini akan menambah beban mesin sehingga saat idle mesin bisa tiba-tiba mati.
Sudah sepatutnya filter udara dibersihkan pada interval 5.000 KM. Tapi kalau anda merasa terlalu repot karena filter udara motor memang biasanya tersembunyi, maka anda jangan lupakan jadwal service. Karena saat service, filter udara pasti dibersihkan.
Baca pula ; 5 langkah membersihkan filter udara motor dengan benar
3. Klep mesin terganjal
Klep atau katup berfungsi sebagai pintu keluar masuk material dari dan ke luar mesin. Artinya, material untuk proses pembakaran yakni udara dan bensin dimasukan melalui katup hisap.
Sementara material gas sisa pembakaran, dikeluarkan melalui katup buang.
Masalah klep yang terganjal, itu menyebabkan klep tidak tertutup dengan rapat. Sehingga saat langkah kompresi, material pembakaran akan keluar dari celah klep yang kurang rapat.
Hal itulah yang menyebabkan pembakaran tidak terjadi alias mesin mogok.
Apa yang menyebabkan klep terganjal ?
Ini bisa berasal dari karbon sisa pembakaran, pembakaran mesin itu menghasilkan material residu seperti gas karbonmonoksida dan terkadang ada karbon padat juga.
Material padat ini, kalau mengganjal klep otomatis membuat klep tidak bisa tertutup rapat. Sehingga masalah diatas bisa terjadi.
Ini bisa diatasi dengan melakukan pembersihan klep mesin, untuk membersihkan klep anda perlu melepas klep dari mesin melalui bagian kepala silinder. Jadi tidak perlu turun mesin melainkan hanya kepala silindernya yang dilepas.
4. Injektor tersumbat
Sumbatan pada injektor bisa berasal dari kotoran yang terbawa aliran bensin. Memang, ada saringan bensin tapi ada juga kotoran dengan ukuran partikel lebih kecil dari serat saringan bensin.
Kalau kotoran tersebut terkumpul pada ujung injektor, maka bisa menyumbat injektor. Hasilnya bensin hanya menetes dari injektor bahkan tidak keluar sama-sekali.
Masalah ini sebenarnya bisa dihindari dengan rutin melakukan flushing sistem injeksi, proses flushing ini memerlukan bahan pembersih khusus yang dicampurkan ke bensin. Sehingga proses flushing bisa berjalan secara otomatis.
Lebih lengkap tentang pembersihan injektor, bisa anda baca pada artikel berikut 3 cara membersihkan injektor motor.
5. Kerusakan pada sensor injeksi
Ketika ada kerusakan pada sensor injeksi, maka indikator mesin atau cek engine akan berkedip. Kerusakan sensor memang tidak hanya membuat motor mogok, terkadang cek engine berkedip namun mesin masih terasa normal.
Tetapi, cek engine adalah sistem koreksi otomatis pada sistem injeksi yang akan memberitahu kita kalau ada masalah pada sistem injeksi.
Kedipan pada cek engine, menandakan ada masalah. Untuk mengetahui apa masalahnya kita memerlukan scanner. Namun, beberapa motor khususnya motor Honda anda bisa memperhatikan pola kedipannya untuk mengetahui sensor mana yang rusak.
Ketika sensor yang rusak sudah ketemu, bukan juga berarti sensornya benar-benar rusak. Kadang masalahnya Cuma soket sensor yang kurang klop atau ada kabel sensor yang terkelupas atau bahkan putus.
Jadi sebelum mengganti sensor, pastikan rangkaian kabelnya tersambung dengan baik.